Petani Desa Pemandang Kabupaten Rokan Hulu di Riau akan menggelar pesta makan durian  di Pekanbaru. Bagi penggila kuliner khususnya Buah Durian silahkan datang dan menikmati pada Hari Minggu 18 Desember 2016 di Gelanggang Remaja Pekanbaru pada Pukul 18.00-22.00 WIB.
 
Event Ini bukanlah sekedar memakan durian  tapi lebih dari itu, yaitu menjaga sebuah kearifan lokal dari masyarakat Desa Pemandang Kabupaten Rokan Hulu. Acara ini diselenggarakan oleh Kelompok Tani Riau Lestari,  dalam acara ini akan dilakukan 'Deklarasi Haluan Anggota Kelompok Tani Riau Lestari' dan juga agenda lainnya, yaitu Pengenalan Desa Pemandang, Anugrah Kearifan Lokal, serta Pentas Seni.

Pesta durian ini menjunjung tema "Bersama Petani Kita Wujudkan Swasembada Pangan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Riau". Menurut Panitia Pelaksana, durian yang disajikan merupakan durian berkualitas terbaik yaitu  durian montong dan durian mentega (durian jantung dan durian tapa).

Acara ini tidaklah gratis, panitia menawarkan tiket, dimana satu tiket untuk 1orang peserta, untuk harga Tiket Umum sebesar Rp.30.000 sedangkan VIP Rp.100.000, untuk satu paket atau sebanyak 5orang satu meja dikenakan biaya tiket Rp.150.000 dan akan diberikan 8durian untuk 5orang tersebut atau satu paket, dan jika merasa kurang dengan jumlah 8 durian tersebut, peserta  dapat menambah durian lagi, dengan syarat durian tersebut tidak diizinkan untuk dibawa pulang dan hanya untuk dimakan ditempat pelaksanaan, menurut Ela, salah satu penjual tiket ia lebih banyak menjual tiket untuk umum, menurutnya Tiket untuk umum lebih murah dan kualitas durian yang disajikan untuk tiket dan VIP adalah sama. Uang dari penjualan Tiket tersebut merupakan dana untuk durian dan juga transportasi durian dari Desa Pemandang ke Pekanbaru. 

 
                                              


Dengan pesta durian ini, para petani dapat memperkenalkan budaya kearifan lokal dan buah durian asli milik masyarakat. Untuk mengumpulkan buah durian sebanyak 4.000 buah, panitia sudah berkoordinasi dengan masyarakat desa supaya dua hari menjelang hari H, buah durian tidak boleh dijual pada siapapun.

“Untuk mendapat 4.000 durian, kami hanya kumpulkan dua hari saja, dan masyarakat desa sudah sepakat. Inilah bentuk kearifan lokal kami. Dan jangan salah, di desa itu kalaupun ada warga yang tak punya pohon durian, dia boleh menikmati durian dari tetangganya, dan gratis. Kearifan lokal inilah yang mesti kita lestarikan,” ujar Purnomo panitia pelaksana melalui percakapan telpon.
 
Sementara itu salah seorang penjual tiket, ela menyatakan bahwa ia protes karena beberapa media online memberitakan bahwa event ini berlangsung hari sabtu, ngak mungkin dong pak event ini digelar bersamaan dengan Final Piala AFF Indonesia vs Thailand.

Jika Anda penasaran mencicipi bagaimana wangi aroma dan legit lezatnya rasa durian khas Rohul silahkan datang keacara ini dan untuk pembelian tiket dapat menghubungi Ela di 082386942191. (pn)
Pertumbuhan pengguna Internet atau melek internet di Indonesia kian meningkat dan ini terjadi seiring kebutuhan informasi dan tentunya dengan perkembangan teknologi. Dan ini merupakan peluang yang cukup besar bagi blogger dan pengelola media online, namun selama ini blogger dan pengelola media online kesulitan untuk berkembang karena kalah dengan media-media besar, terutama dalam memperoleh traffic ataupun iklan.

Menyikapi hal terebut diatas UC Web yang difasilitasi oleh Aliansi Jurnalis Independensi (AJI) pada Festival Media 2016 Sabtu tanggal 19 November 2016  di Kota Pekanbaru, mengadakan kumpul bersama dengan mengusung tema "How to Monetize Your Blog and Web“, 

UCWeb, sendiri merupakan bagian dari Alibaba Group yang beberapa waktu lalu telah meluncurkan UC News di Indonesia. UC News merupakan platform didukung oleh teknologi ‘big data’ yang menyajikan berita pilihan dan terpopuler dengan berita nasional dan internasional, teknologi, hiburan, film, gaya hidup, travelling, kesehatan, humor,  dan lain-lain. 

Ketua AJI Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono atau yang biasa disapa Mas Jono yang merupakan Pemimpin Redaksi Suara.com, menjelaskan acara ini merupaka jawaban dari  kebutuhan nyata dari para blogger dan pengelola media online untuk menghasilkan pendapatan. Sehingga mereka bisa terus mempublikasikan konten-konten bermutu di internet (Content is King) , bahkan Mas Jono buka-bukaan mengenai Traffic kunjungan perhari website yang ia kelola serta penghasilan perbulannya.

Sementara dari UC Web hadir sebagai pembicara Marcos Federal, Senior Business Manager of UC Web (Alibaba Group) dan dalam suatu perbincangan Marcos menyampaikan bahwa Pekanbaru merupakan kota tempat ia lahir dan dibesarkan, selain itu juga menjadi pemateri Ghanniy Fitra, Senior BD Manager Alibaba. Marcos dan Ghanniy menyampaikan bagaimana  cara monetisasi blog dan media dan mereka juga menyampaikan bahwa  UC News  telah bekerjasama dengan banyak media di Indonesia, dan UC News membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan blogger terutama blogger dan pengelola media  penyedia konten lokal.

Selain itu hadir juga sebagai pembicara selebgram Goizza, goizza menjelaskan bagaimana ia memulai menjadi Selebgram, dan menjelaskan tips dan trik menghasilkan uang melalui instagram, bahkan ia juga menyebutkan tarif untuk endorse di Akun Instagramnya. Acara ini berlangsung dengan  sukses, dan ini ditandai dengan antusiasnya peserta dengan mengajuka berbagai pertanyaan kepada narasumber.
Kamis (17/11/16) bertempat di Damon Butik Hotel Pekanbaru Jl. Hang Tuah No.46A Pekanbaru, Sail Restaurant & Gallery diresmikan, sebuah rumah makan yang hadir dengan konsep unik. Rumah makan ini tidak sekedar menawarkan makanan,  tetapi lebih memadukan kuliner dan seni melayu, disalah satu pojok ruangan ditampilkan gallery berbagai ornamen melayu.


Sail Restaurant & Gallery, secara simbolis diresmikan dengan pengguntingan pita oleh Mantan KSAL Laksmana Slamet Soebijanto, dalam peresmian ini turut dihadiri Tokoh Riau Mantan Bupati Bengkalis Fadlah Sulaiman, Mantan Direktur Utama Bank Riau Kepri H. Syafei Yusuf, Tengku Mukhtar, serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya H.Syafei Yusuf menyampaikan turut bangga dan senang, seorang putri Riau mampu berusaha dan ini harus dibantu dan didorong, selama ini terstigma bahwa anak melayu tidak bisa berusaha dan berdagang dan ini adalah buktinya Yanti Tajoel Mulyono mampu melakukannya.


Yanti Tajoel Mulyono owner Sail Restaurant & Gallery mengungkapkan kuliner yang ditawarkan masakan arab, western,asia,indonesia dan tentunya khas melayu. Nasi Kebuli, soup laham, Nasi Mandhi, Kambing bakar, asam pedas patin dan berbagai menu lain tersedia di Sail Restaurant & Gallery .
 

Untuk  harga yanti mengatakan cukup bersaing dan relatif terjangkau,
Sail Restaurant & Gallery menembak segmen pasar pecinta kuliner yang ingin mencoba menu baru, dan juga jemaah umrah/haji yang rindu dengan masakan arab
Pembangunan Masjid Agung Madani Islamic Center Pasirpengaraian,  dimulai  dengan peletakan batu pertama,  di awal tahun hijriah dan di penghujung tahun masehi, tepatnya  Senen 1 Muharram 1429 H  bersamaan dengan 29 Desember 2008  M,   oleh Bupati Rokan Hulu  Drs.H. Achmad, M.Si,  acara ini di hadiri oleh Kepala Dinas/Badan Kantor dan disaksikan oleh Dr. Mustafa Umar, MA,  penceramah ahli tafsir  Provinsi Riau.  Masjid Agung  di resmikan  pada hari, Jum”at  6 Agustus 2010, oleh Bupati Rokan Hulu Drs. H. Achmad, M.Si   



Berdiri nya Masjid Agung Madani Islamic Center berdasarkan ide Bupati Rokan Hulu  2 (dua) priode 2006-2016, Drs. H. Achmad, M.Si,  pendiriannya dilatar belakangi,  karena  belum  adanya masjid yang refresentatif untuk di jadikan sebagai tempat sholat dan kegiatan keagamaan setingkat kabupaten,  selain itu  cucu Syekh Ibrahim ini memandang perlu sebuah masjid kabupaten yang dapat di jadikan sebagai pusat aktifitas sekaligus simbul nya umat islam di rokan hulu,  apalagi  daerah ini dijuluki negeri seribu suluk, yaitu suatu daerah dimana  terdapat banyak masyarakat yang melaksanakan zikir di suatu tempat khusus ( surau )  yang disebut dengan   ber  “suluk”.




Masjid indah dan rapi penuh seni ini,  merupakan masjid yang di desain seperti  Masjid Nabawi di Madinah.  Bangunan Masjid Agung Madani Islamic Center pasir pengaraian  penuh dengan lambang dan symbol keislaman, yang mempunyai makna dan arti mendalam, memperlihatkan betapa tinggi dan mulianya agama islam. Masjid Agung yang telah menjadi icon Kabupaten Rokan Hulu yang di juluki negeri seribu suluk ini telah meningkatkan fungsi masjid yang tidak hanya setakad tempat melaksanakan ibadah sholat, melainkan telah di perluas sesuai dengan motto nya masjid sebagai sarana ibadah, meraih berkah meningkatkan marwah. dimana masjid di lengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana serta program dan kegiatan yang terencana, terukur serta mempunyai visi yang jauh kedepan., sehingga masjid agung madani islamic center pasir pengaraian telah menunjukkan bagaimana masjid yang profesional dan paripurna

Masjid Agung Madani Islamic Centre merupakan aset milik pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu yang pembangunannya didanai oleh APBD Kabupaten Rokan Hulu. Sampai saat ini tidak kurang dari 400 Miliyar telah dihabiskan untuk membangun Masjid yang dapat menampung 15.000 sampai 20.000 jamaah ini. Pengelolaan Masjid ini sepenuhnya diurus oleh Badan Pengelola Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu yang diketuai oleh Ir. Damri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hulu. Dalam kesehariannya beliau dibantu oleh 44 orang Pekerja profesional lainnya yang terdiri dari Pegawai Sekretariat, cleaning service, pekerja taman, petugas keamanan dan kesehatan.

Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana mulai dari tempat ibadah, Penyejuk Ruangan, Sound System dan multi media, sehingga menambah kenyamanan dalam menjalankan ibadah. Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu dihiasi dengan berbagai kaligrafi serta lampu gantung seberat 2 ton, terbuat dari Pelat Kuningan dari Italia, dan batu hias, Batu Oksi dari Jawa Timur, Batu Akik dari Kalimantan dan Turki, Batu Cris Topas dari Jawa Barat dan Batu Kalimaya dari Banten, kaca lampu Gold Spectrum dari Amerika dan bagian tengah merupakan perisai muslim, bagian pinggir terdapat rantai yang merupakan persatuan umat Islam, 8 bilah pedang sabilillah Khaidir Ali, 16 busur panah Syaidina Ali bin Abi Tholib dan 8 tombak Abu Bakar Assiddiq, ditambah dengan bunga Kusuma lambang kejayaan Islam dan dikelilingi surat Al-Fatihah, surat Al –Kafirun, surat Annas serta 99 Asmaul Husna.

Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu juga dilengkapi dengan sarana MCK Mandi Cuci Kakus) yang cukup dan memadai, tempat wudhu yang nyaman dan bersih, sejadah dari Turki. Sarana perpustakaan, baik digital maupun manual, TV Madani, Radio Daerah,  poliklinik, aula serbaguna, toserba serta ruangan belajar yang dilengkapi dengan akses internet. Sedangkan Pintu Islamic Centre Rokan Hulu, bagian timur, pintu utama babussalam, pintu kanan Khodijah, pintu kiri Aisyah, bagian selatan, pintu utama Aisyah I, pintu kanan Usman bin Affan, pintu kiri Umar bin Khatab, sedangkan pintu bagian utara, pintu uatama Khadijah I, pintu kanan Abu Bakar As Siddiq, pintu kiri Umar bin Khatab, sedangkan bagian Kubah utama diameter 25 M, tinggi 55 M dan didampingi 4 unit menara tinggi 66.66 M. Ditambah dengan menara setinggi 99 M.

Berbagai macam kegiatan dilaksanakan di Masjid Agung Madani Islamic Centre antara lain Sholat Fardu Lima waktu secara berjamaah, ceramah Agama yang dilaksanakan rutin setiap malam Kamis dengan materi dan penceramah yang sudah terjadwal dengan baik, menyelenggarakan buka puasa setiap hari Senin dan Kamis, I’tikaf bersama sekali dalam sebulan serta kegiatan peringatan hari besar Islam, terkhusus bulan Ramadhan disediakan baik sahur atau berbuka untuk 500 orang setiap harinya.


Masjid Agung Madani Islamic Centre (MAMIC) Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau pada Tahun 2015 dinobatkan menjadi Masjid Agung Percontohan Terbaik di Indonesia. Dasar hasil penilaian masjid terbaik yang dilakukan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia, berdasarkan keputusan Dewan Penilai Masjid Agung Percontohan Nomor 01/DPM.MA/XI/2015, tentang penetapan Masjid Agung Percontohan Tingkat Nasional Tahun 2015, diketuai Prof Dr. H. Ahmad Satori, Masjid Agung Madani Rohul menjadi meraih terbaik dari kategori Masjid Agung Percontohan Paripurna di Indonesia dengan nilai 90,28, selanjutnya, di posisi kedua ditempati Masjid Baiturrahman Provinsi Jawa Timur dengan nilai 88,77, dan posisi ketiga ditempati Masjid Agung Dr. Wahidin Soedirohoesodo di Daerah Istimewa Yogyakarta.


Alamat :
Ketika  mendengar kata Kereta Kabel mungkin yang terlintas dalam pikiran adalah  Kereta gantung Gondola (Detachable Monocable Gondola - MGD), Kereta Kabel Genting Highland, Singapore Cable Car, Titlis Rotair di Swiss yang merupakan kereta gantung putar pertama di dunia. atau Kereta kabel Langkawi yang merupakan Kereta Kabel terpanjang didunia.
Ini bukanlah kereta kabel modern dengan view yang indah seperti yang dimaksud diatas , ini adalah Kereta Kabel Sungai Kampar. Kereta Kabel ini berada di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar.
                      

Kereta Kabel ini menjadi sarana transportasi
untuk menuju lokasi air terjun Panisan, sebelum ada Kereta Kabel dulunya pengunjung yang akan ke air terjun panisan menggunakan rakit, kini dengan adanya Kereta Kabel setidaknya dapat memberikan sedikit kemudahan bagi pengunjung Air Terjun Panisan. 
                     
Kereta kabel yang bermuatan 6 penumpang atau 2 sepeda motor ini terbuat  dari Besi, kayu,  papan dan ditarik dengan menggunakan mesin motor, menurut Bang Hendri pemilik Rumah makan mandi Angin sekaligus Pengelola Paket Ekowisata Sugai Kopu, mesin motor yang digunakan Kereta Kabel ini merupakan mesin motor yang telah lama tidak terpakai, lalu didesain sedemikian rupa sehingga bisa dimanfaatkan dan lanjut bang Hendri dana pembuatan Kereta Kabel ini berasal dari pinjaman salah satu Bank.

Kereta Kabel yang penggunaanya diresmikan pada tanggal 1 Mei 2016 lalu diharapkan dapat membantu pengembangan pariwisata Desa Tanjung dan mampu menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar.
Handphone sudah berulang kali berdering , ternyata Panggilan  dari Bapak Hendri pemilik Rumah Makan Mandi Angin sekaligus pengelola Ekowisata Sungai Kopu. Dalam percakapan telpon pak Hendri menyampaikan bahwa  Asam Pedas Baung Sungai Kampar sudah menanti kedatangan kami. Kami cukup larut dengan awan biru di sekitar Candi Muara Takus. Sungai Kopu yang menjadi tujuan perjalanan kami memiliki jarak yang tidak begitu jauh dari Candi Muara Takus. Jika Candi Muara Takus berada di kecamatan XIII Koto kampar,maka sungai Kopu berada di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. 


Keberadaan Sungai belum begitu familiar , tetapi belakangan keberadaan Sungai Kopu menjadi fenomenal setelah kedatangan Plt. Gubernur Riau beserta istri dan Rombongan.  Setelah puas di Candi Muara Takus kami melanjutkan perjalanan menuju Sungai Kopu. Sungai Kopu berada di sekitar Kantor Camat Koto Kampar Hulu.

                           

Dan tibalah kami di Rumah Makan Mandi Angin, Pak Hendri dan Bapak M. Yunus telah menunggu kedatangan kami, seketika Pak M.Yunus menuju boat yang akan membawa kami menelusuri Sungai Kapur, Sungai Kopu dikenal juga dengan nama Sungai Kapur dan Batang Kopu, bahasa daerah sekitar (bahasa ocu) menyebut kata kapur dengan kata kopu. Pak Yunus mempersilahkan kami menaiki boat dan untuk keamanan bersama kami semua menggunakan rompi pengaman (pelampung) yang sudah disediakan oleh pengelola wisata Sungai kopu.


Kami begitu takjub melihat panorama alam sungai kopu, hamparan batu purba yang tinggi menjulang, sungai berkelok nan indah, gemercik air, suara burung bersahutan menjadi teman perjalanan kami menelusuri Sungai Kopu, Pak Hendri sebagai pemandu wisata menjelaskan kepada kami mengenai Sungai Kopu. Kami seakan dimanjakan dan dibuai oleh hutan alami yang masih asri, tebing dan bebatuan.  Batuan yang ada memiliki bentuk yang unik, ada seperti hidung disebut batu hidung, kemudian ada bebatuan yang disebut
Batu Dagu, Batu Balai, Batu Nisan Loba, Batu Gondang, Batu Lompatan Kancil,  Batu Buayo, Batu Iduong, Batu Kangkuong, Batu Ladiong, Batu Gawik, Batu Olang Onggok.
                                  

Warna dari sungai Kapur juga berbeda dengan sungai Kampar yang menjadi muara dari sungai, sungai kapur berwarna kehijauan dan bebatuan yang berada disisi kanan dan kiri anak sungai juga berwarna hijau dan bagi yang sudah pernah ke Grand Canyon pasti sepakat jika Sungai Kopu dikatakan dengan“ Green Canyon ala Riau”.

Keramahan Pak Hendri, ketenangan dan keahlian Bapak Pak M. Yunus mengenadalikan lajunya boat membuat perjalanan kami terasa aman dan menyenangkan.
Makanan dan minuman  yang menemani malam kami di sebuah Warung Empek-empek di daerah Panam sudah habis, dan malam semakin  larut, rasa kantuk menghampiri kami semua. Demikian suasana bincang bincang singkat kami untuk bepergian ke sebuah tempat yang dalam bayangan kami cukup indah dan terisolir, jauh dari sentuhan infrastruktur maupun jaringan internet 4G. Air Terjun Batang Kapas menjadi fokus pembicaraan kami, dengan begitu antusias Arika Harmon  Ketua Persatuan Anak Negeri Pangkalan Kapas (Pangkas) berbicara mengenai potensi Kenegerian Pangkalan Kapas khususnya Desa Lubuk Bigau. Hingga akhirnya disepakati tanggal keberangkatan kami adalah dua minggu berikutnya.

Hingga akhirnya waktu yang telah ditunggu tunggu tiba, dan kami berangkat menuju Desa Lubuk Bigau, Air Terjun Batang Kapas menjadi tujuan keberangkatan kami. Selain disebut dengan Batang Kapas, kadang ataupun sebagian orang ada yang menyebut Air Terjun ini dengan nama Air Terjun Pangkalan Kapas, dan Air Terjun Lubuk Bigau. Arika Harmon Pemuda Desa Lubuk Bigau menjelaskan kepada kami bahwa air terjun Batang Kapaslah nama yang benar, air terjun ini berada di Hulu Sungai  Batang Kapas dan terletak di Desa Lubuk Bigau Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Lubuk Bigau  merupakan pemekaran Desa Pangkalan Kapas bersama desa lainnya yaitu  Desa Tanjung Permai, Kampung Dalam dan Kebun Tinggi. Dahulunya beberapa desa tersebut tergabung dalam satu desa, yakni Desa Pangkalan Kapas dan karena itu jugalah air terjun ini dikenal dengan Air Terjun Pangkalan Kapas.


Disarankan untuk menuju Desa Lubuk Bigau menggunakan Mobil double gardan atau 4x4 , jika menggunakan mobil biasa ataupun mobil yang rendah kita akan kesulitan menuju Desa Lubuk Bigau  terutama jika hari hujan. Jika hujan dikhawatirkan mobil tidak akan mampu melanjutkan perjalanan dan jika ini terjadi kita dapat memarkirkan mobil di rumah warga dan kemudian  melanjutkan perjalanan menuju jasa ojek warga sekitar.

Tidak gampang untuk ke Air Terjun Batang Kapas, butuh mental dan fisik yang bagus, karena perjalanan menuju air terjun tersebut tidaklah melewati jalanan aspal yang mulus, karena kita mesti melewati jalanan berpasir dan berbatuan. Dari Kota Pekanbaru pejalanan dilanjutkan menuju Lipat Kain dengan jarak tempuh lebih kurang 1,5 s/d 2 jam, kemudian perjalanan dilanjutkan ke arah Taluk Kuantan dan sebelum Jembatan kita mengarahkan laju kendaraan berbelok kanan ke  Simpang Rakit Gadang atau yang lebih dikenal dengan Simpang Gema/ Simpang Kuntu, dan perjalanan kita lanjutkan hingga nantinya kita akan menemui persimpangan , jika kekiri kita akan menuju Desa Gema, dan arah perjalanan kita adalah ke Kanan. Lebih kurang 4 jam perjalanan ke dalam dengan berbagai kontur jalanan  yang ada yang berliku-liku dan mendaki dan menurun, jika musim kemarau maka jalanan akan berdebu, begitu pula sebaliknya jika musim hujan,meka jalan ini sangat sulit untuk dilalui. Sebelum kita sampai di Tujuan yaitu Desa terakhir yang terdekat ke air terjun Batang Kapas yaitu Desa Lubuk Bigau, kita melewati beberapa Desa di Kecamatan Kampar Kiri yaitu Desa Lipat Kain Selatan, Desa Teluk Paman Timur, Desa Tanjung Mas, Desa Sungai Rambai, Desa Padang sawah,Desa Sungai (Sei) Raja, Desa Muara Selaya, dan kemudian kita melewati beberapa Desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yakni Desa Danau Sontul, Desa Tanjung Karaang, Desa Deras Tajak, Desa Batu Sasak hingga akhirnya kami tiba di Desa Lubuk Bigau. 

Warga desa Lubuk Bigau sangat terbuka dan  Keluarga  Arika Harmon  telah  menunggu kedatangan kami. Penat diperjalanan mengharuskan kami untuk beristirahat, karena esok paginya kami mesti melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Batang Kapas. Dan pagipun tiba, setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Batang Kapas. Kami berjalan kaki melintasi kebun karet warga. Sebagian besar masyarakat Desa Lubuk Bigau bermata pencaharian sebagai Petani Karet. 

Kebun Karet Warga Desa Lubuk Bigau

Setelah melintasi Kebun Karet warga kami memasuki hutan alami yang masih perawan, rerimbunan pepohonan mengelilingi dan melindungi kami dari panas terik matahari. Udara segar serasa memenuhi setiap tarikan nafas kami. Arika pemandu kami memeritahu Perjalanan dapat ditempuh minimal 3 jam bahkan sampai 5 jam tergantung ketahanan fisik kita. Setelah berjalan kaki lebih kurang 1jam kami beristirahat di Ngalau Tada, demikian nama yang biasa disebut warga sekitar. Di Ngalau Tada kami melepas lelah sembari mengkonsumsi makanan ringan dan mengisi kembali perbekalan air minum, air minum yang kami konsumsi masih sangat alami yang berasal dari sumber mata air. Sayangnya keberadaan Ngalau Tada sedikit terusik oleh keberadaan tangan-tangan usil, ngalau tada penuh dengan coret-coretan nama.


Ngalau Tada
 
Setelah rasa lelah sedikit hilang, kami melanjutkan perjalanan. Serasa mendapat suntikan energi meskipun bahu dan punggung memikul beban perlengkapan. Perjalanan kian melelahkan tidak terhitung berapa tanjakan mapun turunan yng kami lewati, keringat cukup banyak bercucuran, jalan setapak yang kami lalui semakin terjal, bahkan harus melewati tangga kayu vertikal, dan berjalan melewati anak sungai, berjalan di bebatuan , mungkin saja ini menjadi salah satu tempat trekking yang terbaik yang ada di Riau.
Perjalanan Menuju Air Terjun Desa Batang Kapas

Ayo semangat tidak jauh lagi, hanya satu tanjakan lagi, didepan  sudah tidak ada  tanjakan atau penurunan, didepan sudah tidak ada bebatuan lagi, hanya 30 menit lagi kita berjalan kaki, demikian Ucapan dari Arika Harmon sambil memberikan semangat kepada kami, walau kami tahu sebenarnya perjalanan masih cukup panjang. Entah berapa kali kami beristirahat melepas lelah,sambil mengkonsumsi makanan ringan maupun mengisi kembali perbekalan air minum.  



Bukit dan Bebatuan yang dilewati untuk menuju Air Terjun
Dari kejauhan kami sudah mendengar bunyi air, woii air terjun kata teman yang berada di depan. Sudah pasti melelahkan, tapi rasa lelah hilang seketika ketika melihat air terjun, kami semua kagum melihat air mengalir dari atas ya lebih kurang 125meter hitungan yang kami lakukan, sayangnya saat itu sudah 1bulan tidak hujan sehingga debit air berkurang dan tentunya mengurangi ketinggian air terjun. Jika saat debit air cukup deras atau banyak mungkin saja ketinggian air terjun bisa mencapai 150meter. 



Air Terjun Batang Kapas dengan ketinggian 125meter pada saat debit air berkurang
Air Terjun Batang Kapas pada saat ebit air banyak dan diperkirakan ketinggian air mencapai 150meter
Kami beristirahat di bebatuan sambil menikmati panorama di sekitar air terjun, butiran-butiran air yang tumpah dari puncak tebing membasahi kami, dan sebagian dari kami berdiri tegak diatas permukaan batu untuk mengabadikan momen dengan vew air terjun batang kapas. Air terjun ini benar-benar masih alami dan terbilang masih jarang dijamah,  air terjun dikelilingi  hutan tropis yang lebat lagi tinggi, nyanyian burung, semilirnya angin dan bunyian percikan air serta tumpukan bebatuan yang ditumbuhi lumut yang terhampar disepanjang sisi aliran air yang telah membentuk layaknya anak sungai yang eksotis. 



Hari semakin gelap, dan kami melanjutkan perjalanan ke Bukit atas untuk beristirahat malam, dan momen ini kami gunakan untuk mengambil gambar matahari tenggelam. Kaki tebing menjadi tempat kami kami beristirahat malam, kami tidur seadanya  dengan memanfaatkan ceruk bukit untuk berlindung dan sedikit lebih  aman, terbebas dari hembusan angin. Memang butuh usaha yang tidak sedikit untuk mencapai tempat ini, tapi apa yang dijumpai juga merupakan bayaran yang sesuai. Sebuah keagungan dari alam yang sulit dicari tandingannya.

Matahari Tenggelam
Cerukan Bukit Tempat Kami Beristirahat
Istirahat semalam rasanya sudah cukup untuk mengembalikan kebugaran fisik kami, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak ke sumber air terjun tersebut.





Rasa penat kami berjalan kaki selama 4 jam terbayarkan. Air terjun ini sungguh akan membuat anda berdecak kagum. Posisinya berada disebuah tebing berbatu yang tegak setinggi tidak kurang dari 125meter jika saat kemarau atau kondisi debet air terjun kecil , bahkan jika musim hujan ketinggian air terjun dapat mencapai 160meter, bahkan menjadi air terjun tertinggi kedua di Sumatra setelah Air Terjun Siguragura yang juga merupakan air terjun tertinggi kedua di Indonesia. #Ayokeriau



Bagi yang ingin berpetualangan ke Air Terjun batang kapas Bisa menghubungi Arika Harmon di Telpon/WA : 085374932282

Dumai merupakan Kota Industri yang memiliki letak geografis yang strategis, dimana kota dumai berhadapan langsung dengan selat malaka, yang merupakan salah satu selat terpadat di dunia yang menjadi highway laut di asia tenggara dan berhadapan dengan 3 negara  maju di asia , yaitu : Malaysia, Singapura dan Thailand. Setidaknya ada 4 kawasan Industri di Kota Dumai yaitu kawasan industri pelintung seluas 5.084 ha, kawasan industri lubuk gaung seluas 2.158 ha, kawasan industri terpadu dock yard 300 ha, kawasan industri bukit kapur 115 ha. Tersedianya infrastruktur penunjang seperti hotel merupakan kewajiban bagi Kota Industri Dumai, berikut daftar nama Hotel dan Penginapan di Kota Dumai :

HOTEL CITY*|
Jl. Sudirman 445. Tel : 0765-31550
Tariff : Rp 180.000-275.000 (
Room : 79)

HOTEL COMFORT ***|
Jl. Sudirman 58. Tel : 0765-34888
Tariff : Rp 275.000-575.000 (R
oom : 100)

HOTEL GRAND ZURI***
Jl. Jend. Sudirman 88
Tel : 0765-31999
Tarif : Rp 330.000-1.000.000

HOTEL DUMAI INDAH
Jl. Jend. Sudirman, tel : 0765-31480

HOTEL GAJAH MADA
Jl. Sultan Syarif Kasim 98 (R
oom : 71)
Tel : 0765-31545
Tarif : Rp 105.000-185.000


HOTEL HORIZON
Jl. Tega Lega 42, tel : 31029, 35432
Tarif : Rp 125.000-195.000|room : 29

HOTEL MAYANG SURI
Jl. Yos Sudarso 144
Tel : 0765-31541|room : 20
Tarif : Rp 105.000-195.000

HOTEL MULIA
Jl. Sudirman 310
Tel : 0765-31336
Tarif : Rp 50.000 (R
oom : 8)
 
HOTEL PALAPA
Jl. Sultan Syarif Kasim 85
Tel : 0765-31478, 33581
Tarif : Rp 88.000-178.000
(Room :64)


 HOTEL PATRA
Jl. St. Syarif Kasim 12, tel : 439000
Tarif : Rp 194.400-490.050

HOTEL SOUTHERN ASIA
Jl. Datuk Laksamana 12 |room : 35
Tel : 0765-31651, 31339, 33220
Tarif : Rp 140.000-168.000
HOTEL SRIKANDI
Jl. Wan Dahlan 19
Tel : 0765-36607|room : 58
Tarif : Rp 65.000-180.000


 HOTEL WISATA
Jl. Merdeka 19 |room : 41
Tel : 0765-32550-33355
Tarif : Rp 149.000-188.000


  PENGINAPAN AA
Jl. Jend. Sudirman 98
Tel : 0765-31183
Tarif : Rp 60.000-70.000
Room : 3


PENGINAPAN ANDYAS NUR
Jl. Jend. Sudirman 366
Tel : 0765-32025|room : 27
Tarif : Rp 50.000-150.000


 PENGINAPAN LENGGOGENI
Jl. Jend. Sudirman 423
Tel : 0765-33150
Tarif : Rp 30.000-90.000
Room : 20


 PENGINAPAN PALAPA
Jl. Sultan Syarif Kasim 6
Tarif : Rp 75.000-170.000

PENGINAPAN PALAPA JAYA
Jl. Sultan Syarif Kasim 54
Tel ; 0765-36153|room : 12
Tarif : Rp 80.000-100.000


PENGINAPAN RAHMAT
Jl. St. Syarif Kasim 203, tel : 31484
Tarif : Rp 35.000-50.000
Room : 22


WISMA KOPEGTEL
Jl. St. Syarif Kasim
Tel : 0765-38374

WISMA MINI
Jl. Janur Kuning 365
Tel : 0765-33049|room : 26
Tarif : Rp 65.000-125.000
Mungkin kita tidak pernah terpirkirkan untuk membuat rencana berlibur di Jakarta. Ya bagiamana kita mau jalan-jalan, kalau Jakarta saja sudah sering macet, panas, dan isinya cuma perkantoran dan mall. Eits tunggu dulu, Jakarta ga kaya gitu kok! Jakarta menyimpan sisi lain yang bisa kamu nikmati loh, apalagi kalau kamu tidak punya banyak waktu untuk berlibur ke tempat wisata di luar Jakarta, maka Jakarta bisa menghiburmu. Ada museum, ada taman kota, dan berbagai macam lainnya. Nah buat kamu warga Jakarta dan sekitarnya yang sudah kurang piknik akut karena keterbatasan waktu dan juga dana atau kamu dari luar Jakarta yang ingin berlibur kesana, yang sudah penasaran banget dengan Jakarta, saatnya membuat rencana untuk berlibur ke Jakarta, bagaimana caranya? 



1. Akses menuju Jakarta

Untuk kamu yang berada di luar Jakarta, tidak perlu pusing untuk sampai ke daerah metropolitan ini. Kalau kamu tinggal di BoDeTaBek, cukup gunakan mobil pribadi atau kendaraan umum seperti bus kota, commuter line, atau busway. Nah kalau kamu dari luar Jakarta yang jauh banget, kamu bisa gunakan bus antar provinsi, kereta api, atau yang lebih cepat pastinya pesawat yang bisa kamu pesan di aplikasi Traveloka.


2. Tempat wisata di Jakarta

Nah setelah kamu tau akses menuju Jakarta, sekarang saatnya kamu untuk memilih tempat wisata yang ada di Jakarta. Oh ya kamu tidak mungkin bisa menjelajah seharian wisata di Jakarta dalam satu hari ya, jadi kami memberikan beberapa tempat pilihan sebagai referensi kamu untuk berlibur di Jakarta.

a.Monumen Nasional atau Monas

Awali hari kamu di Jakarta dengan mengunjungi Monas terlebih dahulu ya. Kenapa kamu awali hari di sini? Karena kamu sebelum masuk ke monas bisa olahraga kecil-kecilan di taman monas yang luas itu lho. Nah kalau kamu ke Monas, wajib hukumnya untuk naik ke atas ya, soalnya di sini kamu bakal melihat landscape kota Jakarta yang aduhai sekali. Untuk masuknya, kamu cukup membayar 5 ribu per orangnya dan apabila kamu ingin naik ke atas, kamu cukup membayar lagi 10 ribu saja. Monas dibuka mulai jam 8 pagi hingga 3 sore, kecuali hari senin tutup.

Monas. Sumber : Miner8.com

    b. Museum Nasional atau Munas

Museum Nasional merupakan museum dengan koleksi terbanyak di Jakarta bahkan di Indonesia. Letaknya yang tidak jauh dari Monas sehingga kamu akan rugi apabila tidak kesini. Untuk tiket masuknya, kamu cukup membayar 5 ribu saja untuk dewasa dan 2 ribu untuk anak-anak. Oh ya buat kamu yang bermain Pokemon Go, pihak Munas dengan terang-terangan mengajak kalian untuk bermain di sana dan juga belajar sejarah Indonesia, karena di dalam Munas terdapat banyak Pokemon dan juga Pokestop lho, jadi kita main sambil belajar deh!

Museum Nasional. Sumber : wisatamuseum.com



Pulau Rupat yang berada di Kabupaten Bengkalis menjadi surga tersembunyi Riau, pasir putih sepanjang 13km menjadi pesona tersendiri, berikut kami tampilkan keindahan pulau rupat melalui media photo.

















Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman me-Launching Calender of Event Riau 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kamis malam (17/3).

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik diluncurkan Calender of Event Riau 2016 sebagai wujud tekad Provinsi Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan (selain minyak bumi dan kelapa sawit yang selama ini sebagai sumber utama) sekaligus dalam rangka mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia mewujudkan target tahun ini kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 260 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Untuk mendukung target pariwisata nasional tersebut, Provinsi Riau telah menetapkan sejumlah event unggulan pariwisata dalam Calander of Event Riau 2016 dengan mengandalkan potensi berupa daya tarik alam (nature), budaya (culture) dan daya tarik wisata buatan (man-made) antara lain festival budaya Pacu Jalur dan Bakar Tongkang serta Festival Bekudo Bono yang telah mendunia.

“Pilihan Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan adalah pilihan yang sangat tepat, karena bila tetap mengandalkan pada minyak dan CPO, yang selama ini menjadi andalan Provinsi Riau, ke depan kedua komoditas ini kenderungannya terus menurun. Tahun 2020 mendatang penghasilan devisa dari minyak trennya akan menuruntajam begitu pula dari CPO trennya hanya mendatar saja, sedangkan pariwisata trennya meningkat dan akan menjadi penghasil devisa terbesar mencapai Rp 240 triliun ,” kata Menpar Arief Yahya.
 
Menpar Arief Yahya menjelaskan, Provinsi Riau memiliki potensi pariwisata berupa daya tarik budaya (culture), alam (nature), dan buatan (manmade). Potensi ini tinggal ditingkatkan dengan strategi pemasaran dan promosinya yang mengacu pada strategi yang dijalankan oleh Kemenpar dengan pendekatan DOT (Destination, Origin, dan Time) serta BAS (Brandidng/PR-ing, Advertising, dan Selling). “Selain itu tiga komponen; aksesbilitas, atraksi, dan amenities yang akan membentuk produk pariwisata di Riau semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, harus dibangun dan ditingkatkan,” kata Arief Yahya. 
Bono Sungai Kampar,salah satu andalan wisata riau yang telah mendunia

Menpar Arief Yahya mengatakan, Riau mempunyai atraksi antara lain festival budaya Pacu Jalur dan Bakar Tongkang, sebuah tradisi yang telah berjalan seabad lebih, telah mampu mengundang banyak wisatawan termasuk wisman dari etnis Tionghoa yang mencapai 20 ribu wisman. Riau juga memiliki event wisata petualangan (adventure tourism) dan wisata olahraga (sport tourism) ke depan perlu digencarkan strategi pemasaran dan promosinya. 

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, Riau yang juga mendapat sebutan sebagai “Bumi Lancang Kuning” selama ini identik dengan minyak bumi, hamparan kebun kelapa sawit atau sebuah kawasan berkembang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia Bagian Barat. Kekayaan sumber daya alam yang telah memberi berkah itu telah bertemu dengan keinginan kuat dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menghadirkan terobosan baru .yakni di sektor pariwisata. “Bumi Lancang Kuning kini sedang berbenah mengembangkan layarnya dengan menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian. Kami harapkan sektor ini akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap sector lainnya,” kata Arsyadjuliandi Rachman.

Gubernur Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, peformansi Provinsi Riau di sektor pariwisata pada 2015 yang lalu cukup menggembirakan dengan aktif berpartisipasi di berbagai event pariwisata nusantara dan mancanegara di antaranya berhasil meraih predikat The best untuk penampilan seni dan budaya yang dilombakan pada China ASEAN Expo 12th di Nanning, China mewakili Indonesia.
(sumber : Siaran PersLaunching Calendar of Event Riau 2016/Kemenrian Pariwisata)
Perjalanan panjang Pekanbaru ke Rupat membuat kami cukup kelelahan, setiba di Penginapan kami melepas lelah dengan beristirahat. Baru saja akan beristirahat muncullah sosok yang antusias dan semangat, seraya ia berkata ayo kita akan Berangkat ke Makam Putri Sembilan dan ia juga berkata yang ke makam tidak boleh menggunakan Celana Pendek. Ternyata sosok tersebut merupakan Bapak Eduar Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis,

Timbul pertanyaan bagi kami, Makam Putri Sembilan ? Pasti makamnya ada 9 dan yang dimakamkan pasti putri yang cantik ? Putri Sembilan merupakan cerita yang melegenda di Nusantara, di beberapa daerah menceritakan  putri sembilan merupakan Putri bungsu yang cantik bila dibandingkan 8 (delapan) saudaranya yang lain.

Di Rupat juga terdapat kisah Putri Sembilan, dan tidak hanya menjadi kisah turun temurun ataupun legenda pengantar tidur. Makam Putri Sembilan  dapat kita temui di Desa Kadur. Di makam tersebut terdapat makam kedua orang tua Putri Sembilan serta makam kakek dan neneknya.