Tampilkan postingan dengan label BONO SUNGAI KAMPAR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BONO SUNGAI KAMPAR. Tampilkan semua postingan
Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.  Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi setiap hari, siang maupun malam hari. 

Marlon Gerber Peselancar Profesional Asal Indonesia


LEGENDA DAN ASAL MULA KATA BONO
  • Kata Bono sendiri menurut Wak Soma Tokoh Masyarakat Teluk Meranti berasal dari sebuah cerita pada dulu kalanya, cerita ini telah menjadi cerita secara turun temurun, pada dulu kala orang Pelalawan (Kerajaan Pelalawan) pergi berbelanja ke Malaka, saat itu mereka menggunakan tongkang, sesampainya di Laut Embun (Teluk Meranti) Tongkang yang mereka gunakan kandas terkena gelombang pasang. Lalu mereka kembali ke Pelalawan dan melapor kepada Raja Pelalawan bahwa tongkang mereka kandas dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, tetapi raja Pelalawan tidak percaya begitu saja dengan omongan warganya, kemudian Raja Pelalawan mengutus beberapa orang untuk ke Teluk Embun untuk membuktikan apakah benar apa yang dikatakan warganya dan juga diikuti oleh beberapa orang sebagai saksi yaitu Anak Raja Pelalawan, Anak Raja Ranah Tanjung Bunga (Langgam), Anak Raja Pagaruyung, Anak  Raja Gunung Sahilan, Anak Raja Macam Pandak. Apabila kemudian tidak terbukti omongan Para warganya yang mengatakan kapal mereka telah kandas,maka sang Raja akan memberikan hukuman mati kepada Sang Juru Kemudi tongkang . Sesampainya mereka di Teluk Embun mereka menemukan gelombang pasang dan tongkang mereka juga kandas, kemudian Anak Raja Pelalawan berkata  kepada juru kemudi Tongkang "Iya bono gelombang pasang kata kamu" (Ternyata Benar yang kamu katakan). Bono sendiri adalah bahasa Pelalawan yang berarti benar.
  • Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah.  Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
    Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang. 
    Konon katanya pada zaman Belanda, rakyat Teluk Meranti telah sering ditantang keberaniannya oleh Belanda untuk mengendarai kapal di atas Gelombang Bono dengan imbalan Rp. 5 yang pada masa itu tentunya dianggap berjumlah cukup banyak. Istilah untuk keberanian menaklukkan Bono dikenal oleh masyarakat setempat dengan Bekudo Bono.
  • Konon, Bono di sungai kampar adalah Bono jantan dan Bono betinanya berada di sungai Rokan dekat Bagansiapi-api. Bono di kuala kampar ini berjumlah tujuh ekor, bentuknya serupa kuda disebut induk Bono. Di musim pasang mati, Bono ini pergi ke sungai Rokan menemui Bono betina,kemudian bersantai menuju ke selat Malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecil dan pasang mati, Bono tidak ditemukan kedua sungai tersebut. Jika bulan mulai besar, kembalilah Bono ketempat masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin gembira Bono berpacu memudiki kedua sungai itu.

PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA GELOMBANG BONO.
 
Ombak Bono atau kadang biasa juga disebut Gelombang Bono (Bono Wave) terjadi ketika saat terjadinya pasang (pasang naik) yang terjadi di laut memasuki Sungai Kampar. Kecepatan air Sungai Kampar menuju arah laut berbenturan dengan arus air laut yang memasuki Sungai Kampar. Benturan kedua arus itulah yang menyebabkan gelombang atau ombak tersebut. Bono akan terjadi hanya ketika air laut pasang. Dan akan menjadi lebih besar lagi jika pada saat air laut mengalami pasang besar (bulan besar) diiringi hujan deras di hulu Sungai Kampar. Derasnya arus sungai akibat hujan akan berbenturan dengan derasnya pasang air laut yang masuk ke Kuala Kampar.

Awal akan terjadinya ombak Bono diawali dengan bunyi desingan yang diikuti dengan bunyi gemuruh air. Bunyi gemuruh semakin lama akan semakin keras bagaikan dentuman guntur diiringi dengan besarnya gelombang ombak Bono. Kecepatan gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam dan memasuki ke arah hulu berkilo-kilo meter jauhnya biasanya mencapai jarak 60 km jauhnya ke hulu dan berakhir di daerah Tanjung Pungai. Ombak gelombang Bono ini tidak 1 (satu) jumlahnya, tetapi banyak dan beriringan. Kadang berada di kiri dan kanan tepi atau tebing sungai, kadang menyatu di tengah sungai.

Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu dalam tahun Arab yang biasa disebut penduduk sebagai "Bulan Besar" atau "Bulan Purnama". Biasanya gelombang Bono atau Ombak Bono yang besar terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yang terjadi biasanya akan berwarna putih dan coklat mengikut warna air Kuala Kampar. Selain itu, Bono juga terjadi pada setiap "bulan mati" yaitu akhir bulan dan awal bulan (tanggal 1) Tahun Arab. 
Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim penghujan dimana debit air Sungai Kampar cukup besar yaitu sekitar bulan November dan Desember. Bono mulai terbentuk dan membesar di kanan kiri Pulau Muda, akibat penyempitan alur sungai karena adanya pulau (P. Muda) di tengah-tengah alur sungai. Bono terbesar terjadi di Tanjung Perbilahan, yang terbentuk karena bertemunya Bono yang sudah terbentuk di kanan-kiri Pulau Muda.
Everaldo Pato (Brazilia)




TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA GELOMBANG BONO

 
Bono biasanya terjadi pada muara sungai yang lebar dan dangkal kemudian menyempit atau menguncup setelah berada di dalam sungai. Bentuk muara sungai yang menguncup mirip dengan huruf "V" atau corong didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal akibat erosi alami menyebabkan pertemuan air laut pasang dengan air sungai akhirnya membentuk Bono atau Tidal Bore. Tetapi tidak semua muara berbentuk V yang dangkal dapat terjadi Tidal Bore. Karena dipengaruhi salah satunya oleh faktor tinggi pasang-surut air laut.

Tidal Bore adalah dianggap sebagai suatu fenomena alam di bidang hidrodinamika yang erat hubungannya dengan pergerakan massa air. Semakin besar Bono atau Tidal Bore tersebut, maka semakin besar pula daya rusaknya.

Dikutip dari Wikipedia :
A tidal bore (or simply bore in context, or also aegir, eagre, or eygre) is a tidal phenomenon in which the leading edge of the incoming tide forms a wave (or waves) of water that travel up a river or narrow bay against the direction of the river or bay's current.

Dikutip dari Bambang Yulistiyanto :
Pasang surut yang ada di Muara Sungai Kampar mempunyai tinggi gelombang sekitar 4 m (Deshidros, 2006). Pasang surut tersebut berupa pasang surut tipe Campuran Condong ke Harian Ganda, dimana dalam 1 hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang surut yang pertama dan kedua berbeda. Periode gelombang pasang surut sekitar 12 jam 25 menit.

Di Sungai Kampar, muara sungai berbentuk seperti huruf "V", massa air masuk melalui mulut teluk yang lebar kemudian tertahan, hingga air laut pasang memenuhi kawasan muara. Massa air yang terkumpul kemudian terdorong kearah hulu yang menyebabkan semacam efek tekanan kuat ketika melewati areal yang menyempit dan dangkal secara konstan di mulut teluk. Keadaan ini memunculkan gelombang yang bervariasi di hulu teluk, dari hanya berupa gelombang-gelombang kecil hingga beberapa meter ketinggiannya.

Di muara Sungai Kampar, kecepatan gelombang dapat lebih rendah dibandingkan kecepatan arus sungai yang berasal dari hulu sungai. Hal ini berakibat pada terhambatnya gerakan gelombang pasang dari laut, yang berakibat pada naiknya muka air dari muara, sehingga terbentuk Tidal Bore ‘Bono’. Gelombang Bono bergerak ke hulu sampai ke Tanjung Pungai yang berjarak sekitar 60 km dari muara.

Bono yang menjalar menuju ke hulu melewati alur sungai yang semakin menyempit. Saat melewati Pulau Muda, gelombang pasang ini terpisah menjadi dua, sebagian lewat alur di sebelah kiri, dan sebagian lagi lewat alur sebelah kanan Pulau Muda. Di Tanjung Perbilahan Bono yang terpisah tersebut saling bertemu, menghasilkan momentum yang mengakibatkan Gelombang Bono semakin besar. Penduduk setempat menyebut peristiwa ini sebagai ‘Bono yang bertepuk’. Di Tanjung Perbilahan, Gelombang Bono terjadi paling besar.




LOKASI OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR

untuk mencapai Lokasi Bono Sungai Kampar tidaklah sulit, Lokasi terbaik  dengan fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap untuk menikmati Ombak Bono ada di Teluk Meranti. Teluk Meranti adalah sebuah kelurahan yang merupakan ibukota Kecamatan Teluk Meranti. Kelurahan Teluk Meranti sebagai Ibu Kota Kecamatan lebih cenderung memiliki infrastruktur dan fasilitas yang lebih lengkap bila dibandingkan desa lainnya. Di Teluk Meranti terdapat penginapan serta rumah penduduk lainnya yang dapat dijadikan penginapan, dan juga terdapat beberapa Warung Makan, dan juga ada pelabuhan sebagai akses ke Kota terdekat yaitu pangkalan Kerinci dan Tanjung Batu (Kepulauan Riau).

Untuk mencapai Lokasi Bono ini (Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan), dari Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau  terlebih dahulu kita menuju Pangkalan kerinci Ibu Kota Kabupaten Pelalawan , perjalanan menuju Pangkalan Kerinci dapat dilakukan melalui jalur darat dengan jarak tempuh sekitar 70km atau  1,5jam perjalanan. Alat transportasi umum yang bisa digunakan adalah Travel atau biasa disebut dengan superben,biaya perjalanan dari Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci sebesar Rp.25.000. Kemudian dari pangkalan Kerinci untuk menuju Teluk Meranti kita bisa menggunakan mobil rental atau mobil sewaan dengan Tarif Rp.60.000/orang dan terminal bayangan mobil rental ini terdapat di Hotel Meranti Pangkalan Kerinci. Perjalanan dari Pangkalan Kerinci ke Teluk Meranti dapat ditempuh dengan waktu 3,5jam. Selain itu perjalanan juga dapat dilakukan menggunakan sarana transportasi air, dari Pangkalan Kerinci (Pelabuhan di jembatan Pangkalan Kerinci) kita bisa menggunakan speedboat ke desa Teluk Meranti dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 3jam dengan biaya perjalanan Rp.150.000. 

Dari Teluk Meranti kita dapat menuju beberapa titik tempat terjadinya Bono, diantaranya Tanjung Sebayang, Pulau Muda dll dengan biaya sewa speedboat Rp.300.000 dengan layanan antar Jenput menuju Lokasi terjadinya Bono (Tanjung Sebayang). Selain itu kita juga dapat menyewa speedboat masyarakat untuk menyaksikan Bono dari dekat dengan biaya sewa speedboat Rp.1.500.000, dengan biaya Rp.1.500.000 kita dapat mengambil photo atau video dengan sangat jelas,namun tentunya sangat beresiko besar bagi keselamatan kita, karena kita dan ombak bono saling kejar mengejar.

Akomodasi di teluk Meranti,tidaklah menjadi problem, setidaknya ada beberapa penginapan dan Wisma dapat kita jumpai di Teluk Meranti, seperti Penginapa Hidup Jaya, Wisma Mega Lestari, Wisma Nusantara dan juga ada rumah penduduk yang dapat disulap menjadi penginapan.





EVENT YANG PERNAH DIADAKAN DI BONO SUNGAI KAMPAR
  • Tirta Bono, diselenggarakan dari tahun 2011 dan berlangsung hingga saat ini.
  • Peselancar Top Dunia dan Perselancar nasional berselancar di Bono SUngai Kampar 
  • Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Sungai Kampar. Steve King mampu menaklukkan Ombak bono SUngai Kampar dan mampu memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri dengan menaklukkan gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di Inggris. 
  • Event Selancar pertama di dunia yang dilakukan di Sungai "Bono menyapa Dunia 7 Days for 7 Ghosts, 16-22 November 2013"

The Local Power "Peselancar Lokal Teluk Meranti"


PRESTASI DAN AWARD OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR


  •  Dalam festival film pendek dunia yang diselenggarakan di Virginia Amerika Serikat pada awal November 2012, Film Dokumenter Bono menempati juara III.
  •  Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Bono Sungai Kampar, Steve King berselancar sejauh 10,82mil.
  •  Bono yang berhasil menjadi juara runner up di gebyar wisata nusantara tingkat nasional yang diikuti oleh seluruh kabupaten se-Indonesia di Jakarta Convention Center, Mei 2013.
  • Ombak Bono Sungai Kampar raih 10 besar Citra Pesona Award (CIPTA) 2013 , September 2013
  • Di Bono Sungai Kampar pertama kali diadakan di Dunia Festival Berselancar di Sungai, "Bono menyapa Dunia 7 Days for 7 Ghosts, 16-22 November 2013"
PERSELANCAR YANG PERNAH BERSELANCAR DI OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR                                     
  • Antony Colas (Perancis), Fabriece Colas (Perancis), Patrick Audoy (Perancis), Eduardo Bage’ (Brazilia)  dan Maxance Payras (Perancis), Chris Mauro (Amerika Serikat), Bruno Santos (Brazilia), Dean Brady (Australia), Tyler Larronde (Perancis), Oney Anwar (Indonesia), Tom Curren (Amerika Serikat), Geoffroy Moreno (Perancis), Arthur Moreno (Perancis), David Badalec (Jerman), Lynn Wanie (Jerman), Thomas Schroeder (Jerman), Geraud Biebuyck (Perancis), Edwin Suzor (Perancis), Paulus kennedy (Seladia Baru), Gerry Schlegel (Jerman), Jonas (Jerman) Yoyo Therhorst (Jerman), Simon Stangled (Jerman), Mark Attard (Jerman), Giancarlo Avancini (Italy), Stefan Friedrich Vogel (Jerman) , Tony Copley (Australia), Eddy Morgan (Australia) Jhon Huntington (Australia), Jimmy Visser (Afrika Selatan), Mauricio (Brazilia),Fransisco Zilli (Argentina),  Peter Hoo (Singapura), Steve King Cs (Inggris), Steve Holmes (Inggris), Nathan Maurice (Inggris), Fabrice Colas (Perancis), Dominique Avrilleau (Perancis), Serginho Laus (Brazilia), Everaldo Pato (Brazilia), Mathis Papillon (Perancis), Arya Subiyakto (Indonesia),  Marlon Gerber, Pepen Hendrik (Indonesia), Dedi Gun (Indonesia), Varun Tanjung (Indonesia), Aldino (Indonesia)

TESTIMONI OMBAK BONO SUNGAI KAMPAR

 
Serginho Laus (Peselancar Brazil/Mantan Pemegang Rekor Berselancar terlama didunia)

  • Chris Mauro (Peselancar Amerika Serikat) dalam tulisannya yang  dimuat GrindTV.com :  “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).
  • Dedi Gun (Perselancar rofesional Indonesia) : Ombaknya luar biasa dan panjang, yang kami takutkan buaya. 
  • Hasrinaldi (Riau Travel Blogger) : Alhamdulillah saya banga menjadi orang Riau, namun Bono ini harus kita jaga dan rawat dengan baik, kita jangan terlena sesaat dengan keberadaan bono, bisa saja nanti bono lenyap. Keberadaan ombak Bono Sungai Kampar sangat bergantung pada kelestarian hutan di sepanjang daerah aliran sungai. Bahkan saya sendiri giat memberitakan dan mempromosikan bono, tempo hari saya buat kontes kecil kecilan dengan menggandeng blogger bertuah, kami buat lomba menulis mengenai Bono SUngai Kampar, tujuannya supaya Informasi mengenai Bono cepat tersiar kemana-mana.
  • Lynn Wanie (Peselancar Jerman) :  "Ini pengalaman luar biasa yang saya rasakan"
  • Irhas Ihsan (Mahasiswa & Fotografer) : Bono itu kejadian alam yang sangat menarik, dimana ombaknya beda dari yang lain. Bagi yang sudah sering surfing di pantai, kurang lengkap rasanya kalau belum ke bono. Jalan menuju k sna pun menarik, perkampungan dan pemandangan sunrise nya sangat bagus bagi pecinta fotografi. Pokoknya nyesal belum coba BONO.
  • Serginho Laus (Peselancar Brazil/Mantan Pemegang Rekor Berselancar terlama didunia) : Crowd into the sumatra jungle ! Galeralocal de bono. Terima Kasih Teman. Terima kasih Bono. 
  • Silvi Marta ( Putri Indonesia Riau 2009 1'st Runner Up | Miss Earth Indonesia Favorite 2013)  : Subhanallah. Great Experience. Ga tau lagi gimana ngungkapin betapa hebat dan kerennya BONO. SAYA BANGGA JADI ORANG RIAU !! 
Di siang yang terik, seorang  remaja Teluk Meranti berperawakan tomboi begitu bersemangat untuk berselancar, ketika kami menghampiri ia berkata lagi latihan Om untuk persiapan besok di Final. Ternyata Si"tomboi" tersebut merupakan salah satu finalis Berselancar Festival Bekudo Bono 2013 untuk kelas amatir (pemula), ia berhasil menyisihkan peserta lainnya dan uniknya lagi si "tomboi" ini menjadi satu-satunya peserta wanita, dan akhirnya ia menjadi pemenang ketiga.
                       

Si tomboi ini bernama Viki Lestari, ia merupakan pelajar SMPN 1 Teluk Meranti. SI Viki layak disebut dengan Srikandi Bono. Karena ia adalah perempuan lokal pertama Teluk Meranti yang yang berani mengarungi bono dan berselancar di atasnya.

Dalam bincang singkat Vicki dengan Bapak Nizamul kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, terungkap bahwa Viki telah belajar berselancar semenjak berusia 10tahun, namun saat itu Viki belajar berselancar melalui Papan Kayu dan itu dilakukannya di Perkampungan Teluk Meranti selepas Ombak Bono Pasang menghampiri pemukiman masyarakat. Dan di usia 12 tahun Viki mulai memberanikan diri untuk berselancar di Ombak Bono Sungai Kampar.

                        
Ketika ditanya siapa orang yang berperan dalam mendidik ia berselancar, Viki menjawab David Baladec. Baladec merupakan Perselancar Asal jerman yang mengajarkan Viki berselancar secara teknis, dan kemudian Viki beljar dari perselancar asing lainnya yang berselancar di Teluk Meranti dn Viki juga banyak belajar dari perselancar loka Teluk Meranti yang lebih senior.

Viki bercerita ia ingin menjadi atlet selancar, namun ia juga berharap dapat menyelesaikan pendidikan, bagaimanapun pendidikan yang utama menurut Vicki. Viki berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke luar kota dan ia berharap ada bantuan pendidikan berupa beasiswa. Ayah Viki sehari-hari bekerja sebagai Petani, sementara Ibunya Farida hanya penjual Gorengan di sekitar Wisma Mega Lestari Teluk Meranti. Anak kedua dari tiga bersudara ini berharap dirinya nanti dapat menjadi atlet selancar. Keinginan Viki ini diamini oleh Bapak Nizamul, dan Nizamul berharap Viki nantinya dapat menjadi Atlet selancar, selain itu Nizamul 
juga berharap Ombak Bono Sungai Kampar dapat mencetak Viki Viki lainnya. (he)
Bono Sungai Kampar merupakan rahasia alam dan fenomena alam yang unik yang berada di kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Bono Sungai Kampar memiliki suara menderu yang dasyat . Ombak Bono Sungai Kampar merupakan gelombang yang panjang yang panjangnya mampu mencapai 60km dengan kecepatan rata-rata  40 km per jam dengan ketinggian gelombang mencapai 6meter.


Kini Pemerintah kabupaten pelalawan dan pemerintah pusat melalui kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berusaha mempromosikan Bono Sungai Kampar menjadi Ikon Wisata Alam di Indonesia. Bahkan pemerintah Pusat dan daerah khususnya Kabupaten pelalawan  berkomitmen untuk mewujudkan Wisata Bono menjadi Wisata Tujuan Internasional.

Dalam sebuah acara Focus Discussion Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional, yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012 lalu dicapai suatu kesepakatan dan komitmen untuk menyegerakan pengembangan pariwisata bono sebagai kawasan wisata dunia dari Riau. Termasuk diantaranya pembentukan tim nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. dan WISATA BONO DIHARAPKAN MENJADI WISATA FENOMENA ALAM YANG LANGKA DIDUNIA DAN DAPAT MENJADI IKON WISATA DUNIA PADA TAHUN 2015.
                    


Berbagai upaya promosi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten pelalawan diantaranya dengan mengundang surfer Indonesia dan Asing untuk datang ke Wisata Bono Sungai Kampar dan mendokumentasikan aktivitas peselancar tersebut. Tiap tahunnya Pemerintah Kabupaten pelalawan juga rutin menyelenggarakan event budaya Tirta Bono. Bahkan baru-baru ini Pemkab Pelalawan mengadakan sebuah acara Bono Offroad Extreme 2013. Melalui Bono Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan menyapa Indonesia dan Dunia untuk hadir menyaksikan dan merasakan dasyatnya ombak di Sungai Kampar.

Tidak hanya itu saja, di Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga menyelenggarakan Acara Festival Bekudo Bono 2013, Festival Bekudo Bono 2013 merupakan edisi perdana, dan selanjutnya Festival ini akan dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya.



Festival Bekudo Bono 2013 ini mengambil tajuk 7 Days for 7 Ghosts, Festival Bekudo Bono 2013 tidak hanya berselancar,tetapi juga ada kegiatan lain seperti lomba memancing, Selancar Bono, Bekudo Bono (Arung Bono), Photo Contest, Pameran Produk Lokal dan Bazar serta Pergelaran Seni dan Budaya (Tirta Bono).

                      

Festival bekudo bono 2013 diawali dengan Lomba Memancing pada tanggal 16 November 2013, dan pada tanggal 17 November pembersihan dan penghijauan di sekitar lokasi wisata Boo sungai kampar dan juga diadakan pameran produk lokal dan bazar yang bertempat di SMPN 1 Teluk Meranti dan malam harinya bertempat di salah satu rumah makan di Pekanbaru diadakan Konferensi Pers dan gala Dinner bersama ,panitia, juri, perselancar dan media peliput festival bekudo 2013, keesokan harinya diadakan Ritual Adat Semah Sungai dan Doa Bersama serta dimulai pelaksanaan Photo Contest, dan pada Tanggal 19 November 2013 Festival ini secara Resmi dibuka oleh Wakil menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Dr. Sapta Nirwandar, dan Pada tanggal 19 juga telah dilangsungkan Lomba Selancar yang dibagi dalam 2 kelas yaitu Kelas Pemula (amatir) yang diikuti oleh 38 Perselancar Lokal Teluk Meranti dan Kelas Profesional yang diikuti Peselancar nasional seperti Marlon Gerber, Pepen Hendrik, Dedi Gun, Varun Tanjung dan Aldino, selain lomba berselancar juga dilakukan Lomba Bekudo Bono (Arung Bono), lomba bekudo ini dilakukan oleh 2 orang dengan menggunakan sampan, pendayung sampan berusaha mendahului ombak bono dan yang lebih dahulu sampai di finish dialah menjadi pemenang, dahulu bekudo bono ini sering dilakukan warga Teluk Meranti, kini sudah jarang dilakukan, diharapkan dengan dilakukannya Festival Bekudo Bono ini, tradisi lama Bekudo Bono tetap terjaga. Jika pada siang hari kita bisa menyaksikan Berselancar dan Bekudo Bono,maka pada malam harinya Pegelaran Tirta Bono (Seni dan Budaya) menjadi suguhan yang menarik untuk dapat disaksikan sembari membeli produk-produk lokal Teluk Meranti

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk keempat kalinya menyelenggarkan Citra Pesona Award (CIPTA) 2013. Kompetisi ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah sekaligus penganugerahan kepada pengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, daya tarik wisata buatan, serta wisata berwawasan lingkungan yang ada di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata dan mendorong wisata berwawasan lingkungan. Selain itu, juga untuk mendukung program empat pilar pembangunan nasional berkelanjutan dalam Triple Track Strategy Plus (pro-growth, pro-job, pro-poor dan plus pro environment).
                   

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan sembilan destinasi wisata di Indonesia.  Setelah melalui seleksi ketat terhadap 144 daya tarik wisata dari 27 provinsi, akhirnya terpilih 9 daya tarik wisata yang mendapatkan penghargaan Citra Pesona Wisata (Cipta Award) 2013 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
 

Di Propinsi Riau terdapat 4 sungai yang sumber airnya berasal dari Bukit Barisan yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera dan bermuara di pantai timur  Sumatra. Ke-4 sungai tersebut adalah Sungai Rokan,  Sungai Siak,  Sungai  Kampar,  dan  Sungai Indragiri. Dari  keempat sungai yang ada di Riau Daratan tersebut salah satunya memiliki potensi yang unik  yang  bisa dikembangkan  untuk  kepentingan Pengelolaan Sumber  Daya   Air dan   ataupun kepentingan penelitian, dimana peristiwa yang sering disebut orang setempat sebagai Bono, sering terjadi di muara sungai  Kampar dan telah menelan korban jiwa  dan  harta  benda  akibat  hempasan  gelombang Bono. 
 
Bono merupakan fenomena alam yang karena kondisi  di  muara  sungainya terjadi  pendangkalan sehingga ketika air pasang datang dari laut, air pasang tidak dapat bergerak ke hulu dengan lancar namun  tercegah  oleh  endapan dan  bentuk muara sungai yang menguncup. Bono merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh gelombang pasang surut yang bertemu dengan arus Sungai Kampar. Kondisi muaryang berbentuk Vmemungkinkan pertemuan kedua  macam  arus  tersebut,  yaitu  arus pasang dan arus sungai dari hulu, membangkitkan terbentuknya Bono. Gelombang   Bono   termasuk dalam  kategorTidal    Boreyaitfenomena hidrodinamika yang terkait dengan pergerakan massa air  dimana gelombang pasang menjalar menuju ke hulu dengan kekuatan yang bersifat merusak. Tidak semua muara  sungai ataupun teluk bisa membangkitkan  gelombang pasang semacam Bono. Catatan  yang pernah  ada  sebagaimana  dilaporkan TBRS  (Tidal  Bore  Research Society), Bore  yang terjadi di buy of Fundy Canada adalah tertinggi dari lebih seratus kejadian  bono  yang  di  pantau  di  60 tempat di seluruh dunia.  Beberapa fenomena yang pernah terjadi di negara lain Seperti di Batang Lumpar (Malaysia), Sungai Siene (Perancis), Sungai Shubenacadidan  Sungai Stewacki (Canada), Sungai  Yang   Tse-Kiang   dan  Sungai  Hangzhou (Hangchow) di China, Bore di Sungai Amazon (pororoca) di Brazil, tidal bore di Sungai Seine (mascaret) di Perancis, dan Tidal Bore Hoogly di Sungai Gangga.

Pasang surut yang ada di Muara Sungai Kampar mempunyai tinggi gelombang sekitar 4 m (Deshidros, 2006). Pasang surut tersebut berupa pasang surut tipe Campuran Condong ke Harian Ganda, dimana dalam 1 hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang surut yang pertama dan kedua berbeda. Periode gelombang pasang surut sekitar 12 jam 25 menit.


Di Sungai Kampar, muara sungai berbentuk seperti huruf "V", massa air masuk melalui mulut teluk yang lebar kemudian tertahan, hingga air laut pasang memenuhi kawasan muara. Massa air yang terkumpul kemudian terdorong kearah hulu yang menyebabkan semacam efek tekanan kuat ketika melewati areal yang menyempit dan dangkal secara konstan di mulut teluk. Keadaan ini memunculkan gelombang yang bervariasi di hulu teluk, dari hanya berupa gelombang-gelombang kecil hingga beberapa meter ketinggiannya. 

Gambar berikut memberikan skema terjadinya ‘Bore Bono’, yang merupakan interaksi antara arus air pasang di muara Sungai Kampar dengan arus air Sungai Kampar.
Skema terbentuknya Bore Bono di muara Sungai (Chanson, H, 2003)
Di muara Sungai Kampar, kecepatan gelombang dapat lebih rendah dibandingkan kecepatan arus sungai yang berasal dari hulu sungai. Hal ini berakibat pada terhambatnya gerakan gelombang pasang dari laut, yang berakibat pada naiknya muka air dari muara, sehingga terbentuk Tidal Bore ‘Bono’. Gelombang Bono bergerak ke hulu sampai ke Tanjung Pungai yang berjarak sekitar 60 km dari muara.

Di Provinsi Riau, fenomena Bono dapat ditemukan di samping di muara Sungai Kampar, juga di Sungai Kubu, Kabupaten Rokan Hilir.  Menurut masyarakat ditepi Sungai Rokan dan Sungai Kampar  bagian muara, tinggi Bono di sungai ini bisa mencapai 4‑6 meter. Kejadian bono ini merupakan gelombang pasang yang amat kencang dan secara mendadak meningkatkan permukaan air sungai.
                     
Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Sungai Kampar. Steve King mampu menaklukkan Ombak bono SUngai Kampar dan mampu memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri dengan menaklukkan gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di Inggris.

Steve King Cs (
Steve Holmes, Nathan Maurice, Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau) berhasil menaklukkan Gelombang Bono Sungai Kampar  berselancar paling lama. Pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2013, Steve King memecahkan rekor dengan jarak tempuh sepanjang 9,2mil dan esok harinya Steve King mempertajam rekornya dengan berselancar sejauh 10,82mil.

                     

Nantinya hasil dari pemecahan rekor ini akan dibuatkan proposal dan diajukan ke Guiness Book of Records dengan menyertakan dokumentasi aktivitas berselancar Steve King Cs. Pemecahan rekor ini berlangsung hingga tanggal 14 Februari 2013, sehingga masih akan ada kemungkinan pemecahan rekor berselancar terlama.


                      




Bono Sungai Kampar merupakan rahasia alam dan fenomena alam yang unik yang berada di kabupaten Pelalawan provinsi Riau. Bono Sungai Kampar memiliki suara menderu yang dasyat . Ombak Bono Sungai Kampar merupakan gelombang yang panjang yang panjangnya mampu mencapai 60km dengan kecepatan rata-rata  40 km per jam dengan ketinggian gelombang mencapai 6meter.
 
Kini Pemerintah kabupaten pelalawan dan pemerintah pusat melalui kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berusaha mempromosikan Bono Sungai Kampar menjadi Ikon Wisata Alam di Indonesia. Bahkan pemerintah Pusat dan daerah khususnya Kabupaten pelalawan  berkomitmen untuk mewujudkan Wisata Bono menjadi Wisata Tujuan Internasional. Dalam sebuah acara Focus Discussion Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional, yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012 lalu dicapai suatu kesepakatan dan komitmen untuk menyegerakan pengembangan pariwisata bono sebagai kawasan wisata dunia dari Riau. Termasuk diantaranya pembentukan tim nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. dan WISATA BONO DIHARAPKAN MENJADI WISATA FENOMENA ALAM YANG LANGKA DIDUNIA DAN DAPAT MENJADI IKON WISATA DUNIA PADA TAHUN 2015.
 
                     
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.

Tangguhnya gelombang Bono menantang peselancar asing untuk memecahkan rekor dunia. Kegiatan pemecahan rekor ini ditaja oleh Kabupaten Pelalawan. "Saya sangat mendukung kegiatan ini. Artinya, gelombang Bono yang ada di Sungai Kampar bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia dan juga internasional," kata Bupati Pelalawan H. M. Harris.
                      

Steve King peselancar asal Inggris berecana akan menaklukkan Gelombang Bono sekaligus memecahkan rekor berselancar dengan jarak tempuh terpanjang dan terlama. Pemecahan rekor ini akan dilaksanakan pada 9-14 Februari 2013 dan akan dicatatkan pada Guinnes World Records. Pada kesempatan tersebut, Steve King akan ditemani oleh dua orang temannya yang juga berasal dari Inggris yaitu Steve Holmes dan Nathan Maurice, serta dua orang berkebangsaan Perancis yaitu Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau.
Terlihat Gelombang Bono Dari kejauhan
                  
Pada tahun 2006, Steve King berhasil memecahkan rekor untuk berselancar di atas gelombang sungai (tidal bore) di salah satu gelombang sungai di Inggris, yaitu Sungai Severn Bore. Steve King telah berhasil mencatatkan namanya dalam Guinness World of Records dalam berselancar di atas gelombang sungai dengan waktu terlama dan jarak terpanjang di atas gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di Inggris. Kita berharap Steve King mampu memecahkan Rekor atas namanya sendiri di Inggris dan mampu membuat Rekor Baru dengan menaklukkan Bono Sungai kampar
















Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.



Sebagai salah satu upaya mempromosikan Wisata Gelombang Bono Sungai Kampar, pihak swasta Rokok Djarum Super membuat sebuah iklan yang bertajuk My Great Adventure of Indonesia, dalam iklan tersebut Bono Sungai Kampar menjadi salah satu bagian dari rekaman video yang memperkenalkan  keindahan dan kedahsyatan alam Indonesia.

Melihat orang berselancar di pantai atau laut adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di beberapa tempat di dunia. Dan salah satu diantaranya terdapat di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau yang biasa di sebut dengan Ombak Bono Sungai Kampar. Selain di Muara Sungai Kampar Ombak Bono atau Tidal Bore juga terdapat di Sungai Gangga dan Brahmaputra (India dan Banglades), Sungai hindustan (Pakistan), Sungai Lupar (Malaysia) biasa disebut dengan benak batang Lupar, Australia, Inggris, Perancis yang biasa disebut dengan un mascaret, Inggris, Amerika, kanada, Mexico, Brazilia.

Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan bahkan para selencar dunia mengungkapkan luar biasa untuk "Bono Kampar", seperti diungkapkan oleh Chris Mauro dalam tulisannya yang  dimuat GrindTV.com :  “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).