Rumah Tuan Kadi Zakaria yang berada di jalan Senapelan Gang Pinggir merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Siak masa lalu. Rumah peninggalan Tuan Kadi Zakaria memang sudah dipugar tapi
tak mengubah bentuk asli bangunan, rumah ini terlihat megah dengan arsitektur Eropa masa lalu, konon rumah ini diarsiteki oleh arsitek yang membangun Istana Siak. Rumah ini dulunya menjadi pesanggrahan atau rumah
persinggahan Sultan Syarif Kasim II ketika bertandang ke Pekanbaru,bahkan ada kamar khusus Sultan.
Bahkan di rumah itu juga berbagai persoalan dan strategi menata Bandar
Senapelan selalu dibahas. ‘’Itu rumah kenangan masa lalu Sultan Siak,’’
ucap H Syahril Rais yang kini menempati rumah Tuan Kadi Zakaria disela acara Wisata Fotografi Kampung Bandar.
Tampilkan postingan dengan label PEKANBARU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PEKANBARU. Tampilkan semua postingan
Tugu 0km memiliki makna penting dan juga memiliki rangkaian nilai historis,bahkan tidak jarang Tugu 0km menjadi objek untuk berfoto. Tugu 0 Km Kota Pekanbaru memiliki sejarah dan mungkin rangkaian cerita yang unik dan aneh.
Setidaknya di kota pekanbaru saat ini terdapat 2 Tugu Titik 0Km. Tugu 0Km pertama terdapat di Gudang Pelabuhan Indonesia I (Gudang Pelindo I) di Kelurahan kampung dalam Kecamatan Senapelan. Kini Tugu 0Km yang berada di kecamatan Senapelan sudah tidak dianggap dan dijadikan 0 Km Kota pekanbaru, mungkin saja dahulunya tugu ini dijadikan 0Km karena disekitar tugu ini dulunya Senapelan dijadikan sebagai Pusat Pemerintahan Pekanbaru, mungkin dengan perkembangan waktu dan zaman Pusat Pemerintahan pekanbaru berpindah sehingga menyebabkan adanya Tugu Titik 0Km yang baru.
Tugu 0km lainnya terdapat di persimpangan jalan Jenderal Sudirman dan jalan Gajah Mada, Tugu 0km ini terbilang unik dan penuh kontroversial. Pada awalnya Tugu 0Km yang terdapat di perempatan jalan Jendral Sudirman dan Jalan Gajah mada ditandai dengan hadirnya sebuah Tugu Pesawat F-86 Sabre.
Dikemudian hari terjadi kontroversi
pemindahan Tugu Pesawat
North American F-86 Sabre yang telah puluhan tahun menjadi
ikon kota yang menandai titik 0km kota pekanbaru dan sekarang
digantikan dengan Tugu Tari Zapin yang terbuat dari Perak, patung dari perak ini dibuat
oleh pematung kelas dunia dari Bali I Nyoman Nuarta. Tugu Zapin ini
berharga 4,5Milyar. Tugu Zapin ini menggambarkan ciri khas daerah Riau
dengan menampilkan Tarian
Zapin sebagai simbol Melayunya. Tugu atau patung ini berbentuk sepasang
pemuda-pemudi yang sedang menarikan Tarian Zapin.
Liverpool FC International Football Academy Soccer School (LFCIFASS) membuka cabang sekolah bola di Pekanbaru, Riau. Klub sepak bola asal Inggris ini akan membawa filosofi 'The Liverpool Way'. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan bola pada usia dini yang lebih baik. Pekanbaru menjadi cabang pertama LFCIFAss di Indonesia setelah
perdana di buka di Jakarta . Di Liverpool FC International Football Academy Soccer School Pekanbaru anak-anak akan dilatih menjadi profesional, berkualitas
lebih disiplin agar benar-benar tercipta menjadi pemain yang handal dan
bisa berkancah dalam pertandingan internasional dan akan dilatih pelatih profesional yang berkelas.
LFCIPAss Pekanbaru memulai kegiatan Camp yang berisi
materi pelatihan singkat yang digelar selama tiga hari pada 5 hingga 7
Oktober 2012. Sementara untuk pendidikan fisik serta pelatihannya, akan
dimulai pada 12 Oktober. Soccer Camp di Liverpool FC International
Football Academy & Soccer Schools Indonesia Cabang Pekanbaru
dilaksanakan pada hari Jumat 5 Oktober, jam 16:00 - 18:00, Sabtu 6
Oktober jam 16:00 - 18:00, dan Minggu 7 Oktober jam 08:00 - 10:00.Tempat
pelaksanaan Soccer Camp dan latihan di Lapangan Arhanudse Baterai R,
Harapan Raya. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: 0761
9860234 atau 081267153234 atau langsung datang ke Sekretariat Liverpool FC International Football Academy Soccer School (LFCIFASS) Jalan Kapling I Pekanbaru.
Pemerintah
Provinsi Riau membangun sebuah kawasan Pusat Bisnis di Bandar
Serai (Bandar Seni Raja Ali Haji) Eks Purna MTQ Nasional tahun 1994.
Kawasan ini diberi nama
Riau Town Square (RITOS), dan diperkirakan proses pembangunannya akan menelan dana
Rp1,1 triliun . Nantinya akan menonjolkan identitas melayu dengan konsep komersil dan budaya melayu.
Pembangunan Riau Town Square (RITOS) tidak menggunakan seluruh areal di
Purna MTQ. Bangunan bernilai seni dan budaya yang sudah ada tentunya
tetap dipertahankan, anjungan rumah dari kabupaten/kota di Riau, termasuk
anjungan rumah Kepri dan Batam (Kini Kepulauan Riau) tetap akan
dipertahankan di kawasan
tersebut. Bandar Serai atau Eks Purna MTQ Nasional akan dijadikan kawasan multi guna, seperti hotel berbintang lima, sport
center, bussiness center, masjid dan islamic center. Selain itu di kawasan Riau Town Square (RITOS) juga terdapat Gedung Teater Idrus Tintin, Dewan Kesenian
Riau, Rumah Adat, Anjungan kabupaten/kota se Riau, Dekranasda, Yayasan
Raja Ali Haji, Akademi Kesenian Melayu Riau, Museum
kaum perempuan, dan lainnya. Untuk langkah awal di Riau Town Square (RITOS) dibangun Arena bowling dan Bilyard yang akan digunakan
untuk PON XVIII tahun 2012.
.
COLOK didalam bahasa melayu berarti alat penerang, masyarakat melayu memberi nama colok itu dengan sebutan “pelite” atau “pelito” yakni sejenis lampu teplok yang menggunakan sumbu kompor memakai minyak tanah sebagai bahan bakar penerangnya.
Lampu colok merupakan lampu tradisonal yang biasa dipakai dipakai untuk menerangi kegelapan di daerah Pedesaan. bahan lampu colok ini bisa terbuat dari bambu, seperti obor. Ada juga kaleng atau botol bekas minuman yang dibuat seperti lampu senter. Setelah itu di isi dengan minyak tanah untuk menyalakan sumbu yang terpasang di tengahnya. Di daerah Riau Pesisir, sehari-hari Colok digunakan sebagai alat penerangan yang diletakkan didepan pintu rumah, dan berguna menemani disaat anak-anak pergi mengaji dan belajar didalam kegelapan malam, penerangan colok ini sangat berguna disaat aktivitas masyarakat berada diluar terutama bagi nelayan yang akan pergi melaut.
Seorang warga yang berusaha untuk menyalakan Lampu Colok |
Nyala Api Lampu Colok |
Salah satu Lampu Colok yang berbentuk Mesjid |
Seiring dengan berjalannya waktu, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi turun temurun, masyarakat Melayu terutama menjelang penghujung bulan Ramadhan menggunakan penerangan colok ini sebagai hiasan didepan rumah,terutama dalam menghadapi malam lailatul qadar, aneka bentuk colok yang dibuat masyarakat dengan menggunakan bahan kaleng minuman bekas, botol kaca minuman, bambu yang diberi sumbu sampai dengan colok yang dibuat khusus seperti tabung menggunakan bahan baku seng dan alumunium.
Tarian Senandung Syukur Seribu Bulan sebagai Tari Pembukaan Festival Lampu Colok Tahun 1432H di Lapangan Bukit Senapelan Pekanbaru |
Bentuk Model Colok yang telah dimodifikasi |
Festival Lampu Colok ini dapat di jumpai,diseluruh daerah di Provinsi Riau, di Pekanbaru tahun 2011 atau 1432 Hijriah ini Festival lamu colok dipertandingkan antar Kecamatan se Pekanbaru, dan pembukaanya di lakukan pada malam 27 Ramadhan bertempat di Lapangan Bukit Kecamatan Senapelan. Festival lampu Colok merupakan khasanah warisan Budaya tempo dulu yang bertahan hingga sekarang. Dan Kini Festival Lampu Colok telah menjadi agenda Wisata bagi beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau.
Venue Cabang Olahraga Gulat dan Judo pada event olahraga terbesar tanah air PON XVIII Riau tahun 2012 berada di Gedung Pusat kegiatan Mahasiswa (PKM) UIR (Universitas islam Riau).
Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau tengah bersolek dalam menghadapi Perhelatan Olahraga terbesar di tanah Air. Berbagai infrastruktur dibangun, infrastruktur yang ada dipercantik. Beberapa fasilitas gedung Olahraga dibangun dengan Konsep Green, Bandara diperbesar,begitupula dengan sarana transportasi, salah satu diantaranya pembangunan 2 (dua) fly over di ruas jalan Jenderal Sudirman.
Pembangunan 2 fly over di ruas Jalan Jendral Sudirman mempercantik tata ruang Kota pekanbaru, pembangunan fly over dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Fly over berornamen Melayu yang merupakan cerminan semangat inovasi dan nilai-nilai perkembangan, kebersamaan dan kekompakan masyarakat Melayu di Bumi Lancang Kuning. Masyarakat Riau selalu ramah dan hangat menerima siapa pun yang datang ke daerah Riau, dengan muka jernih dan hati yang bersih.
Pembangunan 2 fly over di ruas Jalan Jendral Sudirman mempercantik tata ruang Kota pekanbaru, pembangunan fly over dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Fly over berornamen Melayu yang merupakan cerminan semangat inovasi dan nilai-nilai perkembangan, kebersamaan dan kekompakan masyarakat Melayu di Bumi Lancang Kuning. Masyarakat Riau selalu ramah dan hangat menerima siapa pun yang datang ke daerah Riau, dengan muka jernih dan hati yang bersih.
Tak khayal lagi kiranya fly over tersebut pantas disebut kombinasi kultur melayu dan modernisasi, fly over tersebut dibangun dengan megah secara modern dan tanpa menghilangkan kultur dan identitas lokal melayu. Kombinasi motif dan pilihan warna dengan nuansa kultur Melayu menjadikan jembatan layang itu kian menawan. Bangunan dengan ornamen Melayu itu, tentu membuat masyarakat tempatan dan pendatang menyadari sedang berada di Provinsi Riau yang kental dengan budaya Melayu.
Motif Pucuk Rebung Khas melayu, motif itik pulang petang dan perahu lancang kuning menghiasi beberapa bagian dari fly over. Dan semua ornamen dan motif khas melayu tersebut diberi warna dengan warna khas melayu. Dari motif pucuk rebung, itik pulang petang hingga perahu lancang kuning tampak tertata rapi di bangunan yang akan menjadi kado Hari Ulang Tahun Provinsi Riau ke-55 itu.
Provinsi Riau memiliki Visi Riau 2020 yaitu menjadikan Riau sebagai Pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, dan fly over dengan motif Melayu merupakan wujud keseriusan Pemerintah Provinsi Riau dalam mendukung pengembangan budaya Melayu menuju Visi Riau 2020. Selain itu fly over dengan sentuhan motif Melayu ini juga menjadi ajang sosialisasi bagi dunia luar.
SENARAI TRADISI PETANG MEGANG
Ziarah Makam Disamping Mesjid Raya Pekanbaru yaitu Makam Pendiri Kota Pekanbaru Sultan Abd. Jalil Alamuddinsyah, yang diawali dengan penjelasan singkat mengenai sejarah makam pendiri Kota Pekanbaru dan Makam Lainnya oleh LAM (Lembaga Adat Melayu) Pekanbaru. Dan kemudian dilakukan doa arwah untuk para arwah pendiri Kota Pekanbaru dan keluarganya oleh Imam Mesjid Raya Pekanbaru
Peserta pawai diarak emnuju tepian Sungai Siak diiringi lagu melayu serta iringan kompang dan rebana.
Pada masa pemerintahan Kerajaan Siak Sri Indrapura yang pusat pemerintahannya terletak di Bandar "Senapelan" (Pekanbaru) dan banyak perkembangan telah terjadi. Pasar Bawah yang dibangun oleh Sultan Siak (Sultan Abdul Jalil Mahmuddinsyah tahun 1767) yaitu sebuah pasar baru yang sangat ramai dikunjungi pedagang dan pembeli yang berdatangan dari Pagaruyung,Singapura dan Malaya.
Pasar yang baru dibangun hanya sekali seminggu (sepekan) beroperasinya. Dari nama "Pasar Senapelan" inilah lahir nama Pekanbaru.
Pekan.................berarti pasar sekali seminggu
Baru...................berarti baru dibangun saat itu
Sekarang ini penduduk asli Pekanbaru menyebar keseluruh kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, mereka telah membaur dengan masyarakat pendatang. Oleh karena itulah,dikota Pekanbaru ini kita jarang mendengar kelompok masyarakat menggelar kesenian dan budaya melayu. Akibat dari dampak dan perlembangan serta kemajuan zaman yang seba modern inilah,maka tradisi asli leluhur semakin lama semakin tergusur terlebih lagi masuknya pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Sadar akan hal tersebut Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru, berusaha mencoba melestarikan kembali tradisi budaya masyarakat Pekanbaru masa lalu. Adapun tradisi/budaya yang telah diangkat adalah Petang Megang/Petang Belimau, Festival Lampu Colok, Ziarah Makam dll.
PETANG MEGANG (PETANG BELIMAU)
Petang Megang adalah suatu petang (sore hari) yang pada esok harinya akan melaksanakan ibadah puasa. Petang Megang (Petang Belimau) sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat, ada yang membuat kue,serta masak-masakan khas melayu yang sengaja mereka buat untuk mereka makan. Juga ada makanan yang dikemas dalam bentuk wadah seperti tabak (Khas Indragiri Hulu) yang disi dengan telur dan makanan lain kemudian dihias sedemikian rupa dan diarak keliling hingga ke Sungai Siak. Disamping itu juga ada air rebusan limau purut dicampur dengan serai wangi, ako siak-siak,daun nilam,mayang pinang, dilengkapi dengan irisan bunga rampai. AIr rebusan tersebut digunakan untuk mandi, mandi tersebut dinamakan " Mandi Belimau" . Pada masa lalu masyarakat Pekanbaru mengadakan Mandi Belimau di Sungai Siak,kala itu kondisi Sungai Siak masih bersih tidak tercemar seperti saat ini.
- Ziarah Makam (Pemakaman Senapelan)
- Ziarah Makam Disamping Mesjid Raya Pekanbaru (Makam Pendiri Kota Pekanbaru Sultan ABd. Jalil Alamuddinsyah)
Ziarah Makam Disamping Mesjid Raya Pekanbaru yaitu Makam Pendiri Kota Pekanbaru Sultan Abd. Jalil Alamuddinsyah, yang diawali dengan penjelasan singkat mengenai sejarah makam pendiri Kota Pekanbaru dan Makam Lainnya oleh LAM (Lembaga Adat Melayu) Pekanbaru. Dan kemudian dilakukan doa arwah untuk para arwah pendiri Kota Pekanbaru dan keluarganya oleh Imam Mesjid Raya Pekanbaru
- Shalat Ashar Berjamaah di Mesjid Raya
- Arak-arakan mandi Belimau
Peserta pawai diarak emnuju tepian Sungai Siak diiringi lagu melayu serta iringan kompang dan rebana.
- Acara Puncak Mandi Belimau
Tak lengkap jika berkunjung ke Pekanbaru jika tidak singgah atau
berbelanja di Pasar Bawah Pekanbaru. Orang-orang dari luar Pekanbaru
selalu menjadikan pasar bawah sebagai salah satu tempat yang harus
dikunjungi jika mampir ke pekanbaru. Pasar Bawah Pekanbaru merupakan
pasar yang tertua di kota Pekanbaru yang berada di persis di tepi sungai
Siak dan Pelabuhan.
Pasar yang terletak di sebelah
utara Pekanbaru ini merupakan pusat perbelanjaan yang banyak menyediakan
barang-barang antik, pernak-pernik aksesori rumah tangga, baik dari
dalam maupun luar negeri.
Selain itu, pasar ini juga terkenal sebagai salah satu pusat
perbelanjaan barang elektronik bekas (second hand) yang berasal dari
luar negeri. Dahulu, barang-barang bekas atau selundupan dari luar
negeri belum diawasi ketat oleh pemerintah. Namun, seiring berjalannya
waktu, berangsur-angsur pemerintah mulai memperketat peraturan.
Barang-barang yang dulunya bisa masuk, sekarang tidak bisa bebas masuk
lagi.
Berbagai barang eks
luar negeri dengan kualitas impor yang dijual dengan harga "miring",
seperti keramik dari Cina, karpet dari Timur Tengah, tas wanita dari
Italia, dan aneka guci dan patung. Selain itu, di pasar ini terdapat
beragam barang-barang elektronik dan berbagai jenis makanan kecil yang
hampir semuanya merupakan produk luar negeri. Di pasar ini juga tersedia
jenis makanan khas Riau seperti lempuk Durian, Dodol kedondong, ikan
salai, Ikan Asin, selain itu juga tersedia kerajinan khas Riau seperti
batik Riau , Kain Songket Riau, Baju Melayu Khas Riau dll.
Jika Anda ingin memperpanjang SIM Anda di akhir pekan, langsung saja ke Mall SKA Pekanbaru. Gerai SIM ini buka dari pukul 10:00-21:00. Hanya menunggu beberapa saat,SIM anda telah diperpanjang. Yang memiliki keterbatasan waktu cukup datang ke Gerai SIM Mall SKA saja. Begitu mudah dan praktis.
If you want to extend you driver's license in weekends, just go ahead to SKA Mall Pekanbaru. The open from 10AM to 9PM. Just wait a while and drive license has been extended. No need until weekdays to go to Samsat Pekanbaru. Easy and simple.
ANDY LEEANO DARI YOGYA KE MILAN SINGGAH DI PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN VESPA TUA
Ifriandi atau biasa disapa dengan Andy Leeano pria asal Sumatra Barat yang berdomisili di Yogyakarta. Bertekad untuk melakukan perjalanan yang spektakuler, dari Kota Yogyakarta dengan menunggang Vespa tua, Andy Leeano akan melintasi
Asia dan Eropa menuju Milan, Italia seorang diri dengan menempuh jarak
sejauh 27.000 kilometer. Perjalanan
sepanjang 27.000 kilometer rencananya akan ditempuh dalam waktu enam
bulan atau bisa saja lebih dari itu karena
faktor cuaca, lingkungan, dan konflik di negara yang bakal dilewati.
Andy bertolak dari Yogyakarta, Sabtu tanggal 1 Juni 2012, kemuadian ia melanjutkan perjalanan melewati berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Selama di Indonesia, ia memang nggak sendirian karena selalu ditemani timnya. Sesampainya di Dumai nanti, Andy akan menyeberang ke Malaka, Malaysia. Barulah ia akan memulai solo touring melewati Malaysia, Thailand, Myanmar, Nepal, Bangladesh, India, Pakistan, Irak, Turki lalu melintasi sejumlah Negara Eropa hingga akhirnya sampai di Italia. Perjalanan bertajuk Asia Eropa Tour 2012 ini udah ia impikan sejak tahun 2008 lalu dan baru bisa terwujud sekarang. Untuk mewujudkannya, kolektor ratusan Vespa ini menyiapkan dana hampir Rp 1 miliar.
Andy telah mempersiapkan semua peralatan yang ia butuhkan dalam perjalanan Tur Asia-Eropa 2012, Andy yang telah mengantongi SIM intenasional membekali skuternya yang buatan 1961 dengan Global Positioning System (GPS), tangki modifikasi kapasitas 29 liter yang cukup untuk 1.000 kilometer, ban cadangan, megafon untuk mengusir binatang buas. Kompor gas kecil, oli mesin, P3K, sleeping bag, hingga pakaian ganti ala kadarnya juga sudah disiapkan. Berbagai bendera kecil negara yang akan dilewati dan bendera Indonesia ukuran besar juga tak lupa dipasang di jok belakang Vespa.
Vespa Milik Andy Leeano |
Andy bertolak dari Yogyakarta, Sabtu tanggal 1 Juni 2012, kemuadian ia melanjutkan perjalanan melewati berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Selama di Indonesia, ia memang nggak sendirian karena selalu ditemani timnya. Sesampainya di Dumai nanti, Andy akan menyeberang ke Malaka, Malaysia. Barulah ia akan memulai solo touring melewati Malaysia, Thailand, Myanmar, Nepal, Bangladesh, India, Pakistan, Irak, Turki lalu melintasi sejumlah Negara Eropa hingga akhirnya sampai di Italia. Perjalanan bertajuk Asia Eropa Tour 2012 ini udah ia impikan sejak tahun 2008 lalu dan baru bisa terwujud sekarang. Untuk mewujudkannya, kolektor ratusan Vespa ini menyiapkan dana hampir Rp 1 miliar.
Andy Leeano dengan Vespa Tahun 1961 melakukan Tur Asia-Eropa |
Andy telah mempersiapkan semua peralatan yang ia butuhkan dalam perjalanan Tur Asia-Eropa 2012, Andy yang telah mengantongi SIM intenasional membekali skuternya yang buatan 1961 dengan Global Positioning System (GPS), tangki modifikasi kapasitas 29 liter yang cukup untuk 1.000 kilometer, ban cadangan, megafon untuk mengusir binatang buas. Kompor gas kecil, oli mesin, P3K, sleeping bag, hingga pakaian ganti ala kadarnya juga sudah disiapkan. Berbagai bendera kecil negara yang akan dilewati dan bendera Indonesia ukuran besar juga tak lupa dipasang di jok belakang Vespa.
Vespa Milik Andy Leeano |
Perjalanan yang dilakukan Andy bukanlah perjalanan biasa, tetapi ia memiliki misi yang mulia, Andy mempromosikan Budaya, wisata Indonesia dan juga Global Warming. Saat berkendara dan beraudiensi di Luar Negeri Andy nantinya akan mengenakan pakaian khas Yogyakarta, yaitu
celana panjang batik, pakaian surjan bermotif lurik, lengkap dengan
blangkon di kepala.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Luar Negeri, Rabu malam tanggal 13 Juni 2012 Andy singgah di Kota Pekanbaru, Pekanbaru bukanlah Kota yang asing bagi Andy karena di pekanbaru Andy pernah mengenyam pendidikan di SMK Negeri 2 Pekanbaru (dahulu STM). Tim Riaudailyphoto.com mendapatkan suatu kehormatan besar karena menjadi media pertama di Riau yang dapat bertemu dengan bang Andy.