Cegak merupakan tarian tradisi pengobatan suku Bonai di Rokan Hulu.
Penari cegak berpakakan daun pisang yang sudah kering dan muka mereka
ditutup dengan kulit kayu, tarian ini diiringi musik bebano dan
pembacaan mantra dan syair.
Cegak artinya sembuh. Tari Cegak merupakan representasi dari kisah
tragedi lima orang masyarakat Suku Bonai dalam menuntut ilmu kebatinan.
Asal mula tarian ini dimulai oleh lima orang pemuda Suku Bonai yang
sedang mempelajari ilmu kebatinan. Karena mendapat perlawanan dari para
penguasa, mereka melarikan diri dan mendapati jalan buntu sehingga
mereka bersembunyi di kebun pisang, kemudian memakai ilmu kebatinan yang
baru dipelajari dengan cara menghilang dan menyerupai manusia dengan berpakaian daun pisang.
Meskipun berhasil, akan tetapi mereka tidak bisa merubah wujud mereka
kembali ke wujud asal.
Kemudian mereka berjalan melewati sebuah
keramaian, perhelatan dengan musik gondang borogong, kelima pemuda itu
kemudian menari mengikuti irama gondang borogong. Pada saat musik
gondang borogong berhenti, tak disangka kelima pemuda berubah normal
kembali, tidak lagi terlihat mengenakan pakaian berdaun pisang dan akhirnya
mereka sembuh atau disebut Cegak. Pertunjukan tari Cegak tidak terlepas
dari kehidupan masyarakat Suku Bonai itu sendiri, sebab menjadi salah
satu unsur penting untuk eksistensi Suku Bonai, dan dipandang
masyarakatnya sebagai helat yang tinggi adatnya, karena tari Cegak ini
hanya ada di desa Ulak Patian dan menjadi simbol kebudayaan dari
masyarakat Suku Bonai.
Secara umum, tari Cegak adalah tarian
hiburan yang ditujukan kepada penonton yang menyaksikan. Pertunjukan
kesenian tari tradisional Cegak, ciri khasnya adalah penari menggunakan
krisiek pisang atau daun pisang yang dikeringkan dan dijadikan kostum
dalam penampilannya. Untuk kepala para penari menggunakan pelepah pinang
yang sudah dibentuk menyerupai topeng.
Ada 12 gerakan yang ditarikan
dalam pertunjukan tari Cegak yaitu:
* Gerak silek pembuka
* Ancang-ancang
* Gerak Tikam Satu
* gerak Tikam Dua
* Gerak Tikam Tiga
* Gerak Tikam Empat
* 7 Gerak Masuk Lua
* Gerak Masuk Dalam
* Gerak Guguo
* Gerak Guguo Busamo
* Gerak Bangkik
* Gerak Penutup.
Tari
Cegak menggunakan properti ambung dan kajo, diiringi oleh empat atau
lima orang pemusik yang memainkan alat musik tradisional yang terdiri
dari calempong, gendang, dan gong. Tari Cegak dapat ditampilkan kapan
saja baik siang maupun malam hari dan dapat ditampilkan dimana saja
seperti di lapangan, halaman rumah, los pasar, maupun dipanggung
pertunjukan.
Keberadaan pertunjukan Tari Cegak sangat diterima
dan ditanggapi dengan baik oleh masyarakat Suku Bonai itu sendiri,
masyarakat Desa Ulak Patian, masyarakat Rokan Hulu serta masyarakat luar
Rokan Hulu, dan keberadaan tari Cegak tidak bertentangan jika ditinjau
dari beberapa aspek yaitu aspek sejarah, aspek adat, aspek agama, aspek
masyarakat, aspek pendidikan dan aspek seni pertunjukan.
Pada
Tahun 2019 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan telah menetapkan 267 karya budaya sebagai Warisan Budaya
Tak Benda Indonesia dan Tari Cegak menjadi salah satu dari Warisan BudayaTak Benda dengan Nomor Registrasi 201900839.
0 komentar:
Posting Komentar