TARI RENTAK BULIAN

Rentak Bulian merupakan ritual pengobatan, dimana diambil dari Kata Rentak dan Bulian. Rentak yang maksudnya merentak atau melangkah, dan Bulian adalah tempat singgah mahluk bunian atau mahluk halus dalam bahasa daerah Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan suasana dan unsur magis, dan sebelum ritual tari dilakukan dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama oleh penari. Ritual tersebut diantaranya sebagai berikut :
  1. Penari adalah terdiri dari delapan orang muda yaitu 7 ( tujuh ) perawan dara yang cantik dan molek tidak sedang kotor (bersih dari haid), serta 1 ( satu ) orang pemuda gagah perkasa yang baligh
  2. Hapal benar gerak dan laku tari
  3. Setiap penari tak ada yang berdekatan bertalian darah
  4. Seluruh penari mendapat izin tetua adat kampung
  5. Sebelum menari, penari sudah diasapi dengan gaharu
  6. Alat musik harus di keramati
  7. Mayang pinang terpilih mudanya serta perapian tak boleh di mantera
Acara ritual tari ini dilakukan sebelum pertunjukan tari. Apabila ritual tari ini diindahkan, biasanya akan mendapat celaka yang tak di inginkan.  Dalam jalannya tari, tubuh para penari biasanya akan dalam keadaan siap menari dengan catatan sehat dan juga akan menjadi media penolak bala oleh para mahluk gaib. Biasanya pula penari pria akan dalam keadaan setengah sadar pada akhir puncak tari. Pada waktu itulah pula penari pria tersebut akan memecahkan mayang pinang sebagai media pengobatan dengan merentak mengelilingi penari perempuan lainnya.
PERLENGKAPAN TARI
  • Bulian                :  Sejenis rumah rumahan atau pondok untuk tempat ritual
  • Perapian            :  Tempat untuk membakar sesaji
  • Kapur Sirih        : Alat untuk membuat balak atau tanda silang
  • Mayang Pinang  : Pohon pinang dan diukir motif melayu
  • Baju Adat          : Untuk dipakai para penari dan pemusik
  • Alat Musik         : Untuk pengiring tari

ALAT MUSIK PENGIRING TARI
  • Gong (alat dari besi logam sebagai pengiring ritme langkah kaki penari)
  •  Seruling (alat tiup dari buluh bambu pilihan berlubang tujuh sampai duabelas sebagai tangga nada)
  •  Ketok-ketok (dari sebongkah batang kelapa tua yang berdiameter 30-45 cm, di lubangi menyerupai kentongan pada daerah jawa)
  •  Tambur (gendang besar sebagai bass)
  • Kerincing pada kaki penari
  • Gendang

JALANNYA TARI
Tari diawali dengan musik yang bertalu dengan langkah rentak bulian khas irama daerah setempat. Para penari berturut – turut dari seorang penari laki-laki yang berada di tengah apitan dua orang penari perempuan yang membawa mayang pinang dan perapian, serta lima penari perempuan lainnya berjejer berurut di belakang penari laki – laki masuk ke tengah arena tari di mana telah terletak sebuah bulian. Lahkah kaki mereka kaku dan tangan menyilang kedada depan.    Penari laki – laki yang bertelanjang dada dan bersayap putih adalah pemimpin gerak dengan tatap mata yang tajam di sebut batin.   Dua penari perempuan dikanan dan kiri batin adalah pengawal yang bertugas membawa kelengkapan upacara yaitu perapian di sebelah kiri, dan mayang pinang di sebelah kanan.

Semua penari bergerak dipimpin batin sampai ke bulian. Dalam pada itu, sesempai di bulian batin melakukan upacara dibantu dua orang pengawal. Dari mengapikan perapian sampai dengan mengasapi mayang pinang serta membalak tubuh atau membuat tanda silang pada tubuh penari laki – laki.  Lima penari lain nya bergerak mengikiti ritme musik dalam posisi duduk dan mengambil sikap menyembah batin.

Setelah batin selesai upacaranya maka ia akan mentilik para penari perempuan di sekitar bulian. Para penari perempuan termasuk pengawal akan mengantisipasi apabila secara tiba – tiba batin dalam keadaan setengah sadar.  Ketika batin dalam keadaan setengah sadar, ia akan memecahkan mayang pinang sebagai simbolik pengobatan, kemudian kembali ia mengitari penari perempuan untuk menghilangkan bala. Sang pengawal mengambil sikap menjaga para penari lainnya dari bahaya ketidaksadaran sang batin. Pengawal akan merebut mayang dan batin kembali terjaga dari keadaan setengah sadar. nya.  Berikutnya , para penari akan mengitari bulian dan mengambil sikap pause atau berhenti sejenak dalam tari lalu kembali bergerak meninggalkan area tari. Dan tarian selesai

SUMBER :
Photo : Humas Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu
Naskah/ Deskripsi : sempene RIAU teater Rengat

3 komentar:

Bengkalis mengatakan...

Mantttaaaaaaaaapppppppppppp

Elong Buiang mengatakan...

Tarian sakral ... ada unsur magis juga ...

Biodata Master Chef Indonesia mengatakan...

Mantaappp