Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Di siang yang terik, seorang  remaja Teluk Meranti berperawakan tomboi begitu bersemangat untuk berselancar, ketika kami menghampiri ia berkata lagi latihan Om untuk persiapan besok di Final. Ternyata Si"tomboi" tersebut merupakan salah satu finalis Berselancar Festival Bekudo Bono 2013 untuk kelas amatir (pemula), ia berhasil menyisihkan peserta lainnya dan uniknya lagi si "tomboi" ini menjadi satu-satunya peserta wanita, dan akhirnya ia menjadi pemenang ketiga.
                       

Si tomboi ini bernama Viki Lestari, ia merupakan pelajar SMPN 1 Teluk Meranti. SI Viki layak disebut dengan Srikandi Bono. Karena ia adalah perempuan lokal pertama Teluk Meranti yang yang berani mengarungi bono dan berselancar di atasnya.

Dalam bincang singkat Vicki dengan Bapak Nizamul kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, terungkap bahwa Viki telah belajar berselancar semenjak berusia 10tahun, namun saat itu Viki belajar berselancar melalui Papan Kayu dan itu dilakukannya di Perkampungan Teluk Meranti selepas Ombak Bono Pasang menghampiri pemukiman masyarakat. Dan di usia 12 tahun Viki mulai memberanikan diri untuk berselancar di Ombak Bono Sungai Kampar.

                        
Ketika ditanya siapa orang yang berperan dalam mendidik ia berselancar, Viki menjawab David Baladec. Baladec merupakan Perselancar Asal jerman yang mengajarkan Viki berselancar secara teknis, dan kemudian Viki beljar dari perselancar asing lainnya yang berselancar di Teluk Meranti dn Viki juga banyak belajar dari perselancar loka Teluk Meranti yang lebih senior.

Viki bercerita ia ingin menjadi atlet selancar, namun ia juga berharap dapat menyelesaikan pendidikan, bagaimanapun pendidikan yang utama menurut Vicki. Viki berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke luar kota dan ia berharap ada bantuan pendidikan berupa beasiswa. Ayah Viki sehari-hari bekerja sebagai Petani, sementara Ibunya Farida hanya penjual Gorengan di sekitar Wisma Mega Lestari Teluk Meranti. Anak kedua dari tiga bersudara ini berharap dirinya nanti dapat menjadi atlet selancar. Keinginan Viki ini diamini oleh Bapak Nizamul, dan Nizamul berharap Viki nantinya dapat menjadi Atlet selancar, selain itu Nizamul 
juga berharap Ombak Bono Sungai Kampar dapat mencetak Viki Viki lainnya. (he)
Bono Sungai Kampar merupakan rahasia alam dan fenomena alam yang unik yang berada di kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Bono Sungai Kampar memiliki suara menderu yang dasyat . Ombak Bono Sungai Kampar merupakan gelombang yang panjang yang panjangnya mampu mencapai 60km dengan kecepatan rata-rata  40 km per jam dengan ketinggian gelombang mencapai 6meter.


Kini Pemerintah kabupaten pelalawan dan pemerintah pusat melalui kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berusaha mempromosikan Bono Sungai Kampar menjadi Ikon Wisata Alam di Indonesia. Bahkan pemerintah Pusat dan daerah khususnya Kabupaten pelalawan  berkomitmen untuk mewujudkan Wisata Bono menjadi Wisata Tujuan Internasional.

Dalam sebuah acara Focus Discussion Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional, yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012 lalu dicapai suatu kesepakatan dan komitmen untuk menyegerakan pengembangan pariwisata bono sebagai kawasan wisata dunia dari Riau. Termasuk diantaranya pembentukan tim nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. dan WISATA BONO DIHARAPKAN MENJADI WISATA FENOMENA ALAM YANG LANGKA DIDUNIA DAN DAPAT MENJADI IKON WISATA DUNIA PADA TAHUN 2015.
                    


Berbagai upaya promosi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten pelalawan diantaranya dengan mengundang surfer Indonesia dan Asing untuk datang ke Wisata Bono Sungai Kampar dan mendokumentasikan aktivitas peselancar tersebut. Tiap tahunnya Pemerintah Kabupaten pelalawan juga rutin menyelenggarakan event budaya Tirta Bono. Bahkan baru-baru ini Pemkab Pelalawan mengadakan sebuah acara Bono Offroad Extreme 2013. Melalui Bono Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan menyapa Indonesia dan Dunia untuk hadir menyaksikan dan merasakan dasyatnya ombak di Sungai Kampar.

Tidak hanya itu saja, di Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga menyelenggarakan Acara Festival Bekudo Bono 2013, Festival Bekudo Bono 2013 merupakan edisi perdana, dan selanjutnya Festival ini akan dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya.



Festival Bekudo Bono 2013 ini mengambil tajuk 7 Days for 7 Ghosts, Festival Bekudo Bono 2013 tidak hanya berselancar,tetapi juga ada kegiatan lain seperti lomba memancing, Selancar Bono, Bekudo Bono (Arung Bono), Photo Contest, Pameran Produk Lokal dan Bazar serta Pergelaran Seni dan Budaya (Tirta Bono).

                      

Festival bekudo bono 2013 diawali dengan Lomba Memancing pada tanggal 16 November 2013, dan pada tanggal 17 November pembersihan dan penghijauan di sekitar lokasi wisata Boo sungai kampar dan juga diadakan pameran produk lokal dan bazar yang bertempat di SMPN 1 Teluk Meranti dan malam harinya bertempat di salah satu rumah makan di Pekanbaru diadakan Konferensi Pers dan gala Dinner bersama ,panitia, juri, perselancar dan media peliput festival bekudo 2013, keesokan harinya diadakan Ritual Adat Semah Sungai dan Doa Bersama serta dimulai pelaksanaan Photo Contest, dan pada Tanggal 19 November 2013 Festival ini secara Resmi dibuka oleh Wakil menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Dr. Sapta Nirwandar, dan Pada tanggal 19 juga telah dilangsungkan Lomba Selancar yang dibagi dalam 2 kelas yaitu Kelas Pemula (amatir) yang diikuti oleh 38 Perselancar Lokal Teluk Meranti dan Kelas Profesional yang diikuti Peselancar nasional seperti Marlon Gerber, Pepen Hendrik, Dedi Gun, Varun Tanjung dan Aldino, selain lomba berselancar juga dilakukan Lomba Bekudo Bono (Arung Bono), lomba bekudo ini dilakukan oleh 2 orang dengan menggunakan sampan, pendayung sampan berusaha mendahului ombak bono dan yang lebih dahulu sampai di finish dialah menjadi pemenang, dahulu bekudo bono ini sering dilakukan warga Teluk Meranti, kini sudah jarang dilakukan, diharapkan dengan dilakukannya Festival Bekudo Bono ini, tradisi lama Bekudo Bono tetap terjaga. Jika pada siang hari kita bisa menyaksikan Berselancar dan Bekudo Bono,maka pada malam harinya Pegelaran Tirta Bono (Seni dan Budaya) menjadi suguhan yang menarik untuk dapat disaksikan sembari membeli produk-produk lokal Teluk Meranti

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk keempat kalinya menyelenggarkan Citra Pesona Award (CIPTA) 2013. Kompetisi ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah sekaligus penganugerahan kepada pengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, daya tarik wisata buatan, serta wisata berwawasan lingkungan yang ada di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata dan mendorong wisata berwawasan lingkungan. Selain itu, juga untuk mendukung program empat pilar pembangunan nasional berkelanjutan dalam Triple Track Strategy Plus (pro-growth, pro-job, pro-poor dan plus pro environment).
                   

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan sembilan destinasi wisata di Indonesia.  Setelah melalui seleksi ketat terhadap 144 daya tarik wisata dari 27 provinsi, akhirnya terpilih 9 daya tarik wisata yang mendapatkan penghargaan Citra Pesona Wisata (Cipta Award) 2013 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
 

Siak Sri Indrapura - Pembalap Nasional Indonesia dari Tim ISSI DKI Jakarta Ryan Ariehaan keluar sebagai juara Lomba Balap Sepeda Tour de Siak 2013 setelah berhasil mempertahankan kaos kuning pada Etape III Tour de Siak 2013. Dari Tiga Etape yang diperlombakan Ryan berhasil menjadi yang terbaik di kelas General Individual Classification pada 2 Etape,masing-masing pada Etape II dan III.


Etape III Tour de Siak merupakan Etape pamungkas Tour de Siak 2013 dan  merupakan yang terjauh serta terberat karena wilayah yang sedikit berbukit dan berliku dan menempuh perjalanan sejauh 182,12km. Para pembalap menempuh perjalanan menuju  Perawang,mereka akan disuguhi keindahan panorama alam Siak dari atas Jembatan Sultan Syarif Hasyim. 


Ryan menyelesaikan tiga etape lomba Tour de Siak dengan total catatan waktu 10:25:35, dengan hasil tersebut, Ryan didaulat menjadi  pembalap nasional terbaik  Tour de Siak 2013. Pada Etape III ini Pembalap Thailand
Thurakit Boonratanathanakorn berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 4:16:44, atau selisih 30 detik dari rombongan besar di belakangnya, namun total catatan waktunya belum bisa mengungguli waktu Ryan Ariehaan.

Sementara itu, kaos hijau tetap dipertahankan oleh pebalap Indonesia dari tim United Bike Kencana, Fatahillah Abdullah, setelah menjadi yang terbaik pada kategori sprint dengan total 11 poin, selisih satu poin dari pebalap Indonesia dari Custom Cycling Club Aldi Apriani.

                          
 
Kecelakaan mewarnai Finish Etape III,beberapa meter menjelang garis finish, terjadi kecelakaan yang disebabkan senggolan antar pebalap dan sebanyak 8 pembalap terjatuh.

Berikut Hasil Lengkap Etape III Tour de Siak 2013 :
Stage Individual Classification
Thurakit Boonratanatanakdi  (Thailand National Team)
Abdul Gani (Binong Baru Club Pessel)
Setthawut Yordsuwan (Thailand National Team)
Nur Fathoni (Team Siak Antangin)
Projo Waseso (United Bike Kencana)
Muhammad Elmi Jumari  (Persatuan Lumba Basikal Selangor)
Arin Iswana (Dodol Picnic Garut)
Hamdan Hamdun (Persatuan Lumba Basikal Selangor)
Sahrin Amir (Persatuan Lumba Basikal Selangor)


Stage Indonesian Individual Classification
Heksa Priya Prasetya Custom Cycling Club
Abdul Gani (Binong Biru Club Pessel)
Nur Fathoni (Team Siak Antangin)


General Individual Classification (Yellow Jersey)
  
    
 
Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)


General Indonesia Classification (Red & White Jersey)
Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)


Intermediate Sprint 1
Projo Waseso (United Bike Kencana)
Aldi Apriani    (Custom Cycling Club)
Rastra Patria (Traslibas Cycling Team Sidoarjo)
Tobin Angus   
(OCBC Search 2 Retain Team)


Intermediate Sprint 2
Fatahillah Abdullah (United Bike Kencana)
Nur Fathoni (Team Siak Antangin)
Aldi Apriani    (Custom Cycling Club)
Kritsada Changpad  (Thailand National Team)


Best Sprinters Classification - Point (Green Jersey)
Fatahillah Abdullah (United Bike Kencana)
Aldi Apriani    (Custom Cycling Club)
Ryan Ariehaan  (ISSI DKI Jakarta)




Tour de Siak 2013 telah menyelesaikan Etape II pada hari Sabtu 14 September 2013. Etape II yang dimulai dari depan Istana Siak pada dan finish di depan RSUD Pemkab Siak dengan jarak tempuh 154,18km yang melintasi Rute Siak - Dayun sebanyak tiga putaran dan secara Individual didominasi oleh  atlet Indonesia.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggembangkan salah satu produk baru pariwisata yaitu Pariwisata Syariah. Pengembangan Pariwisata Syariah ini akan diterapkan pada empat jenis komponen usaha pariwisata, yaitu: perhotelan, restoran, biro atau jasa perjalanan wisata, dan spa. Selain keempat jenis usaha pariwisata tersebut, sarana penunjang pariwisata lainnya juga akan diikutsertakan.

Pengembangan Pariwisata Syariah Indonesia ini mengacu pada estimasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Muslim ke Indonesia yang tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga dari Eropa. Hingga tahun ini Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf mencatat kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia mencapai 1.270.437 orang per tahun yang mayoritas berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Singapura dan Perancis. Selain itu, Indonesia juga berkaca pada negara-negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan Chinayang sudah terlebih dahulu mengembangkan pariwisata syariah.

Dalam pengembangan pariwisata syariah, Kemenparekraf menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka akan bekerjasama untuk mengembangkan potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tujuan pariwisata syariah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menggunjungi berbagai destinasi maupun atraksi pariwisata yang memiliki nilai-nilai Islami, yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa daerah tersebut diantaranya adalah: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makassar, Yogyakarta dan Lombok.Tujuan lainnya adalah untuk mendorong tumbuh kembang bisnis syariah dalam industri pariwisata.

Pariwisata syariah ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam launchingnya di acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 pada 30 Oktober - 2 November 2013 bertempat di Jakarta Internasional Expo, Jakarta. Dalam acara tersebut berbagai usaha-usaha pariwisata yang memenuhi standar syariah akan ikut dipamerkan pada pengunjung.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis pemeluk Islam terbesar di dunia sehingga tidak heran memiliki begitu banyak destinasi dan atraksi wisata dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai Islami contohnya seperti masjid, pesantren atau makam bersejarah. Karena alasan inilah yang membuat Indonesia mampu mengembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah juga sebenarnya tidak hanya mencakup destinasi dan atraksi pariwisata dengan nilai-nilai Islami semata, lebih dari itu, pariwisata syariah memiliki ruang lingkup yang sangat luas. (indonesia.travel)
Provinsi Riau tidaklah seindah Provinsi tetangga Sumatra Barat ataupun Sumatra Utara,yang kaya akan objek wisata. Riau hanya menjadi destinasi bisnis, yang mempunyai urusan bisnis ataupun kepentingan lainnya di Riau, cenderung tidak akan bermalam atau menginap, karena mereka tidak menemukan sebuah alasan untuk berlibur ke Bumi Melayu Riau. Seorang pembicara dalam seminar, ataupun pemateri dalam sebuah training, mereka akan datang dari pagi hari jakarta kemudian  pulang sore hari. Tidak ada agenda untuk tujuan wisata sama sekali.

Bagi mereka Riau hanya sebuah tempat yang panas, sumber asap, kaya minyak dan penuh dengan gedung-gedung pemerintahan yang megah dan berarsitektur melayu. Ketika Kepulauan Riau dimekarkan menjadi sebuah Provinsi baru, Riau   kehilangan potensi sektor wisata terutama wisata bahari. Memang Riau, tidak memiliki wisata alam, tapi saya yakin suatu saat nanti akan menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatra. Riau sebagai jantung peradaban budaya Melayu setidaknya masih bisa mengembangkan wisata di sektor seni dan kebudayaan.

Menyatu dengan alam sembari menikmati eksotisme Hutan di Desa Tanjung Belit kecamatan kampar Kiri Hulu Kabupaten kampar, siapa sangka sebuah desa dengan jarak tempuh lebih kurang 3jam dari Pekanbaru ibukota Provinsi Riau kita akan menikmati indahnya alam dan panorama hutan serta beberapa air terjun dan sungai dengan air yang jernih. Bahkan Desa Tanjung Belit menjadi salah satu tempat alternatif berkemah.

                         
 
Suaka Marga Satwa Kerumutan terletak di Desa KerumutanKecmatan Kerumutan Kabupaten Palalawan, dari Ibukota Pelalawan yaitu Pangkalan Kerinci ,lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama lebih kurang 2,5 jam perjalanan melalui jalan tanah berbatu. Selain itu akses menuju Suaka margasatwa kerumutan juga dapat dilakukan melalui Teluk Meranti, Dari Teluk Meranti tersedia kapal motor untuk mengantar Anda ke dalam Hutan Suaka Marga Satwa Kerumutan. Akses lain menuju hutan ini langsung dari Pekanbaru ibu kota Riau. Dari sini Anda bisa menuju Desa Pangkalan Kopan dengan waktu selama lebih kurang 5jam. 


Suaka margasatwa ini terhampar di kawasan seluas total 1.332.169 ha dan dihuni berbagai jenis flora dan fauna khas hutan dataran rendah. Wilayahnya dihiasi koridor pepohonan mangrove yang dilalui Sungai Kampar sehingga menjadikannya begitu spesial di antara hutan-hutan lain yang tersebar di Pulau Sumatera.

Hutan Suaka Marga Satwa Kerumutan merupakan kawasan konservasi yang berlokasi di Kecamatan Kerumutan dan secara administratif melebar melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Batas hutan ini adalah Sungai Indragiri, Sungai Kampar, Pantai Timur Sumatera dan Jalan Lintas Timur Sumatera.




Bumi perkemahan Tahura SSH berada di kawasan taman Hutan raya Sultan Syarif Hasyim. Bumi Perkemahan ini  berada sekitar 2 km dari pendopo Taman Hutan raya Sulta Syarif Hasyim . Area ini cukup luas untuk menampung ratusan pengunjung. Bumi Perkemahan ini memiliki sarana dan fasilitas yang cukup lengkap, namun kondisinya sangat tidak terawat.

                               


Di Bumi Perkemahan Tahura SSH terdapat penginapan dengan kapasitas sekitar 40 orang, pendopo besar yang bisa menampung lebih dari 100 orang, lapangan bola, dan 2 toilet umum masing-masing dengan 12 ruang, yang menjadi kendala utama pada area Bumi Perkemahan Tahura SSH ini adalah sumber air bersih.

Penginapan di Bumi Perkemahan tahura SSH
Pendopo di Bumi Perkemahan Tahura SSH
Penampakan Samping Pendopo di Bumi Perkemahan Tahura SSH
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (TAHURA SSH) ini di ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 349/Kpts-II/1996 tanggal 05 Juli 1996 dengan luas 5.920Ha. Setelah di lakukan tata batas definitife oleh Sub BIPHUT Pekanbaru dan temu gelang luas kawasan Hutan Raya ini menjadi 6.172 Ha dan telah ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 348/Kpts-II/1999 tanggal 26 Mei 1999. Kawasan ini merupakan perubahan fungsi dari Hutan Wisata Minas seluas 1.821 Ha dan Hutan Produksi terbatas seluas 4.099 Ha yang secara administrasi pemerintahan terletak di Kecamatan Minas Kabupaten Siak, Kecamatan Tapung Hilir  Kabupaten Kampar dan Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Dan Secara geografis berada pada posisi : 0037’ – 0044’ LU dan 101020’ – 101028’ BT
 



FLORA:
Salah satu yang menjadi daya tarik Tahura SSH adalah selain dekat dengan kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau, Tahura SSH memiliki keragaman jenis flora yang cukup tinggi. Keanekaragaman jenis Tahura SSH sangat mewakili suatu kondisi hutan dengan tipe hutan hujan dataran rendah. Tercatat + 127 jenis flora yang merupakan tumbuhan asli hutan Tahura SSH yang didominasi dari family Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae, Myrtaceae, meranti (Shorea sp), sendok sendok (Endoserpum sp), keruing (Dipterocarpus spp). marpoyan, sialang dll.

Bingung hendak kemana menghabiskan waktu liburan di Kota Pekanbaru dan sekitarnya ? Salah Satu Pusat Pelatihan Gajah yang ada di Riau tepatnya di Kecamatan Minas Kabupaten Siak, bisa menjadi salah satu alternatif tempat wisata keluarga.

Pusat Latihan Gajah Riau yang berada di Minas ini berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim yang dibawah pengawasan Kementerian kehutanan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai  Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Terdapat 22 ekor gajah yang berada di Pusat latihan Gajah Minas ini.

                                            

Keberadaan Gajah di provinsi Riau sangat memprihatinkan. Konflik antara Manusia dan Gajah sering terjadi, sudah ada beberapa manusia yang menjadi korban keganasan gajah, begitupun dengan gajah, sudah tidak terhitung Gajah yang mati kemudian gadingnya diambil untuk dikomersilkan seperti yang terjadi di taman nasional tesso Nillo. Konflik Gajah dan Manusia tidak berkesudahan akibat ketidakseimbangan ekosistem yang ada. Konversi hutan alam menjadi lahan perkebunan menjadi penyebab utama munculnya konflik tersebut, gajah dan hewan lain kehilangan  habitat aslinya.

 
Perjalanan menuju Pusat Latihan Gajah Minas tidaklah sulit,karena kita akan dibantu dengan panduan papan nama petunjuk arah. Dari Kota Pekanbaru perjalanan menuju lokasi Pusat Latihan gajah dapat ditempuh dengan waktu lebih kurang 60menit. Dari Kota Pekanbaru perjalanan kita lakukan melewati  Rumbai menuju Minas Kabupaten Siak, setelah melewati Hotel Rindu Sepadan, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim kira-kira sekitar 8km dari lokasi itu kita akan melewati Persimpangan menuju Perawang dan sekitar 1km dari Simpang Perawang di sisi kiri jalan ,kita  akan menemukan plang nama Pusat Latihan Gajah (PLG Minas).
                                

Hamparan Kebun Sawit dan Pipa Gas akan menemani kita hingga menuju lokasi

Lokasi Pusat Latihan Gajah. Jalan tanah kuning yang keras akan kita lalui hingga nanti akan bertemu sebuah gapura bertuliskan Selamat datang di Pusat Latihan Gajah. Jangan khawatir untuk tersesat ataupun nyasar karena adanya petunjuk arah menuju Lokasi Pusat Latihan Gajah.
Selama di Pusat Latihan Gajah, kita dapat berinteraksi dengan gajah-gajah liar yang telah di latih untuk bersahabat dengan manusia. Kalau ke Pusat Latihan Gajah jangan lewatkan momen saat gajah dimandikan oleh pawangnya, serta saat gajah minum susu, uniknya gajah yang ada di Pusat Latihan Gajah Minas hanya mengkonsumsi susu merk tertentu saja, jika ia mengkonsumsi susu merk lain menurut para pawang gajah tersebut akan sakit perut.



Jika kita ke Pusat Latihan Gajah Minas sangat disarankan untuk pergi pagi hari dan sore hari untuk menyaksikan gajah -gajah digiring oleh pawangnya untuk mandi di sungai dan kemudian gajah akan digiring kehutan. Jangan sampai terlewatkan momen untuk berpoto bersama gajah, atau jika perlu kita turut memberikan gajah tersebut makan
, dan menaiki gajah, namun kita mesti tetap berhati-hati dan waspada tapi kekhawatiran kita akan sedikit berkurang karena pawang gajah akan setia mendampingi gajah.

Di Pusat Latihan gajah Minas ini kita juga dapat mewancarai pawang, mendokumentasikan Gajah dengan liputan pembuatan film dokumenter, namun untuk meliput ativitas gajah dan membuat film, terlebih dahulu kita harus mengantongi izin dari
Balai  Besar Konservasi Sumber daya Alam Riau.

 

Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Sungai Kampar. Steve King mampu menaklukkan Ombak bono SUngai Kampar dan mampu memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri dengan menaklukkan gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di Inggris.

Steve King Cs (
Steve Holmes, Nathan Maurice, Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau) berhasil menaklukkan Gelombang Bono Sungai Kampar  berselancar paling lama. Pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2013, Steve King memecahkan rekor dengan jarak tempuh sepanjang 9,2mil dan esok harinya Steve King mempertajam rekornya dengan berselancar sejauh 10,82mil.

                     

Nantinya hasil dari pemecahan rekor ini akan dibuatkan proposal dan diajukan ke Guiness Book of Records dengan menyertakan dokumentasi aktivitas berselancar Steve King Cs. Pemecahan rekor ini berlangsung hingga tanggal 14 Februari 2013, sehingga masih akan ada kemungkinan pemecahan rekor berselancar terlama.


                      




Pengurus Daerah Riau Indonesia Offroad Federation (IOF) menggelar Kejuaraan Nasional Off Road. Event ini bertajuk Bono Extreme Off Road 2013. Bono Extreme Off Road 2013 ini berlangsung di Kota Pangkalan Kerinci dari tanggal 1 Februari hingga 3 Februari 2013.

                   
Bono Extreme Off Road 2013 diikuti oleh  oleh 78 offroader dari 14 Pengda se Indonesia dan juga diikuti offroader asal Malaysia.  Event ini memperebutkan hadiah uang tunai dari Bupati pelalawan H.M. Harris. Event ini secara resmi dibuka oleh Bupati pelalawan pada Hari Jumat tanggal 1 Februari 2013, pembukaan event ini ditandai dengan pelepasan  konvoi para peserta mengelilingi Kota Pangkalan kerinci.

                             
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.

Tangguhnya gelombang Bono menantang peselancar asing untuk memecahkan rekor dunia. Kegiatan pemecahan rekor ini ditaja oleh Kabupaten Pelalawan. "Saya sangat mendukung kegiatan ini. Artinya, gelombang Bono yang ada di Sungai Kampar bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia dan juga internasional," kata Bupati Pelalawan H. M. Harris.
                      

Steve King peselancar asal Inggris berecana akan menaklukkan Gelombang Bono sekaligus memecahkan rekor berselancar dengan jarak tempuh terpanjang dan terlama. Pemecahan rekor ini akan dilaksanakan pada 9-14 Februari 2013 dan akan dicatatkan pada Guinnes World Records. Pada kesempatan tersebut, Steve King akan ditemani oleh dua orang temannya yang juga berasal dari Inggris yaitu Steve Holmes dan Nathan Maurice, serta dua orang berkebangsaan Perancis yaitu Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau.
Terlihat Gelombang Bono Dari kejauhan
                  
Pada tahun 2006, Steve King berhasil memecahkan rekor untuk berselancar di atas gelombang sungai (tidal bore) di salah satu gelombang sungai di Inggris, yaitu Sungai Severn Bore. Steve King telah berhasil mencatatkan namanya dalam Guinness World of Records dalam berselancar di atas gelombang sungai dengan waktu terlama dan jarak terpanjang di atas gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di Inggris. Kita berharap Steve King mampu memecahkan Rekor atas namanya sendiri di Inggris dan mampu membuat Rekor Baru dengan menaklukkan Bono Sungai kampar
















Sebagai Kota Serambi Mekkah Riau, Kabupaten Kampar mempunyai banyak cerita tentang Islam. Salah satunya adalah Masjid Jami'. Mesjid yang terletak di Jalan Pasar Usang Desa Tanjung Barulak, Air Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar ini dibangun pada tahun 1901 Masehi atas prakarsa Engku Mudo Sangkal, seorang ulama yang mengonsolidasikan potensi ninik-mamak dan cerdik-pandai dari 20 kampung di kenegerian Air Tiris. Sebagai panitia pembangunannya adalah yang disebut dengan Ninik Mamak Nan Dua Belas yaitu para ninik-mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung. Mereka mengerjakannya bersama anak kemenakan, termasuk tukang dari Trengganu, Malaysia, yang membuat mimbar yang dikerjakannya di Singapura. Tahun 1904 masjid ini selesai yang diresmikan dengan meriah oleh seluruh masyarakat Air Tiris dengan menyembelih 10 ekor kerbau.

                   

Arsitektur masjid ini menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Cina, dengan atap berbentuk limas, seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu tanpa menggunakan besi dan paku
melainkan hanya pasak kayu. Masjid dengan bahan konstruksi utama kayu ini terdiri dari bangunan induk yang ukuran aslinya 30meter X 40meter, mihrab 7meter X 5meter, menara, dengan tinggi bangunan 24meter, serta dilengkapi dengan 2 mimbar, 2 bak untuk mengabil wudhu. Atapnya berupa limas tiga tingkat yang meruncing ke atas dengan tiang dan konstruksi kayu yang masih asli terlihat sangat indah. Demikian pula dindingnya yang miring, penuh dengan ornamen atau ukiran yang mirip dengan ukiran yang terdapat di dalam sebuah masjid di Pahang, Malaysia.  Engku Mudo Sangkal juga menukilkan ukiran di depan mimbar dan pada dua tonggak panjang dalam masjid masing-masing basmallah dan dua kalimah syahadat.
                   
Di dalam salah satu bak  air itu terdapat sebuah batu alam yang besar dan bentuknya seperti kepala kerbau tanpa tanduk dan telinga. Konon batu itu bisa berpindah posisi dengan sendirinya sehingga batu berbentuk kepala kerbau ini begitu disakralkan. Banyak yang mengunjungi mesjid ini hanya untuk mandi dengan air yang ada batu kepala kerbau bahkan mereka bernazar untuk meminta suatu keinginan dan kesembuhan penyakit, mereka mencuci muka atau tangan dengan air dari bak yang berisi kepala kerbau dan dipercaya dapat memberi berkah.
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.



Komplek makam Pendiri Kota Pekanbaru Marhum Pekan merupakan Situs  Cagar Budaya yang terdapat di Kota Pekanbaru , situs ini terletak di kelurahan kampung Bandar kecamatan Senapelan. Komplek makam ini merupakan pemakaman keluarga Kerajaan Siak yang pernah memerintah di Kota Pekanbaru. Dulu masyarakat yang bermukim disekitar komplek makam ini lebih mengenal makam ini dengan sebutan perkuburan Mesjid Raya atau Kuburan Raja. Pada tahun 2004 makam ini dirubah namanya menjadi Komplek Makam Marhum Pekan karena ada Makam Marhum Pekan pendiri Kota Pekanbaru


Dalam komplek makam ini terdapat situs peninggalan sejarah yang sering dikunjungi oleh wisatawan sebagai objek wisata sejarah dan religi yang bernilai tinggi.