Cagar budaya adalah daerah yang kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan.
Menurut UU no. 11 tahun 2010, cagar budaya adalah warisan budaya
bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,
Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di
darat dan atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena
memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
agama, dan atau kebudayaan melalui proses penetapan.
Ada Lima Kategori Cagar Budaya yaitu sebagai berikut :
Benda
Benda cagar budaya adalah benda alami atau buatan manusia, baik bergerak atau tidak, yang punya hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang.
Benda cagar budaya adalah benda alami atau buatan manusia, baik bergerak atau tidak, yang punya hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang.
Bangunan
Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding, tidak berdinding dan atau beratap.
Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding, tidak berdinding dan atau beratap.
Struktur
Struktur Cagar Budaya adalah suatu susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.
Struktur Cagar Budaya adalah suatu susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.
Situs
Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.
Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.
Kawasan
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Pekanbaru memiliki Banyak Cagar Budaya , namun sayangnya Cagar Budaya tersebut tidak terawat dengan baik dan Statusnya belum semuanya di tetapkan sebagai Cagar Budaya, ada beberapa yang telah di tetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dan juga ada yang telah ditetapkan sebagai Struktur Cagar Budaya, berikut kami rangkum Cagar Budaya yang ada di Kota Pekanbaru :
- Makam Marhum Pekan di Jalan Mesjid Raya, merupakan makam dari pendiri Kota Pekanbaru beserta kerabat Kerajaan Siak abad ke-18
- Tapak Awal Mesjid Nur Alam (Mesjid Raya Senapelan) di Jalan Mesjid Raya, mesjid pertama kali di Kota Pekanbaru ini dibangun waktu Pekanbaru menjadi ibukota Kerajaan Siak di abad ke-18
- Sumur Tua Mesjid Nur Alam, merupakan sumur yang dibangun bersamaan dengan pembangunan Mesjid Nur Alam
- Mimbar Mesjid Raya Pekanbaru, merupakan salah satu dari 4 mimbar mesjid yang dibuat semasa Kerajaan Siak yakni pada tahun 1892 dengan keterangan tulisan Arab Melayu di bagian atasnya
- Gerbang Mesjid Raya Pekanbaru, dibangun pada tahun 1940
- Tiang Enam Mesjid Raya Pekanbaru, merupakan simbol 4 Datuk Kerajaan Siak dan 1 Imam dan 1 Qadi Sultan Siak. Saat ini tinggal 4 yang asli
- Makam Datuk Tanah Datar, merupakan makam dari Datuk Tanah Datar Kerajaan Siak, yakni Datuk Abdullah bin Mohammed Saleh yang wafat di Pekanbaru tahun 1932
- Makam Datuk Syahbandar Abdul Jalil, merupakan makam Gubernur Provinsi Negeri Pekanbaru Kerajaan Siak yang wafat di Pekanbaru pada tahun 1942
- Rumah Keluarga (Alm) Hj Ramnah Yahya, merupakan rumah kayu yang dibangun pada tahun 1889
- Mesjid Al Huda, merupakan Mesjid yang dibangun pada tahun 1963 di tepi Sungai Siak. Mesjid ini bentuknya sudah tidak asli
- Rumah Singgah Sultan Siak , milik Tuan Qadi Sultan Siak H Zakaria bin Abdul Muthalib, terletak di Jalan Perdagangan
- Jembatan Penyeberangan ke Tapak Jembatan Phonton Caltex, yang berfungsi sebagai buka tutup jembatan. Di bawah Jembatan Siak III
- Tapak Terminal Lama Boom Baru di Jalan Meranti merupakan terminal tertua di Pekanbaru yang dibangun oleh PT CPI, di bawah Jembatan Siak III
- Rumah (alm) Rodiah Taher di Jalan Meranti yang dibangun pada tahun 1957 yang merupakan tempat penitipan sepeda pegawai PT Caltex pada periode Jembatan Phontoon. Masih dalam bentuk aslinya di depan terminal
- Pemukiman Batin Senapelan di Jalan Merbau, merupakan pemukiman yang dipimpin oleh Bujang Sayang dan dikenal dengan sebutan Dusun Payung Sekaki
- Pompa Bensin NAPCO, merupakan pompa bensin pertama di Riau milik Akasah, masih dalam wujud aslinya
- Rumah Honolulu di Jalan Senapelan, merupakan rumah khas Melayu Pekanbaru. Sudah hancur menjadi ruko tiga pintu di depan ganti oli Akur
- Surau Ir-hash, merupakan sejarah markas besar pejuang tentara fisabilillah pada zaman perang kemerdekaan. Masih dalam bentuk asli meski telah dipugar
- Rumah Haji Ja’far merupakan rumah pengusaha Senapelan tempo dulu, masih dalam bentuk aslinya yang bergaya Eropa
- Rumah Tuan Qadi Sultan Siak H Zakaria bin Abdul Muthalib di Jalan Senapelan Gang Pinggir, merupakan rumah berarsitektur Eropa yang pernah dijadikan rumah sakit semasa pendudukan Jepang
- Rumah tempat pembentukan Serikat Dagang Islam, merupakan cabang dari Koperasi Serikat Islam Kerajaan Siak. Rumah berwarna orange ini terletak di depan Rumah Tuan Qadi
- Makam Imam HM Taher, merupakan makam dari imam Districkholf Kerajaan Siak di perkuburan Senapelan, depan Hotel Mutiara Merdeka
- Makam Perintis Kemerdekaan Indonesia H Moh Amin di perkuburan Senapelan, depan Hotel Mutiara Merdeka
- Makam Janda Perintis Kemerdekaan Siti Amin, yang juga merupakan pendiri Serikat Dagang Islam di tahun 1916 dan Koperasi Serikat Dagang Islam Cabang Kerajaan Siak I di Pekanbaru pada tahun 1917
- Makam Guru Hasan di perkuburan Senapelan, depan Hotel Mutiara Merdeka. Ia merupakan tokoh pendidikan yang juga menjadi camat militer Tapung Kanan semasa agresi Belanda II tahun 1948
- Makam Penghulu Lima Puluh I Kerajaan Siak Muhammad Amin, merupakan tokoh perintis Provinsi Negeri Pekanbaru
- Makam Penghulu Batin Senapelan, merupakan makam dari Kepala Suku Pebatinan Senapelan
- Makam Haji Sulaiman
- Rumah Pateh Ali, merupakan Kantor Markas Tentara Heiho di masa pendudukan Jepang. Pernah ditemukan terowongan, bangkai sepeda motor peninggalan Tentara Jepang Heiho
- Tugu Peringatan Merah Putih dan bekas Gedung PTT yang merupakan bekas Kantor PU Provinsi Riau menjadi saksi pengibaran bendera merah putih pertama kali oleh pemuda PTT pada 15 September 1945
- Tapak Gedung Balai Kerapatan Adat Kerajaan Siak Balai Districkshoofd dibangun pada masa Kerajaan Sultan Syarif Kasim II di tahun 1916, terletak di Jalan Hasyimstraat, jalan tertua di Senapelan yang dibangun pada tahun 1916, lokasinya di Kantor Dirlantas
- Rumah Penghulu M Zain, merupakan salah satu ruko tertua di Senapelan
- Kawasan Pelabuhan Pelindo (Pelabuhan lama), terdapat tugu titik nol Pekanbaru. Sayangnya menara Pelindo dihancurkan dan materialnya, yakni besi dan kusen diambil
- Tugu Titik Nol Pekanbaru di kawasan Pelabuhan Pelindo, merupakan tugu pertama sebagai tanda batas Pekanbaru
- Tapak Klenteng Cingwa Cingwi, merupakan klenteng Cina pertama di Pekanbaru. Terletak di kawasan pelabuhan, sayangnya kini sudah tidak ada lagi
- Rumah Kediaman Havenmeester Belanda, kondisinya kini sudah tidak terawat. Meski demikian bentuk bangunannya belum berubah, dikenal dengan sebutan Rumah Dinas Bea Cukai
- Ruko Lama Kedai Kopi Kim Teng, dibangun pada tahun 1955 dengan nama Kedai Kopi Nirmala
- Rumah Haji Sulaiman India di Kampung Dalam, dibangun pada tahun 1926 dan disewakan oleh pemiliknya Haji Sulaiman yang juga merupakan penyandang dana pembangunan Mesjid Raya
- Tapak Tugu Peringatan Jepang di belakang Rumah Dinas Wali Kota, dulunya ada tiang
- Rumah Controler Belanda dan Riau Syu Cokang di Gedung RRI sekarang
- Gereja Santa Maria, merupakan Gereja Katolik tertua di Pekanbaru. Dibangun pada tahun 1940-an, letaknya bersebelahan dengan Rumah Sakit Santa Maria Jalan Ahmad Yani
- Vihara Tri Ratna Budhis Centre dan kitab Dalai Lama 100 tahun di Jalan Karet
- Kawasan perkampungan Tionghoa Melayu di Jalan Karet, merupakan perkampungan etnis Tionghoa tertua di Kota Pekanbaru
- Monumen Kereta Api
- Kantor Imigrasi
- Kantor PT. Pelayaran Sri Indrapura
- SMAN 1 Pekanbaru
0 komentar:
Posting Komentar