BONO IKON WISATA INTERNASIONAL

Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.  Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam hari.

                          

Kedepan Bono diharapkan akan menjadi wisata internasional andalan Indonesia. Hal ini terungkap dalam sebuah acara Focus Discussion Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional, yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012.

Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Firmansyah Rahim mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan masterplan untuk pengembangan kawasan wisata bono di Sungai kampar. Dalam masterplan tersebut disiapkan tata ruang kawasan Teluk Meranti. Kawasan pengembangan pariwisata dan juga konservasi  ,pemeliharaan daerah aliran sungai dikawasan hulu dan hilir, pemeliharaan hutan agar fenomena alam bono itu berkelanjutan tidak seperti di Perancis yang dahulu memiliki Bono,kini Bono tersebut telah hilang akibat pendangkalan sungai. Selain itu Pak Firmansyah Rahim berharap wisata bono dapat seperti Bali,bahkan melebihi Bali.

Muhammad Yusuf warga dari Teluk Meranti mengaharapkan pengembangan wisata bono (tidal bore) dapat melibatkan masyarakat setempat dan memberikan efek multiplier bagai masyarakat terutama meningkatkan taraf hidup. Yusuf mengharapkan ia dan warga lain di Teluk Meranti jangan hanya menjadi penonton saja. Yusuf juga memaparkan bahwa bukan hanya bono saja yang dapat dieksplor tetapi masih banyak kawasan lain di sekitar Teluk meranti lokasi Bono seperti Sungai Serkap, Tasik Besar, Hutan Kerumutan dan Taman Nasional Tesso Nilo .Saat ini Pemerintah kabupaten Pelalawan dan dikoordinir oleh Pemerintah pusat sedang mempersiapkan masterplan Bono Sungai Kampar. Pembangunan infrastruktur menuju objek wisata bono akan diwujudkan dalam waktu dekat di antaranya pembangunan jalan raya, anjungan turis, landasan helikopter dan lapangan parkir kendaraan. Selain itu Pemkab Pelalawan juga akan merehabilitasi beberapa rumah warga untuk dijadikan penginapan alternatif, serta menyediakan perlengkapan olahraga surfing, ketersediaan listrik dan air bersih, Pemkab Pelalawan juga menyediakan lahan seluas 600 hektar di wilayah Tanjung Sebayang Teluk  Meranti.Di Tanjung Sebayang ini nantinya akan dijadikan  pusat wisata Bono dan area cadangan untuk pembangun fasilitas-fasilitas baru di masa mendatang.

Bukan pekerjaan yang mudah untuk mewujudkan Wisata Bono menjadi Wisata Tujuan Internasional, butuh komitmen bersama antara pemerintah Daerah dan Pusat untuk menyegerakan pengembangan pariwisata bono sebagai kawasan wisata dunia dari Riau. Termasuk diantaranya pembentukan tim nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. WISATA BONO DIHARAPKAN MENJADI WISATA FENOMENA ALAM YANG LANGKA DIDUNIA DAN DAPAT MENJADI IKON WISATA DUNIA PADA TAHUN 2015.