Tampilkan postingan dengan label INDRAGIRI HULU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INDRAGIRI HULU. Tampilkan semua postingan
SIMPANG TUGU PERANAP berada di Kecamatan Peranap, bisa dikatakan Tugu ini titik 0 km Kecamatan Peranap dan berada persis di Tengah-tengah Kecamatan Peranap. Masyarakat Peranap menyebut tugu ini dengan Simpang Tugu




Situs Cagar Budaya Komplek Pemakaman Raja -Raja Indragiri ini terdapat di Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. Kompleks ini merupakan salah satu dari sekian banyak Kompleks Pemakaman Raja Indragiri yang tersebar dibeberapa Kecamatan di Indragiri Hulu
.
Di Komplek Pemakaman Raja -Raja Indragiri Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu ini, terdapat Makam Raja Indragiri beserta Keluarga dan Pengikutnya. Diantaranya terdapat Makam Raja Narasinga II beserta Putranya Sultan Usuluddin serta Makam Panglima Raja Narasinga II yaitu Andi Sumpu Muhammad yang bergelar Panglima Jukse Besi yang memiliki makam sepanjang 12meter.

Makam Raja Narasinga II

Raja Narasinga II atau Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga II yang bergelar Zirullah Fil Alam memerintah dari tahun 1473-1532.



Makam Sultan Usuluddin
Sultan Usuluddin merupakan Putra dari Raja Narasinga



Makam Ahmad Alamsyah Putra (Kesedangan Sultan Indragiri)







Makam Raja Usman Fadillah Gelar Tun Kecik Mangkubumi Indragiri



Baca Juga :
Istana Kerajaan Indragiri
Makam Raja-Raja Indragiri Japura
Kerajaan Indragiri Peranap
Makam Panglima Raja Narasinga II

Pompa Angguk ini terdapat di Desa Gudang Batu Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau, Pompa Angguk ini dulunya miliki STANVAC (Eks Perusahaan Minyak Bumi). Pompa angguk ini berfungsi  menyedot minyak dari perut bumi, kemudian miyak yang disedot dari perut bumi disalurkan  menuju stasiun pengumpul, dan dari stasiun pengumpul di salurkan lagi dengan pipa yang lebih besar menuju stasiun akhir dengan tangki-tangki raksasa.
Panglima Raja Indragiri Raja Narasinga II bernama Andi Sumpu Muhammad ia diberi gelar Panglima Jukse Besi. Jasad Panglima Jukse Besi dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja Indragiri Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. 


Makam Panglima Jukse Besi sepanjang 12 meter, konon panjang tubuh atau tinggi dari Panglima Jukse Besi 3 kali lebih panjang dari makamnya yaitu lebih kurang 35meter. Konon, saat dimakamkan tubuh atau jasad Panglima Jukse Besi dilipat menjadi 3 bagian, dan cerita ini telah menjadi cerita turun temurun bagi masyarakat sekitar di Makam dan juga di Kalangan Keluarga Kerajaan Indragiri. Wallahuallam, apakah benar atau tidak.


MESJID RAYA RENGAT TEMPO DULU (TAHUN 1958)
KANTOR PUSAT PERDAGANGAN SUMATRA DI RENGAT (TAHUN 1925)

PESAWAT MILIK PERUSAHAAN MINYAK STANVAC DI LIRIK
SUNGAI INDRAGIRI (TAHUN 1925)

PASAR AIR MOLEK (TAHUN 1968)

KUNJUNGAN KOLONIAL BELANDA KE MESJID INDRAGIRI/MESJID RAYA (TAHUN  1931)

Berfoto bersama dengan Calon Panglima Perang dari Cina yang bernama Go Hoeng Soen
DERMAGA JAPURA
MESJID RAYA LIRIK SEKARANG AR RAHMAN LIRIK
KAPAL TANKER MILIK  STANVAC
MESIN POMPA MINYAK DI MERBAU (SEKITAR LIRIK)
PENYEBERANGAN PASIR RINGGIT ( SEKARANG DESA PASIR RINGGIT KECAMATAN LIRIK)


SUMBER :
http://kitlv.pictura-dp.nl ( Masing-masing photo memiliki Hak Cipta)
RENGAT TEMPO DULU
KECAMATAN LIRIK FACEBOOK

MESJID RAYA RENGAT TEMPO DULU (TAHUN 1958)
KANTOR PUSAT PERDAGANGAN SUMATRA DI RENGAT (TAHUN 1925)


SUNGAI INDRAGIRI (TAHUN 1925)


KUNJUNGAN KOLONIAL BELANDA KE MESJID INDRAGIRI/MESJID RAYA (TAHUN  1931)

Berfoto bersama dengan Calon Panglima Perang dari Cina yang bernama Go Hoeng Soen

SUMBER : http://kitlv.pictura-dp.nl ( Masing-masing photo memiliki Hak Cipta)
GEOGRAFIS
Kecamatan Peranap memiliki luas daerah sebesar 1.700,98 Km2 (20.75% dari luas Kabupaten Indragiri Hulu) yang terdiri dari 12 Desa/Kelurahan yaitu Kelurahan Peranap,Kelurahan Baturijal Hilir, Desa Pauhranap, Desa Semelinang Tebing, Desa Katipo Pura, Desa Semelinang Darat, Desa Pandan Wangi, Desa Serai Wangi,  Desa Baturijal Barat, Desa Baturijal Hulu, Desa Setako Raya, Desa Gumanti.

MESJID RAJA PERANAP
Peranap merupakan salah satu kota penyangga di Kabupaten Indragiri Hulu, berada sekitar 250km dari Kota Pekanbaru. Dari Kota Pekanbaru perjalanan ke Peranap dapat dilalui melalui sarana transportasi Umum Kendaraan Roda Empat yang biasa disebut dengan Travel atau superben, dengan biaya perjalanan. Rp.50.000.

BATAS WILAYAH
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Pelalawan
- Sebelah Selatan dengan Propinsi Jambi
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Kuantan Singingi
- Sebelah Timur dengan Kecamatan Kelayang
KOMPANG : TRANSPORTASI SUNGAI YANG TERDAPAT DI PERANAP

Indragiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Indra” yang berarti mahligai dan “Giri” yang berarti kedudukan yang tinggi atau negeri, sehingga kata indragiri diartikan sebagai Kerajaan Negeri Mahligai. Kerajaan Indragiri diperintah langsung dari Kerajaan malaka pada masa Raja Iskandar yang bergelar Narasinga I. Pada generasi Raja yang ke 4 (empat) barulah istana Kesultanan Indragiri didirikan oleh Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga II yang bergelar Zirullah Fil Alam. Istana Kerajaan Indragiri salah satu objek Wisata Riau yang paling ramai dikunjungi.


ISTANA KERAJAAN INDRAGIRI
Indragiri derived from the Sanskrit of "Indra", which means palace and "Giri" which means a high status or country, so the word is defined as the Empire State Indragiri kingdom of Indragiri palace ordered directly from the Kingdom of Malacca at the time of Raja Iskandar whose surname Narasinga I. On the generation of the King of the 4 (four) then the Sultanate of Indragiri palace was founded by Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan NaraSinga II who holds Zirullah Fil Alam.
Situs Cagar Budaya Makam Raja- Raja Japura ini berada di Desa Japura, Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu. Disitus cagar budaya ini terdapat Makam Raja Japura dan Makam Datuk Bendahara idah Hitam 


Rentak Bulian merupakan ritual pengobatan, dimana diambil dari Kata Rentak dan Bulian. Rentak yang maksudnya merentak atau melangkah, dan Bulian adalah tempat singgah mahluk bunian atau mahluk halus dalam bahasa daerah Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan suasana dan unsur magis, dan sebelum ritual tari dilakukan dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama oleh penari. Ritual tersebut diantaranya sebagai berikut :
  1. Penari adalah terdiri dari delapan orang muda yaitu 7 ( tujuh ) perawan dara yang cantik dan molek tidak sedang kotor (bersih dari haid), serta 1 ( satu ) orang pemuda gagah perkasa yang baligh
  2. Hapal benar gerak dan laku tari
  3. Setiap penari tak ada yang berdekatan bertalian darah
  4. Seluruh penari mendapat izin tetua adat kampung
  5. Sebelum menari, penari sudah diasapi dengan gaharu
  6. Alat musik harus di keramati
  7. Mayang pinang terpilih mudanya serta perapian tak boleh di mantera
Acara ritual tari ini dilakukan sebelum pertunjukan tari. Apabila ritual tari ini diindahkan, biasanya akan mendapat celaka yang tak di inginkan.  Dalam jalannya tari, tubuh para penari biasanya akan dalam keadaan siap menari dengan catatan sehat dan juga akan menjadi media penolak bala oleh para mahluk gaib. Biasanya pula penari pria akan dalam keadaan setengah sadar pada akhir puncak tari. Pada waktu itulah pula penari pria tersebut akan memecahkan mayang pinang sebagai media pengobatan dengan merentak mengelilingi penari perempuan lainnya.
PERLENGKAPAN TARI
  • Bulian                :  Sejenis rumah rumahan atau pondok untuk tempat ritual
  • Perapian            :  Tempat untuk membakar sesaji
  • Kapur Sirih        : Alat untuk membuat balak atau tanda silang
  • Mayang Pinang  : Pohon pinang dan diukir motif melayu
  • Baju Adat          : Untuk dipakai para penari dan pemusik
  • Alat Musik         : Untuk pengiring tari

ALAT MUSIK PENGIRING TARI
  • Gong (alat dari besi logam sebagai pengiring ritme langkah kaki penari)
  •  Seruling (alat tiup dari buluh bambu pilihan berlubang tujuh sampai duabelas sebagai tangga nada)
  •  Ketok-ketok (dari sebongkah batang kelapa tua yang berdiameter 30-45 cm, di lubangi menyerupai kentongan pada daerah jawa)
  •  Tambur (gendang besar sebagai bass)
  • Kerincing pada kaki penari
  • Gendang
Taman Nasional Tesso Nilo adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu  Taman nasional ini diresmikan pada 19 Juli 2004 dan kini Taman Nasional Tesso Nilo menjadi salah satu primadona Wisata Riau. 

Terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia di setiap hektare Taman Nasional Tesso Nilo. Tesso Nillo juga adalah salah satu sisa hutan dataran rendah yang menjadi tempat tinggal 60-80 ekor gajah dan merupakan kawasan konservasi gajah selain itu Taman Tesso Nilo juga sebagai tempat  pelestarian habitat harimau Sumatera.

Masyarakat di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo mempertahankan pohon Sialang dan mengambil madu dari lebah yang ada di pohon sialang  dan menjadikan madu hutan sebagai usaha ekonomi alternatif. 



Tesso Nilo National Park is a national park located in Riau province, exactly in Regency Pelalawan and Indragiri Hulu Regency Park was inaugurated on July 19, 2004 and now Tesso Nilo National Park became one of the excellent Tourism Riau. 


There are 360 ​​species of flora which belong to 165 genera and 57 tribes, 107 species of birds, 23 species of mammals, three types of primates, 50 species of fish, 15 species of reptile and 18 amphibian species in each hectare Tesso Nilo National Park. Tesso Nillo also is one of the remaining lowland forests are home to 60-80 elephants and an elephant conservation area in addition to the Garden of Tesso Nilo as well as the Sumatran tiger habitat preservation. 



 Communities surrounding the Tesso Nilo National Park to maintain the tree and take the honey from the beehive bees in the tree honey beehive and make the forest as an alternative economic enterprises. 
Taman ini terletak di tengah kota Rengat, taman ini dijadikan tempat bermain dan tempat berkumpul anak-anak muda Kota Rengat. Ditengah taman ini terdapat sebuah tugu yang menyerupai sebuah obor.



This park is located in downtown Rengat, this park is used as a playground and a gathering place for young children Rengat City. Amid this garden there is a monument that resembles a torch.
Kerajaan Indragiri diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar Raja Merlang berkedudukan di Malaka. Demikian pula dengan penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II, tetap berkedudukan di Malaka. Sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. pada tahun 1473, waktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), beliau menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang.
PUING PUING GERBANG ISTANA RAJA INDRAGIRI PERANAP

Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Rengat. Dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, Belanda mulai campur tangan terhadap kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura.

                                                   TANGGA MASUK KE ISTANA

PUING-PUING ISTANA RAJA PERANAP

Kini Kerajaan Indragiri di Peranap hanya dapat dilihat dari puing-puing reruntuhan bangunan Istana yang tidak terawat dan berada dalam semak belukar.

Istana Raja Peranap ini dapat dijumpai di RW Kampung Baru sekitar 500m dari Pasar Peranap Kecamatan Peranap kabupaten Indragiri Hulu. Istana ini posisinya berhadapan langsung dengan Sungai Indragiri.

Kini puing-puning Istana Raja Indragiri Peranap menjadi salah satu Ikon Wisata Riau khususnya di Indragiri Hulu.