Danau Zamrud  berada di Desa Zamrud, Kecamatan Siak Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang berjarak sekitar 200 kilometer dari ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Danau ini berada di hamparan ladang minyak bumi Coastal Plan Pekanbaru (CPP) Block yang dikelola pemerintah daerah Kabupaten Siak



Di sekitar Kawasan Zamrud ditemukan berbagai jenis satwa langka seperti ikan arwana emas (Schleropages formasus), ikan Balido, harimau sumatera (Pantheratigris sumatrensis), beruang merah (Helarctos malayanus), serta beraneka ragam jenis ular. Bahkan kicauan burung Serindit (Loriculus galgulus), yang menjadi ikon Provinsi Riau juga dapat ditemukan di kawasan ini. Uniknya lagi, pada saat sore hari ketika matahari mulai terbenam para penghuni kawasan Zamrud seperti burung elang, kera, dan harimau mulai menampakkan diri satu persatu. Kawasan danau zamrud didominasi oleh tumbuhan rawa seperti bengku, rengas dan pisang-pisang.



Desa Wisata Buluh cina adalah sebuah Desa yang berada di Kabupaten kampar, Desa ini berjarak sekitar 20km dari Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau. Perjalanan ke Desa Buluhcina dapat dilakukan melalaui transportasi darat, dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun melalui transportasi angkutan umum, dari Kota Pekanbaru kita dapat menggunakan Bus Sarana Angkutan Umum (SAUM) atau yg lebih dikenal dengan Trans Metro Pekanbaru, dengan menggunakan Trans Metro Kita mengakhiri perjalanan di Perumahan PANDAU , kemudian di Perumahan PANDAU kita melanjutkan perjalanan menggunakan mikrolet atau yang biasa disebut dengan oplet menuju Taman Desa Wisata Buluhcina,dan biaya perjalanan menggunakan oplet ini Rp.10.000. 
PETA EKO WISATA RIMBO TUJUH DANAU BULUHCINA

Warga Desa Buluhcina memiliki kebudayaan kearifan lokal  untuk tidak merusak lingkungan dan hutan.  Di Desa Buluhcina terdapat Hutan Wisata Buluhcina. Hutan Wisata Buluhcina ini luasnya 1.000 hektare. Hutan ini sangat asri dan sangat alami dan sudah terpelihara semenjak ratusan tahun yang lalu, di hutan ini dapat kita jumpai flora dan fauna, seperti rotan, anggrek, monyet,burung,kupu-kupu,harimau dan juga pepohonan yang sangat besar dan tinggi, dikawasan hutan ini terdapat tujuh danau yaitu : Danau Pinang Luar, Danau Pinang Dalam, Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Tanjung Putus, Danau Lubuk Siam, Danau Atehutan, dan Danau Tatangah, masing-masing danau memiliki keunikan tersendiri.

HUTAN WISATA DESA BULUHCINA
SALAH SATU POHON BESAR YANG ADA DI HUTAN WISATA BULUHCINA
 

Hutan wisata Buluhcina awalnya berasal dari tanah dan lahan warga Desa Buluhcina yang mereka ikhlaskan untuk dijadikan kawasan hutan wisata alam tanpa diganti-rugi. 1500 penduduk Desa Buluhcina memberikan dengan ikhlas lahan yang mereka miliki tanpa kompensasi materi, mereka cuma mengharapkan bantuan berupa perbaikan dan peningkatan infrastruktur, pengembangan dan peningkatan ekonomi desa seperti pembedayaan pemuda dan masyarakat sekitar, namun sampai saat ini apa yang mereka harapkan belum dapat terwujud. Hutan Wisata Buluhcina ini dikelola oleh masyarakat dan adat secara bersama di bawah koordinasi ninik mamak Desa Buluhcina. dan LMB (Lembaga Musyawarah Besar) yang diketuai oleh Bapak Makmur Hendrik. 



RUMAH PENDUDUK DI SEKITAR HUTAN WISATA BULUHCINA

Desa wisata Buluhcina memiliki potensi wisata yang luar biasa, selain hutan wisata yang menjadi andalan utama, kawasan desa Buluhcina ini juga dapat menjadi pilihan yang terbaik untuk memancing dan menjala ikan, pemandangan yang indah dan alami di hutan buluhcina juga dapat dijadikan sebagai tempat hiking, kemah atau kemping. Masyarakat ataupun pemuda disini sangat welcome terhadap siapapun, mereka akan meyambut kedatangan siapapun dengan ramah, mereka membantu pengunjung sebagai pemandu wisata dan jika kita ingin menikmati kuliner mereka bersedia untuk memasakkan ikan baung yang segar yang langsung diambil dari sungai, asam pedas baung yang khas menjadi kuliner andalan dan juga ada embut rotan beserta belacan ala buluhcina. Selain itu juga di Desa Wisata Buluhcina juga sering diadakan lomba pacu sampan dan biasanya dilakukan pada saat menjelang Bulan Ramdahan dan pada saat setelah lebaran idhul fitri, dulunya tiap tahun ada agenda Pacu Sampan Piala Presiden di Desa Buluhcina,kini agenda pacu sampan Piala Presiden sudah tidak pernah diadakan lagi.

SAMPAN MILIK NELAYAN DESA BULUHCINA
TRANSPORTASI PENYEBERANGAN WARGA DESA BULUHCINA KE HUTAN WISATA BULUHCINA

Bagi siapapun yang ingin menikmati perjalanan keliling desa buluhcina , pemuda setempat bersedia mengantarkan anda berkeliling ria menikmati liburan dengan sampan ataupun pompong yang tentu cukup terjangkau dengan kantong anda. Anda berminat dapat menghubungi M. RALIS T atau biasa disapa dengan bang Toro di nomor telepone 081371559313
Kedondong adalah buah khas Kota Rengat, Kedondong di Rengat sangat mudah untuk kita jumpai, sehingga Rengat dapat dijuluki dengan Kota Kedondong. Dulu tepat di Kota Rengat terdapat monumen kedondong,kini monumen tersebut sudah tidak ada lagi.


Dodol Kedondong adalah makanan khas Kabupaten Indragiri Hulu Riau, makanan ini terbuat dari tepung beras ketan, gula pasir, kelapa dan buah kedondong. Warna dodol kedondong ini cokelat  kehitaman, aromanya harum, dan rasanya tidak terlalu manis dan juga tidak terlalu asam.

Selain di Kota Rengat dodol Kedondong ini dapat kita jumpai di Kusat jajanan dan oleh-oleh di Pekanbaru, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,Bandara Internasionla Soekarno Hatta, juga dapat ditemui pada pameran makanan tradisional. Harga Dodol ini perkotaknya berkisar antara Rp.15.000 hingga Rp.20.000. 




Kredit Photo :
Handalselaras
Pemerintah Provinsi Riau akan membangun sebuah kawasan Pusat Bisnis di Bandar Serai (Bandar Seni Raja Ali Haji) Eks Purna MTQ Nasional tahun 1994. Kawasan ini nantinya akan diberi nama  Bandar Serai Riau Town Square and Convention (BSRTSC) dan diperkirakan proses pembangunannya akan menelan dana  Rp1,1 triliun . Nantinya akan menonojolkan identitas melayu dengan konsep komersil dan budaya melayu.



Pembangunan Bandar Serai Riau Town Square and Convention (BSRTSC) tidak menggunakan seluruh areal di Purna MTQ. Bangunan bernilai seni dan budaya yang sudah ada tentunya tetap dipertahankan, anjungan rumah dari kabupaten/kota di Riau, termasuk anjungan rumah Kepri dan Batam (Kini Kepulauan Riau)  tetap akan dipertahankan di kawasan tersebut.  Bandar Serai atau Eks Purna MTQ Nasional akan dijadikan kawasan multi guna, seperti hotel berbintang lima, sport center, bussiness center, masjid dan islamic center. Selain itu di kawasan Bandar Serai Riau Town Square and Convention (BSRTSC) juga terdapat Gedung Teater Idrus Tintin, Dewan Kesenian Riau, Rumah Adat, Anjungan kabupaten/kota se Riau, Dekranasda, Yayasan Raja Ali Haji, Akademi Kesenian Melayu Riau,  Museum kaum perempuan,  dan lainnya. Untuk langkah awal di Bandar Serai Riau Town Square and Convention (BSRTSC) akan dibangun arena bowling yang akan digunakan untuk PON  XVIII tahun 2012.


.






Dalam Rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2012 Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru memasang sedikitnya seribu lampion di Kampung Melayu Tionghoa di Jalan Karet  Pekanbaru. Selain lampion juga Kampung Melayu Tionghoa Pekanbaru yang berada di Jalan Karet juga dihias dengan pernak-pernik lain yang bernuansa merah dan Chinese. 



Dalam Rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2012 Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru memasang sedikitnya seribu lampion di Kampung Melayu Tionghoa di Jalan Karet  Pekanbaru. Selain lampion juga Kampung Melayu Tionghoa Pekanbaru yang berada di Jalan Karet juga dihias dengan pernak-pernik lain yang bernuansa merah dan Chinese. 


Tugu Kijang ini menjadi simbol dari kecamatan Bandar Seikijang Kabupaten Pelalawan. Tugu ini berada di jalan Lintas Timur Pekanbaru- Pangkalan Kerinci. Tugu ini menandakan bahwa dahulunya di Bandar Seikijang banyak terdapat kijang,namun kini kijang-kijang tersebut sudah tidak ada lagi.







BACA JUGA : RENDERING TUGU KIJANG BANDAR SEIKIJANG
Gunung Djadi merupakan gunung pertama yang ditemukan di Riau yang memiliki pesona dan keindahan alam yang luar biasa. Gunung dengan ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut itu mempunyai potensi wisata alam yang menarik.



Gunung  Djadi terletak di Kabupaten Kampar, tepatnya Kecamatan Kampar Kiri di kawasan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Baling.


Gunung Djadi mempunyai dua puncak dan terletak lebih dari ketinggian 600Mdl dengan kemiringan 75 derajat.  Untuk sampai ke Puncak Gunung Djadi,kita mesti melewati 10 puncak bukit.

Sebelum mencapai puncak Gunung Djadi ditemukan sebuah kubangan yang dugaan sementara merupakan Kubangan Badak, dan selain itu juga ditemukan  cakar harimau dan beruang.


Di Kawasan Gunung Djadi banyak ditemukan jenis burung, dan juga potensi vegetasi alami seperti Pinus, Damar, Meranti, Kruing, Anggrek Tebu, Anggrek Hutan, Kantong Semar, Rotan, Manau dan lainnya.


Di lembah gunung banyak air terjun, sedikitnya ditemukan 7 air terjun dengan ketinggian 3 hingga 30 meter.



Kawasan Gunung Djadi sangat berpotensi untuk dijadikan  wisata Sepeda Gunung, Body Rafting dan juga arung  jeram.





















Berita Terkait : 




KREDIT PHOTO : 
HISAM SETIAWAN - Koordinator XPDC 12-12 Part 1 (Media Ekspose Hasil Tim XPDC 12|12 bersama Gurindam12  Jumat, 13 Januari 2012 "Discovery First Mountain In Riau") / Penemuan Gunung Pertama di Riau.




Tidak gampang untuk mengangkat perserikatan Pekanbaru untuk menjadi bond perserikatan yang disegani di Kancah sepakbola nasional. Selama 44 Tahun hingga melangkah ke Divisi Utama PSSI tahun 1999. PSPS selalu menghitung hari dan menebar harapan.

Mulai dari periode kepengurusan pertama yang dipimpin mantan Kepala PLN PEKANBARU,Yubahar. Saat itu langkah PSPS hanyalah sebuah perserikatan kecil yang hanya didukung lima klub anggota yang terdiri dari PS IPP (Ikatan Pemuda Pekanbaru), PS PELAYARAN, PS CALTEX, PS PU (Pekerjaan Umum) dan PS Elektra (PLN).

Meski begitu diawal berdirinya, PSPS sudah menjadi bond yang sejajar dengan perserikatan lain yang ada di Sumatra,yang memiliki aset berupa pemain nasional. Tahun 1961 PSPS juga pernah ikut PON di Bandung maka tersebutlah beberapa pemain seperti jayusman, Thamrin manaf dan Hamid. Saat itu kondisi pendidikandan sepakbola berbeda dengan kondisi sekarang. dr Thamrin manaf yang dipanggil ke Timnas,tidak bisa bergabung karena tidak mendapat izin dari Sekolah dan Tempat ia bekerja. Meski begitu jatah Riau diisi oleh Hamid yang saat itu menjadi kiper nasional. hamid kala itu sangat diidolakan masyarakat Pekanbaru, Hamid memperkuat Timnas Indonesia di Pyongyang Korea Utara tahun 1963 dibawah pelatih EA Mangindaan.

Besarnya potensi sepakbola di Pekanbaru saat itu pulalah yang kemudian menggiring Gubernur Riau Kaharudin Nasution untuk mendirikan sebuah Stadion yang diberi nama Stadion Dwikora  pada tahun 1963. Meski terbuat dari kayu ,stadion ini menjadi pusat olahraga pertama di Pekanbaru. Pemain PSPS lain yang juga sempat terdaftar sebagai Pemain Tim nasional adalah Jayusman, Jayusman adalah pegawai Kantor Pajak, Tetapi sayang Gelandang Tangguh PSPS ini gagal memperkuat Tim nas yang rencana akan tampil di Aljazair, saat itu Aljazair ada pergolakan.

Era dukungan dan gairah dari masyarakat Pekanbaru tidak berlanjut, era Hamid,Thamrin Manaf, Jayusman hanya menghasilkan kenangan yang indah untuk dikenang. Kepengurusan demi kepengurusan pun mulai berganti,tercatat beberapa nama sempat menjadi Ketua Umum PSPS PEKANBARU diantaranya Farouq Alwi yang saat itu menjadi Walikota Pekanbaru, hingga tradisi Ketua Umum PSPS dijabat oleh walikota Pekanbaru.

Pada tahun 1972 pusat pelatihan pemain PSPS yaitu Stadion Dwikora mengalami kebakaran, dan bangunan utama dari Stadion tersebut mengalami kebakaran hebat sehingga tidak dapat digunakan kembali.  Stadion yang telah menjadi pusat pembibitan pemain PSPS PEKANBARU ini sempat terbengkalai selama 6 tahun dan hanya menjadi lapangan ilalang. Hingga akhirnya dibangun kembali oleh PT. CPI dan diresmikan oleh Gubernur Riau Arifin Achmad pada tanggal 13 Maret 1977 dengan kapasitas penonton 3500 orang.  Kemudian pada tanggal 8 Maret 1980 Stadion ini berganti nama menjadi Stadion Hang Tuah dan pengantian namanya diresmikan oleh Menpora Abdul Gafur.

Setelah Stadion kembali ada, PSPS mulai aktif kembali, dan PSPS kembali mampu menggairahkan pemain mudanya untuk memacu prestasi,maka lahirlah pemain seperti Sugiarto yang pernah mengikuti seleksi PSSI Pra Olimpiade tahun 1975. Sejumlah nama juga hadir,hingga sekarang namanya masih disebut kehebantannya antara lain Mahmud (mewakili Sumbagut ke PON di Makassar), nantan Ibrahim, Nazwar Nurdin, Majid, Margono dan Ujang Jufri.
Usaha PSPS PEKANBARU untuk tampil di kompetisi elite nasional pernah hampir berhasil pada Tahun 1984. kala itu kompetisi terbagi antar Perserikatan dan Galatama. PSPS sebagai klub perserikatan tergabung dalam zona Sumbagut dan berhasil mewakili SUmatra mengikuti abbak play off di Cimahi, Jawa Barat untuk ke Divisi Utama. Sayangnya pada salah satu pertandingan melawan Tim Jawa, PSPS kalah. PSPS mengalami kelelahan karena sebagianbesar  pemain PSPS berasal dari PS UNRI yang pada saat bersamaan juga sedang melakukan turnamen di Bandung, sehingga harus pulang pergi Bandung-Cimahi.  Saat itu Peluang PSPS untuk lolos sangat besar sebab diperkuat sejumlah pemain nasional yang juga mereka semua adalah pemain handalan PS BPD RIAU (BANK RIAU KEPRI saat ini) diantaranya Ricky Darman, Dino Kardinal, Edi Mukhni Sutanto Ongso"Aseng". Saat itu PS BPD merupakan salah satu klub elite yang tidak terkalahkan di Pekanbaru,berkat kepedulian Direktur Utama BPD Riau Syafii Yusuf yang saat itu juga menjadi Manajer PSPS PEKANBARU. Syafii Yusuf dinilai sebagai orang yang mempelopori masuknya pemain dari luar Riau ke Pekanbaru terutama dari Padang dan Medan.

Air Molek adalah nama sebuah kota kecil yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Air Molek merupakan Ibu Kota Kecamatan Pasir Penyu. Secara geografis kota Air Molek berbatasan dengan Kecamatan Lirik, selatan dengan Desa Japura, sebelah barat dengan Kecamatan Sei Lala, dan bahagian timur berbatasan langsung dengan Sungai Indragiri.

Struktur geografis tanah dataran rendah yang cukup luas untuk kawasan kota kecil yang mulai berkembang, dengan sentralisasi pemukiman di pasar kota sebagai pusat aktifitas masyarakat. Areal yang cukup mumpuni untuk dikembangkan, menjadi potensi tersendiri bagi perkemangan kota tersebut. Letak kota Air Molek berada lebih kurang 10 km dari jalur Lintas Timur Sumatera yang dapat menghubungkan berbagai daerah yang berada di Pulau Sumatera, yaitu Sumatera Bagian Selatan hingga ke Pulau Jawa, Sumatera bagian Barat, Sumatera Bagian Utara hingga Propinsi Aceh.

Air Molek mempunyai struktur tanah yang subur, merupakan modal Sumber Daya Alam bagi bidang pertanian dan perkebunan. Bisa dilihat bagaimana masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai Indragiri (kuantan) memanfaatkan kesuburan tanah dengan menanam berbagai jenis tananaman ladang seperti jagung pisang, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Areal perkebunan kelapa sawit yang membentang luas di pinggiran kota Air Molek merupaka keuntungan tersendiri bagi perekonomian masyarakatnya.

Di beberapa daerah pemukiman, terdapat tanah yang memiliki komposisi yang sangat bagus untuk bahan baku pembuatan batu bata, dimana batu bata tersebut adalah salah satu bahan untuk bangunan beton. Yaitu terdapat di Desa Tanah Busuk, Kembang Harum misalnya, akan banyak ditemukan tempat pembakaran batu bata tersebut.

 
 
ASAL USUL NAMA AIR MOLEK
Menurut cerita dari orang-orang tua di Air Molek, yaitu mereka-mereka yang mengetahui tentang etiologi (Asal usul nama suatu daerah) mengatakan bahwa nama Air Molek berasal dari dua kata yaitu ayo dan molek. Ayo berarti air sedangkan molek berarti bagus atau besih. Mengapa dikatakan demikian?. Karena pada zaman dahulu di Air Molek saat ini terdapat sebuah sungai kecil, dimana airnya tersebut jernih, bersih, dan layak untuk langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Maka oleh orang-orang yang melalui sungai tersebut menamakan sungai itu sungai Ayo Mole yaitu sungai yang airnya boleh untuk diminum. Dari versi kedua mengatakan bahwa nama Air Molek itu berasal dari dua kata juga yaitu Ayo Mole, ayo yang berarti ait dan Mole berasal dari kata menyole yang berarti menyalah/salah (yang tidak seperti biasanya). Menurut cerita ini menerangkan bahwa orang-orang tua dulu menemukan sebuah sungai yang aneh. Dimana ketika air sungai yang layaknya bermuara ke sungai yang lebih besar ataupun sungai yang bermuara ke laut, tidak demikian dengan sungai yang satu ini. Jikalau biasanya air sungai mengalir ke tempat yang lebih rendah dan terus mengalir dari hulu ke hilir, tidak seperti itu sungai tersebut. Yaitu ketika sungai kuantan (Indragiri) naik maka aliran sungai ini malah balik ke hilir. Hal tersebut terjadi terus menerus. Tentu fenomena seperti ini diluar dari biasanya. Maka oleh orang-orang dulu menyebutkan sungai tersebut adalah sungai menyoleh (sungai yang menyalahi aturan aliran sungai) hingga akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Air Molek. Sedangkan dari versi yang ketiga adalah dari orang-orang tua etnis Jawa yang sudah lama bermastautin di Indragiri. Menyebutkan bahwa Air Molek berasal dari kata Air dan Mole. Kata Air yang berarti memang air sedangkan mole berarti balik. Hal tersebut berdasarkan keadaan air sungai yang terdapat di daerah tersebut yang apa bila sungai kuantan naik maka aliran sungai itu balik ke asalnya. Pertemuan dua arus tersebut menjadi keanehan hingga disebutlah nama sungai tersebut menjadi Air Mole (air balik).

 
HISTORIOGRAFI AIR MOLEK


Gunung Djadi, gunung pertama yang ditemukan di Riau ternyata memiliki pesona dan keindahan alam yang luar biasa. Gunung dengan ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut itu mempunyai potensi wisata alam yang menarik.

Dalam Media Ekspose Hasil Tim XPDC 12|12 (XPDC di 2012 bersama Gurindam12) Part 1 "Discovery First Mountain In Riau" (Penemuan Gunung Pertama di Riau) yang akan dilaksanakan pada Jumat, 13 Januari 2012  Koordinator XPDC 12-12, Hisam Setiawan menjelaskan Gunung Djadi mempunyai dua puncak. Selama menuju puncak gunung, tim juga menemukan ada pepohonan Pinus di sekeliling Gunung Djadi. Di lembah gunung banyak air terjun, sedikitnya selama ditemukan 7 air terjun dengan ketinggian 3 hingga 30 meter.



                              Air terjun di Gunung Jadi

Selain itu, juga ditemukan kubangan yang diperkirakan adalah kubangan badak. "Namun mengenai ini perlu pdilakukan penelitian lebih lanjut. Dan juga ditemukan banyak jenis burung 


Gunung Djadi ini terletak di Kabupaten Kampar yang disebut dengan "Serambi Mekkahnya" Riau. Tepatnya di Kecamatan Kampar Kiri di kawasan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Baling. Gunung Djadi sudah tidak aktif lagi. Dan kondisinya memang belum terjamah. Karena masih perawan, akses ke puncak gunung sangat sulit. Dibutuhkan waktu sekitar 5 hari mencapai puncak gunung.



Tim perjalanan XPDC 12-12 terdiri dari River Defender, Brimapala Sungkai, Telapak BT Riau, Yayasan Mitra Insani dan Gurindam12 sangat berharap kepada pemerintah dan instansi terkait memberikan perhatian kepada keberadaan gunung ini. Karena selain tidak diketahui keberadaannya, gunung Jadi ternyata memiliki keindahan alam yang bisa dikembangkan untuk kawasan wisata.

Turun Mandi (Tughun Mandi) adalah sebuah budaya di Masyarakat Peranap Kabupaten Indragiri Hulu, acara ini bertujuan untuk mencukur rambut seorang bayi yang baru lahir dan mengenalkan nya pada alam semesta. Kegiatan ini dilaksanakan disaat bayi telah berumur 8-10 hari dan acara ini dipimpin oleh seorang dukun beranak. 

Dalam acara ini ada yang menarik yaitu disaat  saat-saat berebut makanan yang disediakan si tuan rumah.




Backpacker Pekanbaru (B-PKU) merupakan sebuah komunitas di Kota Pekanbaru yang menyatukan para individu yang menyukai jalan-jalan atau berpetualang dengan biaya yang murah dengan mengedepankan jaringan pertemanan

Tujuan awal pendirian komunitas ini adalah sebagai wadah pertukaran informasi dan pengalaman jalan-jalan atau berpetualangan, perkembangannya, Backpacker Pekanbaru kini berupaya agar keberadaannya juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat di sekitar pada umumnya. Saat ini lebih dari 70 orang (dan terus akan bertambah) dari berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda yang  bergabung ke dalam Backpaker Pekanbaru (B-PKU). Backpaker Pekanbaru sendiri baru dibentuk tanggal 12 Juli 2011.

"Backpacker Pekanbaru" secara rutin melakukan pertemuan sesama anggota berdiskusi tentang banyak hal. Beberapa kegiatan trip bersama yang telah dilakukan Backpaker Pekanbaru antara lain Trip Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, pendakian Gunung Marapi di Sumbar, trekking di Hutan Larangan Rumbio dan penelusuran sungai di desa Gema, Kampar Kiri Hulu , trip Pacu Jalur di Kuansing, trip ke Kuala Lumpur dan Melaka, pendakian gunung Singgalang, camping dan baksos di desa Gema. Berpetualang ala backpaker membuat para pelakunya banyak berinteraksi secara langsung dengan kearifan lokal, budaya dan adat istiadat yang berbeda antara satu daerah  dengan daerah lainnya. Diperlukan sikap positif seperti saling menghormati, sikap sabar dan berpikiran terbuka untuk menikmati perbedaan ini, nilai Indonesia dan juga nilai anggota Backpacker Pekanbaru. 

Selain itu Backpaker Pekanbaru juga mengadakan KEGIATAN BACKPACKER PEKANBARU BERBAGI ,yaitu bertepatan dengan datangnya Bulan Ramadhan 1432 H ini, komunitas Backpacker Pekanbaru ingin mengadakan kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk mewujudkan kepedulian terhadap sesama dengan memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada adik-adik di Panti Asuhan Baiturrahmah, yang berlokasi di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.

Sumber : Proposal Kegiatan Backpaker Pekanbaru Berbagi Agustus 2011
Gendang Silat merupakan musik khas masyarakat Melayu Bengkalis, gendang silat ini terdiri dari terdiri dari gendang, serunai dan gong. Perpaduan alat musik ini akan menghasilkan irama menarik, gendang silat ini biasanya digunakan  untuk mengiringi pesilat yang sedang mempertunjukkan gerakan silatnya untuk menyambut kedatangan Raja pada zaman dahulu. 
Saat ini gendang silat  dipakai untuk menyambut kedatangan para pembesar, perhelatan pengantin yang juga disebut sebagai Raja sehari, biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki, saat pengantin ditepung tawari oleh keluarga dan handai taulan. Selain itu gendang silat juga digunakan untuk mengiringi prosesi pernikahan melayu seperti disaat mandi taman.

Bakso Mie Ayam
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 98 Dumai,
Tel. +62-765-439253

Es Teler 77
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 141 Dumai,
Tel. =62-765-33689

Restoran 88
Jl. Suka Jadi no. 92 Dumai,
Tel. +62-765-36588 

RM. Mega Raya
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 183 Dumai,
Tel. +62-765-35235

RM. Pondok Bambu
Jl. Cempedak no. 8 Dumnai,
Tel. +62-765-31848

RM. Eddy S
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 45 Dumai,
Tel. +62-765-36656

RM. Famili
Jl. PP Payung no. 10/01 Dumai,
Tel. +62-765-439137

RM. Idola
Jl. Suka Jadi no 11 Dumai,
Tel. =62-765-439226

RM. Mak Etek
Jl. Jend. Sudirman 256 Dumai,
Tel. =52-765-38754

RM. Mak Usul
Jl. Budi Kemuliaan no. 62 Dumai,
Tel. +62-765-36526

RM. Mega Raya
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 183 Dumai,
Tel. +62-765-35235

RM. Nasi Kapau
Jl. Syech Umar no. 47 Dumai,
Tel. +62-765-31705

RM. New Vivian
Jl. Dock Yard no. 4 Dumai,
Tel. +62-765-35162

RM. Pak Datuk
Jl. Datuk Laksamana no. 6 Dumai,
Tel. +62-765-32149

Restoran Pondok Bambu
Jl. Cempedak no. 8 Dumai,
Tel. +62-765-31848

RM. Pondok Indah
Jl. Jend. Sudirman no. 61/456 Dumai,
Tel. +62-765-32061

Restoran Saung Kuning
Jl. Sultan Syarif Kasim Dumai,
Tel. +62-765-31397

Restoran Seroja
Jl. Jend. Sudirman 384 Dumai,
Tel. +62-765-35828

RM. Soro Bagan
Jl. Jend. Sudirman 235 Dumai,
Tel. +62-765-38776

RM. Tirkam Sari
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 237 Dumai
Tel. +62-765-33145

Sumber : Majalah Visit Riau 2011 Riau Tourism Board
Masyarakat Inhu terlanjur meyakini 5 Januari merupakan hari jadi Kota Rengat. Padahal hasil penelusuran anak jati Rengat, Susilowadi alias Ilo ke Belanda, 5 Januari adalah hari pembantaian KNIL terhadap rakyat sipil.


Almarhum Mandor Rasiman merupakan salah satu kerabat Kerajaan Indragiri, semasa kerajaan diperintah oleh Sultan Isa, ayahanda dari Sultan Mahmud. Dan Mandor Rasiman adalah salah satu korban pembantaian tentara Belanda di Skip Cipayung Rengat. Salah satu ahli waris atau cucu kandung Mandor Rasiman,Susilowadi, SE, SH, MH dikenal dengan sebutan Bang Illo, menegaskan bahwa pada tanggal 5 Januari 2012 bukan untuk diperingati sebagai “Hari Jadi Kota Rengat” tetapi untuk mengenang peristiwa 62 tahun yang lalu, yaitu jatuhnya Kota Rengat karena peristiwa pembantaian 2.600 orang oleh pasukan Belanda dan KNIL atau SPESIAL TROOPEN. 
Bang Illo akan memperjuangkan dan akan tetap menolak, jika tanggal 5 Januari dijadikan sebagai Hari Jadi Kota Rengat, walaupun Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Indragiri Hulu telah mem-Perdakan Hari Jadi Kota Rengat pada 5 Januari dengan berperdoman pada peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Rengat pada 5 Januari 1815.
“Apabila Perda penetapan Hari Jadi Kota Rengat tidak direvisi, maka akan tetap menimbulkan polemik yang berkepanjangan dan dipastikan akan menghambat pembangunan Kabupaten Indragiri Hulu, sebab pada tanggal yang sama, 5 Januari terjadi suatu peristiwa pembantaian dan jatuhnya Kota Rengat,” tegas Bang Illo.

Beberapa Photo Pemain PSPS PEKANBARU dari masa ke masa (dihimpun dari berbagai sumber)





PSPS PEKANBARU MUSIM ISL 2010/2011

PSPS PEKANBARU MUSIM ISL 2011/2012 (PUTARAN I)

PSPS PEKANBARU MUSIM ISL 2012/2013

PSPS PEKANBARU MUSIM ISL 2012/2013