Penutupan PON XVIII Kearifan Melayu Purba dan Temporer

Upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012 berlangsung meriah dan spektakuler,bahkan mengalahkan euforia dan kemegahan Acara Pembukaan PON XVIII. Penutupan PON XVIII ini kental dengan sentuhan budaya lokal Melayu Purba dan Temporer dipadukan dengan teknologi tata cahaya, menjadi satu kesatuan yang istimewa dan luar biasa.
Main show closing ceremony PON XVIII Riau dimulai pukul 19.30. Diawali dengan kedatangan Wakil Presiden Susilo Budiono  bersama istri ke Stadion Utama Riau kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya setelah itu muncullah Counting down timer selama 10 detik di lapangan stadion, setelah hitungan selesai itu letusan kembang api yang indah penuh warna-warni dikombinasikan dengan cahaya yang indah menjadi penghias langit Stadion utama Riau.
                   
Setelah pesta kembang api dilanjutkan dengan berbagai tarian khas Riau dan Juga Tarian dan nyanyian beberapa daerah di Indonesia yang melambangkan keanekaragaman Indonesia. Yang cukup menarik perhatian adalah penampilan Tarian Kolosal yang ditaja oleh Seniman dan Budayawan Lokal Riau, tarian ini bertajuk 'Dalam Kasih Sayang Air'.

Air dan peradaban sebagai suatu kesatuan di sebuah kawasan yang sekarang bernama Riau yang sedari 3000 tahun sebelum masehi (SM). Seiringan dengan kedatangan gelombang manusia pertama dari daratan Asia yang lemudian diidentifikasi sebagai Suku Sakai dan Talang Mamak yang kemudian bermetamarfose sebagai melayu Riau. Air menjadi penaut yang melahirkan kemegahan simbol Lancang Kuning yang senantiasa memberikan pesan kearifan pada masa sekarang.
Visualisasi Peradaban Air Melalui Lancang Kuning
Acara pembukaan PON XVIII ini begitu monumental untuk dilewatkan. Grand Theme penutupan Dalam kasih Sayang Air yang dipersembahkan oleh Seniman dan Budayawan Riau,bermaterikan musik,tari,teater,sastra dan animasi. Alunan musik kompang dan gebano terdengar syahdu dan dilanjutkan dengan Musik Begawai yaitu suatu bentuk kesedihan dari Suku Talang Mamak ,dan musik ini memberikan nuansa bahwa event PON akan berakhir yang berarti adanya perpisahan dan identik dengan kesedihan, Lagu Nandung juga mengiringi acara penutupan ini, nandung merupakan bentuk musik dialog dengan diri sendiri yang dapat ditangkap sebagai nasihat dan nandung  didendangkan oleh melayu klasik dalam suasana hati yang sendu. Setelah bersedih karena berakhirnya PON XVIII dilanjutkan dengan alunan musik penghibur kesedihan,Musik Calempong dan Musik Randai kuantan menjadi simbol penghibur kesedihan, kemudian juga musik tradisional Patam-Patam juga diperdengarkan, patam-patam merupakan musik tradisional yang mengiringi Silat sebagai bentuk pertahanan diri.

Parade Tarian Melayu Yang diiringi Musik,Teater dan Sastra melayu
Kompang dan Gebano, Musik Begawai, lagu Nandung,Musik Calempong, Randai Kuantan, patam-patam kian menjadi lengkap ketika dipadukan dengan Gerak Tari. Tari Olang-Olang,tarian Tradisional Suku Sakai yang menggambarkan makhluk kayangan mencintai makhluk bumi, kemudian Tarian Mainang yang biasa ditemui dalam pertunjukan randai juga menjadi suguhan yang menarik. Tarian Zapin ,tari masyarakat Riau Pesisir juga hadir di acara penutupan ini yang melambangkan inspirasi Riau pada masa kini.

Alunan Musik dan gerak tari dikombinasikan dengan tater yang menawan dengan menapilkan kondisi Masyarakat Pedalaman Riau , kemudian juga menampilkan ekspresi peradaban air melalui transportasi air Lancang Kuning dan juga ditampilkan ekspresi permainan anak-anak.
Tari Melayu Riau
                   
Tidak lengkap jika Musik,gerak tari  dan teater melayu ditampilkan tanpa Sastra Melayu. Naindung tradisi sastra lisan pesisir riau ditampilkan, tidak ketinggalan juga tradisi sastra lisan masyarakat pedalaman Sakai yaitu Dikei, dalam acara penutupan ini juga ditampilkan pantun melayu. Sajak modern juga ditampilkan sebagai gambaran bahwa Sajak modern Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sedangkan bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu Riau.
Lighting Malam Penutupan PON XVIII Riau tahun 2012
Setelah disuguhkan atraksi Seni, Musik dan Sastra Melayu kemudian acara penutupan PON XVIII dilanjutkan dengan arakan devile per Cabang Olahraga. Devile Cabang Olahraga Dayung medapat sambutan yang cukup hangat dari penonton, Cabang Olahraga Dayung mempersebahkan 7 medali emas, 5 Perak dan 8 perunggu dan mengantarkan Tuan Rumah Riau Sang Juara Umum di cabang dayung.
Animasi Cabang Olahraga Dayung
            
Setelah itu PON secara resmi ditutup oleh Wakil Predisen Budiono dan dilanjutkan dengan pemadaman Api obor oleh Ilusionis Laser,dan juga dilakukan penurunan Bendera PON dan bendera tersebut diserahkan Gubernur Riau H.M.Rusli zainal kepada Gubernur Jawa Barat selaku Tuan rumah penyelenggraan PON XIX.

Acara penutupan PON XVIII makin semarak dengan hadirnya penyanyi ibukota Titi DJ, Ruth Sahanaya, Ari Lasso, Ahmad Dhani, Triad, Cici Paramida dan Geisha. Pesta kembang Api yang spektakuler yang menghiasi langit Stadion utama Riau menjadi penutup Acara Penutupan PON XVIII Riau tahun 2012
Pesta Kembang Api Penutupan PON XVIII

                       

0 komentar: