PUISI JAZIRAH DI KOTA CAHAYA

 
Puisi Jazirah : Tak lebih dari konstruksi kebudayaan Melayu yang diintrodusir melalui lembaga pendidikan tematik seperti IPDN. Mendekatkan calon birokrat ke wilayah akal budi dan mata fikir kebudayaan tempatan. Sebuah ikhtiar pencangkokan silang kebudayaan bagi praja seluruh pelosok Indonesia, agar kian bijak dan bajik dalam kehidupan yang bukan fenomena tunggal ini

Kuala Rokan kosmoforinya adala...h muara seolah berbentuk tanduk, Adalah wujud lain dari jazirah fisikal di Riau.

Ujung Tanjung tempat kampus IPDN bertapal, sebuah penamaan alegoris dari kata jazirah di dalam kawalan tanjung-tanjung Sei Rokan yang lebar raksasa itu

Di dalam sungai itu ada kehidupan dan kebudayaan manusia

Ini salah satu jazirah tradisi Naqsyabandiah hilir mudik, memikul citra ilahiah (YUSMAR YUSUF)
Jumat tanggal 23 Maret dan Sabtu 24 Maret 2012 beberapa penyair asal Riau diundang untuk membaca puisi ke Kabupaten Rokan Hilir. Perhelatan ini ditaja oleh Dewan Kesenian Riau, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, IPDN, acara ini dimaksud akan menambah cahaya di Kota Cahaya Bagansiapiapi.
Bagan Siapi-api lebih terkenal sebagai kota nelayan dan kota galangan kapal. Tahun 1928, surat kabar De Indische Mercuur menulis bahwa Bagansiapiapi adalah kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia. Dengan industri perikanan trersebut membuat kota Bagan Siapi-api menjadi sebuah kota modern di tahun 1934 dengan kelengkapan kota seperti fasilitas pengolahan air minum, pembangkit tenaga listrik ataupun unit pemadam kebakaran. Sehingga orang belanda menyebutnya Ville Lumiere (Kota Cahaya).

Kapal-kapal produksi Bagan Siapi-api merupakan salah satu kapal-kapal terhebat buatan nelayan Indonesia bersama Phinisi Bugis. Kapal Bagan dapat mengarungi berbagai jenis karakteristik lautan sehingga digunakan sampai ke pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku. Selain itu, kapal Bagan bahkan digunakan oleh nelayan Srilanka, India maupun Amerika. Ketentuan perundang-undangan kehutananlah yang menyebabkan industri galangan kapal Bagan Siapi-api menjadi mati suri.

Bagan Siapi-api yang dahulunya lebih terkenal daripada Pekanbaru, kini pun kembali menjadi terkenal ke seluruh antero Indonesia berkat dibangunnya kampus IPDN  yang berada di Banjar XII, Kecamatan Tanah Putih. Daerah itu biasa disebut Ujung Tanjung. Ujung Tanjung, ya itu berarti berada di ujung terujung yang menjadi Indonesian point of view. Ujung Tanjung menjadi pusat perhatian seluruh rakyat Indonesia secara umum, seluruh Sumatera secara khusus. Ujung terujung dari sebuah tanjung ataupun Jazirah yang merupakan tanah yang menganjur ke laut seakan-akan merupakan sebuah pulau.

Matrock menjadi dengan musik instrument melayu menjadi pembuka di Acara Puisi Jazirah



IPDN yang dianggap memiliki kurikulum pelajaran semi militer, kini telah berubah paradigma. Tetapi dimata masyarakat, IPDN masih tetap berhubungan dengan kekerasan ala militer. Perlu sebuah cahaya baru bagi IPDN agar anggapan “kekerasan” itu sirna atau juga memberikan cahaya baru bagi peserta didik yang telah terbiasa kaku dalam metode tematik semi militernya. Bukan hanya IPDN, mengembalikan juga “cahaya” ke kota Bagan Siapi-api agar lebih bersinar terang benderang.

Itulah salah satu alasan mengapa para seniman dan budayawan Riau ingin memberikan “cahaya” itu. Cahaya yang bukan sekedar cahaya seperti biasa. Cahaya yang lebih merasuk kedalam jiwa sehingga membuat manusia lebih tahu akan diri dan sekitarnya. Menjadikan manusia sebenar-benar manusia yang peduli akan lingkungannya. Inilah usaha mendekatkan calon birokrat ke wilayah akal budi dan mata fikir kebudayaan tempatan. Sebuah ikhtiar pencangkokan silang kebudayaan bagi praja seluruh pelosok Indonesia, agar kian bijak dan bajik dalam kehidupan yang bukan fenomena tunggal ini.
Sumiyati , pembaca puisi muda Kelahiran Rokan Hilir.

Seniman dan Budayawan Riau menggelar Puisi Jazirah di IPDN Kampus Rokan Hilir tanggal 23 Maret 2012 yang dihadiri Bupati kabupaten Rokan Hilir H. Annas Makmun beserta Rombongan yang merupakan Alumni IPDN (IIP,STPDN) yang kini menjadi pejabat di Rokan Hilir, serta juga disaksikan oleh Praja-Praja IPDN.  Kemudian  tanggal 24 Maret 2012 kegiatan Puisi Jazirah ini dilaksanakan di Batu Enam Bagan Siapiapi yang merupakan kawasan perkantoran pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, di Batu Enam Bagansiapiapi tempat pelaksanaan baca puisi bisa dikatakan merupakan tempat yang eksotis,karena pembacaan puisi dilakukan persis dipinggir laut,desiran ombak menyertai suasana keheningan malam.
Seniman dan Budayawan yang turut serta dalam membaca puisi tersebut diantaranya Fedli Azis, Syaukani Al Karim, Kazzini KS, Hang Kafrawi, Eddy AHmad RM, Mustamir Thalib, Eriyanto Hadi, Raja Isyam Azwar, Intan, SUmiyati serta diikuti oleh Seniman Lokal Rokan Hilir dan juga Praja IPDN.
Dalam perhelatan pembacaan Puisi Jazirah ditegaskan bahwa Rokan Hilir telah banyak melahirkan seniman yang mengukir prestasi baik secara nasional maupun Internasional, tersebut (Alm) Salim pelukis kenamaan kelahiran Bagansiapiapi yang bermaustin di Paris, ALmarhum Edi Ruslan Pe Amanriza (Senima kelahiran Parit Aman , Rokan Hilir), (Alm) Sudarno Mahyudin yang pernah meraih anugerah Sagang.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wauuu luar biasa