Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggembangkan salah satu produk baru pariwisata yaitu Pariwisata Syariah. Pengembangan Pariwisata Syariah ini akan diterapkan pada empat jenis komponen usaha pariwisata, yaitu: perhotelan, restoran, biro atau jasa perjalanan wisata, dan spa. Selain keempat jenis usaha pariwisata tersebut, sarana penunjang pariwisata lainnya juga akan diikutsertakan.

Pengembangan Pariwisata Syariah Indonesia ini mengacu pada estimasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Muslim ke Indonesia yang tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga dari Eropa. Hingga tahun ini Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf mencatat kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia mencapai 1.270.437 orang per tahun yang mayoritas berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Singapura dan Perancis. Selain itu, Indonesia juga berkaca pada negara-negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan Chinayang sudah terlebih dahulu mengembangkan pariwisata syariah.

Dalam pengembangan pariwisata syariah, Kemenparekraf menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka akan bekerjasama untuk mengembangkan potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tujuan pariwisata syariah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menggunjungi berbagai destinasi maupun atraksi pariwisata yang memiliki nilai-nilai Islami, yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa daerah tersebut diantaranya adalah: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makassar, Yogyakarta dan Lombok.Tujuan lainnya adalah untuk mendorong tumbuh kembang bisnis syariah dalam industri pariwisata.

Pariwisata syariah ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam launchingnya di acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 pada 30 Oktober - 2 November 2013 bertempat di Jakarta Internasional Expo, Jakarta. Dalam acara tersebut berbagai usaha-usaha pariwisata yang memenuhi standar syariah akan ikut dipamerkan pada pengunjung.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis pemeluk Islam terbesar di dunia sehingga tidak heran memiliki begitu banyak destinasi dan atraksi wisata dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai Islami contohnya seperti masjid, pesantren atau makam bersejarah. Karena alasan inilah yang membuat Indonesia mampu mengembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah juga sebenarnya tidak hanya mencakup destinasi dan atraksi pariwisata dengan nilai-nilai Islami semata, lebih dari itu, pariwisata syariah memiliki ruang lingkup yang sangat luas. (indonesia.travel)
Kabupaten Kampar merupakan Serambi Mekahnya Provinsi Riau yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi Islam yang mengakar. Perpaduan tradisi budaya dan Islam menghampiri hampir seluruh aktivitas kegiatan masyarakat kampar.

Ada sebuah tradisi yang cukup unik di masyarakat Kampar yaitu Hari Rayo Onam " Hari Raya Enam. Hari raya enam merupakan hari raya setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal atau tepatnya
pada tanggal 7 syawal. Sebagian besar masyarakat Kampar lebih menganggap dan meriahkan  hari raya enam dibandingkan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal. Hari raya enam ini menurut ninik mamak setempat merupakan hari raya berbagi dan bersilaturrahmi antar sesama baik itu sesama warga setempat maupun dengan warga perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya.

                                      

Pada perayaan Hari Raya Enam,perantau asal kampar  wajib pulang kampung, dan harus membawa semua anggota keluarganya dari rantau untuk memperkenalkan sanak saudaranya di kampung halaman. Setiap pelaksanaan acara hari raya enam ini biasanya selalu diisi dengan acara tradisi dan hiburan. Seperti pelaksanaan tahun ini, dari paginya semua warga tersebut berkumpul di salah satu mesjid kemudian mengarak-arak anak yatim kemudian berkumpul dipinggir sungai kampar sambil melakukan makan bersama anak yatim dan seluruh warga perantau yang datang.

Setelah acara jamuan makan diadakan, selanjutnya diadakan pesta rakyat bagi anak-anak generasi muda untuk mempererat tali persaudaraan diantara mereka dengan acara pacu goni dan panjat pinang serta tarik tambang.

DIbeberapa desa di kecamatan bangkinang Seberang, Kecamatan Tambang, Kecamatan Bangkinang Barat dan tempat lainnya di Kabupaten , di H
ari Raya Enam mereka melakukan tradisi ziarah kubur, dan ziarah kubur ini hanya dilakukan oleh kaum laki – laki, mereka masih mempercayai bahwa orang yang telah meninggal dunia masih mempunyai hubungan dengan orang yang masih hidup terutama orang – orang yang dekat dengannya seperti anak – anak dan keluarganya. Untuk menjalin hubungan tersebut maka terjadilah tradisi Ziarah kubur ini yang bertujuan untuk mendoakan para arwah / roh dari orang – orang yang telah meninggal dunia sehingga jiwanya merasa tenang dan tentram didalam kubur.

Ziarah Kubur ini didasari tradisi agama dan kearifan lokal masyarakat Kampar.  Dari tradisi agama, ziarah kubur merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan
oleh nabi Muhammad SAW, karena dengan memberikan doa kepada orang – orang yang telah meninggal dunia mereka percaya dapat memberikan perlindungan dalam kehidupan mereka, dan dengan berziarah kubur, mereka akan lebih mengingat mati dengan demikian dapat meningkatkan keimanan kepada Allah seolah – olah mereka akan mati besok pagi. Sedangkan dari kearifan lokal atau tradisi adat istiadat ziarah kubur ini merupakan suatu kebiasaan ( tradisi ) yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu tradisi ziarah kubur juga  dapat mempererat hubungan diantara sesama kaum kerabat yang sudah lama terhenti karena kesibukan masing – masing.

Dibeberapa tempat di Kabupaten Kampar ziarah kubur pada hari raya enam, diawali dengan berkumpul disuatu tempat kemudian  bersama- sama melakukan ziarah, berkeliling dari satu kuburan ke kuburan lainnya. Dan ziarah kubur biasaya ditutup dengan makan bersama “Makan Bajambau” (hidangan ditalam).
Kredit Photo : BBM Faiz Helmi Jopang.




Jika Sumatra Barat mempunyai Tour de Singkarak, dan Perancis memiliki Tour de France. Kabupaten Siak dan Provinsi Riau nantinya bakal memiliki event yang sama yaitu  Tour de Siak. Tour de Siak yang pertama nantinya  yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 - 15 September 2013. Event ini  merupakan ajang promosi Wisata Daerah Kabupaten Siak dan Riau pada umumnya, acara ini akan dimulai dengan fun bike dan lomba fotografi sebelum memasuki acara puncak Tour de Siak 2013.



Tour de Siak yang dilaksanakan oleh Pengcab Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Siak mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, salah satunya dari  Wakil Menteri Sapta Nirwandar, menurut Wakil Menteri pada tanggal yang sama akan diadakan festival Toba, dimana festival tersebut merupakan festival tahunan yang telah menjadi agenda besar Provinsi Sumatra Utara, Event tersebut menarik ribuan wisatawan domestik dan mancanegara. dimana keriuhan Festival Toba tersebut sangat terasa. Dan Wakil menteri dan Bupati Siak berharap Festifal Toba dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mempromosikan daerah Siak tentunya, selain itu Wakil Menteri Pariwisata juga berpendapat bahwa bahwa wilayah geografis Kabupaten Siak memiliki potensi luar biasa, dimana dengan adanya Event Tour De Siak tersebut juga dapat mempromosikan Sungai Siak, dengan menggelar pasar terapung. Ajang tersebut tentunya bisa mengangkat potensi siak yang ada, diantaranya sungai siak, seperti terkenalnya sungai-sungai di Bangkok.


Siak bisa dijadikan sebagai sport tourism ataupun pemaparan budaya lewat ajang ''Siak Bermadah'', Siak bisa memfungsikan sungai karena dinilai sangat bisa dijadikan sumber daya tarik wisata, kegiatan kayak, sepeda balap dan lain-lain bisa dijadikan sebagai tempat wisata dengan komersial tinggi. Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi sangat mengharapkan bahwa ''Tour de Siak'' akan disokong penuh oleh segenap lapisan masyarakat Kabupaten Siak. Jika sukses, Tour de Siak akan dijadikan kalender nasional

Gubernur Riau H.M. Ruslis Zainal, berharap pelaksanaan Tour de Siak dapat menjadi magnet bagi Siak untuk mempromosikan wilayahnya. Dalam hal promosi tak hanya pariwisata, namun sektor UMKM, investasi dan lainnya ikut terkena dampaknya, dan Gubri juga berpesan pada panitia pelaksana agar event ini dikemas secara baik, dan lakukan sosialisasi agar publik mengetahuinya.

Direncanakan nantinyaTour de Siak yang  pertama ini akan memberikan Multiplier Efek yang besar. Bayangkan saja, tour yang mengggunakan sepeda ini diikuti peserta dari luar Riau bahkan ada juga daerah tetangga.

Rute Tour de Siak yang dipersiapkan pun sangat unik dan memiliki daya tarik tersendiri, terutama dalam rute yang dilalui melewati tiga jembatan oleh para peserta. Mereka dapat menikmati panorama alam, dan juga potensi keunggulan yang ada di Siak, seperti perkebunan sawit, sungai, padi, istana dan lainnya. 




Etape I
Start Hari Jumat pukul 14.00 tanggal 13 September 2013 didepan Istana Siak dan akan melintasi kawasan Agrowisata Bunga Raya (lumbung padi terbesar di Provinsi Riau) selanjutnya melintasi Jembatan Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah yang merupakan jembatan terpanjang di Riau (±1650 meter) menuju Sungai Apit yang terkenal dengan produksi nenas dan udang galah, selanjutnya kembali ke Kota Siak.


Etape II (154,18 Km)
Tanggal 14 September 2013 : Etape II melintasi jalan penghubung antara Kota Siak dan Kecamatan Dayun. Kecamatan Dayun sendiri adalah kawasan pusat pengeboran minyak bumi yang dikelola oleh perusahaan daerah (PT Bumi Siak Pusako) bekerjasama dengan Pertamina. Selain itu Dayun juga terkenal dengan Wisata Alam Kawasan Suaka Marga satwa Danau Zamrud, serta daerah penghasil Salak Pondoh Siak, hamparan perkebunan Kelapa sawit milik PTPN V.


Etape III (182,12 km)
Tanggal 15 September 2013 : Etape III sebagai etape pamungkas Tour de Siak 2013 merupakan yang terjauh serta terberat karena wilayah yang sedikit berbukit dan berliku. Dimulai pukul10.00 wib dari Kota Siak melewati jalanan bekas jalanan pertambangan minyak yang dulu bernama Caltex, dimana disisi jalan tersebut terdapat pipa minyak berukuran besar sepanjang rute. Sebelum memasuki Kota Perawang peserta akan menyaksikan keindahan panorama alam Siak dari atas Jembatan Sultan Syarif Hasyim. Dari sini akan terlihat Kota Perawang, sebuah Kota Industri yang pesat dengan populasi terpadat di Kabupaten Siak dimana berbagai macam perusahaan besar bermukim disana, salah satunya adalah perusahaan kertas PT. Indah Kiat Pulp and Paper dari Grup Sinar Mas yang merupakan salah satu raksasa industri pulp dan kertas di Asia





Informasi Tour de Siak :
http://tourdesiak.com/
https://twitter.com/tourdesiak
https://www.facebook.com/tourdesiak 

(Diolah dari berbagai sumber)
Ir. H. Muhammad Lukman Edy, MSi merupakan salah seorang tokoh politik Indonesia saat ini. Pria kelahiran Teluk Pinang, Riau, 26 November 1970 ini memulai karirnya sebagai seorang kontraktor sebelum menjajaki dunia politik. Sederet jabatan penting sempat ia pegang walaupun usianya masih cukup muda.


Ia pernah diberi tanggung jawab sebagai Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO) Riau, Direktur Utama PT Inti Grup (Konsultan dan Kontraktor), Komisaris PT Transmalindo Energi (pertambangan dan power plan), Komisaris PT Megah Karya Prima (kontraktor), dan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Daerah Riau. Lukman Edy juga pernah menjadi Komisaris Harian Rakyat Riau dan merupakan pendiri tabloid politik Pondasi.

Suami Gustini Zulianti ini memiliki perjalanan karir politik yang tergolong mulus tanpa hambatan berarti. Ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lalu mencalonkan diri dan terpilih sebagai anggota DPR Riau pada periode 1999-2004 mewakili Kepulauan Riau. Di periode selanjutnya, yakni 2004-2005, ia berhasil kembali dilantik sebagai anggota DPR namun mewakili Kabupaten Indragiri Hilir. Edy biasa ia disapa, selanjutnya terpilih untuk memegang jabatan sebagai Sekjen PKB versi Muhaimin. Jabatan Sekjen PKB itu mengantarnya menjadi menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Kendati Gus Dur, Ketua Dewan Suryo PKB sempat mempermasalahnnya karena dianggap bukan mewakili PKB. 


Pria yang menamatkan studi Magisternya di Universitas Padjajaran ini kemudian menjadi salah satu menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu I. Lukman Edy dipanggil Presiden SBY pada 5 Mei 2007 ke Cikeas dan diajak berdiskusi tentang pembangunan daerah tertinggal. Dan kemudia ia dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PPDT) untuk menggantikan Syaifullah Yusuf. Ia dilantik dalam usia yang tergolong sangat muda, yakni 37 tahun. 


Sebagai konsekuensi keputusan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR, Lukman Edy memilih undur diri dari jabatan sebagai menteri. Pria kelahiran 1970 ini maju sebagai calon anggota DPR mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 2 yang meliputi Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi. Berhasil melenggang ke Senayan, Lukman Edy juga berhasil terpilih sebagai ketua Fraksi PKB di MPR.


Saat ini Suami dari Hj Gustini Zulianti sedang menempuh studi S3 di Universitas Malaya, Malaysia. Dan saat ini Lukman Edy  tengah mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Riau dengan menggandeng ketua PDIP Riau, Surya Khusaini untuk mendampinginya sebagai Calon Wakil Gubernur.

PENDIDIKAN
  • SDN 01 Cinta Raja Pekanbaru
  • SMPN 04 Pekanbaru
  • SMAN 06 Pekanbaru
  • S1 Teknik Sipil Univ.Brawijaya, Malang (tamat 1995)
  • S2 Magister Sains pada program Administrasi Pembangunan, Univ.Padjajaran, Bandung (tamat 2004)

KARIR
  • Ketua DPD Gapensi, Riau
  • Ketua Bidang Sertifikasi dan Akreditasi Kadin, Riau
  • Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO), Riau
  • Direktur Utama PT Inti Grup (Konsultan dan Kontraktor)
  • Komisaris PT Transmalindo Energi (pertambangan dan power plan)
  • Komisaris PT Megah Karya Prima (kontraktor)
  • Komisaris Harian Rakyat Riau, Pekanbaru
  • Pendiri tabloid politik Pondasi
  • Anggota DPRD Riau, utusan Kepulauan Riau, 1999-2004
  • Anggota DPRD Riau, utusan Kabupaten Indragiri Hilir, 2004-2005
  • Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Daerah Riau, 2004-2009
  • Ketua Bidang Perencanaan dan Anggaran KONI Riau, 2004-2009
  • Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kabinet Indonesia Bersatu, 2007-2009
  • Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Riau 2 (2009)


PENGHARGAAN

  • Sosialisasi nonstop 26 jam tanpa putus (versi Museum Rekor Indonesia
Wikipedia maupun berbagai website dan media lain menyebut Julukan PSPS PEKANBARU dengan menulis dengan Tim Askar Bertuah, namun mereka mengartikan Askar Bertuah sebagai Tim Yang Beruntung. Padahal maknanya bukan demikian, pada tahun 1994 Tim Redaksi Riau Pos memberikan julukan Askar Bertuah kepada Tim PSPS PEKANBARU, pada saat itu Kazzaini KS memilih kata Askar Bertuah sebagai julukan. Bertuah yang dimaksud bukanlah bermakna beruntung, namun berhungan dengan Bertuah Motto Kota Pekanbaru, yaitu  Bersih, Tertib, Usaha bersama dan Harmonis, jika disingkat menjadi Bertuah.

Setelah dipilih Kata Askar Bertuah, lalu dibuatkan Logo Askar Bertuah oleh kartunis Riau Pos Furqon LW. Logo Askar Bertuah tersebut mencerminkan wajah seseorang yang berekspresi bersemangat dan mengikat kepalanya dengan Kain yang bertuliskan PSPS, dan dipinggir logo itu ditulis Askar Bertuah. Namun belakangan Julukan Askar Bertuah tersebut, bermaknan kearifan lokal.(RP)