Launching Kalender Event Wisata Riau 2016 #RiauMenyapaDunia

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman me-Launching Calender of Event Riau 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kamis malam (17/3).

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik diluncurkan Calender of Event Riau 2016 sebagai wujud tekad Provinsi Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan (selain minyak bumi dan kelapa sawit yang selama ini sebagai sumber utama) sekaligus dalam rangka mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia mewujudkan target tahun ini kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 260 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Untuk mendukung target pariwisata nasional tersebut, Provinsi Riau telah menetapkan sejumlah event unggulan pariwisata dalam Calander of Event Riau 2016 dengan mengandalkan potensi berupa daya tarik alam (nature), budaya (culture) dan daya tarik wisata buatan (man-made) antara lain festival budaya Pacu Jalur dan Bakar Tongkang serta Festival Bekudo Bono yang telah mendunia.

“Pilihan Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan adalah pilihan yang sangat tepat, karena bila tetap mengandalkan pada minyak dan CPO, yang selama ini menjadi andalan Provinsi Riau, ke depan kedua komoditas ini kenderungannya terus menurun. Tahun 2020 mendatang penghasilan devisa dari minyak trennya akan menuruntajam begitu pula dari CPO trennya hanya mendatar saja, sedangkan pariwisata trennya meningkat dan akan menjadi penghasil devisa terbesar mencapai Rp 240 triliun ,” kata Menpar Arief Yahya.
 
Menpar Arief Yahya menjelaskan, Provinsi Riau memiliki potensi pariwisata berupa daya tarik budaya (culture), alam (nature), dan buatan (manmade). Potensi ini tinggal ditingkatkan dengan strategi pemasaran dan promosinya yang mengacu pada strategi yang dijalankan oleh Kemenpar dengan pendekatan DOT (Destination, Origin, dan Time) serta BAS (Brandidng/PR-ing, Advertising, dan Selling). “Selain itu tiga komponen; aksesbilitas, atraksi, dan amenities yang akan membentuk produk pariwisata di Riau semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, harus dibangun dan ditingkatkan,” kata Arief Yahya. 
Bono Sungai Kampar,salah satu andalan wisata riau yang telah mendunia

Menpar Arief Yahya mengatakan, Riau mempunyai atraksi antara lain festival budaya Pacu Jalur dan Bakar Tongkang, sebuah tradisi yang telah berjalan seabad lebih, telah mampu mengundang banyak wisatawan termasuk wisman dari etnis Tionghoa yang mencapai 20 ribu wisman. Riau juga memiliki event wisata petualangan (adventure tourism) dan wisata olahraga (sport tourism) ke depan perlu digencarkan strategi pemasaran dan promosinya. 

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, Riau yang juga mendapat sebutan sebagai “Bumi Lancang Kuning” selama ini identik dengan minyak bumi, hamparan kebun kelapa sawit atau sebuah kawasan berkembang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia Bagian Barat. Kekayaan sumber daya alam yang telah memberi berkah itu telah bertemu dengan keinginan kuat dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menghadirkan terobosan baru .yakni di sektor pariwisata. “Bumi Lancang Kuning kini sedang berbenah mengembangkan layarnya dengan menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian. Kami harapkan sektor ini akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap sector lainnya,” kata Arsyadjuliandi Rachman.

Gubernur Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, peformansi Provinsi Riau di sektor pariwisata pada 2015 yang lalu cukup menggembirakan dengan aktif berpartisipasi di berbagai event pariwisata nusantara dan mancanegara di antaranya berhasil meraih predikat The best untuk penampilan seni dan budaya yang dilombakan pada China ASEAN Expo 12th di Nanning, China mewakili Indonesia.
(sumber : Siaran PersLaunching Calendar of Event Riau 2016/Kemenrian Pariwisata)

0 komentar: