Batik Bono sebagai Cinderamata dan Ikon Daerah Pelalawan


Batik Indonesia
telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009, sejak saat itu tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari Batik Nasional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik dijelaskan sebagai kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam (lilin) pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu, atau biasa dikenal dengan kain batik (Ari Wulandari). Abiyu  Mifzal juga menambahkan batik berasal dari bahasa Jawa yaitu “amba” yang artinya titik atau mantik (kata kerja membuat titik), yang kemudian berkembang menjadi istilah “batik”, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar .
 
Dalam perkembagannya kini Batik tidak hanya berada di jawa saja, tetapi telah merambah ke berbagai daerah di indonesia dan bermunculan Batik batik lokal dengan berbagi kreasi terutama kearifan Lokal. Dan salah satu dari Batik yang bermunculan tersebut adalah Batik Bono yang berasal dari Pelalawan Provinsi Riau. 


Batik Bono  merupakan  pengrajin batik yang tergabung dalam Usaha Kecil Menengah hasil program binaan PT.RAPP, yang diberi nama Rumah Batik Andalan. Rumah Batik Andalan berdiri pada tanggal 1 Desember 2013 yang diketuai oleh Ibu Siti Nurbaya, dan telah memproduksi batik sejak tahun 2015. Batik hasil produksi Rumah Batik Andalan ini diberi nama batik Bono, Bono merupakan objek wisata andalan Kabupaten Pelalawan. Gelombang Bono menjadi  Objek utama yang dituangkan dalam media kain hingga menjadi Batik, tidak hanya Gelombang  Bono saja, Rumah Batik Andalan juga menggunkan motif Flora dan Fauna yang ada di Pelalawan sebagai motif Batik yaitu Daun Akasia, Daun Eukaliptus, Timun Suri,  Lakum. dll.

Batik Bono dari Andalan tidak hanya hadir sebagai Cinderamata Khas Pelalawan, tetpi juga sebagai media promosi atau memperkenalkan Ikon daerah pelalawan melalui media Batik, Gelombang  Bono sebagai objek wisata dan juga flora dan fauna khas Pelalawan dapat lebih dikenal oleh orang banyak melalui Batik Bono.
 
Batik  Bono tidak hanya digunakan oleh warga Pelalawan tetapi telah diekspor  Singapura, Malaysia, Brazil, China, dan Afrika Selatan. Batik Bono cukup nyaman dan mewah jika digunakan, Batik Bono telah digunakan oleh Artis Gita Gutawa, Jenita Janet dll, selain itu  Batik Bono juga pernah digunakan sebagai seragam dari Pasukan Pengamanan Presiden (PASPAMPRES), Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Dalu-Dalu dan tentunya masih banyak instansi lainnya yang menggunakan Batik Bono sebagai Seragam Kerja.

Pemilihan warna cerah menjadi salah satu ciri khas batik Bono , warna  merah, kuning dan hijau mendominasi Batik Bono, Batik Bono ini bisa didapatkan melalui pemesanan Online di Akun Instagram Rumah Batik Andalan dan dijual dengan Harga sekitar Rp.300.000,- hingga Rp.700.000,-.  Hasrinaldi salah satu pengguna Batik Bono mengungkapkan bahwa ia telah memiliki belasan Batik Bono, dan ia sudah langganan sejak dari dulu dan ia juga selalu menghadiahkan Batik Bono kepada teman-temannya yang berada di luar kota. Ia mengungkapkan Bahwa Batik Bono cukup berkelas dengan perpaduan warna, motif dan juga kainnya yang premium.
 
Keberadaan Batik Bono sebagai Cinderamata tidak bisa dipandang sebelah, tercatat Batik Bono Pelalawan merupakan Pemenang Anugrah Pariwisata Riau 2021 Nominasi Cindera Mata Terpopuler dan juga menjadi Nominasi Cinderamata Terpopuler pada API Award 2021 dan berikanlah dukungan pada Bati Bono dengan Vote pada akun IG @ayoalanjalanindonesia dan SMSm di 99386 vote dimulai pada 1 Juli 2021
.

0 komentar: