Permainan Rakyat Riau

Permainan Rakyat merupakan bagian kebudayaan sebagai hasil budi daya manusia. Permainan dalam suatu masyarakat berawal dari rasa ketidakpuasan mereka terhadap kondisi kehidupan monoton. Manusia senantiasa menambahkan selingan sebagai hiburan yang dapat menimbulkan kegairahan hidupnya. Kini permainan rakyat sudah menghilang dimakan perubahan waktu, permainan rakyat  sudah jarang dimainkan oleh orang-orang zaman sekarang karena terdesak oleh jenis-jenis permainan modern. Hal ini menyebabkan nilai-nilai kultur dari permainan yang dikenal sebelumnya sudah berangsur hilang, walaupun masih dimainkan namun terbatas dilingkungan tertentu saja. Sebagai warisan budaya yang bernilai luhur dan tinggi dikhawatirkan akan punah sama sekali.

Tumbuh dan berkembangnya suatu permainan tidak lepas dari lingkungannta dalam arti luas (alam, sosial dan budaya). Lingkungan Alam, Sosial dan Budaya yang berbeda pada gilirannya akan membuahkan permainan yang berbeda. Masyarakat yang tinggal di pesisir akan mengembangkan  permainan yang berorientasi pada kelautan. masyarakat yang tinggal didaerah pedalaman akan menumbukembangkan permainan yng berorientasi pada alam.

Di Riau, kini permainan Rakyat Tradisional sudah sulit dijumpai terutama di Kota Pekanbaru, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, keterbatasan areal tempat permainan, pola pikir dan didikan orang tua. Untuk bermain bola saja saat ini kita sudah sangat sulit menemukan lapangan, dan kini beralih ke sepakbola dalam ruangan (futsall).

Permainan tradisional dalam kehidupan masyarakat mempunyai kebiasaan untuk memanfaatkn waktu senggangnya dengan permainan yang berfungsi sebagai hiuran dan mengandung ketngkasan baik ketangkasan jasmani maupun kecerdasan otak dalam mengatur strategi. Permainan rakyat umumnya bersifat kooperatif, rekreatif dan edukatif.
  • Permainan yang bersifat kooperatif adalah permainan yang dilakukan dalam bentuk regu dan melakukan kerjasama dalam permainnan, seperti : pacu jalur, serbu benteng, ckbur, sepak takraw
  • Permainan yang bersifat rekreatif adalah permainan yang menghibur dan menyenangkan hati bagi pemain dan penontonnya seperti permainan congkak, simbang, patok lele, ligu dan buah bengkek
  • Permainan yang bersifat Edukatif adalah permainan yang mendidik menciptakan kedisiplinan dan tidak boleh melanggar aturan yang telah disepakati bersama, sperti permainan papan rimau, bakiak, setatak dll.
Berikut adalah permainan rakyat tradisional yang pernah dimainkan oleh anak-anak di Riau.


ADU BUAH PARA (Buah Karet)

Pohon Karet sangat banyak terdapat didaerah Riau, anak buah karet berjatuhan dan diambil oleh anak-anak dan dimainkan dan dipertandingkan. Cara memainkannya cukup mudah diawali dengan undian (sud)  dan siapa yang menang dia yang jalan terlebih dahulu dan yang kalah harus merelakan biji karet jagoannya ditaruh dibawah biji karet yang menang sud tadi. lalu biji karet yang disusun dua tingkat ditumbuk dengan ujung tangan bagian bawah,jika belum ada yang pecah  maka bergantian menumbuk biji karet sampai salah satu biji karet ada yang pecah dan biji karet yang tidak pecah menjadi pemenang. Dijumpai di seluruh Kabuoaten dan Kota di Riau.



BAKIAK / TEROMPA PANJANG

Terompa Panjang atau Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang yang terbuat dari kayu dan tali terompanya dari karet ban yang berderet dari 3 sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang. Permainan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta menati pemimpin untuk melangkah sehingga selamat mencapai tujuan, permainan ini dijumpai di seluruh wilayah Riau.



CONGKAK

                                         

Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh wilayah Riau.



ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU

Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau dipakukan kayu  yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh wilayah Riau.



GASING
Gasing dibuat dari kayu , kayu tersebut dikikis hingga membentuk pipih , tali gasing dibuat dari kulit kayu.. Tali Gasing umumnya memiliki panjang 1meter. Gasing dimainkan dengan 2 cara, cara pertama disebut Gasing Pangkah , yaitu dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk gasing lawan, sedangkan Gasing Uri dipertandingkan dengan menguji ketahanan gasing berputar. Di Riau gasing dapat dijumpai di semua kabupaten dan kota, terutama di tempat yang memiliki banyak hutan/kayu.


LAYANG-LAYANG

Layang layang dibuat dari bilah bambu sebagai rangka, kemudian rangka diikat menggunakan tali atau benang kemudian rangka layang dibungkus dengan kertas atau parasut dan parasut atau kertas tadi dilukis agar kelihatan indah. Layang ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Provinsi Riau.



LIGU

Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul  dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan  hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin (bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya, pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.



MEJA PARI
Meja Pari terbuat dari kayu berbentuk Bujur Sangkar atau mempunyai empat kaki. meja Pari ini mempunyai 96 kotak berlubang dibagian permukaannya. Dimainan dengan cara melempar dadu pada bagian tengah meja yang keluar pada mata dadu akan menunjukkan berapa anak pari yang dapat dimakan dengan cara menyilang. Permainan Meja Pari ini dijumpai di daerah Pesisir Riau dan Kepulauan Riau.


STATAK

Bahannya terbuat dari Batu yang pipih dan juga bisa pecahan piring atau kaca yang kemudian disebuat dengan ucak, kemudian diatas tanah dibuat garis yang dibentuk sesuai permainan, umumnya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Permainan Statak ini hampir dijumpai di seluruh daerah di Riau.



TARIK TAMBANG
 
                                             

Permainan Tarik Tambang  dimainkan  oleh dua regu, dua regu bertanding dari sisi berlawanan dan semua anggota dri dua regu memegang erat sebuah tambang (tali), ditengah-tengah terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berusaha menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu lawan dapat melewati garis pembatas, regu yang tertarik dan melewati garis pembatas dinyatakan kalah.bTaktik permainan terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tunpuan kaki ditanah, pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar ditempatkan diujung tali untuk menahan ujung tali saat bertahan atau menghentak pada saat penarikan, kini permainan tarik tambang hanya dijumpai pada saat hari perayaan kemerdekaan RI. 

Masih banyak permainan Tradisional lainnya didaerah Riau yang kini keberadaannya semakin hilang seperti : Serbu Benteng, Pacu Goni, Cakbur, Batuh Tujuh, Tonggak Dingin, SUruk Cenggong, Meriam, Membuat Mercun dari Busi Bekas dan dimainkan denga cara melempar ke aspal, Pistol-pistolan dari Kayu, Tempurung kelapa, Pelantak, Tali Merdeka, Patok lele dll. (Narasi; Pameran Khusus Permainan Rakyat tradisional)
                                               

0 komentar: