Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
COLOK didalam bahasa melayu berarti  alat penerang, masyarakat melayu memberi nama colok itu dengan sebutan “pelite” atau “pelito” yakni sejenis lampu teplok yang menggunakan sumbu kompor memakai minyak tanah sebagai bahan bakar penerangnya.  

Lampu colok merupakan lampu tradisonal yang biasa dipakai dipakai untuk menerangi kegelapan di daerah Pedesaan. bahan lampu colok ini bisa terbuat dari bambu, seperti obor. Ada juga kaleng atau botol bekas minuman yang dibuat seperti lampu senter. Setelah itu di isi dengan minyak tanah untuk menyalakan sumbu yang terpasang di tengahnya. Di daerah Riau Pesisir, sehari-hari Colok  digunakan sebagai alat penerangan yang diletakkan didepan pintu rumah, dan berguna menemani disaat anak-anak pergi mengaji dan belajar didalam kegelapan malam, penerangan colok ini sangat berguna disaat aktivitas masyarakat berada diluar terutama bagi nelayan yang akan pergi melaut.
Seorang warga yang berusaha untuk menyalakan Lampu Colok
Nyala Api Lampu Colok
Salah satu Lampu Colok yang berbentuk Mesjid
Seiring dengan berjalannya waktu, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi turun temurun, masyarakat Melayu terutama menjelang penghujung bulan Ramadhan menggunakan penerangan colok ini sebagai hiasan didepan rumah,terutama dalam menghadapi malam lailatul qadar, aneka bentuk colok yang dibuat masyarakat dengan menggunakan bahan kaleng minuman bekas, botol kaca minuman, bambu yang diberi sumbu sampai dengan colok yang dibuat khusus seperti tabung menggunakan bahan baku seng dan alumunium.
          Tarian Senandung Syukur Seribu Bulan sebagai Tari Pembukaan Festival Lampu Colok Tahun 1432H di Lapangan Bukit Senapelan Pekanbaru
Bentuk Model Colok yang telah dimodifikasi

Festival Lampu Colok ini dapat di jumpai,diseluruh daerah di Provinsi Riau, di Pekanbaru tahun 2011 atau 1432 Hijriah ini Festival lamu colok dipertandingkan antar Kecamatan se Pekanbaru, dan pembukaanya di lakukan pada malam 27 Ramadhan bertempat di Lapangan Bukit Kecamatan Senapelan. Festival lampu Colok merupakan khasanah warisan Budaya tempo dulu yang bertahan hingga sekarang. Dan Kini Festival Lampu Colok telah menjadi agenda Wisata bagi beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau.


Tak lengkap jika berkunjung ke Pekanbaru jika tidak singgah atau berbelanja di Pasar Bawah Pekanbaru. Orang-orang dari luar Pekanbaru selalu menjadikan pasar bawah sebagai salah satu tempat yang harus dikunjungi jika mampir ke pekanbaru. Pasar Bawah Pekanbaru merupakan pasar yang tertua di kota Pekanbaru yang berada di persis di tepi sungai Siak dan Pelabuhan.
                                

Pasar yang terletak di sebelah utara Pekanbaru ini merupakan pusat perbelanjaan yang banyak menyediakan barang-barang antik, pernak-pernik aksesori rumah tangga, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, pasar ini juga terkenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan barang elektronik bekas (second hand) yang berasal dari luar negeri. Dahulu, barang-barang bekas atau selundupan dari luar negeri belum diawasi ketat oleh pemerintah. Namun, seiring berjalannya waktu, berangsur-angsur pemerintah mulai memperketat peraturan. Barang-barang yang dulunya bisa masuk, sekarang tidak bisa bebas masuk lagi.



Berbagai  barang eks luar negeri dengan kualitas impor yang dijual dengan harga "miring", seperti keramik dari Cina, karpet dari Timur Tengah, tas wanita dari Italia, dan aneka guci dan patung. Selain itu, di pasar ini terdapat beragam barang-barang elektronik dan berbagai jenis makanan kecil yang hampir semuanya merupakan produk luar negeri. Di pasar ini juga tersedia jenis makanan khas Riau seperti lempuk Durian, Dodol kedondong, ikan salai, Ikan Asin, selain itu juga tersedia kerajinan khas Riau seperti batik Riau , Kain Songket Riau, Baju Melayu Khas Riau dll.





Sebagai salah satu upaya mempromosikan Wisata Gelombang Bono Sungai Kampar, pihak swasta Rokok Djarum Super membuat sebuah iklan yang bertajuk My Great Adventure of Indonesia, dalam iklan tersebut Bono Sungai Kampar menjadi salah satu bagian dari rekaman video yang memperkenalkan  keindahan dan kedahsyatan alam Indonesia.

Melihat orang berselancar di pantai atau laut adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di beberapa tempat di dunia. Dan salah satu diantaranya terdapat di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau yang biasa di sebut dengan Ombak Bono Sungai Kampar. Selain di Muara Sungai Kampar Ombak Bono atau Tidal Bore juga terdapat di Sungai Gangga dan Brahmaputra (India dan Banglades), Sungai hindustan (Pakistan), Sungai Lupar (Malaysia) biasa disebut dengan benak batang Lupar, Australia, Inggris, Perancis yang biasa disebut dengan un mascaret, Inggris, Amerika, kanada, Mexico, Brazilia.

Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan bahkan para selencar dunia mengungkapkan luar biasa untuk "Bono Kampar", seperti diungkapkan oleh Chris Mauro dalam tulisannya yang  dimuat GrindTV.com :  “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).

Kabupaten Kuantan Singingi sangat kaya akan keragaman adat dan budaya,salah satu diantaranya adalah Pacu jalur.  Pacu berarti lomba adu cepat, sedangkan jalur berarti perahu besar yang dapat memuat40-50 orang anak pacu. Jalur dibuat dari sebatang pohon Bonio atau kulim kuyian dengan panjang 30 meter atau lebih dengan diameter 2meter.

Untuk membuat Pacu banyak ritual yang mesti dilalui, kayu yang diambil dihutan diawali dengan upacara persembahan dan semah yang dipimpin oleh pawang,kayu tersebut dianggap memiliki penghuni,upacara ini dilakukan agar proses penebangan kayu dapat berjalan lancar. Kemudian pohon ditebang sesuai dengan panjang jalur yang akan dibuat,setelah pohon ditebang lalu diseret bersama-sama ke Desa dengan menggunakan tenaga manusia, nuansa gotong royong dan kebersamaan masih kental dalam proses pembuatan jalur

Sesampai di Desa Pohon yang ditebang dan diseret tadi di layur (diasapi) selama kurang lebih 12jam, proses pengasapan ini dilakukan pada malam hari diiringi upacara adat dan tari-tarian yang dihadiri oleh pemuka masyarakat. Tujuan kayu diasapi agar kayu atau jalur menjadi kering dan tidak berat saat dipacu.



PACU JALUR
Pacu jalur awalnya dilaksanakan untuk memperingati hari besar agama Islam seperti Maulid nabi, Idul Fitri, Tahun Baru Islam 1 Muharam. Tetapi Ketika Penjajah Belanda memasuki daerah Riau diawal tahun 1900 mereka memanfaatkan Pacu jalur sebagai peringatan Ulang Tahun Ratu Wilhelmina  yang jatuh pada setiap tanggal 31 Agustus. Namun sejak Indonesia merdeka Pacu jalur menjadi Agenda untuk memperingat Hari kemerdekaan, kini Pacu jalur diadakan setiap Bulan Agustus atau dipercepat sebelum Agustus jika pada Saat Bulan Agustus bertepatan dengan Bulan Ramadhan.

Kini Pacu jalur menjadi pesta masyarakat Kuantan Singingi dan masyarakat Riau pada umumnya yang telah menjadi kalender  Pariwisata Nasional. Pacu Jalur ini diadakan di Tepian batang Narosa Sungai Kuantan Taluk Kuantan, event Pacu Jalur tidak hanya diikuti oleh Jalur dariKecamatan yang ada di Kabupaten Kunatan Singingi saja tapi juga diikuti oleh Jalur dari Kabupaten lain di Provinsi Riau dan juga diikuti Jalur Provinsi tetangga dan juga negara lain.



BAGAIMANA MENUJU TALUK KUANTAN (LOKASI PACU JALUR)
Sekurangnya ada 6jalur penerbangan yang rutin menuju Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau,yaitu melalui Jalur Batam, Jakarta,Bandung, Medan, Singapura dan Kuala Lumpur. Dari Pekanbaru perjalanan dilanjutkan menuju Kota Taluk Kuantan ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi dengan menggunakan perjalanan darat. Banyak pilihan kendaraan yang tersedia diantaranya Taxi, mobil angkutan umum dan kendaraan pribadi yang biasa disebut dengan mobil travel. Perjalanan dari Pekanbaru menuju Taluk Kuantan ditempuh dengan waktu lebih kurang 4jam hingga 4,5jam. Untuk Penginapan di Taluk Kuantan tidak perlu khawatir,karena banyak pilihan wisma,penginapan untuk bermalam selengkapnya bisa dilihat di : Daftar Hotel di Taluk Kuantan


Pada Tahun 2015 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah  menetapkan 121 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dan Pacu Jalur menjadi salah satu dari Warisan Budaya Tak Benda dengan Nomor Registrasi 201500184.







 

"Surfing on the river "The exciting Bono Pelalawan, Riau, Indonesia"Bono is an amazing natural phenomenon. Where, when the tide go up a river, the river water will menggelombang, big choppy. The wave height at 6 feet. WAVE NATURE RIVER KAMPAR BONO has been phenomenal and attracted many tourists both local and foreign tourists, especially surfers.


Surfer Enjoy Morning Breakfast

Initial wave of Bono begins with high whistling sound followed by the sound of thundering water. The noise grew louder the longer it will boom like thunder accompanied by the magnitude of waves Bono. Bono wave velocity reaches 40 km/h and enters the upstream direction for miles feet away usually reaches a distance of 60 km away to the upstream and ending at the Tanjung Pungai, Meranti – Pelalawan Riau. Bono is not just one wave, but many, and hand in hand. Sometimes it is on the left and right edge or river bank, sometimes together in the middle of the river. The greatest Bono surf kampar happens when the rainy season usually occurs where the flow of water large enough on Kampar River in November and December.

                           

What you can find on Kampar River in Sumatra is fairly similar to the Pororoca on Araguari river. Despite medium tidal range (4m max), the shallow estuary of Kampar, probably overpowered by an extremely efficient funnelling effect and the acceleration of Malacca Straight, produces up to 10ft face breaking waves. If the Bono can reach barreling momentum for 10-15 minutes, the main course is probably 2-5ft soft peeling waves, allowing dozens of round-house cutbacks, probably best suited for longboarders, paddlesurfers, intermediates surfers and even beginners. The bore breaks up to 4h, about 50 km rides, and each surfer end up surfing 1 hour or so on 4-5 sections. Record time is 1hour 02' by Bagé : a 1h30 continuous ride could easily be achieved soon





How To Bono Tidal Bore


There were at least 5 regular flight path toward the provincial capital Pekanbaru Riau, namely via Batam, Jakarta, Medan, Singapore and Kuala Lumpur. Of Pekanbaru city tour continues to the base Kerinci with 1hr trip mileage. The base of Kerinci then continued on to Teluk Meranti with the distance of 4 hours.
Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.  Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam hari.

      
                   

Kedepan Bono diharapkan akan menjadi wisata internasional andalan Indonesia. Hal ini terungkap dalam sebuah acara Focus Discussion Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional, yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012.

Melihat orang berselancar di pantai atau laut adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di beberapa tempat di dunia. Dan salah satu diantaranya terdapat di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau yang biasa di sebut dengan Ombak Bono Sungai Kampar. Selain di Muara Sungai Kampar Ombak Bono atau Tidal Bore juga terdapat di Sungai Gangga dan Brahmaputra (India dan Banglades), Sungai hindustan (Pakistan), Sungai Lupar (Malaysia) biasa disebut dengan benak batang Lupar, Australia, Inggris, Perancis yang biasa disebut dengan un mascaret, Inggris, Amerika, kanada, Mexico, Brazilia.




Ombak Bono Sungai Kampar menurut masyarakat tempatan di Teluk Meranti, Kuala Kampar, Pulau Muda tingginya mencapai 6-10meter, dari kejauhan suara deru bono sungai kampar sudah terdengar. Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung Laut, setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka, mereka biasa menyebut dengan "bekudo bono", dengan bekudo bono atau mengendarai bono para pendekar melayu dapat menjaga keseimbangan badan mereka.

                        
 
Bekudo bono memiliki nuansa mistis, sebelum dilakukan ritual bekudo bono terlebih dahulu dilakukakn upacara “semah” yang dilakukan pagi atau siang hari. Upacara dipimpin oleh bomo atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya.


GELOMBANG BONO OMBAK TUJUH HANTU
Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah.

Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.

Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang.

Hang Tuah Outbond merupakan salah satu alternatif tempat wisata di Kota Pekanbaru. Hangtuah  outbond hadir dengan konsep yang unik. Hang Tuah Outbond memanfaatkan batang kelapa sebagai wahana. Tentunya kita tidak perlu khawatir dengan batang kelapa tersebut,batang kelapa tersebut dijamin kuat dan kokoh, buah kelapa yang ada dibatang tersebut sudah tidak ada, buah kelapa tersebut sengaja dibuang untuk antisipasi hal-hal yang tidak dinginkan.


Hang Tuah Outbond berada di Jalan Hang Tuah Kulim Sebelum SPBU, HangTuah outbond hadir dengan memberikan beberapa wahana permainan yang asyik dan penuh tantangan untuk uji nyali. HangTuah Outbond menawarkan Paket High Rope, Fun Games, Outbond, Flying Fox dan Paintball. Tersedia juga paket untuk pelajar dan Mahasiswa. Hang Tuah outbond juga menawarkan paket untuk instansi atau kantoran selain dapat menikmati wahana yang ada nantinya kita juga akan dibimbing oleh instruktur dan Psikolog dari UIN Sultan Syarif Kasim.



Paket-Paket yang ditawarkan :

HIGH ROPE 
Rp.35.000/orang, Includes :
  • 5 Station High Rope
  • Flying Fox
  • Safety Equipment
FUN GAMES
Rp.75.000/orang, Includes :
  • Ice Breaking
  • Race Games
  • Market Games
  • Challenge Games Flying Fox
OUTBOND
Rp.150.000/orang, Includes :
  • Ice Breaking
  • Race Games
  • Market Games
  • Challenge Games Flying Fox 
  • High Rope
  • General Paintball

PAINTBALL
  1. Student n College (Rp.35.000/orang) :
  •  20 Bullet Paintball
  • Marker
  • Google
  • Vest
     2.   General (Rp.75.000/orang) :
  • 50 Bullet Paintball
  • Marker
  • Google
  • Vest
  • Uniform

FLYING FOX
Rp.35.000/orang, Includes :
  • 1 Kali Meluncur
  • Safety Equipment
SHOOT  TARGET
Rp.10.000/10peluru * Berhadiah/Khusus Pelajar dan Mahasiswa dengan menunjukkan Kartu Tanda Pelajar dan Kartu Tanda Mahasiswa.



place for play, for fun, and share
JLN.HANG TUAH (SAMPING SPBU) KULIM PEKANBARU












Kini Kabupaten rokan Hilir khususnya Kota bagansiapiapi bersolek dan mempercantik diri dengan hadirnya berbagai bangunan terutama bangunan yang memiliki kubah , sehingga Rokan hilir dijuluki negeri seribu kubah.

Kantor Kejaksaan Negeri Bagansiapiapi

Pusat pemerintahan dipindahkan kekawasan batu enam, pusat pemerintahan ala Rokan Hilir ini mengadopsi Pusat Pemerintahan Putera Jaya di Malaysia dengan konsep pusat pemerintahan  dan pusat wisata dan permainan. Kawasan Batu enam ini berada dipinggiran Sungai Rokan, kawasan ini tertata dengan baik dan bisa dikatakan merupakan water front city terbaik di Riau. 


MUSEUM TIONGHOA BAGANSIAPIAPI

Kawasan Batu Enam menjadi pusat pemerintahan dengan dibangunnya berbagai Kantor atau instansi Pemerintahan dikawasan tersebut, Perkantoran pemerintah daerah yang dipusatkan dalam satu kawasan sekaligus tempat wisata merupakan pengembangan pembangunan daerah dengan penataan kota sehingga jika berurusan dengan pemerintah  mendapatkan pelayanan lebih mudah dan cepat dan memangkas jalur birokrasi. 


Tugu Ikan

Sepanjang pesisir sungai rokan di bibir sungai disulap menjadi tempat wisata dengan dibangun taman, cafe, aneka patung binatang yang terdapat di Rokan Hilir. Dikawasan wisata ini kita dapat melihat hamparan Sungai Rokan yang luas dan pemandangan latar belakang hutan rawa dan dari kejauhan tampak Jembatan megah Jembatan Pedamaran.










SEKILAS TENTANG TESSO NILO


Hutan Tesso Nilo merupakan salah satu zamrud  khatulistiwa yang penuh pesona dan keindahan dan keunikan hutan hujan tropis dataran rendah khas Pulau Sumatera. Menurut Andi Glison,2001 kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki kekayaan tumbuhan vaskular tertinggi di dunia mengalahkan kawasan hutan lainnya termasuk hutan amazone.
Tesso Nilo berasal dari kata Teso dan Nilo yang merupakan nama dua buah sungai yang membelah wilayah tersebut dan sejak zaman dahulu hingga sekarang masih menjadi sarana transportasi vital. Bagi masyarakat lokal yang mayoritas suku melayu,tesso nilo merupakan kawasan perlindungan dan pengelolaan hutan. Beberapa tradisi masyarakat melayu seperti mengambil ikan dan madu merupakan tradisi unik yang tak lepas dari keberadaan hutan Tesso Nilo.



FLORA DAN FAUNA TESSO NILO


Hutan Tesso Nilo merupakan bentang alam yang terdiri dari mozaik ekosistem hutan hujan tropis terutama : hutan tanaman akasia,perkebunan kelapa sawit, berbagai keanekaragaman hayati dapat ditemui dikawasan ini termasuk tumbuhan tinggi yang sangat khas dan endemik sumatera seperti : Seminai, Rengas, Kulim, Pulai, Durian dan Kruing, tumbuhan rendah, diantaranya : anggrek, rotan,liana,paku-pakuan dan jenis rumput. Berbagai jenis hewan yang khas dan endemik yang ditemukan dikawasan ini antara lain : Gajah Sumatera,Harimau Sumatera,Tapir, Berbagai Jenis Primata,seperti : Siamang, Wau-wau, Kera berekor panjang, dan berbagai jenis burung menarik dan rentan kepunahan seperti : burung pemakan lebah, sikep madu, elang terkecil didunia microxhierax fringilarius.

Harimau SUmatera (http://www.wwf.or.id)

 

 TESSO NILO SEBAGAI TUJUAN EKOWISATA


WWF-Indonesia dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo sejak tahun 2009 telah mengembangkan kegiatan ekowisata di taman Nasional Tesso Nilo, sembilan trek ekowisata telah diidentifikasi yang merupakan kawasan yang paling menarik dan berpotensi untuk melihat berbagai macam satwa liar,patroli gajah dan kearifan lokal.


BAGAIMANA MENUJU KE TESSO NILO

Sekurangnya ada 5jalur penerbangan yang rutin menuju Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau,yaitu melalui Jalur Batam, Jakarta,Medan, SIngapura dan Kuala Lumpur. Dari Pekanbaru perjalanan dilanjutkan menuju Taman Nasional tesso Nilo dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh lebih kurang 4,5jam. Perjalanan ditempuh melalui jalan Lintas Timur menuju Kabupaten Pelalawan tepatnya Kecamatan Ukui


APA YANG DAPAT DINIKMATI DI TESSO NILO

 

PATROLI GAJAH
Taman nasional tesso Nilo ditunjuk sebagai Pusat Konservasi Gajah Sumatera. Sekitar 150-200 ekor gajah sumatera mendiami kawasan Taman  Nasional Tesso Nilo. Habitat yang menyempit menjadi penyebab konflik manusia dan gajah, salah satu upaya penanganan konflik tersebut adalah dengan mengoperasikan Elephant Flying Squad. Elephant Flying Squad adalah tim yang terdiri dari 4 ekor gajah terlatih dan 8 orang perawatnya yang bertugas melakukan penanganan konflik gajah dan manusia.
Patroli Gajah (http://www.wwf.or.id)

Aktifitas Memandikan Gajah Oleh nadine Chandrawinata (http://www.wwf.or.id)

Patroli dengan menggunakan Gajah  Flying Squad merupakan salah satu aktifitas yang ditawarkan kepada pengunjung ekowisata Tesso Nilo. Pengunjung dibawa ke trek-trek patroli gajah yang alami dan khas yang melewati rawa,sungai,pinggir hutan dan kebun masyarakat. Aktifitas memandikan dan memberikan makan gajah menjadi salah satu ktifitas yang menarik.


PENGAMATAN FLORA DAN FAUNA
Beberapa trek ekowisata difokuskan dalam pemantauan flora dan fauna melewati sungai menggunakan perahu kecil bermesin tempel (pompong). Primata seperti siamang,wau-wau dan kera ekor panjang banyak dijumpai disungai Nilo dan Lubuk Balai. DI lokasi trek ekowisata kita dapat menjumpai jejak-jejak beruang,gajah,tapir dan harimau sumatera.

Photo dari http://www.wwf.or.id
Salah satu kegiatan ekowisata Tesso Nilo yang sangat menarik dan menantang adalah observasi tanda-tanda keberadaan harimau dengan menggunakan kamera jebak (camera trap).



BERSEPEDA
Tersedia satu trek untuk bersepeda di Tesso Nilo yaitu dipinggiran hutan dan kawasan pemukiman Desa Lubuk Kembang Bunga. Trek ini sangat menarik dan menantang terutama bagi para petualang sepeda,didalam trek ini pengunjung juga dapat melihat kebun karet dan jelutung milik masyarakat.

TRADISI DAN PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT
Madu hutan Tesso Nilo adalah salah satu ikon ekowisata yang berbasiskan sumber daya alam dan tradisi lokal masyarakat Tesso Nilo.Madu hutan Tesso Nilo terdapat cabang-cabang pohon yang tinggi oleh masyarakat lokal disebut pohon sialang,pohon sialang terdiri dari berbagai jenis pohon diantaranya keruing,rengas dan kedondong hutan.
Dalam satu sialang terdapat sarang lebah hutan Apis Dorsata, terdapat 10-50 sarang dengan rata-rata berat15kg/sarang.  Pemanenang madu sialang sangat menarik karena pengunjung diperkenalkan dengan tradisi masyarakat yang masih tradisional, ritual puji-pujian pada prosesi pemanenan dan pemanjatan pohon sialang meruapakan kegiatan yang bernilai budaya.

KAMPUNG TERAPUNG KUALU NAPU
Lokasi yang menarik lainnya adalah mengunjungi kampung terapung Kuala napu untuk melihat tradisi masyarakat melayu yang hidup di sungai dengan kegiatan utama mencari ikan. Kuala Napu merupakan desa nelayan penghasil berbagai jenis ikan sungai yang terletak di kecamatan Pangkalan Kuras. Sungai Napu ini terhubung dengan Sungai nilo di Taman nasional Tesso Nilo



EKOWISATA TESSO NILO

Ekowisata yang dikembangkan di Tesso Nilo terbagi menjadi tiga bagian interpretasi terhadap flora dan fauna, ekowisata pengetahuan ,ekowisata budaya masyarakat tradisional dan pendidikan lingkungan. Kegiatan-kegiatan penunjang ekowisata yaitu kegiatan berjalan dihutan (jungle trekking),penggunaan gajah latih, berkemah dan bersepeda, kemudian juga disiapkan beberapa trek pendukung ekowisata yaitu trek patroli gajah, trek sungai, trek jelajah hutan, trek alternatif jelajah hutan, trek sepeda dan trek kano.

Paket yang ditawarkan Ekowisata Tesso Nilo :

Paket Ekowisata Pendidikan (Eco-Edutourism Package)
  • Elephant Edutor : simulasi mitiligasi konflik, elephant care (memandikan dan memberi makan gajah), elephant patrol (patroli gajah)
  • Tiger Edutour : Simulasi penggunaan kamera jebak (observasi keberadaan harimau)
  • Sialang Edutour : memanen madu sialang dan pengelolaan limbah sialang

Paket Wisata Minat Khusus 
  • Pengamatan satwa liar : pengamatan burung (birding) dan mamalia (mammals trekking).
  • Pemantauan Hariamu Sumatera : survey keberadaan, deteksi sebaran, dan pengecekan hasil jebakan kamera.

Paket Wisata Keluarga

  • Elephant Care
  • Safari with Elephant
  • Sialang Ecotour
  • Jelajah Hutan
  • Susur Sungai Nilo

AKOMODASI :
  • Disediakan 2 unit rumah sebagai tempat penginapan bagi pengunjung Taman Nasional Tesso Nilo diarea camp Flying.
  • Pengunjung dapat berkemah dalam area camp flying squad.
  • Pengunjung dapat memanfaatkan rumah-rumah penduduk di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.

Informasi Lebih Lanjut :

Balai Taman Nasional Tesso Nilo
Jl. Langgam II Km 4 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan
Telp : (0761) 494728

WWF-Indonesia Program Riau
Perkantoran Grand Sudirman Blok B-1
Jalan Datuk Setia Maharaja Telp : (0761) 8550006

Sumber : Leaflet EKOWISATA TESSO NILO : HARMONISASI DENGAN ALAM
Pantai Selat Baru merupakan pantai terindah di Bengkalis, Nama Pantai Selat Baru sendiri diambil dari nama desa dimana pantai ini berada, Desa Selat Baru, yang juga menjadi Ibukota Kecamatan Bantan. Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menjadikan pantai tersebut sebagai salah satu objek wisata andalan. Di kawasan Pantai Selat baru tiap tahunnya  diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba perahu jong, gasing, dan layang-layang. Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya tradisional daerah setempat. 
 

Pantai Selat Baru Terletak di Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pantai Selat Baru terletak di utara ibukota Kabupaten Bengkalis, dari Bengkalis  berjarak kurang lebih 17 (tujuh) kilometer dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan  menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau  pengunjung dapat menggunakan transportasi air dengan mengarungi Sungai Siak menuju pelabuhan Bengkalis dengan jarak tempuh lebih kurang 5jam, atau juga bisa menggunakan jalur darat dengan jarak tempuh berkisar 5 hingga 6jam ,dengan melewati Kota Siak hingga kemudian melewati Sungai Pakning dan dari Sungai Pakning untuk menuju Bengkalis kita dapat menggunakan Fery penyeberangan atau biasa disebut dengan Roro.

 

Pantai Selat Baru memiliki hamparan pantai yang landai dan berpasir halus sepanjang 4kilometer dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Gelombang laut di pantai ini relatif stabil, tidak lebih dari 1 meter, kecuali pada musim angin utara. Dari tempat ini membias biru Gunung Ledang di negeri jiran, Malaysia. Konon, di gunung itulah Hang Tuah dan Hang Jebat berkelahi. Tidak jauh dari Pantai Selat Baru kita dapat berkunjung ke kebun binatang Selat Baru.

GERBANG  ISTANA SAYAP PELALAWAN
PRASASTI PERESMIAN ISTANA SAYAP PELALAWAN

BANGUNAN INDUK ATAU RUANG UTAMA ISTANA SAYAP PELALAWAN
ISTANA SAYAP PELALAWAN

BAGIAN SAYAP ISTANA SAYAP TAMPAK DARI SAMPING


BAGIAN SAYAP ISTANA SAYAP TAMPAK DARI DEPAN

LAMBANG KEBESARAN KERAJAAN PELALAWAN


PENDOPO ISTANA SAYAP PELALAWAN
SALAH SATU JENDELA DI ISTANA SAYAP

STEMPEL BULAT KERAJAAN PELALAWAN (ALAT PENGESAHAN/LEGALITAS SURAT MENYURAT DALAM ADMINISTRASI KERAJAAN PELALAWAN)


SILSILAH KERAJAAN PELALAWAN



TENGKU SAID USMAN (RAJA PELALAWAN MEMERINTAH PADA TAHUN 1925-1940)
TENGKU SAID HARUN, RAJA TERAKHIR PELALAWAN (1941-1946)
SINGGASANA KEBESARAN KERAJAAN PELALAWAN
TEKTAWAK (GONG) PENINGGALAN KERAJAAN PELALAWAN
MERIAM PENINGGALAN KERAJAAN PELALAWAN
TEMPAT TIDUR PERADUAN SANG RAJA
ALAT TENUN YANG BIASA DIGUNAKAN OLEH PUTRI MAHKOTA
SALAH SATU SUDUT RUANGAN ISTANA SAYAP PELALAWAN
PEWARIS SULTAN KERAJAAN PELALAWAN
GRAMAPHONE MILIK ISTRI RAJA TERAKHIR KERAJAAN PELALAWAN

ARTIKEL TERKAIT :