BONO SUNGAI KAMPAR

Bono merupakan fenomena alam yang menakjubkan. Di mana, ketika pasang memudiki sungai, maka air sungai akan menggelombang, berombak besar. Tinggi gelombang tersebut mencapai 6 meter. Konon, menurut salah-satu cerita, Bono yang terdapat di daerah Teluk Meranti ini merupakan pasangan jantan dan Bono Betina yang terdapat di Sungai Rokan. Bono yang terdapat di Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti kabupaten Pelalawan sudah dianggap sebagai hal yang biasa bagi masyarakat sekitar di Kuala Kampar, mereka disana  menganggap Bono  sebagai arena bermain untuk  menguji ketangkasan berperahu.

Untuk mencapai Lokasi Bono ini (Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan) dapat ditempuh dengan menggunakan Transportasi darat dari Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci sekitar 70km dan dapat ditempuh dengan waktu perjalanan 1,5jam. Kemudian dilanjutkan perjalanan darat menuju Teluk Meranti melalui Kecamatan Bunut lebih kurang perjalanan dapat ditempuh dengan waktu 4jam. Selain itu perjalanan juga dapat dilakukan menggunakan sarana transportasi air, dari Pangkalan Kerinci (Pelabuhan di jembatan Pangkalan Kerinci) kita bisa menggunakan speedboat ke desa Pulau Muda (lokasi terbaik untuk menyaksikan BONO) dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 4.5jam. Kedepannya Bono dapat menjadi Wisata andalan Provinsi Riau.

Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan bahkan para selencar dunia mengungkapkan luar biasa untuk "Bono Kampar", seperti diungkapkan oleh Chris Mauro dalam tulisannya yang  dimuat GrindTV.com :  “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).






Bono is an amazing natural phenomenon. Where, when the pair go up a river, the river water will menggelombang, large wavy. Wave height reaches 6 meters. That said, according to one-one story, Bono contained in the Kuala Kampar district is a male partner than females Bono contained in the Rokan River. Bono contained in the Kuala Kampar Kampar River District Pelalawan district has been regarded as common for people around the Kuala Kampar, they were there regarded Bono as a playground to test agility boating.
To achieve this Bono Locations (Meranti Bay Kampar River District, Regency Pelalawan) can be reached by land transportation from Pangkalan Kerinci Pekanbaru to about 70km and can be reached by travel time 1.5 hours. Then followed the journey overland to the Gulf through the District Bunut Meranti more or less travel time can be reached by  4 hours. In addition, travel can also be done using water transportation, from Pangkalan Kerinci (Ports in Pangkalan Kerinci bridge) we can use a speedboat to the village of Pulau Muda (the best location to watch Bono) with travel time around 4. hours. Bono to become the future mainstay Tourism Riau Province.
For surfers world (surfer) and tourists from outside, Bono Kampar is a wonderful invention and even the world selencar reveal remarkable for "Bono Kampar", as revealed by Chris Mauro in his article published GrindTV.com  "A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world,"he wrote. Mauro writing itself then refers to what he called 'extraordinary discovery' by the team (expedition) Rip Curl recently, which he said May be unrivaled.