Dalam rangka meningkatkan potensi wisata khususnya wisata Danau Buatan, berbagai cara dilakukan oleh Pemerintahan Kota  Pekanbaru, dari mulai memperbaiki infrastruktur, pengelolaan, hingga mengganti nama Danau Buatan menjadi Bandar Kayangan Lembah Sari. . Hal ini dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menarik pengunjung baik lokal maupun wisata dari daerah luar, peresmian nama  dilakukan pada tanggal 16 April 2011. Diharapkan dengan penggantian nama ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan terhadap Wisata Riau terutama di Pekanbaru.



BANDARA SULTAN SYARIF KASIM  II

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kota Pekanbaru dan sebelumnya bernama Bandara Simpang Tiga. Bandara ini memiliki luas 321,21 ha. Dalam rangka menyambut PON XVIII pada tahun 2012 mendatang, bandara ini diperluas sehingga nantinya dapat menampung pesawat yang lebih besar. Bandara ini juga menjadi home-base bagi Skuadron Udara 12 TNI AU. Nama Sultan Syarif Kasim II diambil dari nama Pahlawan Nasional yang juga Sultan Kerajaan Siak.
BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II SAAT INI
BANDARA SULTAN SYARIF KASIM TAHUN 2012
 KREDIT PHOTO : KRISHADIAWAN



BANDARA JAPURA RENGAT

Bandara Japura ini berada di Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu, bandara ini diresmikan 1 September 1954, bandara ini dulunya milik STANVAC (Perusahaan Minyak). Bandara Japura ini lebih kurang 20 tahun tidak aktif melayani rute penerbangan dan tepatnya Kamis tanggal 17 Maret 2011, Bandara Japura kembali aktif melayani penerbangan.
 BANDARA PINANG KAMPAI DUMAI

Bandara Pinang Kampai berada di Kota Dumai , Bandara  ini melayani penerbangan berjadwal ke Pekanbaru, Batam, dan Halimperdanakusuma (Jakarta). Bandara Pinang Kampai dikelola oleh Pemerintah Kota Dumai.
BANDARA INDRAGIRI TEMPULING


Bandara Indragiri  ini berada di Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir. Bandara ini nantinya akan melayani penerbangan reguler keberbagai Kota di Indonesia. 


BANDARA SULTAN SYARIEF HAROEN II

Bandara Sultan Syarief Haroen II terletak di Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan,tepatnya di Komplek PT. RAPP (Riau Andalan Pulp and Papper). 


BANDARA SEI SELARI


Bandar Udara Sei Selari dikenal juga dengan nama Bandar Udara Sungai Pakning adalah bandar udara yang terletak di Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.900 x 30 m. Bandara udara ini milik PT. Pertamina. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 34 tahun 2003, penetapan sementara Bandar Udara Khusus Sei Selari Sei Pakning milik PT. Pertamina UP II Dumai di Sei Pakning sebagai bandar udara khusus yang dapat melayani penerbangan untuk kepentingan umum. Kini Bandara Sei Salari merupakan anak usaha dari BUMD Pemerintah Kabupaten Bengkalis PT. Bumi Laksmana Jaya



BANDARA PASIR PENGARAIAN

Bandar Udara Pasir Pengaraian adalah bandar udara yang terletak di Desa Danausati, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.300 x 23 m.
Ratusan Kelompok Suporter Sepak Bola Indonesia yang bergabung menjadi satu  dalam Aliansi Suporter Indonesia (ASI), meninggalkan identitas atribut klub, warna, suku,agama dan Ras. Tujuan mereka cuma satu mengawal kongres ini berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada politisasi di tubuh PSSI. SAVE INDONESIA FOOTBALL REVOLUSION PSSI.

Demo Kongres PSSI di Pekanbaru yang berlangsung di Hotel The Premiere sudah berlangsung semenjak tanggal 25 Maret 2011. Ada berbagai macam kelompok Suporter yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia yang melakukan Demo di sekitar arena Kongres yaitu : Asykar Theking, ULTRAS 1955, Hang Tuah Mania, Harimau Rawa Persih, Aremania, The Jack, The Kmers, Spartacks,  Viking.
 Baca Juga :
Stadion Sepakbola Terbesar dan Termegah di Indonesia
Venues PON XVIII RIAU Tahun 2012
Objek wisata Teluk Makmur berada di sebelah utara kota Dumai,tepatnya berada di Kecamatan Medang Kampai dan Tasik Bunga Tujuh di Kecamatan Dumai Timur. Objek Wisata Teluk Makmur menjadi andalan Wisata Riau.

Kawasan objek wisata Teluk Makmur mempunyai banyak pesona alam diantaranya berupa pantai dan perkampungan wisata melayu yang berhadapan langsung dengan pulau rupat dan selat Malaka
. Mempunyai potensi wisata yang sangat baik dalam melakukan rekreasi bersama keluarga untuk melepas lelah di akhir pekan. Di Pantai Teluk Makmur wisatawan dapat bermain selancar, berperahu, dan berjemur ditengah alam yang indah ditambah dengan adanya rumah tua yang berarsitektur melayu.
Makmur Bay tourist attraction located in the northern town of Dumai, precisely located in District Medang Kampai and Tasik Interest in District Seven East Dumai. Tourism Objects Bay Tourism Riau Makmur become a mainstay.
Makmur Bay Area tourist attraction has a lot of natural charm of which form the beach and tourist villages wither directly opposite the island and the straits of Malacca Rupat. Having an excellent tourism potential in conducting recreation with the family to unwind at weekends. On the Gulf Coast Makmur tourists can play surfing, boating, and sunbathing amid beautiful nature coupled with the old house architecture wither.

Taman Nasional Tesso Nilo adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu  Taman nasional ini diresmikan pada 19 Juli 2004 dan kini Taman Nasional Tesso Nilo menjadi salah satu primadona Wisata Riau. 

Terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia di setiap hektare Taman Nasional Tesso Nilo. Tesso Nillo juga adalah salah satu sisa hutan dataran rendah yang menjadi tempat tinggal 60-80 ekor gajah dan merupakan kawasan konservasi gajah selain itu Taman Tesso Nilo juga sebagai tempat  pelestarian habitat harimau Sumatera.

Masyarakat di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo mempertahankan pohon Sialang dan mengambil madu dari lebah yang ada di pohon sialang  dan menjadikan madu hutan sebagai usaha ekonomi alternatif. 



Tesso Nilo National Park is a national park located in Riau province, exactly in Regency Pelalawan and Indragiri Hulu Regency Park was inaugurated on July 19, 2004 and now Tesso Nilo National Park became one of the excellent Tourism Riau. 


There are 360 ​​species of flora which belong to 165 genera and 57 tribes, 107 species of birds, 23 species of mammals, three types of primates, 50 species of fish, 15 species of reptile and 18 amphibian species in each hectare Tesso Nilo National Park. Tesso Nillo also is one of the remaining lowland forests are home to 60-80 elephants and an elephant conservation area in addition to the Garden of Tesso Nilo as well as the Sumatran tiger habitat preservation. 



 Communities surrounding the Tesso Nilo National Park to maintain the tree and take the honey from the beehive bees in the tree honey beehive and make the forest as an alternative economic enterprises. 
Taman ini terletak di tengah kota Rengat, taman ini dijadikan tempat bermain dan tempat berkumpul anak-anak muda Kota Rengat. Ditengah taman ini terdapat sebuah tugu yang menyerupai sebuah obor.



This park is located in downtown Rengat, this park is used as a playground and a gathering place for young children Rengat City. Amid this garden there is a monument that resembles a torch.
Pantai Pasir Panjang Pulau Rupat berada di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis berada di bagian utara Provinsi Riau. Kawasan in dinamakan Pantai Pasir Panjang karena Pantainya sangat panjang yaitu sepanjang 13 kilometer dan merupakan merupakan pantai pasir putih terpanjang di Indonesia. Rupat berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Pulau Rupat jika diurus diyakini akan  menyaingi Pulau Dewata, Bali, sebagai salah satu lokasi tujuan wisata riau, regional dan internasional.


Pasir Panjang beach in Pulau Rupat Rupat Bengkalis Island located in the northern province of Riau. Regions in called Pantai Pasir Panjang beach is very long because that is along the 13 kilometers and is the longest white sand beach in Indonesia. Rupat directly adjacent to Singapore and Malaysia. Island Rupat if administered believed would rival the island of Bali, as one tourist destination location riau, regional and international.

Taman Nasional Bukit Suligi adalah wisata alam andalan Wisata Riau. Taman Nasional Bukit Suligi memiliki jenis flora dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah, ada danau yang indah di dalam taman ini  yang dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat yang berkunjung. Selain berekreasi tempat ini dijadikan tempat penelitian biologi yang membuat tempat ini menarik. Terdapat sumber air panas yang tidak terlalu besar serta goa-goa dan seramnya hutan yang lebat. Dan bagi penggemar adventure tourism seperti arung jeram juga ada disini. Bagi para wisatawan yang ingin bermalam ditempat ini disediakan camping ground.



Bukit Suligi National Park is a natural tourist mainstay Riau Tourism. Bukit Suligi National Park has unique flora and fauna that are protected by government. There is a beautiful lake in the park that is used for recreation by the visitors. Apart from recreation this place is also used for biological research. There is also hot spring that is not too big, cave and thick forest for those who one to stay overnight there is a camping ground available 

Kredit Photo : Krishadiawan 
Riau adalah penghasil Karet terbesar di Indonesia sedangkan Indonesia sebagai negara Produsen Karet terbesar di Dunia. Karet merupakan komoditi unggulan Provinsi Riau di luar Migas. Produksi Karet Riau tiap tahunnya berkisar 500.000 ton dengan jumlah lahan perkebunan Karet sebesar 516.994 Hektare (Ha).




Perkebunan Karet tersebar di Seluruh Kabupaten Kota di Riau seperti : Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Siak, dan Kota Dumai

Riau is the largest rubber producer in Indonesia, while Indonesia as the country's largest rubber producer in the World. Rubber is a commodity outside the oil and gas province of Riau. Riau Rubber Production of 500,000 tons per year range with a number of rubber plantations by 516,994 hectares (Ha)

Rubber plantations are spread in the entire city district in Riau as: Regency Bengkalis, Indragiri Hilir district, Indragiri Hulu District, Kampar Regency, Regency Kuantan Singingi, Regency Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak Regency, and Dumai City
Kerajaan Indragiri diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar Raja Merlang berkedudukan di Malaka. Demikian pula dengan penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II, tetap berkedudukan di Malaka. Sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. pada tahun 1473, waktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), beliau menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang.
PUING PUING GERBANG ISTANA RAJA INDRAGIRI PERANAP

Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Rengat. Dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, Belanda mulai campur tangan terhadap kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura.

                                                   TANGGA MASUK KE ISTANA

PUING-PUING ISTANA RAJA PERANAP

Kini Kerajaan Indragiri di Peranap hanya dapat dilihat dari puing-puing reruntuhan bangunan Istana yang tidak terawat dan berada dalam semak belukar.

Istana Raja Peranap ini dapat dijumpai di RW Kampung Baru sekitar 500m dari Pasar Peranap Kecamatan Peranap kabupaten Indragiri Hulu. Istana ini posisinya berhadapan langsung dengan Sungai Indragiri.

Kini puing-puning Istana Raja Indragiri Peranap menjadi salah satu Ikon Wisata Riau khususnya di Indragiri Hulu.
Kerajinan Tenun songket di Riau yang terkenal yaitu Tenun songket Siak. Di Siak Tenun Songket pertama kali diperkenalkan oleh Pengrajin yang didatangkan dari kerajaan Trengganu Malaysia yaitu pada masa Kerajaan Siak diperintah oleh Sultan Sayid Ali. Seorang wanita bernama Wan Siti Binti Wan Karim dibawa ke Siak Sri Indrapura,beliau adalah seorang yang cakap dan terampil dalam bertenun dan beliau mengajarkan bagaimana bertenun kain Songket.

TENUN SONGKET RIAU






TENUN SONGKET RIAU



Weaving Crafts songket in Riau Siak songket Weaving famous. In Siak Weaving Songket first introduced by craftsmen brought from the kingdom of Trengganu Malaysia that is in the Siak Kingdom was ruled by Sultan Sayid Ali. A woman named Wan Wan Siti Binti Karim was brought to the Siak Sri Indrapura, he is a capable and skilled in weaving and he teaches how to weave cloth Songket.

Dokumentasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Riau (DEKRANASDA)/National Craft Council of Riau Province. 

Kerajinan TEKAT merupakan seni yang dituangkan pada sebidang kain, perkembangan TEKAT didaerah Riau seiring dengan adanya unsur-unsur seni di daerah Riau yaitu sekitar abad VII, kemudian semakin berkembang pada abad XV bersamaan dengan tersebarnya Islam di Indonesia. Teknologi pembuatan Tekat ini diperkirakan berasal dari Luar Indonesia yang persebarannya melalui musafir dan pedagang yang datang ke daerah Riau
TEKAT RIAU
TEKAT RIAU
Craft embroidery is an art that is poured on a piece of cloth, embroidery developments Riau area along with the art elements in the Riau area which is about seventh century, then growing in the fifteenth century along with the spread of Islam in Indonesia. Embroidery-making technology is expected to come from outside Indonesia that spreading through travelers and traders who came to the area of Riau.

Dokumentasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Riau (DEKRANASDA)/National Craft Council of Riau Province.
Danau Menduyan
Danau Menduyan merupakan salah satu objek wisata yang menarik dikunjungi untuk bersantai dan piknik bersama keluarga, karena keindahan panorama alamnya. Lokasi danau ini masih dalam satu kawasan dengan Situs Cagar Budaya, Kompleks Makam Raja-raja Indragiri, tepatnya di daerah Koto Lama, yang berjarak 17 km dari Kota Rengat.




 Menduyan Lake
Menduyan Lake . It is one of interesting tourism objects visited to relax and for picnic with families, by reason of its natural scenery beauty. This location of this lake is still in one area with the Cultural Preservation Site, Indragiri Kings Graveyard Compound, to be exact in Koto Lama area, situated 17 km from Rengat city.

Sumber : Riau Tourism Board
                                    
Taman Putri Junjung Buih, terletak di kota Rengat. Lokasinya sangat mudah dijangkau karena berada persis di pinggiran jalan besar di salah satu sudut Kota Rengat. Di taman ini pengunjung dapat bersantai menikmati panorama alam yang indah, sedangkan anak-anak dapat bermain sepuasnya di taman yang tertata rapi, bersih dan asri.




Putri Junjung Buih Park . It is situated in Rengat city. Its location is easily reaced because it exactly situated on the side of highway in one of the corners in Rengat city. In this park visitors can relax enjoying the beautiful natural scenery, while the kids can play as much as they can in the park neatly structured, clean and artistic.

Photo : Rilham (Forum Skycrapercity Riau)
Teks : Riau Tourism Board
WISATA RIAU
Istana Sayap awalnya dibangun oleh Sultan Pelalawan ke 29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886-1892 M).  Sebelum bangunan itu selesai beliau mangkat dan diberi gelar Marhum Mangkat di balai. Selanjutnya pembangunan Istana diteruskan sampai selesai oleh pengganti beliau yakni Sultan Syarif Hasyim II ( (1892- 1930M).



Pada awalnya Pusat Kerajaan Pelalawan berada di Sungai Rasau (anak Sungai Kampar), berlokasi di Kota Jauh dan Kota Dekat. Ketika Tengku Sontol Ali menjadi Sultan Pelalawan, belaiu berazam memindahkan Istananya dari muara Sungai Rasau ke pinggir Sungai Kampar, tepatnya di muara sungai Rasau yang disebut' Ujung Pantai',karena itu Istana sebelumnya dinamakan ISTANA UJUNG PANTAI. Namun ketika Sultan Syarif Hasyim II melanjutkan pembangunan Istana yang  melanjutkan pembangunan Istana yang sedang terbengkalai karena mangkatnya Tengku Sontol Ali,maka beliau membangun dua sayap disamping kanan dan kiri Istana yang dijadikan balai. Maka Istana inipun dinamakan "ISTANA SAYAP"

Bangunan disebelah Kanan Istana (sebelah hulu) disebut "Balai Sayap Hulu"yang berfungsi sebagai Kanor Sultan, dan bangunan disebelah kiri istana (sebelah hilir) dinamakan "Balai Hilir"  yang berfungsi sebagai Balai Penghadapan bagi seluruh Rakyat Pelalawan. 
ISTANA SAYAP PELALAWAN
Sekitar tahun 1896 bangunan Istana Sayap selesai seluruhnya, dan  Sultan Sharif Hashim II  berpindah dari Istana kota Dekat di Sungai Rasau ke Istana Sayap di Ujung Pantai. Sejak itu, pusat pemerintahan  Kerajaan pelalawan menetap di pinggir sungai Kampar yang sekarang  menjadi Desa pelalawan dan menjadi Ibu Kota Kecamatan Pelalawan.

Untuk mengenang jasa Sultan Syarif Hasyim II yang memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Pelalawan dari Sungai rasau ke pinggir Sungai Kampar ketika mangkatnya beliau di beri gelar MARHUM KAMPAR II.

Di Istana Sayap,bangunan induk adalah tempat Sultan beserta Keluarga dan orang-orang yang bertugas disana. Di bangunan ini pula terdapat Ruang Penghadapan, bilik tidur, dan ruangan anjungan yang diisi dengan segala alat perlengkapan Kerajaan. Menyatu dengan bangunan induk,disebelah depan terdapat ruang selasar dalam dan selasar luar untuk tempat menghadap rakyat dan Orang-orang besar Kerajaan. Dibagian belakang bangunan Induk ada ruangan telo, dan dibelakangnya lagi ada ruangan Penanggah,tempat kegiatan pekerja rumah tangga Istana dan kelengkapan jamuan dan sebagainya. 



Bangunan Induk mencerminkan Sultan, sebagai 'induk' dari  rakyatnya., sesuai dengan ungkapan adat yang mengatakan :
'yang ayam ada induknya
yang serai ada rumpunnya
yang sungai ada guguknya
yang keris ada hulunya
yang tombak ada gagangnya
yang rumah ada tuannya
yang kampong ada penghulunya
yang negeri ada rajanya


ISTANA SAYAP PELALAWAN


                                          FILOSOFI ISTANA SAYAP
Dahulu setiap bangunan dirancang secara cermat, disempurnakan dengan berbagai simbol dan maknan,agar memberikan kenyamanan,kesejahteraan dan manfaat yang besar bagi penghuni dan pemiliknya. Acuan ini menyebabkan pembangunan Istana Sayap dirancang dengan berbagai pertimbangan, sehingga terwujudlah tiga bangunan. Bangunan pertama adalah Bangunan Induk, sedangkan bangunan kedua dan ketiga adalah bagian yang teerletak disamping kanan dan kiri yang dinamakan Sayap kanan dan Sayap Kiri.

Di dalam Budaya Melayu Riau,khususnya di Kerajaan Pelalawan,setiap bangunan resmi terdiri dari bangunan induk dan bangunan lainnya, yang lazim disebut bangunan anak atau bangunan sayap. Bila letaknya kebelakang atau kemuka dan menyatu dengan bangunan induk lazimnya disebut bangunan anak (selasar depan,selasar belakang, selasar dalam, selasar luar,selasar jatuh,selasar gajah menyusur dan sebagainya). Bila bangunan itu berada agak etrpisah dan terletak simitris sebelah kanan dan kiri bangunan induk disebut sayap. Pembagian tata ruangan diatur menurut ketentuan adat yang berlaku,sehingga siapapun yang masuk ke bangunan itu akan tahu dimana ia duduk dan dimana ia berdiri, sesuai dalam ungkapan adat dikatakan sebagai berikut :

"Adat masuk kerumah orang 
Tahu duduk dengan tegaknya
Tahu susun dengan letaknya
Tahu atur dengan haknya
Tahu alur dengan patutnya"


Bangunan anak yang disebut sayap dibuat khusus dengan ukuran dan bentuk yang sama. ketentuan ini mencerminkan kehidupan yang seimbang dan setara,adil dan tidak berat sebelah. Didalam ungkapan adat dikatakan :
" Rumah induk ada anaknya
Anak di kanan anak di kiri
Anak dibuat sama setara
Sama bentuk dengan ukurnya
Sama jauh dengan dekatnya
Sama padam dengan takahnya




Tanda adil sama dijunjung
Tanda menimbang sama berat
Tanda mengukur sama panjang
Tanda menyukat sama penuh
Tanda berlaba sama mendapat
Tanda hilang sama merugi
Tanda berat sama dipikul
Tanda ringan sama dijinjing
Tanda ke laut sama berbasah
Tanda ke darat sama berkering
Tanda senasib sepenanggungan
Tanda seaib sama semalu "


SAYAP ISTANA SAYAP PELALAWAN






Di dalam menentukan fungsi bangunan,maka bangunan induk tetap dijadikan teraju dan pucuk dari sedmua aktivitas dan makna didalam kerajaan itu. Di dalam ungkapan adat dikatakan :

'Di dalam bangunan induk
Terkandung tuah dengan marwah
Terkandung petuah dengan amanah
Terkandung janji dengan sumpah


Terkandung daulat dengan martabat
Terkandung maknan dengan hakikat
Terkandung kasih dengan sayang
Terkandung beban berkepanjangan
Terkandung hutang tak berkesudahan


Hutang ke Allah hutang ke rakyat
Hutang tak dapat dibelah bagi
Hutang tak dapat diingkar-ingkari
Hutang amanah menembus sumpah


Di dalam memfungsikan bangunan sayap,ditetapkan bahwa sayap kanan sebelah hulu dijadikan kantor sultan, sesuai dengan ungkapan adat :

"Yang raja memegang hulu
Hulu bicara hulu rundingan
Hulu petuah hulu amanah
Hulu titah membawa berkah
Hulu nasehat membawa berkat

"Di sayap kanan raja duduk
Mencari runding pada yang elok
Di sana yang kusut diselesaikan
Di sana yang keruh dijernihkan
Di sana  yang bengkok diluruskan
Di sana yang salah dibetulkan
Di sana  yang kesat diampelas
Di sana berbongkol sama ditarah
Di sana  yang sumbang diperbaiki
Di sana yang janggal dielokkan
Disana hukum ditegakkan "
PENDOPO ISTANA SAYAP PELALAWAN

Bangunan sayap sebelah kiri bangunan induk,yakni sebelah hilir dijadikan tempat menghadap rakyat kerajaan. Sesuai dengan ungkapan adat :

' Yang rakyat memberi ingat
Memberi bakti serta pendapat
Memberi setia serta amanat
Supaya berjalan tak salah langkah
Supaya bercakap tak salah ucap
Supaya memerintah tak salah titah
Supaya berjalan tak salah pedoman
Supaya berlayar ke arah yang benar


Disana tangan bebas melenggang
Disana kaki bebas melangkah
Disana lidah bebas bercakap
Disana janji sama diikat
Disana amanah dipegang erat "


Selain itu simbol-simbol yang mengandung nilai-nilai luhur dan budaya tercermin pula dalam berbagai ornament dan sebagainya yang intinya mengacu pada keutamaan raja dan rakyatnya yang hidup tersebati,menyatu bagaikan mata putih dan mata hitam, sehingga rusak yang putih binasa yang hitam, dan rusak yang hitam binasa yang putih/ Bersebatinya pemimpin dengan rakyatnya,serta mewujudkan kehidupan yang sejahtera lahiriah dan batiniah.


ISTANA SAYAP PELALAWAN MENJADI SALAH SATU WISATA RIAU ANDALAN DI PELALAWAN