Tampilkan postingan dengan label RIAU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RIAU. Tampilkan semua postingan
Masyarakat Riau memiliki kerinduan yang luar biasa dengan hujan dan langit biru, itulah kondisi yang terjadi di Bulan Februari 2014 hingga Maret 2014. Kabut asap dan kemarau yang ekstrem menyelimuti seluruh wilayah Riau, sehingga warga Riau sangat merindukan langit biru yang
jernih dengan awan putih dan sinar mentari yang indah. Alih-alih melihat langit biru, apa yang mereka lihat
sehari-hari di luar rumah saat ini hanyalah kabut asap tebal yang bahkan
untuk bernafas saja cukup susah dan mentaripun enggan untuk tersenyum dipagi hari,matahari berubah warna menjadi oren ataupun sama sekali tidak terlihat begitupula dengan rembulan malam yang enggan menampakkan dirinya.
Jalan Hang Tuah Pekanbaru yang diselimuti Kabut Asap (photo tanggal 14 Maret 2014) |
Eks Lahan terbakar di Pasar Baru Pangkalan Kerinci |
Akibat kabut asap ini, masyarakat Riau cukup banyak dirugikan, terutama para pelaku ekonomi. Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmansah ,
jika bencana asap di Riau tidak segera reda, maka bencana asap yang
sudah merembet ke daerah-daerah di sekitar Riau, selain akan menggerus
ekonomi Riau dan nasional, juga akan semakin menyengsarakan masyarakat,
baik secara sosial maupun ekonomi. Namun, beruntung bencana asap
tersebut kini sudah mulai reda. Secara ekonomis, bencana asap
Riau memiliki dampak yang dapat menggerus ekonomi masyarakat Riau dan
nasional, mulai dari terhambatnya transportasi dan penerbangan,
perdagangan, ritel, perkebunan, investasi, UMKM, dan lain sebagainya.
" Produktivitas
ekonomi akan terganggu akibat terganggunya mobilitas barang, jasa dan
orang akibat kendala transportasi, baik darat maupun udara. Ada tiga
bandara, yaitu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pinang Kampai
Dumai dan Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat yang tidak
dapat beroperasi akibat tertutup kabut asap pekat, sehingga seluruh
maskapai penerbangan menuju ke Riau dihentikan Sementara di sektor UMKM, aktivitas ekonomi pelaku usaha kecil, seperti di pasar dan toko-toko, semakin sepi dari transaksi akibat konsumen atau masyarakat tidak dapat mengakses akibat asap yang semakin membahayakan. "Lalu lintas barang dan jasa, khususnya kebutuhan sehari-hari masyarakat juga terhambat dan berpotensi melumpuhkan sektor konsumsi dan distribusi. Polusi kabut asap, sambungnya, juga telah menganggu kegiatan operasi industri hulu migas, dan mengakibatkan hilangnya potensi produksi sebesar 12 ribu barel per hari. Selain itu, kabut asap juga memengaruhi kegiatan operasi pada wilayah kerja Malacca Strait yang dioperasikan oleh EMP Malacca Strait dengan kehilangan potensi produksi sebesar sekitar 7 ribu barel per hari (BOPD kumulatif) "
Indek StandarPencemar Udara (ISPU), source :@InfoRiau |
Bila mengacu pada standar kesehatan internasional, harusnya seluruh
warga Riau memang diungsikan. Dengan index asap beracun terparah adalah
300, Riau bahkan sudah menyentuh angka 1.200 yang berarti pemda setempat
dan pemerintah pusat harus melakukan tindakan tegas dan secepatnya.
Imbas dari kebaran hutan itu adalah udara mengandung CO2 dan partikel
metan yang membuat tingkat oksigen menurun drastis dari batas normal
20,93%.
Jika demikian maka berarti apa yang dihirup oleh warga Riau adalah bukan oksigen lagi namun juga zat beracun. Untuk menanggulanginya pun tak bisa memakai masker tipis biasa namun harus memakai masker ber-standar HEPA, namun apa daya persdian masker di Riau juga tidak banyak, Masker yang disarankan jenis N95 pun menjadi langka, karena sebagian warga Riau mencari masker tersebut, dan harga masker jenis N95 pun menjadi mahal karena dimanfaatkan oleh oknum spekulan, Masker tersebut rata-rata dijual per pcs dengan harga Rp45.000. ISPU pada Level Berbahaya seluruh sekolah di Kota Pekanbaru dan beberapa Kabupaten dan Kota lain di Riau diliburkan, begitu juga dengan beberapa universitas di Ibukota Provinsi Riau juga diliburkan.
Jika demikian maka berarti apa yang dihirup oleh warga Riau adalah bukan oksigen lagi namun juga zat beracun. Untuk menanggulanginya pun tak bisa memakai masker tipis biasa namun harus memakai masker ber-standar HEPA, namun apa daya persdian masker di Riau juga tidak banyak, Masker yang disarankan jenis N95 pun menjadi langka, karena sebagian warga Riau mencari masker tersebut, dan harga masker jenis N95 pun menjadi mahal karena dimanfaatkan oleh oknum spekulan, Masker tersebut rata-rata dijual per pcs dengan harga Rp45.000. ISPU pada Level Berbahaya seluruh sekolah di Kota Pekanbaru dan beberapa Kabupaten dan Kota lain di Riau diliburkan, begitu juga dengan beberapa universitas di Ibukota Provinsi Riau juga diliburkan.
Melihat kondisi diatas sekelompok "manusia kreatif" yang menolak dan tidak terima dengan keadaan tersebut membuat suatu Class Action dengan nama MELAWAN ASAP, Aksi Melawan asap dilakukan saat Car Free Day,disana berbagai orasi menolak asap dilakukan, dan juga aksi kreatif lainnya seperti pembacaan puisi, musik, aksi karikatur dari SIKARI (Sindikat Kartunis Riau) selain itu Melawan Asap juga melakukan aksi damai malalui SUPERSEMAR (Surat Perintah Sepuluh Maret) yaitu melakukan aksi damai pada tanggal 10 Maret 2014.
Respon SBY terhadap Kabut Asap di Riau |
Tidak hanya itu saja berbagai perlawanan terhadap asap terus dilakukan oleh masyarakat Riau, bahkan dilinimassa sosial media dimanfaatkan agar masalah asap ini dapat diatasi. Akun Twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Akun Instagram Ibu Negara Ani Yudhoyono dibully dengan harapan kabut asap di Riau dapat diatasi. Melalui Akun Instagramnya ibu Ani merespon kabut asap Riau :
"Sebetulnya pemerintah pusat maupun daerah, BNPB, TNI, dan Polri terus bekerja mengatasi asap di Riau. Memang ada faktor cuaca ekstrim sehingga lahan mudah terbakar, namun ada juga kesalahan manusiaa, karena sebagian saudara2 kita melakukan pembakaran, sehingga terjadi bencana asap ini. Pemadaman terus dilakukan dengan menggunakan pesawat sendiri maupun menyewa dari Rusia. Ada yang sudah ditangkap dan akan diadili. Pak SBY minta agar pengadilan segera dipercepat, yang salah segera mendapatkan sanksi hukum yang setimpal. Perbuatannya telah merugikan bahkan mengancam nyawa manusia. Ayolah masyarakat Riau ikut menyadarkan mereka itu, atau laporkan kepada kepolisian bila ada yang membakar hutan lagi. Tahun lalu, asap terjadi di Riau, sekarang terjadi di Riau lagi. Sungguh diperlukan tanggungjawab, kesadaran dan kerjakeras dari semua pihak. Terutama para pejabat yang bertugas di Riau."
Salah Satu akun Instagram yang melakukan Bully ke Ibu Negara |
Tidak hanya dengan aksi damai dijalan, aksi di sosial media, aksi melawan asap juga dilakukan warga Riau dengan membagikan masker gratis. Berbagai lintas komunitas dan organisasi di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu melakukan aksi peduli dengan memberikan secara percuma masker di salah satu ruas jalan Pekanbaru, dan aksi ini merupakan salah satu aksi dari sekian banyak aksi berbagi masker gratis, tujuannya cuma satu yaitu Asap dapat dilawan dan Kabut asap tidak terjadi lagi di Riau. Dan semoga apa yang telah dilakukan dengan MELAWAN ASAP membuahkan hasil dan tidak akan terjadi lagi Kabut Asap dan Kebakaran Hutan/Lahan di Riau dan Tahun ini kiranya menjadi tahun terakhir peristiwa Kabut asap di Riau, cukup sudah 17tahun penderitaan masyarakat Riau.
Sebelum
Perang Dunia II pemerintah kolonial Belanda telah membuat rencana
pembangunan jaringan jalan rel kereta api yang menghubungkan pantai
timur dan pantai barat Sumatera, yang akhirnya akan meliputi seluruh
pulau Sumatera. Jalur Muaro ke Pekanbaru adalah bagian dari rencana itu.
Tapi hambatan yang dihadapi begitu berat, banyak terowongan,
hutan-hutan dan sungai serta harus banyak membangun jembatan. Karena
belum dianggap layak, rencana itu tersimpan saja di arsip
Nederlands-Indische Staatsspoorwegen (Perusahaan Negara Kereta Api
Hindia Belanda).
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942 , Jepang mengetahui rencana Kolonial Belanda. Penguasa militer Jepang melihatnya sebagai jalan keluar persoalan yang mereka hadapi. Pembangunan jalan rel yang menghubungkan Sumatera Barat dan pantai timur Sumatera akan membuat jalur transportasi yang menghindari Padang dan Samudera India yang dijaga ketat kapal perang Sekutu. Jalan kereta api baru itu akan memperluas jaringan Staatsspoorwegen te Sumatra’s Weskust (SSS) sepanjang 215km ke pelabuhan Pekanbaru. Dari sana, melalui Sungai Siak akan mudah mencapai Selat Melaka.
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942 , Jepang mengetahui rencana Kolonial Belanda. Penguasa militer Jepang melihatnya sebagai jalan keluar persoalan yang mereka hadapi. Pembangunan jalan rel yang menghubungkan Sumatera Barat dan pantai timur Sumatera akan membuat jalur transportasi yang menghindari Padang dan Samudera India yang dijaga ketat kapal perang Sekutu. Jalan kereta api baru itu akan memperluas jaringan Staatsspoorwegen te Sumatra’s Weskust (SSS) sepanjang 215km ke pelabuhan Pekanbaru. Dari sana, melalui Sungai Siak akan mudah mencapai Selat Melaka.
Kalau toilet di bandara bersih, traveler mana yang tidak senang. Untuk
itu, penghargaan Sapta Pesona kembali diberikan kepada 20 bandara
nasional dan internasional di Indonesia dengan toilet paling bersih.
"Bandara adalah pintu gerbang masuknya wisatawan, baik wisnus atau wisman. Jadi secara nggak langsung, toilet jadi cerminan budaya bangsa sekaligus mencerminkan citra Indonesia," tutur Menparekraf Mari Elka Pangestu dalam acara Penghargaan Toilet Umum Bersih Bandara 2013 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
"Bandara adalah pintu gerbang masuknya wisatawan, baik wisnus atau wisman. Jadi secara nggak langsung, toilet jadi cerminan budaya bangsa sekaligus mencerminkan citra Indonesia," tutur Menparekraf Mari Elka Pangestu dalam acara Penghargaan Toilet Umum Bersih Bandara 2013 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2013).
Permainan Rakyat merupakan bagian kebudayaan sebagai hasil budi daya manusia. Permainan dalam suatu masyarakat berawal dari rasa ketidakpuasan mereka terhadap kondisi kehidupan monoton. Manusia senantiasa menambahkan selingan sebagai hiburan yang dapat menimbulkan kegairahan hidupnya. Kini permainan rakyat sudah menghilang dimakan perubahan waktu, permainan rakyat sudah jarang dimainkan oleh orang-orang zaman sekarang karena terdesak oleh jenis-jenis permainan modern. Hal ini menyebabkan nilai-nilai kultur dari permainan yang dikenal sebelumnya sudah berangsur hilang, walaupun masih dimainkan namun terbatas dilingkungan tertentu saja. Sebagai warisan budaya yang bernilai luhur dan tinggi dikhawatirkan akan punah sama sekali.
Tumbuh dan berkembangnya suatu permainan tidak lepas dari lingkungannta dalam arti luas (alam, sosial dan budaya). Lingkungan Alam, Sosial dan Budaya yang berbeda pada gilirannya akan membuahkan permainan yang berbeda. Masyarakat yang tinggal di pesisir akan mengembangkan permainan yang berorientasi pada kelautan. masyarakat yang tinggal didaerah pedalaman akan menumbukembangkan permainan yng berorientasi pada alam.
Di Riau, kini permainan Rakyat Tradisional sudah sulit dijumpai terutama di Kota Pekanbaru, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, keterbatasan areal tempat permainan, pola pikir dan didikan orang tua. Untuk bermain bola saja saat ini kita sudah sangat sulit menemukan lapangan, dan kini beralih ke sepakbola dalam ruangan (futsall).
Permainan tradisional dalam kehidupan masyarakat mempunyai kebiasaan untuk memanfaatkn waktu senggangnya dengan permainan yang berfungsi sebagai hiuran dan mengandung ketngkasan baik ketangkasan jasmani maupun kecerdasan otak dalam mengatur strategi. Permainan rakyat umumnya bersifat kooperatif, rekreatif dan edukatif.
- Permainan yang bersifat kooperatif adalah permainan yang dilakukan dalam bentuk regu dan melakukan kerjasama dalam permainnan, seperti : pacu jalur, serbu benteng, ckbur, sepak takraw
- Permainan yang bersifat rekreatif adalah permainan yang menghibur dan menyenangkan hati bagi pemain dan penontonnya seperti permainan congkak, simbang, patok lele, ligu dan buah bengkek
- Permainan yang bersifat Edukatif adalah permainan yang mendidik menciptakan kedisiplinan dan tidak boleh melanggar aturan yang telah disepakati bersama, sperti permainan papan rimau, bakiak, setatak dll.
Berikut adalah permainan rakyat tradisional yang pernah dimainkan oleh anak-anak di Riau.
ADU BUAH PARA (Buah Karet)
Pohon Karet sangat banyak terdapat didaerah Riau, anak buah karet berjatuhan dan diambil oleh anak-anak dan dimainkan dan dipertandingkan. Cara memainkannya cukup mudah diawali dengan undian (sud) dan siapa yang menang dia yang jalan terlebih dahulu dan yang kalah harus merelakan biji karet jagoannya ditaruh dibawah biji karet yang menang sud tadi. lalu biji karet yang disusun dua tingkat ditumbuk dengan ujung tangan bagian bawah,jika belum ada yang pecah maka bergantian menumbuk biji karet sampai salah satu biji karet ada yang pecah dan biji karet yang tidak pecah menjadi pemenang. Dijumpai di seluruh Kabuoaten dan Kota di Riau.
BAKIAK / TEROMPA PANJANG
Terompa Panjang atau Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang yang terbuat dari kayu dan tali terompanya dari karet ban yang berderet dari 3 sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang. Permainan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta menati pemimpin untuk melangkah sehingga selamat mencapai tujuan, permainan ini dijumpai di seluruh wilayah Riau.
CONGKAK
Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh wilayah Riau.
ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU
Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran 20-30cm atau dipakukan kayu yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh wilayah Riau.
GASING
Gasing dibuat dari kayu , kayu tersebut dikikis hingga membentuk pipih , tali gasing dibuat dari kulit kayu.. Tali Gasing umumnya memiliki panjang 1meter. Gasing dimainkan dengan 2 cara, cara pertama disebut Gasing Pangkah , yaitu dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk gasing lawan, sedangkan Gasing Uri dipertandingkan dengan menguji ketahanan gasing berputar. Di Riau gasing dapat dijumpai di semua kabupaten dan kota, terutama di tempat yang memiliki banyak hutan/kayu.
LAYANG-LAYANG
Layang layang dibuat dari bilah bambu sebagai rangka, kemudian rangka diikat menggunakan tali atau benang kemudian rangka layang dibungkus dengan kertas atau parasut dan parasut atau kertas tadi dilukis agar kelihatan indah. Layang ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Provinsi Riau.
LIGU
Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin (bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya, pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.
MEJA PARI
Meja Pari terbuat dari kayu berbentuk Bujur Sangkar atau mempunyai empat kaki. meja Pari ini mempunyai 96 kotak berlubang dibagian permukaannya. Dimainan dengan cara melempar dadu pada bagian tengah meja yang keluar pada mata dadu akan menunjukkan berapa anak pari yang dapat dimakan dengan cara menyilang. Permainan Meja Pari ini dijumpai di daerah Pesisir Riau dan Kepulauan Riau.
STATAK
Bahannya terbuat dari Batu yang pipih dan juga bisa pecahan piring atau kaca yang kemudian disebuat dengan ucak, kemudian diatas tanah dibuat garis yang dibentuk sesuai permainan, umumnya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Permainan Statak ini hampir dijumpai di seluruh daerah di Riau.
TARIK TAMBANG
Permainan Tarik Tambang dimainkan oleh dua regu, dua regu bertanding dari sisi berlawanan dan semua anggota dri dua regu memegang erat sebuah tambang (tali), ditengah-tengah terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berusaha menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu lawan dapat melewati garis pembatas, regu yang tertarik dan melewati garis pembatas dinyatakan kalah.bTaktik permainan terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tunpuan kaki ditanah, pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar ditempatkan diujung tali untuk menahan ujung tali saat bertahan atau menghentak pada saat penarikan, kini permainan tarik tambang hanya dijumpai pada saat hari perayaan kemerdekaan RI.
Masih banyak permainan Tradisional lainnya didaerah Riau yang kini keberadaannya semakin hilang seperti : Serbu Benteng, Pacu Goni, Cakbur, Batuh Tujuh, Tonggak Dingin, SUruk Cenggong, Meriam, Membuat Mercun dari Busi Bekas dan dimainkan denga cara melempar ke aspal, Pistol-pistolan dari Kayu, Tempurung kelapa, Pelantak, Tali Merdeka, Patok lele dll. (Narasi; Pameran Khusus Permainan Rakyat tradisional)
"Hi Indonesia! One of the cities that i will be visiting when I am in Indonesia in June 2013 is Pekanbaru, tulis Radja Nainggolan dalam account twitter milknya @OfficialRadja. Radja Nainggolan merupakan pemain nasional Belgia yang saat ini merumput bersama Tim Serie A Italia cagliari. Pemain berdarah batak ini akan mengunjungi Indonesia pada tanggal 23 Juni mendatang dan akan mendatangi Kota Pekanbaru.
Kedatangan Radja Nainggolan disponsori perusahaan yang bergerak di bidang sport entertainment yaitu Top Sportainment. Dalam akun twitter resminya @TSportainment mengupload photo Radja Nainggolan bersama Direktur @TSportainment yang mengkonfirmasi kedatangan Nainggolan ke Pekanbaru.
Kedatangan Radja Nainggolan disponsori perusahaan yang bergerak di bidang sport entertainment yaitu Top Sportainment. Dalam akun twitter resminya @TSportainment mengupload photo Radja Nainggolan bersama Direktur @TSportainment yang mengkonfirmasi kedatangan Nainggolan ke Pekanbaru.
Dalam akun twitternya nainggolan menulis "Hi Indonesia! One of the cities that i will be visiting when I am in Indonesia in June 2013 is Pekanbaru, i'll see you there soon!" tulis Nainggolan.
Selain akan menyambangi Pekanbaru, pemain 24 tahun ini juga berharap dapat mengunjungi Ibukota negara Indonesia Jakarta dan juga kampung halaman leluhurnya medan.
"Other cities that i will be visiting in Indonesia are Jakarta, Medan...hope to see you all soon!"
"I'll tweet the fixed dates & details soon. Re: my upcoming 1st time ever visit to Indonesia, thanks for all your supports !
Radja Nainggolan merupakan salah satu pemain muda berbakat keturunan Indonesia yang merumput di Liga Italia Serie A. Kemampuan ciamiknya dalam mengolah bola membuat klub besar seperti AC Milan, Inter Milan dan Juventus tertarik menggunakan jasanya.
Welcome Pekanbaru Radja Nainggolan
Sumber Gambar :
@TSportainment
Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan
Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang
Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Kerajaan Siak.
Distrik pertama didirikan Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki
daerah ini pada tahun 1980. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh
pemukim-pemukim Cina berkembang pesat, maka Belanda memindahkan
Pemerintahan Kontroleur-nya ke Kota Bagansiapiapi pada tahun 1901.
Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan
modern dan terlengkap dikota Bagansiapiapi guna mengimbangi pelabuhan
lainya di Selat Malaka
hingga Perang Dunia Pertama usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan
Hilir digabungkan kedalam Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.
SEJARAH KABUPATEN ROKAN HULU
Istana Kerajaan Rokan |
Dahulunya, daerah Rokan Hulu dikenal dengan nama Rantau Rokan atau
Luhak Rokan Hulu, karena merupakan daerah tempat perantauan suku
Minangkabau yang ada di daerah Sumatera Barat. Rokan Hulu pada masa ini
juga diistilahkan sebagai ‘Teratak Air Hitam’ yakni Rantau Timur
Minangkabau di sekitar daerah Kampar sekarang. Hal ini mengakibatkan
masyarakat Rokan Hulu saat ini memiliki adat istiadat serta logat bahasa
yang masih termasuk ke dalam bagian rumpun budaya Minangkabau. Terutama
sekali daerah Rao dan Pasaman dari wilayah Propinsi Sumatera Barat.
Sementara di sekitar Rokan Hulu bagian sebelah Utara dan Barat Daya,
terdapat penduduk asli yang memiliki kedekatan sejarah dan budaya dengan
etnis Rumpun Batak di daerah Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara.
Sejak abad yang lampau, suku-suku ini telah mengalami Melayunisasi dan
umumnya mereka mengaku sebagai suku Melayu.
Sejarah Kabupaten Rokan Hulu Zaman Penjajahan Belanda
Sebelum kemerdekaan yakni pada masa penjajahan Belanda, wilayah Rokan Hulu terbagi atas dua daerah:
Sejarah Kabupaten Rokan Hulu Zaman Penjajahan Belanda
Sebelum kemerdekaan yakni pada masa penjajahan Belanda, wilayah Rokan Hulu terbagi atas dua daerah:
- Wilayah Rokan Kanan yang terdiri dari Kerajaan Tambusai, Kerajaan Rambah dan Kerajaan Kepenuhan.
- Wilayah Rokan Kiri yang terdiri dari Kerajaan Rokan IV Koto, Kerajaan Kunto Darussalam serta beberapa kampung dari Kerajaan Siak (Kewalian negeri Tandun dan kewalian Kabun)
Kerajaan-kerajaan di atas sekarang dikenal dengan sebutan Lima Lukah.
Kerajaan-kerajaan tersebut dikendalikan oleh Kerapatan Ninik Mamak,
sementara untuk penyelenggaraan pemerintahan di kampung-kampung
diselenggarakan oleh Penghulu Adat. Sering dikenal dengan istilah ‘Raja
itu dikurung dan dikandangkan oleh Ninik Mamak’. Pada tahun 1905,
kerajaan-kerajaan di atas mengikat perjanjian dengan pihak Belanda.
Diakuilah berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut sebagai landscape.
Setiap peraturan yang dibuat kerajaan mendapat pengesahan dari pihak
Belanda.
Pada masa penjajahan Belanda tersebut, bermunculan tokoh-tokoh Islam
yang anti dengan Belanda. Beberapa diantarnya yang cukup fenomenal dan
dikenang oleh masyarakat Riau dan nasional adalah Tuanku Tambusai,
Sultan Zainal Abidinsyah, Tuanku Syekh Abdul Wahab Rokan dan sebagainya.
Perjuangan para tokoh tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan
sejarah seperti Benteng Tujuh Lapis yang merupakan benteng yang dibuat
masyarakat Dalu-dalu atas perintah dari Tuanku Tambusai. Beberapa bukti
sejarah lainnya adalah Kubu jua, Kubu manggis, Kubu joriang dan
sebagainya.
Sejarah Kabupaten Rokan Hulu Zaman Penjajahan Jepang
Setelah Belanda mengalami kekalahan dengan Jepang, Jepang pun berkuasa di Indonesia termasuk di daerah Rokan Hulu. Pada masa Jepang, pemerintahan berjalan sebagaimana biasanya. Akan tetapi setelah beberapa orang raja ditangkap oleh penjajah Jepang, maka pemerintahan dilanjutkan oleh seorang ‘kuncho’ yang diangkat langsung oleh pihak Jepang.
Setelah Belanda mengalami kekalahan dengan Jepang, Jepang pun berkuasa di Indonesia termasuk di daerah Rokan Hulu. Pada masa Jepang, pemerintahan berjalan sebagaimana biasanya. Akan tetapi setelah beberapa orang raja ditangkap oleh penjajah Jepang, maka pemerintahan dilanjutkan oleh seorang ‘kuncho’ yang diangkat langsung oleh pihak Jepang.
Sejarah Kabupaten Rokan Hulu Zaman Pasca Kemerdekaan RI
Setelah kemerdekaan, daerah-daerah yang dijadikan landscape oleh Belanda dan Jepang tersebut dijadikan sebagai satu daerah Kecamatan. Sebelum menguatnya isu pemekaran daerah di Indonesia pada tahun 1999, Rokan Hulu tergabung dalam Kabupaten Kampar, Riau. Kabupaten Rokan Hulu resmi didirikan pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003.
Setelah kemerdekaan, daerah-daerah yang dijadikan landscape oleh Belanda dan Jepang tersebut dijadikan sebagai satu daerah Kecamatan. Sebelum menguatnya isu pemekaran daerah di Indonesia pada tahun 1999, Rokan Hulu tergabung dalam Kabupaten Kampar, Riau. Kabupaten Rokan Hulu resmi didirikan pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003.
GEOGRAFIS KABUPATEN ROKAN HULU
Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) merupakan salah satu kabupaten di
Propinsi Riau dengan ibu kotanya terletak di Pasir Pangaraian.
Berdasarkan Permendagri No.66 Tahun 2011, Kabupaten Rokan Hulu memiliki
luas wilayah sebesar 7.588,13 km² dengan jumlah penduduk sebanyak
513.500 jiwa. Secara administratif, kabupaten ini memiliki 16 daerah
kecamatan, 7 daerah kelurahan dan 149 daerah desa. Kabupaten Rokan Hulu dikenal dengan sebutan "NEGERI SERIBU SULUK". Kabupaten Rokan Hulu terletak pada garis lintang 00°25’20-010°25’41
LU 1000°02’56-1000°56’59 BT. Secara geografis,
Kabupaten Rokan Hulu memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara
- Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar
- Barat berbatasan dengan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat
- Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari 16 kecamatan, yaitu sebagai berikut :
- Kecamatan Bangun Purba
- Kecamatan Kabun
- Kecamatan Kepenuhan
- Kecamatan Kunto Darussalam
- Kecamatan Rambah
- Kecamatan Rambah Hilir
- Kecamatan Rambah Samo
- Kecamatan Rokan IV Koto
- Kecamatan Tambusai
- Kecamatan Tambusai Utara
- Kecamatan Tandun
- Kecamatan Ujungbatu
- Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam
- Kecamatan Bonai Darussalam
- Kecamatan Kepenuhan Hulu
- Kecamatan Pendalian IV Koto
LAMBANG KABUPATEN ROKAN HULU
- Payung berlajur lima, bermakna Kabupaten Rokan Hulu terdiri lima luhak yang memiliki adat istiadat yang mesti dilindungi oleh PEMKAB Rokan Hulu.
- Keris memiliki makna semangat juang untuk mencapai cita-cita pembangunan demi tujuan prospek masa depan.
- Bintang memiliki makna, masyarakat Rokan Hulu berpegang teguh pada ajaran agama.
- Dua belas butir padi, bunga dan sembilan gundukan bukit dengan sembilan bayangan memiliki makna Kabupaten Rokan Hulu yang makmur, sejahtera dan bersahabat yang berdiri tanggal 12 Oktober 1999.
- Benteng Tujuh Lapis, memiliki makna semangat juang masyarakat Rokan Hulu dalam membela Marwah seperti perjuangan Tuanku Tambusai.
- Lingkaran, memiliki makna bahwa masyarakat yang terdiri dari berbagai suku diikat oleh tali persahabatan yang kokoh.
- Tiga buah anak sungai, memiliki makna bahwa gerak semangat pembangunan yang tak pernah surut.
- Pita Putih yang bertuliskan Kabupaten Rokan Hulu, memiliki makna kesucian hati dan tenggang rasa masyarakat.
- Lingkaran Setengah Oval dengan warna dasar hijau melambangkan kemakmuran
SEJARAH
Pantai Solop salah Satu Objek Wisata di Inhil |
1. Periode Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia
a. Kerajaan Keritang
Kerajaan ini didirikan sekitar awal abad ke-6 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Keritang sekarang. Seni budayanya banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, sebagaimana terlihat pada arsitektur bangunan istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh. Peninggalan kerajaan ini yang masih dapat dilihat hanya berupa puing.
b. Kerajaan Kemuning
Kerajaan ini didirikan oleh raja Singapura ke-V yang bergelar Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain yang lebih dikenal dengan nama Prameswara. Pada tahun 1231 telah diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti-bukti peninggalan kerajaan ini adalah ditemukannya selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.
c. Kerajaan Batin Enam Suku
Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah Gaung Anak Serka, Batang Tuaka, Mandah dan Guntung dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. Diantaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni :
- Suku Raja Asal di daerah Gaung.
- Suku Raja Rubiah di daerah Gaung.
- Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka.
- Suku Raja Mafait di daerah Guntung.
- Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah.
- Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka
SEJARAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Sejarah Kabupaten Indragiri Hulu telah dimulai sejak Kerajaan Indragiri, hingga berlanjut
sebelum zaman penjajahan Belanda, sebelum kemerdekaan hingga pasca
kemerdekaan Republik Indonesia. Secara umum, berikut ini beberapa
penjelasan mengenai sejarah Kabupaten Indragiri Hulu
Ada beberapa priode pemerintahan yang dilalui semenjak dari awal terbentuknya kabupaten indragiri hulu:
1. Periode sebelum tahun 1945
Ada beberapa priode pemerintahan yang dilalui semenjak dari awal terbentuknya kabupaten indragiri hulu:
1. Periode sebelum tahun 1945
- Zaman sebelum penjajahan kolonial belanda
Zaman sebelum VOC Pemerintahan kolonial belanda datang dan memerintah di indonesia daerah Indragiri Hulu dan Teluk Kuantan merupakan Kerajaan. Kerajaan Indragiri diperintah oleh Raja atau Sultan yang berkedudukan di Pekan Tua yang terletak sekitar 75 Km sebelah timur kota rengat. Raja pertamanya adalah Raja Kocik Mambang alias Raja Melayu 1 yang memerintah dari tahun 1298 sampai tahun 1337 dan raja terakhir yang memerintah adalah Tengku Muhammad dengan gelar Sultan Muhammad Syeh.
Wilayah Kerajaan Indragiri pada waktu itu meliputi Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu sekarang, kecuali Kecamatan Cerenti, Kuantan Hilir, Kuantan Tengah, Kuantan Mudik yang merupakan bagian dari Kerajaan Kuantan sedangkan Kuantan Singingi pada waktu itu termasuk wilayah I Kerajaan Siak. - Zaman Pemerintahaan Kolonial BelandaSetelah VOC pada waktu itu daerah ini dikuasai
oleh pemerintah Belanda dengan nama Afdeling Indragiri yang pernah
diperintah oleh seorang Afdeling yang terdiri dari :
- Order Afdeling/ District Rengat
- Order Afdeling/ District Tembilahan
- Order Afdeling/ District Teluk Kuantan
Order Afdeling ini dipakai oleh seorang District Hoofd. Masing-masing District dibagi dalah 4 Order District Hoofd atau disebut AMIR dalam wilayah kerajaan Indragiri. Karena luasnya wilayah dan sulitnya komunikasi serta untuk memperlancar roda pemerintahahn daerah maka sultan mengangkar beberapa AMIR yang sekarang Camat yaitu :
- Amir yang berkedudukan di Kelayanguntuk Order District Pasir Penyu
- Amir yang berkedudukan di Rengat untuk Order District Rengat
- Amir yang berkedudukan di sungai salak untuk Order District Tempuling
- Amir yan berkedudukan di Tembilahan
- Amir yang berkedudukan di Kateman.
Khusus untuk daerah Rantau Kuantan dimana daerah ini tidak berada dibawah kekuasaan Sultan Indragiri. Daerah ini diperintah oleh seorang citroleor yang berkedudukan di Teluk Kuantan dan Kuantan merupakan daerah otonom sendiri yan disebut dengan Kuantan Distriction, skerajaan yang hanya berkuasa memegang urusan adat, agama, pengadilan kecil dan urusan rakyat. - Zaman Pemerintahan Jepang
Dengan kemenangan jepang dalam perang Asia Timur Raya dan didudukinya Indonesia dan beralih kekeuasaan Jepang. Dengan Indragiri pada waktu itu berada dibawah fasis Jepang, Pengauasaannya pada waktu itu disebut Bunshiho (bupati) dan dibantu oleh Gusaibu (Fatih) karena perpindahan Indragiri seakan-akan tidak ada lagi.
- Periode Tahun 1945-1965Dengan diproklamasikan
kemerdekaan Indonesia tangal 17 Agustus 1945 maka didaerah-daerah
dibentuk pula lembaga Ketata Negaraan yang diberi wewenang untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan bersifat :
- Penyerahan wewenang sepenuhnya baik yang menyangkut
kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan, maupun pembiayaan.
- Pelimpahan wewenang untuk melaksanakan urusan pemerintahaan pusat
kepada aparat daerah.
- Mengikutsertakan Organisasi pemerintah daerah untuk melaksanakan
urusan pemerintah Daerah membantu pelaksanaan urusan pemerintah
pusat.
Berdasarkan undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupate Indragiri yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dengan surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948 nomor 10/GM/T.49, kemudian dengan undang-undang nomor 4 tahun 1952 dan undang-undang nomor 12 tahun 1956 dibentuk daerah Otonom dalam Provinsi Sumatra Tengah termasuk Kabupaten Indragiri. Kabupaten Indragiri pada waktu itu terdiri dari 4 Kewedanaan, 17 Kecamatan yaitu Kewedanaan Indragiri Hilir Selatan, Indragiri Hulu Utara, Indragiri Hulu dan Kewedanaan Kuantan Singingi. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 50 tahun 1963 status kewedaan dihapus bersama dengan penghapusan empat kewedaan dalam Kabupaten Indragiri.
Dengan undang-undang nomor 61 tahun 1958 Dibentuk Provinsi Riau dengan ibu kota Pekanbaru yang terdiri dari lima dasserah tingkat II masing-masing Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri, Kabupaten Bengkalis,Kabupaten Kepulauan Riau dan Kotamadya Pekanbaru.
- Periode tahun 1965 sampai sekarang
Dengan dibentuknya Provinsi Riau denan undang-undang nomor 61 tahun 1958 maka timbullah didua kewedaan tersebut yaitu kewedaan Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.
Dengan perjuangan yang disalurkan melalui Panitia Persiapan Pembentukan kabupaten Indrairi Hilir dan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royon Kabupaten Indragiri ternyata hasrat tersebut mendapat dukungan dari DPRD Riau dan DPRGR pusat.
Berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 1965 maka terjadilah pemekaran Kabupaten Indragiri menjadi dua kabupaten yaitu :
- Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibukotanya Tembilahan, terdiri dari delapan kecamatan , sekarang 11 kecamatan.
- Kabupaten Indragiri hulu dengan Ibukotanya Rengat, terdiri dari 9 Kecamatan yaitu :
a. Kec. Rengat Ibukota Renat
b. Kec Pasir Penyu ibukota Air Molek
c. Kec Seberida ibukota Pangkalan Kasai
d. Kec. Peranap ibukota Peranap
e. Kec. Kuantan Hilir ibukota Baserah
f. Kec kuantan tengah ibukota Taluk Kuantan.
g. Kec. Kuantan Mudik ibukota Lubuk Jambi.
h. Kec Singingi ibukota Muara Lembu.
Pada tahun 1996 terjadi penambahan kecamatan
dengan adanya pemekaran
Kecamatan Kuantan Tengah, Pasir Penyu, dan Renat, Kecamatan Yang baru
adalah :
Kecamatan Kuantan Tengah, Pasir Penyu, dan Renat, Kecamatan Yang baru
adalah :
a. Kec. Benai ibukota Benai
b. Kec. Kelayang ibukota Simpang Kelayang
c. Kec. Rengat Barat ibukota Pematang Reba.
Pada tahun 1999 Kabupaten Indragiri Hulu dipecah lagi menjadi 2 kabupaten
yaitu Kabupaten Kuansing yan berkedudukan di Taluk Kuantan dan Kabupaten
Indragiri Hulu berkedudukan di Rengat. Pada tahu 2004 mengalami beberapa
pemekaran wilayah Kecamatan sehingga menjadi 14 kecamatan :
a. Kec. Rengat ibukota Rengat
b. Kec. Rengat Barat, ibukota Pematang Reba
c. Kec. Seberida, ibukota Pangkalan Kasai
d. Kec. Batang Gangsal, ibukota Seberida
e. Kec. Batang Cenaku, ibukota Aur Cina
f. Kec. Pasir Penyu, ibukota Air Molek
g. Kec. Lirik, ibukota Lirik
h. Kec. Kelayang, ibukota Simpan Kelayang
i. Kecamatan Peranap ibukota Peranap
j. Kec. Batang Peranap, ibukota Pematang
k. Kec. Rakit Kulim, ibukota Petonggan
l. Kec. Sungai Lala, ibukota Kelawa
m. Kec. Lubuk Batu Jaya, ibukota Lubuk Batu Tinggal
n. Kec. Kuala Cenaku, ibukota Kuala Cenaku.
LETAK GEOGRAFIS
Luas dan Letak Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu meliputi 8.198.26 km² (819.826,0 Ha) yang terdiri dari daratan rendah, daratan tinggi rawa-rawa dengan ketinggian 50-100m diatas permukaan laut. Kabupaten Indragiri Hulu terletak di : 0°15’ Lintang Utara, 1°5’ Lintang Selatan, 101°10’ Bujur Timur, 102°48’ Bujur Barat
Batas Wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu Berbatasan dengan: :
Luas dan Letak Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu meliputi 8.198.26 km² (819.826,0 Ha) yang terdiri dari daratan rendah, daratan tinggi rawa-rawa dengan ketinggian 50-100m diatas permukaan laut. Kabupaten Indragiri Hulu terletak di : 0°15’ Lintang Utara, 1°5’ Lintang Selatan, 101°10’ Bujur Timur, 102°48’ Bujur Barat
Batas Wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu Berbatasan dengan: :
Utara : kabupaten Pelalawan
Selatan : Kabupaten Bungo Tebo(Propinsi Jambi)
Barat : Kabupaten Kuantan Singingi
Timur : Kabupaten Indragiri Hilir
SEJARAH KOTA DUMAI
Nama Dumai menurut cerita rakyat tentang Puteri Tujuh, berasal dari kata di lubuk dan umai
(sejenis binatang landak) yang mendiami lubuk tersebut. Karena sering diucapkan cepat, lama kelamaan kata-kata
tersebut bertaut menjadi d'umai dan selanjutnya menjadi dumai
Pada era tahun 1930-an, Dumai merupakan suatu dusun nelayan kecil yang terdiri atas beberapa rumah nelayan.
Penduduknya bertambah ketika Jepang mendatangkan kaum romusha (pekerja paksa jaman penjajahan Jepang) dari Jawa. Seiring perubahan waktu,
terjadi perubahan status Dumai sebagai berikut
- Tahun 1945 - 1959, status Dumai tercatat sebagai desa.
- Tahun 1959 - 1963, Dumai masuk dalam wilayah Kecamatan Rupat.
- Tahun 1963 - 1964, Dumai berpisah dari Kecamatan Rupat dan berubah status menjadi kawedanan
- Berdasar PP No.8 Tahun 1979 tertanggal 11 April 1979, Dumai berubah status menjadi Kota Administratif (merupakan kota administratif pertama di Sumatera dan ke-11 di Indonesia) di bawah Kabupaten Daerah Tingkat (Dati) II Bengkalis.
- Berdasar UU No.16 Tahun 1999 tanggal 20 April 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 50, tambahan Lembaran Negara Nomor 3829), Dumai berubah status menjadi Kotamadya sehingga menjadi Kotamadya Dati. II Dumai. Seiring perkembangan politik di Indonesia, berdasar UU No. 22 Tahun 1999 maka Kotamadya Dumai berubah menjadi Kota Dumai. Masa jabatan Walikota Dumai pertama dari tanggal 27 April 1999 sehingga tanggal 27 April dijadikan hari ulang tahun Kota Dumai.
SEJARAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
TUGU CERANO |
Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya merupakan bagian dari Kabupaten
Indragiri Hulu. Wacana otonomi daerah yang berkembang pada tahun 1999
telah melahirkan terbentuknya sebuah kabupaten baru sebagai hasil dari
pemekaran Kabupaten Indragiri Hulu, yakni Kabupaten Kuantan Singingi
atau Kuansing yang memiliki ibu kota di Taluk Kuantan. Melalui
Undang-undang Nomor 53 tahun 1999, Kabupaten Indragiri Hulu secara resmi
dibagi menjadi dua bagian, yakni Kabupaten Indragiri Hulu dengan ibu
kotanya Rengat dan Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibu kotanya di
Taluk Kuantan.
Pada saat Kabupaten Kuantan Singingi menjadi sebuah Kabupaten
defenitif yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dengan 151 pemerintahan
Desa/Kelurahan. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Singingi, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Cerenti, dan Kecamatan Benai.
Sebagai pejabat Bupati Kabupaten Kuantan Singingi terhitung sejak
tanggal 8 Oktober 1999 sampai dengan 8 Oktober 2000 adalah Drs. H.Rusdji
S Abrus. Pada bulan Oktober 2000 diadakan pemilihan Bupati Kuantan
Singingi yang pertama dipilih oleh anggota legislatif, sebagai Bupati
dan Wakil Bupati terpilih adalah pasangan Drs. H.Rusdji S Abrus dengan
Drs. H. Asrul Ja’afar periode 2001- 2006. Ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24.133 Tahun 2001 dan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.24-134, diangkat dan ditetapkan
sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi. Selang
waktu 2 ( dua ) bulan Bupati Kuantan Singingi terpilih meninggal dunia,
jabatan Bupati digantikan langsung oleh Wakil Bupati, ditetapkan menjadi
Bupati Kuantan Singingi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 131.24-316 tanggal, 20 Agustus 2001. Kabupaten Kuantan
Singingi pada awalnya membawahi 6 ( enam ) kecamatan dimekarkan menjadi
12 ( dua belas ) kecamatan, kecamatan yang baru dimekarkan tersebut
adalah : Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Singingi Hilir, Kecamatan Pangean, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kecamatan Inuman.
Gubernur Riau HM Rusli Zainal meresmikan 21 proyek pembangunan
senilai Rp 1,1 triliun. Acara dipusatkan di halaman Sport Center Rumbai,
Kamis (14/3/13). Hadir di acara itu, Muspida Riau, seluruh kepala
dinas, kepala badan, tokoh masyarakat, pejabat Provinsi Riau dan Kota
Pekanbaru. Ini merupakan langkah
awal menuju Riau baru sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional wilayah
barat Indonesia dalam dalam mewujudkan Visi Riau 2020, yang menjadikan Riau
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, kebudayaan Melayu yang agamis di Asia
Tenggara.
Gubernur Riau H.M. Rusli Zainal berharap momen ini menjadi titik awal menuju
Riau baru, menuju cita-cita besar ke
depan, menjadikan Riau sebagai pertumbuhan baru ekonomi nasional
kawasan barat, dan Gubri juga berharap suatu saat nantinya, Riau bukan
suatu hal yang mustahil akan menjadi pintu gerbang
Infrastruktur Asia, yang sudah dimulai dari beberapa kawasan Timur
Pantai Sumatera. Kawasan Pantai Timur yang dimaksud Gubri ini
meliputi, pembangunan kawasan mulai dari Pelabuhan Dumai, Kuala Enok
Kabupaten Indragiri Hilir dan Pelabuhan Buton Kabupaten Siak. Hingga
kini, semuanya masih dalam tahap pengembangan.
21 mega proyek bernilai 1,1 trilyun tersebut terdiri dari berbagai infrastruktur bangunan, sarana jalan, sarana olahraga, sarana keagamaan dll. Dalam sambutannya , Gubri mengatakan pembangunan ini tidak
hanya untuk mengejar ketertinggalan Riau tetapi juga marwah dan prasasti
generasi masa mendatang dan pengabdian kita masa mendatang.Dalam kesempatan ini Gubri mengaku, masih banyak proyek Pemprov Riau yang belum diresmikan
salah satunya Main Stadium. dan ujar Gubri dalam waktu dekat Main Stadium Riau tersebut akan diresmikan.
Selain itu Gubri Rusli Zainal berharap cita-cita besarnya dapat dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin Riau nantinya. Pembangunan Riau ini, tidak boleh padam. Harus kita teruskan, harus kita dukung bersama,Proyek yang diresmikan ini tidak hanya milik kita hari ini. Tapi juga milik anak cucu kita. Kita harus mengejar ketertinggalan pembangunan kita dengan kerja keras,” ujar Gubri.
Adapun 21 mega proyek senilai 1,1trilyun yang diresmikan oleh Bapak Gubernur Riau H.M.Rusli Zainal, sebagai berikut :
Selain itu Gubri Rusli Zainal berharap cita-cita besarnya dapat dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin Riau nantinya. Pembangunan Riau ini, tidak boleh padam. Harus kita teruskan, harus kita dukung bersama,Proyek yang diresmikan ini tidak hanya milik kita hari ini. Tapi juga milik anak cucu kita. Kita harus mengejar ketertinggalan pembangunan kita dengan kerja keras,” ujar Gubri.
Adapun 21 mega proyek senilai 1,1trilyun yang diresmikan oleh Bapak Gubernur Riau H.M.Rusli Zainal, sebagai berikut :
- Hall Basket di Sport Center Rumbai Pekanbaru
- Hall Senam Sport Center, Rumbai.
- Gelanggang Remaja Pekanbaru
- Venue Sepak Takraw
- Gedung Aquatic Sport Center Rumbai
- Venues Atletik
- Venus Panjat Tebing
- Venue Base Ball
- Venue panahan
- Venue Volley Indoor
- Venue Tenis Lapangan
- Asrama Atlit
- Fly Over Tuanku Tambusai
- Fly Over Imam Munandar
- Jalan Akses Bandara Sultan Syarif Kasim II dan Jalan Naga Sakti
- Menara Bank Riau Kepri
- Kantor Dinas Perhubungan Riau
- Gedung Dekranasda Riau
- Gedung VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim II
- Tugu Titik 0 km atau Tugu Zapin
- Masjid Al Hidayah
Bingung hendak kemana menghabiskan waktu liburan di Kota Pekanbaru dan sekitarnya ? Salah Satu Pusat Pelatihan Gajah yang ada di Riau tepatnya di Kecamatan Minas Kabupaten Siak, bisa menjadi salah satu alternatif tempat wisata keluarga.
Pusat Latihan Gajah Riau yang berada di Minas ini berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim yang dibawah pengawasan Kementerian kehutanan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Terdapat 22 ekor gajah yang berada di Pusat latihan Gajah Minas ini.
Keberadaan Gajah di provinsi Riau sangat memprihatinkan. Konflik antara Manusia dan Gajah sering terjadi, sudah ada beberapa manusia yang menjadi korban keganasan gajah, begitupun dengan gajah, sudah tidak terhitung Gajah yang mati kemudian gadingnya diambil untuk dikomersilkan seperti yang terjadi di taman nasional tesso Nillo. Konflik Gajah dan Manusia tidak berkesudahan akibat ketidakseimbangan ekosistem yang ada. Konversi hutan alam menjadi lahan perkebunan menjadi penyebab utama munculnya konflik tersebut, gajah dan hewan lain kehilangan habitat aslinya.
Pusat Latihan Gajah Riau yang berada di Minas ini berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim yang dibawah pengawasan Kementerian kehutanan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Terdapat 22 ekor gajah yang berada di Pusat latihan Gajah Minas ini.
Keberadaan Gajah di provinsi Riau sangat memprihatinkan. Konflik antara Manusia dan Gajah sering terjadi, sudah ada beberapa manusia yang menjadi korban keganasan gajah, begitupun dengan gajah, sudah tidak terhitung Gajah yang mati kemudian gadingnya diambil untuk dikomersilkan seperti yang terjadi di taman nasional tesso Nillo. Konflik Gajah dan Manusia tidak berkesudahan akibat ketidakseimbangan ekosistem yang ada. Konversi hutan alam menjadi lahan perkebunan menjadi penyebab utama munculnya konflik tersebut, gajah dan hewan lain kehilangan habitat aslinya.
Perjalanan menuju Pusat Latihan Gajah Minas tidaklah sulit,karena kita akan dibantu dengan panduan papan nama petunjuk arah. Dari Kota Pekanbaru perjalanan menuju lokasi Pusat Latihan gajah dapat ditempuh dengan waktu lebih kurang 60menit. Dari Kota Pekanbaru perjalanan kita lakukan melewati Rumbai menuju Minas Kabupaten Siak, setelah
melewati Hotel Rindu Sepadan, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif
Hasim kira-kira sekitar 8km dari lokasi itu kita akan melewati Persimpangan menuju Perawang dan sekitar 1km dari Simpang Perawang di sisi kiri jalan ,kita akan menemukan plang nama Pusat Latihan Gajah (PLG Minas).
Hamparan Kebun Sawit dan Pipa Gas akan menemani kita hingga menuju lokasi
Hamparan Kebun Sawit dan Pipa Gas akan menemani kita hingga menuju lokasi
Lokasi Pusat Latihan Gajah. Jalan tanah kuning yang keras akan kita lalui hingga nanti akan bertemu sebuah gapura bertuliskan Selamat datang di Pusat Latihan Gajah. Jangan khawatir untuk tersesat ataupun nyasar karena adanya petunjuk arah menuju Lokasi Pusat Latihan Gajah.
Selama di Pusat Latihan Gajah, kita dapat berinteraksi dengan gajah-gajah liar yang telah di
latih untuk bersahabat dengan manusia. Kalau ke Pusat Latihan Gajah jangan lewatkan momen saat gajah dimandikan oleh pawangnya, serta saat gajah minum susu, uniknya gajah yang ada di Pusat Latihan Gajah Minas hanya mengkonsumsi susu merk tertentu saja, jika ia mengkonsumsi susu merk lain menurut para pawang gajah tersebut akan sakit perut.
Jika kita ke Pusat Latihan Gajah Minas sangat disarankan untuk pergi pagi hari dan sore hari untuk menyaksikan gajah -gajah digiring oleh pawangnya untuk mandi di sungai dan kemudian gajah akan digiring kehutan. Jangan sampai terlewatkan momen untuk berpoto bersama gajah, atau jika perlu kita turut memberikan gajah tersebut makan, dan menaiki gajah, namun kita mesti tetap berhati-hati dan waspada tapi kekhawatiran kita akan sedikit berkurang karena pawang gajah akan setia mendampingi gajah.
Di Pusat Latihan gajah Minas ini kita juga dapat mewancarai pawang, mendokumentasikan Gajah dengan liputan pembuatan film dokumenter, namun untuk meliput ativitas gajah dan membuat film, terlebih dahulu kita harus mengantongi izin dari Balai Besar Konservasi Sumber daya Alam Riau.
Open Recruitmet Liasion Officer (LO) Islamic Solidarity Games III (ISG III) Tahun 2013.
3rd Islamic Solidarity Games Indonesia |
Persyaratan :
1. Pria atau wanita berusia 18-30tahun
2. Tinggi badan Minmal : Pria : 160cm, wanita 155cm
3. Mampu secara aktif berbahasa Inggris, Arab atau Perancis
4. Pendidikan Minimal SMA /sederajat
5. Berpenampilan Menarik
6. Berbadan Sehat
7. Fotokopi Identitas Diri (KTP/SIM/Kartu mahasiswa)
8. Fotokopi ijazah terakhir
9. Surat keterangan kesehatan
10. Fotokopi Sertifikat/piagam/Sk/Dokumen lain yang dianggap mendukung.
Formulir pendaftaran dapat diambil dipanitia dan semua berkas pendaftaran dapat dikirimkan langsung (tidak dapat diwakilkan) pada tanggal : 25 Februari 2013 - 14 maret 2013 pukul 09.00-16.00 (hari kerja) ke alamat sebagai berikut
Panitia Pelaksana Islamic Solidarity Games III 2013 Bidang Personalia dan Seragam Jl Gajah Mada O 1 Pekanbaru