Bono Extreme Off Road 2013 diikuti oleh oleh 78 offroader dari 14 Pengda se Indonesia dan juga diikuti offroader asal Malaysia. Event ini memperebutkan hadiah uang tunai dari Bupati pelalawan H.M. Harris. Event ini secara resmi dibuka oleh Bupati pelalawan pada Hari Jumat tanggal 1 Februari 2013, pembukaan event ini ditandai dengan pelepasan konvoi para peserta mengelilingi Kota Pangkalan kerinci.
Tampilkan postingan dengan label PELALAWAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PELALAWAN. Tampilkan semua postingan
Bono Extreme Off Road 2013 diikuti oleh oleh 78 offroader dari 14 Pengda se Indonesia dan juga diikuti offroader asal Malaysia. Event ini memperebutkan hadiah uang tunai dari Bupati pelalawan H.M. Harris. Event ini secara resmi dibuka oleh Bupati pelalawan pada Hari Jumat tanggal 1 Februari 2013, pembukaan event ini ditandai dengan pelepasan konvoi para peserta mengelilingi Kota Pangkalan kerinci.
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau
lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan
Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Tangguhnya gelombang Bono menantang peselancar asing untuk memecahkan rekor dunia. Kegiatan pemecahan rekor ini ditaja oleh Kabupaten Pelalawan. "Saya sangat mendukung kegiatan ini. Artinya, gelombang Bono yang ada di Sungai Kampar bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia dan juga internasional," kata Bupati Pelalawan H. M. Harris.
Steve King peselancar asal Inggris berecana akan menaklukkan Gelombang Bono sekaligus memecahkan rekor berselancar dengan jarak tempuh terpanjang dan terlama. Pemecahan rekor ini akan dilaksanakan pada 9-14 Februari 2013 dan akan dicatatkan pada Guinnes World Records. Pada kesempatan tersebut, Steve King akan ditemani oleh dua orang temannya yang juga berasal dari Inggris yaitu Steve Holmes dan Nathan Maurice, serta dua orang berkebangsaan Perancis yaitu Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau.
Terlihat Gelombang Bono Dari kejauhan |
Pada tahun 2006, Steve King berhasil memecahkan rekor untuk berselancar di atas gelombang sungai (tidal bore) di salah satu gelombang sungai di Inggris, yaitu Sungai Severn Bore. Steve
King telah berhasil mencatatkan namanya dalam Guinness World of Records
dalam berselancar di atas gelombang sungai dengan waktu terlama dan
jarak terpanjang di atas gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di
Inggris. Kita berharap Steve King mampu memecahkan Rekor atas namanya sendiri di Inggris dan mampu membuat Rekor Baru dengan menaklukkan Bono Sungai kampar
Sebagai dampak dari petumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia usaha ,
beberapa daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau saat ini tumbuh
menjadi pusat – pusat perdagangan, industri, pelayanan jasa, dan
berbagai aktifitas investasi lainnya. Daerah Kabupaten dan Kota tersebut
antara lain Kota pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, Kota Dumai “
Kota Pelabuhan Minyak Riau Daratan”, Kota Perawang “Sentra Industri
Pengolahan kayu”, Kota Duri “Daerah Tambangdan pengolahan Minyak Bumi”,
dan Kota Pangkalan Kerinci “ Sentra Penghasil CPO dan Industri Pulp
& Kertas”.
Pangkalan Kerinci, Ibu Kota Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu
kota yang mengalami perkembangan sangat cepat di Provinsi Riau.
Perekonomian daerah ini sebagian besar bersandar pada sektor Perkebunan,
Kehutanan , dan sumberdaya alam lain yang bernilai ekonomis tinggi. Di
samping itu daerah ini juga merupakan sentra Industri Pengolahan Kelapa
Sawit dan Industri Industri Kertas, antara lain PT.Riau Andalan Pulp and
Paper (RAPP) yang merupakan salah satu Industri Kertas terbesar di Asia
Tenggara.
Menyadari tingginya frekwensi mobilitas penduduk dan lajunya
pertumbuhan ekonomi di daerah ini, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan
bertekad untuk membangun Jalan Toll Pangkalan Kerinci – Pekanbaru
sebagai Ibu Kota Provinsi Riau. Dalam rangka mempercepat pembangunan
proyek ini, Pemerintah Kabupaten Pelalawan membuka peluang seluas –
luasnya bagi kalangan dunia usaha / investor baik Penanam Modal Dalam
Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA) untuk menanamkan modalnya
dalam Pembangunan Jalan Tol Pangkalan Kerinci – Pekanbaru.
Pembangunan Jalan Tol di kawasan ini ditujukan untuk menyedikan
akses transportasi yang lebih baik demi kelancaran aktifitas dunia usaha
dan distribusi sumber daya alam yang ada di Provinsi Riau dan Pulau
Sumatera, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan menarik minat Investor
untuk menjalankan usahanya di Provinsi Riau.
Kondisi Eksisting
Panjang jalan yang ada antara Pangkalan Kerinci – Pekanbaru adalah sekitar 60 km dan sebagian besar ukuran jalan ini kira – kira 10 meter. Pekanbaru – Pangkalan Kerinci biasanya dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan kenderaan roda empat. Jalan ini adalah Jalur Lintas Timur yang menghubungkan Provinsi Riau dengan seluruh daerah Provinsi di Pulau Sumatera dan Jawa. Tingginya frekwensi kenderaan dan kelebihan kapasitas beban telah mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan kerusakan serius pada badan jalan yang ada. Berdasarkan sisi topografis, kondisi tanah antara Pangkalan Kerinci – Pekanbaru merupakan perbukitan dan tanah keras yang sangat mendukung untuk pembangunan Jalan Tol.
Panjang jalan yang ada antara Pangkalan Kerinci – Pekanbaru adalah sekitar 60 km dan sebagian besar ukuran jalan ini kira – kira 10 meter. Pekanbaru – Pangkalan Kerinci biasanya dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan kenderaan roda empat. Jalan ini adalah Jalur Lintas Timur yang menghubungkan Provinsi Riau dengan seluruh daerah Provinsi di Pulau Sumatera dan Jawa. Tingginya frekwensi kenderaan dan kelebihan kapasitas beban telah mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan kerusakan serius pada badan jalan yang ada. Berdasarkan sisi topografis, kondisi tanah antara Pangkalan Kerinci – Pekanbaru merupakan perbukitan dan tanah keras yang sangat mendukung untuk pembangunan Jalan Tol.
Perkiraan Nilai Proyek : Rp.997.683.324.205,-
( 1 US$ = Rp. 9.200)
( 1 US$ = Rp. 9.200)
IRR : 15.48%
NPV : Rp.53.40 Billion
Otoritas Ttd : Bupati Pelalawan
Peran PEMDA
-Penyediaan Lahan
-Memberikan kemudahan kepada investor dalam hal Lisensi dan Perizinan.
-Menciptakan Iklim Investasi yang kondusif
-Menjamin keselamatan investor dalam menjalankan usaha / investasi di
Provinsi Riau
Provinsi Riau
Model Investasi : PMDN dan PMA
Struktur Finansial : BOT / Sistim yang disetujui bersama
Status Proyek : Baru / Belum Pernah Tender
Studi / Kajian :
Detail Engineering Design (DED) oleh PT. Duta Consultant Engineering , Tahun 2004
Proses & Prosedur :
Proses dan prosedur investasi mengacu kepada undang – undang penanaman modal dengan melibatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM – RI ), PT. PJT, Pemerintah Provinsi Riau, dan Pemerintah Kota Pekanbaru & Kabupaten Pelalawan
sumber : Badan Penanam Modal dan Investasi Daerah
Proses dan prosedur investasi mengacu kepada undang – undang penanaman modal dengan melibatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM – RI ), PT. PJT, Pemerintah Provinsi Riau, dan Pemerintah Kota Pekanbaru & Kabupaten Pelalawan
sumber : Badan Penanam Modal dan Investasi Daerah
Warga Pangkalan Kerinci tepatnya di Kualo sempat heboh dengan ditemukannya sebuah petai raksasa. Warga setempat berduyun-duyun untuk menyaksikan sebuah petai yang berukuran tidak lazim ini. Diduga petai ini merupakan salah satu petai terbesar yang pernah ditemukan. Petai ini
ditemukan warga di sekitar hutan di Kecamatan Pangkalan kerinci.
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Pasca terbakarnya Istana sayap Pelalawan , pariwisata kabupaten pelalawan kehilangan rohnya,tidak lengkap jika berkunjung ke Pellawan tanpa mengunjungi Wisata Alam ombak Bono dan Wisata Sejarah Istana Sayap Pelalawan. Bupati Pelalawan, HM Harris berjanji akan membangun kembali Istana Sayap
Pelalawan. Pembangunan
kembali itu dilakukan agar situs budaya itu tidak hilang. Apalagi,
Istana Sayap sudah identik dengan masyarakat Pelalawan. Sebagai bukti
bahwa di Pelalawan dahulunya pernah ada sebuah keraajaan yang termasyhur namanya
Pembangunan kembali duplikasi Istana kebanggaan masyarakat Pelalawan tersebut dibiayai oleh pemerintah Kabupaten pelalawan dengan perkiraan biaya 13 milyar.Pembangunan kembali Istana Sayap Pelalawan akan mulai pada APBD Perubahan tahun 2012 dan kembali dianggarkan pada APBD tahun 2013. Pembagunan istana Sayap ini diperkirakan berlangsung 2 tahun.
Pemerintah Kabupaten Pelalawan bersama Tokoh masyarakat dan Lembaga Adat Melayu Pelalawan telah sepakat untuk membangun Istana sayap sesuai dengan bentuk bangunan sebelumnya dan mengubah konstruksi bangunannya saja dari bahan bangunan sebelumnya, yang terbuat dari konstruksi kayu menjadi konstruksi dari beton dan bahan konstruksi lainnya yang refresentatif seperti Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pelalawan telah membuat sebuah rendering dan perencanaan Masterplan Kawasan Tradisional Sejarah Istana Sayap. berikut rendering Perencanaan Pembangunan kembali istaa Sayap Pelalawan.
Tugu Sempiai merupakan salah satu tugu yang akan hadir di Kecamatan Bandar Petalangan Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan mencanangkan tiap kecamatan yang ada di kabupaten Pelalawan memiliki Land Mark. Sebelumnya Pemerintah kabupaten Pelalawan telah membangun Tugu Kijang yang merupakan Land Mark dari Kecamatan Bandar Seikijang
Tugu Kapau merupakan salah satu tugu yang akan hadir di Kecamatan Kerumutan Kabupaten
Pelalawan. Kabupaten Pelalawan mencanangkan tiap kecamatan yang ada di
kabupaten Pelalawan memiliki Land Mark. Sebelumnya Pemerintah kabupaten
Pelalawan telah membangun Tugu Kijang yang merupakan Land Mark dari Kecamatan Bandar Seikijang. Pemkab pelalawan juga melakukan pembangunan Tugu Sempiai di Kecamatan Bandar Petalangan.
Saat ini pembangunan Gedung KPK menjadi pembicaraan yang ramai. Dewan Perwakilan Rakyat menolak permohonan penambahan anggaran
untuk membangun Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Akibat penolakan
ini, muncullah wacana pembangunan Gedung KPK itu didanai dari saweran
rakyat. Masyarakat di berbagai Kota di Indonesia, secara swadata melakukan sumbangan untuk KPK.
Gedung Kantor KPK tidak hanya ada di jakarta, tetapi di Riau juga ada,tepatnya di kota Pangkalan kerinci terdapat Kantor KPK. Tetapi KPK yang dimaksud bukanlah Komisi pemberantasan korupsi tetapi Koran Pemantau Korupsi.
"Surfing on the river "The exciting Bono Pelalawan, Riau, Indonesia"Bono is an amazing natural phenomenon. Where, when the tide go up a river, the river water will menggelombang, big choppy. The wave height at 6 feet. WAVE NATURE RIVER KAMPAR BONO has been phenomenal and attracted many tourists both local and foreign tourists, especially surfers.
Surfer Enjoy Morning Breakfast |
What you can find on Kampar River in Sumatra is fairly similar to the Pororoca on Araguari river. Despite medium tidal range (4m max), the shallow estuary of Kampar, probably overpowered by an extremely efficient funnelling effect and the acceleration of Malacca Straight, produces up to 10ft face breaking waves. If the Bono can reach barreling momentum for 10-15 minutes, the main course is probably 2-5ft soft peeling waves, allowing dozens of round-house cutbacks, probably best suited for longboarders, paddlesurfers, intermediates surfers and even beginners. The bore breaks up to 4h, about 50 km rides, and each surfer end up surfing 1 hour or so on 4-5 sections. Record time is 1hour 02' by Bagé : a 1h30 continuous ride could easily be achieved soon
How To Bono Tidal Bore
There were at least 5 regular flight path toward the provincial capital Pekanbaru Riau, namely via Batam, Jakarta, Medan, Singapore and Kuala Lumpur. Of Pekanbaru city tour continues to the base Kerinci with 1hr trip mileage. The base of Kerinci then continued on to Teluk Meranti with the distance of 4 hours.
Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di
Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan
bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan
yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin
kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter,
membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini
terjadi setiap hari, siang maupun malam hari.
Kedepan Bono diharapkan akan menjadi wisata internasional andalan Indonesia. Hal ini terungkap dalam sebuah acara Focus Discussion
Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama
dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional,
yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012.
Bekudo bono memiliki nuansa mistis, sebelum dilakukan ritual bekudo bono terlebih dahulu dilakukakn upacara “semah” yang dilakukan pagi atau siang hari. Upacara dipimpin oleh bomo atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya.
GELOMBANG BONO OMBAK TUJUH HANTU
Menurut cerita masyarakat Melayu lama,
ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering
menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak
besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya
harus diadakan upacara semah.
Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.
Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.
Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan
formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena
1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar
hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala
Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah
diketemukan sampai sekarang.
SEKILAS TENTANG TESSO NILO
Hutan Tesso Nilo merupakan salah satu zamrud khatulistiwa yang penuh pesona dan keindahan dan keunikan hutan hujan tropis dataran rendah khas Pulau Sumatera. Menurut Andi Glison,2001 kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki kekayaan tumbuhan vaskular tertinggi di dunia mengalahkan kawasan hutan lainnya termasuk hutan amazone.
Tesso Nilo berasal dari kata Teso dan Nilo yang merupakan nama dua buah sungai yang membelah wilayah tersebut dan sejak zaman dahulu hingga sekarang masih menjadi sarana transportasi vital. Bagi masyarakat lokal yang mayoritas suku melayu,tesso nilo merupakan kawasan perlindungan dan pengelolaan hutan. Beberapa tradisi masyarakat melayu seperti mengambil ikan dan madu merupakan tradisi unik yang tak lepas dari keberadaan hutan Tesso Nilo.
FLORA DAN FAUNA TESSO NILO
Hutan Tesso Nilo merupakan bentang alam yang terdiri dari mozaik ekosistem hutan hujan tropis terutama : hutan tanaman akasia,perkebunan kelapa sawit, berbagai keanekaragaman hayati dapat ditemui dikawasan ini termasuk tumbuhan tinggi yang sangat khas dan endemik sumatera seperti : Seminai, Rengas, Kulim, Pulai, Durian dan Kruing, tumbuhan rendah, diantaranya : anggrek, rotan,liana,paku-pakuan dan jenis rumput. Berbagai jenis hewan yang khas dan endemik yang ditemukan dikawasan ini antara lain : Gajah Sumatera,Harimau Sumatera,Tapir, Berbagai Jenis Primata,seperti : Siamang, Wau-wau, Kera berekor panjang, dan berbagai jenis burung menarik dan rentan kepunahan seperti : burung pemakan lebah, sikep madu, elang terkecil didunia microxhierax fringilarius.
Harimau SUmatera (http://www.wwf.or.id) |
TESSO NILO SEBAGAI TUJUAN EKOWISATA
WWF-Indonesia dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo sejak tahun 2009 telah mengembangkan kegiatan ekowisata di taman Nasional Tesso Nilo, sembilan trek ekowisata telah diidentifikasi yang merupakan kawasan yang paling menarik dan berpotensi untuk melihat berbagai macam satwa liar,patroli gajah dan kearifan lokal.
BAGAIMANA MENUJU KE TESSO NILO
Sekurangnya ada 5jalur penerbangan yang rutin menuju Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau,yaitu melalui Jalur Batam, Jakarta,Medan, SIngapura dan Kuala Lumpur. Dari Pekanbaru perjalanan dilanjutkan menuju Taman Nasional tesso Nilo dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh lebih kurang 4,5jam. Perjalanan ditempuh melalui jalan Lintas Timur menuju Kabupaten Pelalawan tepatnya Kecamatan UkuiAPA YANG DAPAT DINIKMATI DI TESSO NILO
PATROLI GAJAH
Patroli Gajah (http://www.wwf.or.id) |
Aktifitas Memandikan Gajah Oleh nadine Chandrawinata (http://www.wwf.or.id) |
Patroli dengan menggunakan Gajah Flying Squad merupakan salah satu aktifitas yang ditawarkan kepada pengunjung ekowisata Tesso Nilo. Pengunjung dibawa ke trek-trek patroli gajah yang alami dan khas yang melewati rawa,sungai,pinggir hutan dan kebun masyarakat. Aktifitas memandikan dan memberikan makan gajah menjadi salah satu ktifitas yang menarik.
PENGAMATAN FLORA DAN FAUNA
Beberapa trek ekowisata difokuskan dalam pemantauan flora dan fauna melewati sungai menggunakan perahu kecil bermesin tempel (pompong). Primata seperti siamang,wau-wau dan kera ekor panjang banyak dijumpai disungai Nilo dan Lubuk Balai. DI lokasi trek ekowisata kita dapat menjumpai jejak-jejak beruang,gajah,tapir dan harimau sumatera.
Photo dari http://www.wwf.or.id |
BERSEPEDA
Tersedia satu trek untuk bersepeda di Tesso Nilo yaitu dipinggiran hutan dan kawasan pemukiman Desa Lubuk Kembang Bunga. Trek ini sangat menarik dan menantang terutama bagi para petualang sepeda,didalam trek ini pengunjung juga dapat melihat kebun karet dan jelutung milik masyarakat.
TRADISI DAN PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT
Madu hutan Tesso Nilo adalah salah satu ikon ekowisata yang berbasiskan sumber daya alam dan tradisi lokal masyarakat Tesso Nilo.Madu hutan Tesso Nilo terdapat cabang-cabang pohon yang tinggi oleh masyarakat lokal disebut pohon sialang,pohon sialang terdiri dari berbagai jenis pohon diantaranya keruing,rengas dan kedondong hutan.
Dalam satu sialang terdapat sarang lebah hutan Apis Dorsata, terdapat 10-50 sarang dengan rata-rata berat15kg/sarang. Pemanenang madu sialang sangat menarik karena pengunjung diperkenalkan dengan tradisi masyarakat yang masih tradisional, ritual puji-pujian pada prosesi pemanenan dan pemanjatan pohon sialang meruapakan kegiatan yang bernilai budaya.
KAMPUNG TERAPUNG KUALU NAPU
Lokasi yang menarik lainnya adalah mengunjungi kampung terapung Kuala napu untuk melihat tradisi masyarakat melayu yang hidup di sungai dengan kegiatan utama mencari ikan. Kuala Napu merupakan desa nelayan penghasil berbagai jenis ikan sungai yang terletak di kecamatan Pangkalan Kuras. Sungai Napu ini terhubung dengan Sungai nilo di Taman nasional Tesso Nilo
EKOWISATA TESSO NILO
Ekowisata yang dikembangkan di Tesso Nilo terbagi menjadi tiga bagian interpretasi terhadap flora dan fauna, ekowisata pengetahuan ,ekowisata budaya masyarakat tradisional dan pendidikan lingkungan. Kegiatan-kegiatan penunjang ekowisata yaitu kegiatan berjalan dihutan (jungle trekking),penggunaan gajah latih, berkemah dan bersepeda, kemudian juga disiapkan beberapa trek pendukung ekowisata yaitu trek patroli gajah, trek sungai, trek jelajah hutan, trek alternatif jelajah hutan, trek sepeda dan trek kano.Paket yang ditawarkan Ekowisata Tesso Nilo :
Paket Ekowisata Pendidikan (Eco-Edutourism Package)
- Elephant Edutor : simulasi mitiligasi konflik, elephant care (memandikan dan memberi makan gajah), elephant patrol (patroli gajah)
- Tiger Edutour : Simulasi penggunaan kamera jebak (observasi keberadaan harimau)
- Sialang Edutour : memanen madu sialang dan pengelolaan limbah sialang
Paket Wisata Minat Khusus
- Pengamatan satwa liar : pengamatan burung (birding) dan mamalia (mammals trekking).
- Pemantauan Hariamu Sumatera : survey keberadaan, deteksi sebaran, dan pengecekan hasil jebakan kamera.
Paket Wisata Keluarga
- Elephant Care
- Safari with Elephant
- Sialang Ecotour
- Jelajah Hutan
- Susur Sungai Nilo
AKOMODASI :
- Disediakan 2 unit rumah sebagai tempat penginapan bagi pengunjung Taman Nasional Tesso Nilo diarea camp Flying.
- Pengunjung dapat berkemah dalam area camp flying squad.
- Pengunjung dapat memanfaatkan rumah-rumah penduduk di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.
Informasi Lebih Lanjut :
Balai Taman Nasional Tesso Nilo
Jl. Langgam II Km 4 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan
Telp : (0761) 494728
WWF-Indonesia Program Riau
Perkantoran Grand Sudirman Blok B-1
Jalan Datuk Setia Maharaja Telp : (0761) 8550006
Sumber : Leaflet EKOWISATA TESSO NILO : HARMONISASI DENGAN ALAM
Untuk mendukung Implementasi program
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) koridor Sumatera ,Kabupaten Pelalawan mengembangkan sebuah konsep kawasan teknopolitan Pelalawan yang berbasis industri induk kelapa
sawit, ekowisata selancar Bono sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan
pusat inovasi Pelalawan dan Institut Teknologi Pelalawan.
Pemerintah Kabupaten
Pelalawan menjadikan Pelalawan sebagai Kota dan Pusat
Pengembangan baru dalam rangka mewujudkan Pelalawan Teknopolitan Koridor
Sumatera yang
sejalan dengan Program Pemerintah Pusat, yaitu Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Sumatera,
oleh karena itu Kaitan Teknopolitan dan MP3EI yaitu pembangunan yang
berbasis Inovasi dan intervensi IPTEK, yang mampu mengembangkan
kreatifitas dalam meningkatkan Value Added sehingga memberikan nilai
tambah dan berkualitas baik yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan juga merupakan sebuah lompatan besar karena Indonesia
masih terus mengandalkan sumber daya komparatif karena kekayaan sumber
daya alamnya yang melimpah. Penguatan sistem inovasi di
daerah perlu sejalan dengan potensi terbaik dan karakteristik khusus
serta tuntutan yang dihadapi daerah. Potensi terbaik yang dimiliki
daerah perlu dikembangkan dengan lebih sistematis dan dituangkan dalam
tema penting daerah. Dalam hal ini, Kabupaten Pelalawan telah menetapkan
dua tema penting dalam pengambangan daerahnya, yaitu sistem inovasi
daerah yang mendukung pengembangan kawasan teknopolitan industri kelapa
sawit dan pengembangan kawasan wisata Bono
GERBANG ISTANA SAYAP PELALAWAN |
PRASASTI PERESMIAN ISTANA SAYAP PELALAWAN |
BANGUNAN INDUK ATAU RUANG UTAMA ISTANA SAYAP PELALAWAN |
ISTANA SAYAP PELALAWAN |
BAGIAN SAYAP ISTANA SAYAP TAMPAK DARI SAMPING |
BAGIAN SAYAP ISTANA SAYAP TAMPAK DARI DEPAN |
LAMBANG KEBESARAN KERAJAAN PELALAWAN |
PENDOPO ISTANA SAYAP PELALAWAN |
SALAH SATU JENDELA DI ISTANA SAYAP |
STEMPEL BULAT KERAJAAN PELALAWAN (ALAT PENGESAHAN/LEGALITAS SURAT MENYURAT DALAM ADMINISTRASI KERAJAAN PELALAWAN) |
SILSILAH KERAJAAN PELALAWAN
TENGKU SAID USMAN (RAJA PELALAWAN MEMERINTAH PADA TAHUN 1925-1940) |
TENGKU SAID HARUN, RAJA TERAKHIR PELALAWAN (1941-1946) |
SINGGASANA KEBESARAN KERAJAAN PELALAWAN |
TEKTAWAK (GONG) PENINGGALAN KERAJAAN PELALAWAN |
MERIAM PENINGGALAN KERAJAAN PELALAWAN |
TEMPAT TIDUR PERADUAN SANG RAJA |
ALAT TENUN YANG BIASA DIGUNAKAN OLEH PUTRI MAHKOTA |
SALAH SATU SUDUT RUANGAN ISTANA SAYAP PELALAWAN |
PEWARIS SULTAN KERAJAAN PELALAWAN |
GRAMAPHONE MILIK ISTRI RAJA TERAKHIR KERAJAAN PELALAWAN |
ARTIKEL TERKAIT :