Rumah Lontiok adalah Rumah Adat Kampar,. Lontiok (lentik dalam Bahasa Indonesia) berarti melengkung atau bengkok. Lontiok memiliki bentuk melengkung ke atas yang memiliki simbol untuk menghormati Tuhan / Allah. Rumah Lontiok memiliki keunikan bentuk, serta memiliki nilai-nilai simbolik yang terkandung pada rumah tradisional Lontiok. Pengolahan material, pilihan bentuk, penggunaan ragam hias dan maknanya diduga berhubungan erat dengan nilai adat serta nilai sosial masyarakat Kampar.
Bentuk rumah Lontiok berasal dari bentuk perahu, hal ini tercermin dari sebutan pada bagian-bagian rumah tersebut seperti : bawah, tengah, ujung, pangkah, serta turun, naik. Dinding depan dan belakang dibuat miring keluar dan kaki dinding serta tutup didinding dibuat melengkung sehingga bentuknya menyerupai sebuah perahu yang diletakkan di atas tiang-tiang. Rumah Lontiok berfungsi sebagai rumah adat dan rumah tempat tinggal. Dibangun dalam satu prosesi panjang yang melibatkan masyarakat luas serta upacara. Struktur bangunannya terdiri atas bagian bawah (kolong), bagian tengah dan bagian atas.
SALAH SATU RUMAH LONTIOK DI DESA WISATA PULAU BELIMBING |
Bentuk rumah Lontiok berasal dari bentuk perahu, hal ini tercermin dari sebutan pada bagian-bagian rumah tersebut seperti : bawah, tengah, ujung, pangkah, serta turun, naik. Dinding depan dan belakang dibuat miring keluar dan kaki dinding serta tutup didinding dibuat melengkung sehingga bentuknya menyerupai sebuah perahu yang diletakkan di atas tiang-tiang. Rumah Lontiok berfungsi sebagai rumah adat dan rumah tempat tinggal. Dibangun dalam satu prosesi panjang yang melibatkan masyarakat luas serta upacara. Struktur bangunannya terdiri atas bagian bawah (kolong), bagian tengah dan bagian atas.
BALAI ADAT KABUPATEN KAMPAR YANG BERBENTUK RUMAH LONTIOK |
Pembagian ini dipengaruhi oleh pemikiran kosmologi tradisi masyarakat Indonesia yang membagi alam atas tiga lapisan yaitu : lapisan atas sebagai tempat tinggal dewa, lapisan tengah sebagai tempat tinggal manusia dan lapisan bawah alam kejahatan. Bagian bawah difungsikan sebagai tempat penyimpanan alat kerja, kayu bakar, hasil kebon, bagian tengah sebagai tempat tinggal manusia yang merupakan harmoni hubungan dunia atas dan dunia bawah, sedangkan bagian atas dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga dan benda-benda pusaka. Ragam hias yang digunakan pada rumah Lontiok terdiri dari bentuk stilasi tumbuh-tumbuhaan, binatang serta bentuk geometris terlihat pada motif bunga kundur,akar pakis, selembayung yang distilasi dari bentuk kepala kerbau, lebah bergantung, pucuk rebung, bintang dan lain-lain. Makna tersimpan dibalik bentuk bangunan, ragam hias, simbol-simbol yang terdapat pada komponen bangunan yang hanya dapat dipahami dalam konteks budaya masyarakat Kampar.
BALAI BUPATI KABUPATEN KAMPAR (RUMAH DINAS BUPATI KAMPAR) YANG BERBENTUK LONTIOK |
Pada
Tahun 2017 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan telah menetapkan 150 karya budaya sebagai Warisan Budaya
Tak Benda Indonesia dan Rumah Lontiok menjadi salah satu dari Warisan Budaya Tak Benda dengan Nomor Registrasi 201700481
SUMBER :
Wawancara dengan masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing
4 komentar:
ternyata disebalik bentuk lentik atau lontiok rumah adat Kampar terdapat simbol dan nilai-nilai simbolik yang penuh makna ... nice, terima kasih untuk infonya.
persisi seperti rumah gadang ya?? memang sejenis atau tidak?
ini memang rumah gadang kok (gadang itu bahasa indonesia loh, red). tapi bukan rumah gadang basa sumbar loh ya. lontiok ini aseli kampar punya.
bila kita lihat rumah adat batak juga melengkung, dan jangan bilang yang melengkung itu cuman milik orang sumbar saja hehe
Ini rumah Gadang, Rumah gadang itu hanya didirikan di bagian Daerah Koto Nagari. Hanya ada di Sumbar. Kampar ini sangat dekat dengan Negeri Minangkabau, tentu saja pengaruhnya juga ada. Ini rumah Gadang Kampar, bukan Minangkabau. Namanya Rumah Lontiok. Tuh ada tempat beras nya di foto. Rumah dan Rangkiang ala Kampar.
Posting Komentar