Tim Tiger Patrol Unit kerja sama WWF-Indonesia dan Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam Riau menemukan bunga raflesia merah-putih di
kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, Kabupaten Kampar,
Riau. Penemuan ini merupakan suatu hal yang fenomenal. Tim patroli menemukan lima bunga raflesia. Satu bunga dalam kondisi mekar sempurna dengan diameter sekitar
50 sentimeter; satu bunga akan mekar, berdiameter 20-25 sentimeter;
satu bunga masih berukuran sebesar kembang kol; dan dua bunga lainnya
masih sebesar bola tenis. Kelima bunga ditemukan di satu lokasi hutan
pada ketinggian 448 meter di atas permukaan laut.
Raflesia merah-putih (Rafflesia hasseltii) termasuk salah satu spesies tumbuhan langka. Statusnya genting dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Pemerintah melindungi tumbuhan ini melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Penduduk lokal di sekitar kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling menyebut bunga raflesia ini dengan sebutan "cendawan muka rimau". Warnanya merah kecokelatan dengan lempeng warna putih yang relatif besar dan bentuknya tidak beraturan. Karena perpaduan warna tersebut, bunga ini mendapatkan sebutan raflesia merah-putih.
Bunga ini merupakan jenis tumbuhan parasit dengan tumbuhan inang Tetrastigma leucostaphyllum. Wilayah penyebarannya meliputi Selat Peninsula Malaysia, Sarawak, dan Pulau Sumatera. Di Sumatera, bunga ini tersebar sangat terbatas, hanya di kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Sanglap, Jambi, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Riau.
Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling memang dikenal sebagai habitat alami harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan beberapa spesies kucing hutan. Pada 2012, perangkap kamera yang dipasang oleh tim monitoring WWF-Indonesia merekam lima dari tujuh spesies kucing hutan di lokasi yang sama dengan penemuan raflesia.
WWF-Indonesia menyatakan penemuan Raflesia Merah Putih membuktikan bahwa kondisi keragaman hayati di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling masih dalam kondisi baik. Namun, sayangnya kawasan tersebut juga semakin terancam oleh aktivitas perambahan dan pembalakan liar. (rls)
0 komentar:
Posting Komentar