ARSITEKTUR BANGUNAN CANDI MUARA TAKUS

Arsitektur Bangunan Candi Muara Takus dapat dikatakan merupakan bangunan yang bersifat Budha karena adanya stupa, Stupa merupakan lambang dari Budha Gautama.  Tetapi jika dilihat dari salah satu Bangunan di Gugusan Candi Muara Takus yaitu Candi Mahligai,maka Candi Muara Takus juga dapat dianggap merupakan Candi di masa peralihan Ciwaitis ke Budha,karena adanya lambang Pallus dan Yoni serta bentuk Candi Mahligai yang seperti Menara.

Arsitektur Bangunan Candi Muara Takus memiliki persamaan dengan Bangunan Candi Acoka di India, dan juga memiliki persamaan dengan Candi yang ada di Myanmar. 

Gugusan Candi Muara Takus terdapat beberapa Bangunan Candi diantaranya Candi Mahligai, Candi Palangka, Candi Bungsu, Candi Tua, dan beberapa bangunan lainnya yang berupa onggokan tanah yang diyakini dulunya merupakan tempat pembakaran jenazah, dan juga terdapat pagar yang mengelilingi Candi seluas 74 meter x 74 meter.

Sekitar 8km, dari Candi Muara Takus terdapat sebuah Desa yang bernama Desa Pongkai,menurut cerita rakyat setempat,batu bata yang digunakan untuk membangun Candi Muara Takus dibat di Desa Pongkai. Desa Pongkai atau Pongkai berasal dari bahasa China yang bermakna Lubang Tanah "Pong" berarti lubang dan "Kai" berari tanah. Di Desa Pongkai terdapat lubang tanah yang luas yang diperkirakan merupakan tempat pengambilan tanah untuk dijadikan Batu Bata Candi Muara Takus Batu bata yang telah dibuat di Desa Pongkai pada awalnya dibawa atau diangkut melalui sungai ke Muara Takus, namun kemudian batu bata ini diangkut secara beranting yaitu menggunakan tenaga manusia yang berbaris dari Pongkai ke Tempat Pembuatan Candi Muara Takus, batu bata ini diangkut secara beranting yang memerlukan tenaga manusia yang banyak mengingat jaraknya 8km. 



CANDI MAHLIGAI
Candi Mahligai ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10,44M x 10,60M , tingginya sampai kepuncak 14,30M berdiri diatasnya pondamen segi delapan dan bersisikan 28 buah pada alasnya terdapat teratai berganda.
                                            Candi Mahligai

Ditengahnya menjulang menara, diatas puncaknya diperkirakan ada makarel, namun Cornet de Groot sang penemu Candi Muara Takus tidak menemukan makarel tersebut. Pada tahun 1860 Cornet de Groot menatakan disetiap sisin Candi Mahligai terdapat patung singa dengan posisi duduk,disebelah timur terdapat teras bujur sangkar ukuran 5,10 Meter x 5,10 Meter dan didepannya terdapat sebuah tangga.



CANDI PALANGKA

Bangunan ini terdiri dari Batu Bata merah yang dicetak, letaknya 3,85 meter sebelah Timur Candi Mahligai, candi palangka merupakan Candi Terkecil. Candi ini berbentuk segi delapan, dan memiliki tangga, pada saat ditemukan tahun 1860 Candi ini dalam keadaan rusak dan bagian puncaknyapun sudah tidak ada.
                                               Candi Palangka


CANDI BUNGSU

Candi Bungsu terletak di sebelah Barat Candi Mahligai. Bangunannya terbuat dari dua jenis batu yaitu Batu Pasir (tuff) dibagian depan, dan batu bata dibagian belakang. Dulunya di Candi Bungsu ini terdapat 8 buah Stupa Kecil yang mengelilingi Stupa besar.

Candi Tua dan Candi Bungsu pada Gugusan candi Muara Takus.

CANDI TUA

Merupakan candi terbesar di Gugusan Candi Muara Takus, candi ini terletak di sebelah utara Candi Bungsu, candi ini berukuran 32,8M x 21,8M. Pada sisi sebelah timur dan barat terdapat tangga dan dulunya dihiasi oleh stupa dan pada sisi bagian bawah dulunya terdapat patung singa duduk. Saat ini patung singa duduk,maupun stupa kecil serta bangunan lainnya sudah banyak yang hilang.



Sumber :
Wawancara dengan masyarakat Sekitar Candi Muara Takus.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tentang Duri gimana tuh? gak ada? :(