Atib Koambai merupakan ritual tolak bala yang terdapat di Kubu dan Kubu Darussalam Kabupaten Rokan Hilir. Bukan hanya sekedar menolak bala tapi lebih ke Ritual memuj ataupun memanjatkan doa kepada tuhan.
Dahulu di Kubu tradisi ini dilakukan oleh warga karena terdapat wabah penyakit kolera yang belum ada obatnya dan kemudian menurut cerita turun temurun dahulu pada tahun 1886 Kubu dilanda kemarau panjang dan
hujan tidak turun selama enam bulan dan masyarakat masyarakat melakukan atib koambai dan hujan pun turun selama satu hari satu malam. Masyarakat dan pemuka adat beratib (berdoa dan berzikir) dengan menggunakan sampan dengan tujuan membuang bala ke arah muara Sungai Kubu , pada saat itu sampan merupakn transportasi satu-satunya.
Uniknya Atib Koambai ini hanya diikuti oleh kaum laki-laki dan mereka mnggunakan pakaian berwarna putih melambangkan kesucian , acara ini dipimpin oleh seorang syekh. Sebelum atib dimulai peserta atib berkumpul di sebuah makam yakni makam Teuku Abdullah Pasai asal Aceh. Ulama ini menyebarkan Islam di Kubu pada tahun 1667.
Makam ini disebut dengan makam koambai (ke rambai), duluu di sekitar makam terdapat pohon rambai. Masyarakat biasanya selalu menggantungkan sesuatu di pohon tersebut, seperti kain putih dan lainnya dengan tujuan nazar, berniat dan sebagainya. Hingga saat ini masih terus menjadi sebutan, kaombai.
Selama berada di makam, seluruh peserta berdoa dan berzikir yang dipimpin oleh syekh. Lalu setelah itu azan dikumandangkan yang memberikan tanda bahwa atib akan segera dimulai.
Berikut Video Atib Koambai
Gua atau Rumah Batu Serombau memiliki bentuk unik yaitu bebatuan besar yang berjumlah tiga yang menyerupai jamur atau payung, dengan bagian bawah yang mengecil dan bagian atas yang melebar. Batu ini menyerupai rumah yang bisa dijadikan tempat berteduh orang-orang yang duduk di bawahnya sehingga Gua inni disebut rumah batu serombau.
Kondisi jalan yang masih tanah, berlubang dan tanjakan curam menjadi pemandangan ketika menuju ke air terjun Batu Tilam. Hanya mobil gardan ganda dan motor trail, atau motor dengan modifikasi khusus, yang bisa melewati jalan ini ketika musim hujan.
Air terjun Batu Tilam berada di mulut gua di deretan Bukit Barisan yang melintas di Kabupaten Kampar. Pandangan mata disuguhi hutan asri dengan udara sejuk yang menjadi keindahan alaminya. Ketika air terjun Batu Tilam mengalir deras membasahi dinding batu, butiran halus seperti embun menyelimuti lokasi itu sepanjang waktu.
Rimbang Baling Adventure yang dinakhodai Khairul Misbah memandu perjalanan kami menuju, Irul biasa disapa cukup sigap mengarahkan kemana putaran ban sepeda motor kami, tidak terhitung berapa kali kami terjatuh, mendorong sepeda motor , bermandikan keringat dan penat itulah yang kami alami selama menempuh perjalanan. Perjalanan menuju Kawasan Air Terjun Batu Tilam ini jauh dari
sentuhan infrastruktur maupun jaringan internet 4G, sekali kali di beberapa puncak kita bisa mendapatkan sinyal GSM untuk sekedar mengirim pesan SMS.
Tidak
gampang untuk ke Air Terjun Batu Tilam, butuh mental dan fisik yang
bagus, karena perjalanan menuju air terjun tersebut tidaklah melewati
jalanan aspal yang mulus, karena kita mesti melewati jalanan berpasir
dan berbatuan. Dari Kota Pekanbaru pejalanan dilanjutkan menuju Lipat
Kain dengan jarak tempuh lebih kurang 1,5 s/d 2 jam, kemudian perjalanan
dilanjutkan ke arah Taluk Kuantan dan sebelum Jembatan kita mengarahkan
laju kendaraan berbelok kanan ke Simpang Rakit Gadang atau yang lebih
dikenal dengan Simpang Gema/ Simpang Kuntu, dan perjalanan kita
lanjutkan hingga nantinya kita akan menemui persimpangan , jika kekiri
kita akan menuju Desa Gema, dan arah perjalanan kita adalah ke Kanan.
Lebih kurang 4 jam perjalanan ke dalam dengan berbagai kontur jalanan
yang ada yang berliku-liku dan mendaki dan menurun, jika musim kemarau
maka jalanan akan berdebu, begitu pula sebaliknya jika musim hujan,meka
jalan ini sangat sulit untuk dilalui. Sebelum kita sampai di Tujuan
yaitu Desa terakhir yang terdekat ke air terjun Batu Tilam di Desa Kebun Tinggi , kita melewati beberapa Desa di Kecamatan Kampar Kiri yaitu
Desa Lipat Kain Selatan, Desa Teluk Paman Timur, Desa Teluk Paman, Desa Tanjung Mas, Desa
Sungai Rambai, Desa Padang sawah,Desa Sungai Raja, Desa Muara
Selaya, dan kemudian kita melewati beberapa Desa di Kecamatan Kampar
Kiri Hulu yakni Desa Danau Sontul, Desa Tanjung Karang, Desa Deras
Tajak, Desa Batu Sasak, Desa Lubuk Bigau hingga akhirnya kami tiba di Desa Kebun Tinggi.
Di
kawasan air terjun Batu Tilam masih terdengar suara siamang dan
bermacam-macam jenis burung yang saling bersahutan. Berbagai macam kayu
hutan yang sudah langka juga masih bisa dijumpai di tempat ini, dengan
ukuran diameter kayunya besar-besar sehingga perlu 2-3 pelukan orang
dewasa untuk menggapainya.
Kebetulan kami sempat berbincang dengan Joni Kepala Desa Kebun Tinggi, Kades dengan antusias menyampaikan kepada kami saat ini ada lebih kurang 27 Air Terjun yang berada di Kawasan Desanya dgan ketinggian 10meter hingga 150meter, dan belum semuanya dapat digunakan untuk berwisata karena keterbatasan dan juga ada banyak ular di gua di kawasan air terjun. Kemudian Joni juga menyampaikan Rencana pembangunan Villa atau cottage serta perbaikan akses jalan ke Desa Kebun Tinggidan Joni juga menyampaikan bahwa untuk menuju ke Batu Tilam kita melewati wilayah sumatra Barat dan Kedepan jalan tersebut tidak akan dilewati dan akan dibuat jalan baru di wilayah Riau.
Saat ini objek wisata air terjun
Batu Tilam sendiri sudah dilengkapi fasilitas pondok peristirahatan , MCK, dan pengunjung jangan khawatir untuk makan, karena warga setempat bersedia menyediakan makanan untuk pengunjung. Destinasi wisata Batu Tilam yang terletak di Desa Kebun Tinggi Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar pada tahun 2020 silam terpilih menjadi Juara Pertama Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 dalam kategori Surga Tersembunyi Terpopuler.
Penasaran bagaimana Air Terjun Batu Tilam serta akses perjalanan ke Air Terjun, saksikan video berikut :
Bicara tentang pariwisata di Bumi Lancang Kuning tak akan ada habisnya. Provinsi Riau memang punya segudang tempat menarik untuk dikunjungi, yang tak hanya untuk melepas penat namun juga punya nilai budaya yang syarat sejarah.
Misalnya saja, objek wisata Istana Siak , bangunan kokoh peninggalan Kesultanan Siak hingga Festival Pacu Jalur yang telah diadakan lebih dari 100tahun. Keduanya merupakan destinasi wisata yang mampu membawa wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Riau terutama ke Siak dan Taluk Kuantan.
Pagi itu makanku cukup lahap, Sarapan buatan Sang Istri bagiku paling nikmat, sembari menikmati Sarapan ku asyik membaca berita di Tribunnews, berita tersebut sangat menarik perhatianku untuk berkunjung kembali ke Istana Siak.
Yang menarik, adalah informasi mengenai pemugaran untuk melestarikan bangunan peninggalan sejarah tersebut yang dilakukan oleh pihak swasta, yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP/April Group). Menarik karena selama ini urusan pariwisata selalu dihandle oleh Dinas Pariwisata pemerintah setempat. Kali ini perusahaan penghasil pulp dan kertas yang beroperasi di Pangkalan Kerinci ini ikut serta untuk memajukan pariwisata berkelanjutan di Provinsi Riau dengan mendanai pemugaran.
Serah terima Istana Peraduan Sultan Siak dilakukan oleh Direktur PT RAPP Mhd Ali Shabri dan diterima oleh Bupati Siak Alfedri. Bapak Ali Shabri bagiku tidak asing karena pernah berurusan dengan beliau, sekitar 10Tahun lalu saat saya masih bertugas di Pangkalan Kerinci dan Pak Ali Shabri merupakan nasabah saya. Istana Peraduan alias rumah tempat istirahat Sultan Syarif Kasim II kini selesai dipugar dan pemugaran menelan biaya Rp3,2 miliar, pemugaran yang dilakukan PT RAPP sangat mewah dan megah , walau sudah dipugar, tetap mempertahan aslinya. Ada enam ruangan yang dipugar, yakni ruang tamu, ruang keluarga, diorama, kamar tidur utama atau bilik peraduan, ruang makan dan ruangan pembatas, termasuk interior dan eksterior gedung.
Selesai sarapan rasa penasaranku muncul untuk berkunjung kembali ke Istana Siak, kemudian ku panggil Istri, sayang kita Ke Istana Siak yuk jalan jalan. Dan akhirnya kami merencanakan perjalanan Ke Istana Siak bersama Istri.
Sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau telah meninggalkan jejak yang cantik di bumi melayu dan nusantara, Istana Siak, itulah nama yang biasa disebut. Ini adalah kunjungan kesekian kalinya bagi saya,namun tidak pernah bosan untuk berkunjung kembali, kunjungan ini begitu spesial bagi saya karena berkunjung bersama Istri. Rasa penat menempuh perjalanan 2 Jam dari Pekanbaru hilang seketika ketika kami melewati sebuah jembatan Megah Jembatan Tengku Agung Sulthanah Latifah. Secara eksplisit jembatan ini menggambarkan masa keemasan dan Kejayaan Kerajaan Siak tempo dulu. Panorama hamparan kebun sawit berubah menjadi pemandangan nuansa melayu ketika kami melewati jembatan tersebut.
Bangunan Istana Siak bersejarah tersebut selesai pada tahun 1893. Pada dinding istana dihiasi dengan keramik khusus didatangkan buatan Prancis. Beberapa koleksi benda antik Istana, kini disimpan Museum Nasional Jakarta, Istananya sendiri menyimpan duplikat dari koleksi tersebut.Diantara koleksi benda antik Istana Siak adalah: Keramik dari Cina, Eropa, Kursi-kursi kristal dibuat tahun 1896, Patung perunggu Ratu Wihemina merupakan hadiah Kerajaan Belanda, patung pualam Sultan Syarim Hasim I bermata berlian dibuat pada tahun 1889, perkakas seperti sendok, piring, gelas-cangkir berlambangkan Kerajaan Siak masih terdapat dalam Istana, komet , kapal kato (kapal raja siak). Dipuncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sekitar istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, disebelah kiri belakang Istana terdapat bangunan kecil sebagai penjara sementara.
Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana, demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi. Disamping itu terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak.
Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung. Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam yang terbesar di daerah Riau. Masa kejayaan Kerajaan Siak berawal dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan yang pernah bertahta.
Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di istana Siak.
Dan terakhir Istana Peraduan menjadi tujuan saya bersama istri, walau telah dilakukan reovasi bentuk asli bangunan tetap dipertahankan. Tidak hanya sekedar melakukan pemugaran Istana Peraduan tetapi RAPP juga berkontribusi menukung Riau sebagai destinasi wisata berbasis budaya.
Namun, pada akhirnya, pengembangan pariwisata tersebut bermuara pada kontribusi dan tanggung jawab pribadi kita masing-masing sebagai pelancong dan pengunjung, tidak hanya sebagai Tanggung Jawab Dinas Pariwisata, Menteri Pariwisata, RAPP ataupun perusahaan lainnya. Yuk kita sama -sama lestarikan pariwisata dan sejarah bangsa kita bersama-sama !
Apakah Anda sedang mencari-mencari tempat hits yang Instagramable? Yuk, masuk ke Asia Farm. Anda tidak perlu keliling dunia untuk berjalan-jalan di jalanan Eropa atau Jepang, karena sekarang Anda bisa datang ke Asia Farm di Pekanbaru dan berfoto, di destinasi agrowisata ini anak-anak memberi makan dan berphoto dengan kelinci, ayam, burung, dan kambing.
Harga tiket masuk Asia Farm Pekanbaru cukup terjangkau. Tiap orangnya
hanya perlu membayar Rp 25.000 saja. Untuk jam operasionalnya dimulai
pukul 09.00 - 18.00 WIB setiap hari Senin - Jumat. Sedangkan, setiap
hari Sabtu - Minggu jam operasionalnya dimulai pukul 08.00 - 18.00 WIB.Tiket juga dapat diperoleh secara online di Blibli, Klook, Traveloka
Selama
masa pandemi, pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan yang telah
ditetapkan. Pengunjung harus melakukan pengecekan suhu tubuh dengan
batas suhu yang sudah ditentukan, mencuci tangan secara berkala, memakai
masker dan menjaga jarak dengan pengunjung lainnya.
Asia Farm bukan sekedar objek wisata biasa, tempat ini bagus untuk liburan bersama keluarga ada edukasi untuk anak-anak tentang yaitu bercocok tanam
dan bisa memberikan makan untuk hewan ternak. dan juga serta bioskop yang menayangkan film-film bertema
edukasi. Asia Farm menghadirkan 68 spot yang instagramable
dan 22 wahana permainan buat memanjakan para pengunjung serta wisatawan. Penasaran dengan Asia Farm, silahkan tonton video berikut :