Suaka Marga Satwa Kerumutan terletak di Desa KerumutanKecmatan Kerumutan Kabupaten
Palalawan, dari Ibukota Pelalawan yaitu Pangkalan Kerinci ,lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama lebih kurang 2,5 jam perjalanan melalui jalan
tanah berbatu. Selain itu akses menuju Suaka margasatwa kerumutan juga dapat dilakukan melalui Teluk Meranti, Dari Teluk Meranti tersedia kapal motor untuk mengantar Anda ke dalam
Hutan Suaka Marga Satwa Kerumutan. Akses lain menuju hutan ini
langsung dari Pekanbaru ibu kota Riau. Dari sini Anda bisa menuju Desa
Pangkalan Kopan dengan waktu selama lebih kurang 5jam.
Suaka margasatwa ini terhampar di kawasan seluas total 1.332.169 ha
dan dihuni berbagai jenis flora dan fauna khas hutan dataran rendah.
Wilayahnya dihiasi koridor pepohonan mangrove yang dilalui Sungai Kampar
sehingga menjadikannya begitu spesial di antara hutan-hutan lain yang
tersebar di Pulau Sumatera.
Hutan dataran rendah ini memiliki kondisi lahan yang berbeda-beda
sehingga dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu: Kawasan Inti (kawasan Suaka
Margasatwa Kerumutan) seluas 93.223 ha, Kawasan Lindung Gambut (kawasan
perluasan potensial) seluas 52.213 ha, dan Kawasan Bukan Inti
(Intervensi) berupa tempat penyelamatan ekosistem hutan rawa gambut
seluas 1.176.734 ha.
Meskipun kawasan hutan ini dimanfatkan sebagai lahan industri
kehutanan, perkebunan, perladangan namun hutan Kerumutan tetap menyimpan
keistimewaannya. Selain pemandangan hutan gambutnya, daya tarik utama
hutan ini adalah kekayaan flora dan fauna di dalamnya dan salah satunya
adalah keberadaan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis).
Sedangkan flora endemik di bagian hutan rawa gambut dan rawa kering di antara adalah: kantung semar (Nephentes Spp), meranti (Shorea sp), punak (Tetrameristaglabra miq), perupuk (Solenuspermun javanicus), nipah (Nypa fruction), rengas (Gluta rengas), pandan (Pandanus sp) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain penduduk pendatang dari bagian lain Sumatera, Melayu Pesisir
dan Jawa, kawasan di sekitar hutan ini juga dihuni masyarakat asli (indigenouse people)
suku Duanu dan suku Petalangan. Menurut data pemerintah setempat jumlah
penduduk di kawasan Hutan Suaka Marga Satwa Kerumutan sekitar 27.025
jiwa.
Memasuki kawasan Hutan Suaka Marga Satwa Kerumutan, di sisi kiri dan kanan jalan terbentang luas pepohonan sawit hijau yang nampak rapih berjajar. Sesampainya di Pangkalan Kopau yang merupakan pintu gerbang menuju luasnya hutan ini maka Anda dapat menelusuri Sungai Kerumutan menggunakan kapal motor melalui koridor yang dipagari pepohonan bongka. Ketika suara mesin kapal motor berhenti, terdengar suara burung berkicau menyanyikan lagunya. Berada di kedalaman hutan gambut ini memang sangat sunyi dan tenang.
Bagi Anda yang gemar berpetualang,
rawa gambut dan rawa kering hutan ini tentunya patut untuk ditelusuri.
Apabila Anda lebih memilih untuk menelusuri sekitar rawa gambutnya maka
pemandangan yang akan ditemui adalah berbagai pepohonan pandan, rasau,
kobu dan bongka yang merupakan pohon ekosistem rawa gambut. Anda juga
bisa menyaksikan ikan arwana (Schleropages formosus) di Sungai Kerumutan dan itik liar (Cairina scutulata)
yang berkeliaran di pinggir sungai. Jika Anda, membawa teropong, Anda
juga bisa menyaksikan burung-burung yang sedang bermigrasi bertengger
di rerantingan pohon sambil berkicau.
Jika Anda memutuskan untuk
berpetualang di rawa keringnya maka pepohonan meranti dan ramin yang
hidup secara berkoloni akan menemani sepanjang pejalanan. Cukup
beruntung bila Anda bisa melihat harimau sumatera, harimau dahan dan
beruang madu dari kejauhan. Mungkin yang sering Anda temui adalah burung
enggang (Buceros rhinoceros), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), dan kuntul putih (Egretta intermedia).
(Indonesia.Travel)