Malalak Tradisi Lisan dari Kampar Kiri

Malalak merupakan tradisi lisan yang bersajak prosa liris, dan berbahasa Melayu Kampar Kiri, Tradisi atau kebiasaan Malalak sangat berhubungan dengan ungkapan perasaan atau ungkapan hati seorang penutur Malalak. Malalak itu juga dapat dikatakan sebuah nyanyian ratapan atau nyanyian kesedihan atau cetusan perasaan yang menceritakan riwayat hidup seseorang yang telah meninggal atau seseorang yang dirindukan. Jadi dapat dikatakan Malalak merupakan ratapan, jerit tangis, atau senandung hati yang diuntai dalam bentuk kata-kata yang halus dan spontan, sebagai ungkapan perasaan yang sedih



Malalak merupakan Senandung seorang wanita yang mendapat tekanan batin dari sang kekasih. Isi dan irama malalak lebih cenderung seperti ratapan dan tangisan nasib diri sendiri. Malalak berisikan luapan perasaan, gejolak jiwa dan rindu dendam seorang wanita untuk kekasih yang telah meninggalkannya. Alat musik yang mengiringi malalak adalah rebab ditampilkan dalam sebuah pertunjukan. 

Contoh syair Malalak: Indak dapek dondang di ayu tidak dapat dendang air Dondang di daghek’kan dendang didekatkan dilalukan juo dilewatkan juga Indak dapek di dalam dunio, tidak dapat di dalam dunia Di akhirat kan deyen tuntuik juo diakhirat akan ku tuntut juga Di dalam tanah jasad batamu di dalam tanah jasad bertemu

Penasaran dengan Syair Malalak ? berikut Video Tradisi Lisan Malalak dari Kampar Kiri 

 

0 komentar: