Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Melihat orang berselancar di pantai atau laut adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di beberapa tempat di dunia. Dan salah satu diantaranya terdapat di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau yang biasa di sebut dengan Ombak Bono Sungai Kampar. Selain di Muara Sungai Kampar Ombak Bono atau Tidal Bore juga terdapat di Sungai Gangga dan Brahmaputra (India dan Banglades), Sungai hindustan (Pakistan), Sungai Lupar (Malaysia) biasa disebut dengan benak batang Lupar, Australia, Inggris, Perancis yang biasa disebut dengan un mascaret, Inggris, Amerika, kanada, Mexico, Brazilia.




Ombak Bono Sungai Kampar menurut masyarakat tempatan di Teluk Meranti, Kuala Kampar, Pulau Muda tingginya mencapai 6-10meter, dari kejauhan suara deru bono sungai kampar sudah terdengar. Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung Laut, setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka, mereka biasa menyebut dengan "bekudo bono", dengan bekudo bono atau mengendarai bono para pendekar melayu dapat menjaga keseimbangan badan mereka.

                        
 
Bekudo bono memiliki nuansa mistis, sebelum dilakukan ritual bekudo bono terlebih dahulu dilakukakn upacara “semah” yang dilakukan pagi atau siang hari. Upacara dipimpin oleh bomo atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya.


GELOMBANG BONO OMBAK TUJUH HANTU
Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah.

Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.

Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang.

Hang Tuah Outbond merupakan salah satu alternatif tempat wisata di Kota Pekanbaru. Hangtuah  outbond hadir dengan konsep yang unik. Hang Tuah Outbond memanfaatkan batang kelapa sebagai wahana. Tentunya kita tidak perlu khawatir dengan batang kelapa tersebut,batang kelapa tersebut dijamin kuat dan kokoh, buah kelapa yang ada dibatang tersebut sudah tidak ada, buah kelapa tersebut sengaja dibuang untuk antisipasi hal-hal yang tidak dinginkan.


Hang Tuah Outbond berada di Jalan Hang Tuah Kulim Sebelum SPBU, HangTuah outbond hadir dengan memberikan beberapa wahana permainan yang asyik dan penuh tantangan untuk uji nyali. HangTuah Outbond menawarkan Paket High Rope, Fun Games, Outbond, Flying Fox dan Paintball. Tersedia juga paket untuk pelajar dan Mahasiswa. Hang Tuah outbond juga menawarkan paket untuk instansi atau kantoran selain dapat menikmati wahana yang ada nantinya kita juga akan dibimbing oleh instruktur dan Psikolog dari UIN Sultan Syarif Kasim.



Paket-Paket yang ditawarkan :

HIGH ROPE 
Rp.35.000/orang, Includes :
  • 5 Station High Rope
  • Flying Fox
  • Safety Equipment
FUN GAMES
Rp.75.000/orang, Includes :
  • Ice Breaking
  • Race Games
  • Market Games
  • Challenge Games Flying Fox
OUTBOND
Rp.150.000/orang, Includes :
  • Ice Breaking
  • Race Games
  • Market Games
  • Challenge Games Flying Fox 
  • High Rope
  • General Paintball

PAINTBALL
  1. Student n College (Rp.35.000/orang) :
  •  20 Bullet Paintball
  • Marker
  • Google
  • Vest
     2.   General (Rp.75.000/orang) :
  • 50 Bullet Paintball
  • Marker
  • Google
  • Vest
  • Uniform

FLYING FOX
Rp.35.000/orang, Includes :
  • 1 Kali Meluncur
  • Safety Equipment
SHOOT  TARGET
Rp.10.000/10peluru * Berhadiah/Khusus Pelajar dan Mahasiswa dengan menunjukkan Kartu Tanda Pelajar dan Kartu Tanda Mahasiswa.



place for play, for fun, and share
JLN.HANG TUAH (SAMPING SPBU) KULIM PEKANBARU












Kini Kabupaten rokan Hilir khususnya Kota bagansiapiapi bersolek dan mempercantik diri dengan hadirnya berbagai bangunan terutama bangunan yang memiliki kubah , sehingga Rokan hilir dijuluki negeri seribu kubah.

Kantor Kejaksaan Negeri Bagansiapiapi

Pusat pemerintahan dipindahkan kekawasan batu enam, pusat pemerintahan ala Rokan Hilir ini mengadopsi Pusat Pemerintahan Putera Jaya di Malaysia dengan konsep pusat pemerintahan  dan pusat wisata dan permainan. Kawasan Batu enam ini berada dipinggiran Sungai Rokan, kawasan ini tertata dengan baik dan bisa dikatakan merupakan water front city terbaik di Riau. 


MUSEUM TIONGHOA BAGANSIAPIAPI

Kawasan Batu Enam menjadi pusat pemerintahan dengan dibangunnya berbagai Kantor atau instansi Pemerintahan dikawasan tersebut, Perkantoran pemerintah daerah yang dipusatkan dalam satu kawasan sekaligus tempat wisata merupakan pengembangan pembangunan daerah dengan penataan kota sehingga jika berurusan dengan pemerintah  mendapatkan pelayanan lebih mudah dan cepat dan memangkas jalur birokrasi. 


Tugu Ikan

Sepanjang pesisir sungai rokan di bibir sungai disulap menjadi tempat wisata dengan dibangun taman, cafe, aneka patung binatang yang terdapat di Rokan Hilir. Dikawasan wisata ini kita dapat melihat hamparan Sungai Rokan yang luas dan pemandangan latar belakang hutan rawa dan dari kejauhan tampak Jembatan megah Jembatan Pedamaran.










SEKILAS TENTANG TESSO NILO


Hutan Tesso Nilo merupakan salah satu zamrud  khatulistiwa yang penuh pesona dan keindahan dan keunikan hutan hujan tropis dataran rendah khas Pulau Sumatera. Menurut Andi Glison,2001 kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki kekayaan tumbuhan vaskular tertinggi di dunia mengalahkan kawasan hutan lainnya termasuk hutan amazone.
Tesso Nilo berasal dari kata Teso dan Nilo yang merupakan nama dua buah sungai yang membelah wilayah tersebut dan sejak zaman dahulu hingga sekarang masih menjadi sarana transportasi vital. Bagi masyarakat lokal yang mayoritas suku melayu,tesso nilo merupakan kawasan perlindungan dan pengelolaan hutan. Beberapa tradisi masyarakat melayu seperti mengambil ikan dan madu merupakan tradisi unik yang tak lepas dari keberadaan hutan Tesso Nilo.



FLORA DAN FAUNA TESSO NILO


Hutan Tesso Nilo merupakan bentang alam yang terdiri dari mozaik ekosistem hutan hujan tropis terutama : hutan tanaman akasia,perkebunan kelapa sawit, berbagai keanekaragaman hayati dapat ditemui dikawasan ini termasuk tumbuhan tinggi yang sangat khas dan endemik sumatera seperti : Seminai, Rengas, Kulim, Pulai, Durian dan Kruing, tumbuhan rendah, diantaranya : anggrek, rotan,liana,paku-pakuan dan jenis rumput. Berbagai jenis hewan yang khas dan endemik yang ditemukan dikawasan ini antara lain : Gajah Sumatera,Harimau Sumatera,Tapir, Berbagai Jenis Primata,seperti : Siamang, Wau-wau, Kera berekor panjang, dan berbagai jenis burung menarik dan rentan kepunahan seperti : burung pemakan lebah, sikep madu, elang terkecil didunia microxhierax fringilarius.

Harimau SUmatera (http://www.wwf.or.id)

 

 TESSO NILO SEBAGAI TUJUAN EKOWISATA


WWF-Indonesia dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo sejak tahun 2009 telah mengembangkan kegiatan ekowisata di taman Nasional Tesso Nilo, sembilan trek ekowisata telah diidentifikasi yang merupakan kawasan yang paling menarik dan berpotensi untuk melihat berbagai macam satwa liar,patroli gajah dan kearifan lokal.


BAGAIMANA MENUJU KE TESSO NILO

Sekurangnya ada 5jalur penerbangan yang rutin menuju Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau,yaitu melalui Jalur Batam, Jakarta,Medan, SIngapura dan Kuala Lumpur. Dari Pekanbaru perjalanan dilanjutkan menuju Taman Nasional tesso Nilo dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh lebih kurang 4,5jam. Perjalanan ditempuh melalui jalan Lintas Timur menuju Kabupaten Pelalawan tepatnya Kecamatan Ukui


APA YANG DAPAT DINIKMATI DI TESSO NILO

 

PATROLI GAJAH
Taman nasional tesso Nilo ditunjuk sebagai Pusat Konservasi Gajah Sumatera. Sekitar 150-200 ekor gajah sumatera mendiami kawasan Taman  Nasional Tesso Nilo. Habitat yang menyempit menjadi penyebab konflik manusia dan gajah, salah satu upaya penanganan konflik tersebut adalah dengan mengoperasikan Elephant Flying Squad. Elephant Flying Squad adalah tim yang terdiri dari 4 ekor gajah terlatih dan 8 orang perawatnya yang bertugas melakukan penanganan konflik gajah dan manusia.
Patroli Gajah (http://www.wwf.or.id)

Aktifitas Memandikan Gajah Oleh nadine Chandrawinata (http://www.wwf.or.id)

Patroli dengan menggunakan Gajah  Flying Squad merupakan salah satu aktifitas yang ditawarkan kepada pengunjung ekowisata Tesso Nilo. Pengunjung dibawa ke trek-trek patroli gajah yang alami dan khas yang melewati rawa,sungai,pinggir hutan dan kebun masyarakat. Aktifitas memandikan dan memberikan makan gajah menjadi salah satu ktifitas yang menarik.


PENGAMATAN FLORA DAN FAUNA
Beberapa trek ekowisata difokuskan dalam pemantauan flora dan fauna melewati sungai menggunakan perahu kecil bermesin tempel (pompong). Primata seperti siamang,wau-wau dan kera ekor panjang banyak dijumpai disungai Nilo dan Lubuk Balai. DI lokasi trek ekowisata kita dapat menjumpai jejak-jejak beruang,gajah,tapir dan harimau sumatera.

Photo dari http://www.wwf.or.id
Salah satu kegiatan ekowisata Tesso Nilo yang sangat menarik dan menantang adalah observasi tanda-tanda keberadaan harimau dengan menggunakan kamera jebak (camera trap).



BERSEPEDA
Tersedia satu trek untuk bersepeda di Tesso Nilo yaitu dipinggiran hutan dan kawasan pemukiman Desa Lubuk Kembang Bunga. Trek ini sangat menarik dan menantang terutama bagi para petualang sepeda,didalam trek ini pengunjung juga dapat melihat kebun karet dan jelutung milik masyarakat.

TRADISI DAN PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT
Madu hutan Tesso Nilo adalah salah satu ikon ekowisata yang berbasiskan sumber daya alam dan tradisi lokal masyarakat Tesso Nilo.Madu hutan Tesso Nilo terdapat cabang-cabang pohon yang tinggi oleh masyarakat lokal disebut pohon sialang,pohon sialang terdiri dari berbagai jenis pohon diantaranya keruing,rengas dan kedondong hutan.
Dalam satu sialang terdapat sarang lebah hutan Apis Dorsata, terdapat 10-50 sarang dengan rata-rata berat15kg/sarang.  Pemanenang madu sialang sangat menarik karena pengunjung diperkenalkan dengan tradisi masyarakat yang masih tradisional, ritual puji-pujian pada prosesi pemanenan dan pemanjatan pohon sialang meruapakan kegiatan yang bernilai budaya.

KAMPUNG TERAPUNG KUALU NAPU
Lokasi yang menarik lainnya adalah mengunjungi kampung terapung Kuala napu untuk melihat tradisi masyarakat melayu yang hidup di sungai dengan kegiatan utama mencari ikan. Kuala Napu merupakan desa nelayan penghasil berbagai jenis ikan sungai yang terletak di kecamatan Pangkalan Kuras. Sungai Napu ini terhubung dengan Sungai nilo di Taman nasional Tesso Nilo



EKOWISATA TESSO NILO

Ekowisata yang dikembangkan di Tesso Nilo terbagi menjadi tiga bagian interpretasi terhadap flora dan fauna, ekowisata pengetahuan ,ekowisata budaya masyarakat tradisional dan pendidikan lingkungan. Kegiatan-kegiatan penunjang ekowisata yaitu kegiatan berjalan dihutan (jungle trekking),penggunaan gajah latih, berkemah dan bersepeda, kemudian juga disiapkan beberapa trek pendukung ekowisata yaitu trek patroli gajah, trek sungai, trek jelajah hutan, trek alternatif jelajah hutan, trek sepeda dan trek kano.

Paket yang ditawarkan Ekowisata Tesso Nilo :

Paket Ekowisata Pendidikan (Eco-Edutourism Package)
  • Elephant Edutor : simulasi mitiligasi konflik, elephant care (memandikan dan memberi makan gajah), elephant patrol (patroli gajah)
  • Tiger Edutour : Simulasi penggunaan kamera jebak (observasi keberadaan harimau)
  • Sialang Edutour : memanen madu sialang dan pengelolaan limbah sialang

Paket Wisata Minat Khusus 
  • Pengamatan satwa liar : pengamatan burung (birding) dan mamalia (mammals trekking).
  • Pemantauan Hariamu Sumatera : survey keberadaan, deteksi sebaran, dan pengecekan hasil jebakan kamera.

Paket Wisata Keluarga

  • Elephant Care
  • Safari with Elephant
  • Sialang Ecotour
  • Jelajah Hutan
  • Susur Sungai Nilo

AKOMODASI :
  • Disediakan 2 unit rumah sebagai tempat penginapan bagi pengunjung Taman Nasional Tesso Nilo diarea camp Flying.
  • Pengunjung dapat berkemah dalam area camp flying squad.
  • Pengunjung dapat memanfaatkan rumah-rumah penduduk di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo.

Informasi Lebih Lanjut :

Balai Taman Nasional Tesso Nilo
Jl. Langgam II Km 4 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan
Telp : (0761) 494728

WWF-Indonesia Program Riau
Perkantoran Grand Sudirman Blok B-1
Jalan Datuk Setia Maharaja Telp : (0761) 8550006

Sumber : Leaflet EKOWISATA TESSO NILO : HARMONISASI DENGAN ALAM
Pantai Selat Baru merupakan pantai terindah di Bengkalis, Nama Pantai Selat Baru sendiri diambil dari nama desa dimana pantai ini berada, Desa Selat Baru, yang juga menjadi Ibukota Kecamatan Bantan. Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menjadikan pantai tersebut sebagai salah satu objek wisata andalan. Di kawasan Pantai Selat baru tiap tahunnya  diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba perahu jong, gasing, dan layang-layang. Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya tradisional daerah setempat. 
 

Pantai Selat Baru Terletak di Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pantai Selat Baru terletak di utara ibukota Kabupaten Bengkalis, dari Bengkalis  berjarak kurang lebih 17 (tujuh) kilometer dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan  menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau  pengunjung dapat menggunakan transportasi air dengan mengarungi Sungai Siak menuju pelabuhan Bengkalis dengan jarak tempuh lebih kurang 5jam, atau juga bisa menggunakan jalur darat dengan jarak tempuh berkisar 5 hingga 6jam ,dengan melewati Kota Siak hingga kemudian melewati Sungai Pakning dan dari Sungai Pakning untuk menuju Bengkalis kita dapat menggunakan Fery penyeberangan atau biasa disebut dengan Roro.

 

Pantai Selat Baru memiliki hamparan pantai yang landai dan berpasir halus sepanjang 4kilometer dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Gelombang laut di pantai ini relatif stabil, tidak lebih dari 1 meter, kecuali pada musim angin utara. Dari tempat ini membias biru Gunung Ledang di negeri jiran, Malaysia. Konon, di gunung itulah Hang Tuah dan Hang Jebat berkelahi. Tidak jauh dari Pantai Selat Baru kita dapat berkunjung ke kebun binatang Selat Baru.

GERBANG  ISTANA SAYAP PELALAWAN
PRASASTI PERESMIAN ISTANA SAYAP PELALAWAN

BANGUNAN INDUK ATAU RUANG UTAMA ISTANA SAYAP PELALAWAN
ISTANA SAYAP PELALAWAN

BAGIAN SAYAP ISTANA SAYAP TAMPAK DARI SAMPING


BAGIAN SAYAP ISTANA SAYAP TAMPAK DARI DEPAN

LAMBANG KEBESARAN KERAJAAN PELALAWAN


PENDOPO ISTANA SAYAP PELALAWAN
SALAH SATU JENDELA DI ISTANA SAYAP

STEMPEL BULAT KERAJAAN PELALAWAN (ALAT PENGESAHAN/LEGALITAS SURAT MENYURAT DALAM ADMINISTRASI KERAJAAN PELALAWAN)


SILSILAH KERAJAAN PELALAWAN



TENGKU SAID USMAN (RAJA PELALAWAN MEMERINTAH PADA TAHUN 1925-1940)
TENGKU SAID HARUN, RAJA TERAKHIR PELALAWAN (1941-1946)
SINGGASANA KEBESARAN KERAJAAN PELALAWAN
TEKTAWAK (GONG) PENINGGALAN KERAJAAN PELALAWAN
MERIAM PENINGGALAN KERAJAAN PELALAWAN
TEMPAT TIDUR PERADUAN SANG RAJA
ALAT TENUN YANG BIASA DIGUNAKAN OLEH PUTRI MAHKOTA
SALAH SATU SUDUT RUANGAN ISTANA SAYAP PELALAWAN
PEWARIS SULTAN KERAJAAN PELALAWAN
GRAMAPHONE MILIK ISTRI RAJA TERAKHIR KERAJAAN PELALAWAN

ARTIKEL TERKAIT :


SEJARAH ISTANA SAYAP
 
Pelalawan adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Riau, Pelalawan mempunyai sebuah sejarah yang panjang, Pelalawan adalah Kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Induk Kabupaten Kampar. Sejarah Pelalawan diawali dari kerajaan Pekantua yang didirikan oleh Maharaja Indera (sekitar tahun 1380 M). Beliau adalah bekas Orang Besar Kerajaan Temasik (Singapura) yang mendirikan kerajaan ini setelah Temasik dikalahkan oleComposeh Majapahit dipenghujung abad XIV. Sedangkan Raja Temasik terakhir yang bernama Permaisura (Prameswara) mengundurkan dirinya ke Tanah Semenanjung, dan mendirikan kerajaan Melaka. Maharaja Indera (1380-1420 M) membangun kerajaan Pekantua di Sungai Pekantua (di anak sungai Kampar, sekarang termasuk Desa Tolam, Pelalawan, Riau) pada tempat bernama "Pematang Tuo" dan kerajaannya dinamakan "Pekantua". 

Pekantua semakin berkembang, dan mulai dikenal sebagai bandar yang banyak menghasilkan barang-barang perdagangan masa lalu, terutama hasil hutannya. Berita ini sampai pula ke Melaka yang sudah berkembang menjadi bandar penting di perairan Selat Melaka serta menguasai wilayah yang cukup luas, oleh karena itu Melaka bermaksud menguasai Pekantua, sekaligus mengokohkan kekuasaannya di Pesisir Timur Sumatera. Maka pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1459-1477 M), dipimpin oleh Sri Nara Diraja, Melaka menyerang Pekantua, dan Pekantua dapat dikalahkan. Selanjutnya Sultan Masyur Syah mengangkat Munawar Syah (1505-1511 M) sebagai Raja Pekantua. Pada upacara penobatan Munawar Syah menjadi raja Pekantua, diumumkan bahwa Kerajaan Pekantua berubah nama menjadi "Kerajaan Pekantua Kampar" dan sejak itu kerajaan Pekantua Kampar sepenuhnya berada dalam naungan Melaka. Pada masa inilah Islam mulai berkembang di Kerajaan Pekantua Kampar.

Pada masa pemerintahan Maharaja Dinda II (1720-1750 M) pusat kerajaan Pekantua Kampar dipindahkan ke di Sungai Rasau, salah satu anak Sungai Kampar jauh di hilir Sungai Nilo dan pada saat itu diumumkan maka nama kerajaan "PEKANTUA KAMPAR", diganti menjadi kerajaan 'PELALAWAN" (Pelalauan), yang artinya tempat lalau-an atau tempat yang sudah dicadangkan. Sejak itu, maka nama kerajaan Pekantua tidak dipakai orang, digantikan dengan nama Pelalawan saja sampai kerajaan itu berakhir tahun 1946.



Istana Sayap Pelalawan adalah Istana Kerajaan Pelalawan yang dibangun oleh Sultan Pelalawan ke 29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886-1892 M).  Sebelum bangunan itu selesai beliau mangkat dan diberi gelar Marhum Mangkat di balai. Selanjutnya pembangunan Istana diteruskan sampai selesai oleh pengganti beliau yakni Sultan Syarif Hasyim II ( (1892- 1930M).



Pada awalnya Pusat Kerajaan Pelalawan berada di Sungai Rasau (anak Sungai Kampar), berlokasi di Kota Jauh dan Kota Dekat. Ketika Tengku Sontol Ali menjadi Sultan Pelalawan, belaiu berazam memindahkan Istananya dari muara Sungai Rasau ke pinggir Sungai Kampar, tepatnya di muara sungai Rasau yang disebut' Ujung Pantai',karena itu Istana sebelumnya dinamakan ISTANA UJUNG PANTAI. Namun ketika Sultan Syarif Hasyim II melanjutkan pembangunan Istana yang  melanjutkan pembangunan Istana yang sedang terbengkalai karena mangkatnya Tengku Sontol Ali,maka beliau membangun dua sayap disamping kanan dan kiri Istana yang dijadikan balai. Maka Istana inipun dinamakan "ISTANA SAYAP"



Sekitar tahun 1896 bangunan Istana Sayap selesai seluruhnya, dan  Sultan Syarif Hasyim II  berpindah dari Istana kota Dekat di Sungai Rasau ke Istana Sayap di Ujung Pantai. Sejak itu, pusat pemerintahan  Kerajaan pelalawan menetap di pinggir sungai Kampar yang sekarang  menjadi Desa pelalawan dan menjadi Ibu Kota Kecamatan Pelalawan.



FILOSOFI ISTANA SAYAP



Di Istana Sayap,bangunan induk adalah tempat Sultan beserta Keluarga dan orang-orang yang bertugas disana. Di bangunan ini pula terdapat Ruang Penghadapan, bilik tidur, dan ruangan anjungan yang diisi dengan segala alat perlengkapan Kerajaan. Menyatu dengan bangunan induk,disebelah depan terdapat ruang selasar dalam dan selasar luar untuk tempat menghadap rakyat dan Orang-orang besar Kerajaan. Dibagian belakang bangunan Induk ada ruangan telo, dan dibelakangnya lagi ada ruangan Penanggah,tempat kegiatan pekerja rumah tangga Istana dan kelengkapan jamuan dan sebagainya. 


Pulau Jemur (luas 250 ha) adalah sebuah pulau milik Indonesia yang terletak di Selat Malaka, dekat dengan perbatasan Malaysia. Pulau ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Pulau Jemur terkenal dengan panorama alam seperti pantai berpasir putih dan sebagai habitat penyu hijau


Pulau Jemur terletak lebih kurang 45 mil dari Kota Bagansiapiapi ibukota Kabupaten Rokan Hilir. Pulau Jemur merupakan rangkaian dari gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik serta pulau-pulau kecil lainnya.


Danau Zamrud  berada di Desa Zamrud, Kecamatan Siak Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang berjarak sekitar 200 kilometer dari ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Danau ini berada di hamparan ladang minyak bumi Coastal Plan Pekanbaru (CPP) Block yang dikelola pemerintah daerah Kabupaten Siak



Di sekitar Kawasan Zamrud ditemukan berbagai jenis satwa langka seperti ikan arwana emas (Schleropages formasus), ikan Balido, harimau sumatera (Pantheratigris sumatrensis), beruang merah (Helarctos malayanus), serta beraneka ragam jenis ular. Bahkan kicauan burung Serindit (Loriculus galgulus), yang menjadi ikon Provinsi Riau juga dapat ditemukan di kawasan ini. Uniknya lagi, pada saat sore hari ketika matahari mulai terbenam para penghuni kawasan Zamrud seperti burung elang, kera, dan harimau mulai menampakkan diri satu persatu. Kawasan danau zamrud didominasi oleh tumbuhan rawa seperti bengku, rengas dan pisang-pisang.



Desa Wisata Buluh cina adalah sebuah Desa yang berada di Kabupaten kampar, Desa ini berjarak sekitar 20km dari Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau. Perjalanan ke Desa Buluhcina dapat dilakukan melalaui transportasi darat, dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun melalui transportasi angkutan umum, dari Kota Pekanbaru kita dapat menggunakan Bus Sarana Angkutan Umum (SAUM) atau yg lebih dikenal dengan Trans Metro Pekanbaru, dengan menggunakan Trans Metro Kita mengakhiri perjalanan di Perumahan PANDAU , kemudian di Perumahan PANDAU kita melanjutkan perjalanan menggunakan mikrolet atau yang biasa disebut dengan oplet menuju Taman Desa Wisata Buluhcina,dan biaya perjalanan menggunakan oplet ini Rp.10.000. 
PETA EKO WISATA RIMBO TUJUH DANAU BULUHCINA

Warga Desa Buluhcina memiliki kebudayaan kearifan lokal  untuk tidak merusak lingkungan dan hutan.  Di Desa Buluhcina terdapat Hutan Wisata Buluhcina. Hutan Wisata Buluhcina ini luasnya 1.000 hektare. Hutan ini sangat asri dan sangat alami dan sudah terpelihara semenjak ratusan tahun yang lalu, di hutan ini dapat kita jumpai flora dan fauna, seperti rotan, anggrek, monyet,burung,kupu-kupu,harimau dan juga pepohonan yang sangat besar dan tinggi, dikawasan hutan ini terdapat tujuh danau yaitu : Danau Pinang Luar, Danau Pinang Dalam, Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Tanjung Putus, Danau Lubuk Siam, Danau Atehutan, dan Danau Tatangah, masing-masing danau memiliki keunikan tersendiri.

HUTAN WISATA DESA BULUHCINA
SALAH SATU POHON BESAR YANG ADA DI HUTAN WISATA BULUHCINA
 

Hutan wisata Buluhcina awalnya berasal dari tanah dan lahan warga Desa Buluhcina yang mereka ikhlaskan untuk dijadikan kawasan hutan wisata alam tanpa diganti-rugi. 1500 penduduk Desa Buluhcina memberikan dengan ikhlas lahan yang mereka miliki tanpa kompensasi materi, mereka cuma mengharapkan bantuan berupa perbaikan dan peningkatan infrastruktur, pengembangan dan peningkatan ekonomi desa seperti pembedayaan pemuda dan masyarakat sekitar, namun sampai saat ini apa yang mereka harapkan belum dapat terwujud. Hutan Wisata Buluhcina ini dikelola oleh masyarakat dan adat secara bersama di bawah koordinasi ninik mamak Desa Buluhcina. dan LMB (Lembaga Musyawarah Besar) yang diketuai oleh Bapak Makmur Hendrik. 



RUMAH PENDUDUK DI SEKITAR HUTAN WISATA BULUHCINA

Desa wisata Buluhcina memiliki potensi wisata yang luar biasa, selain hutan wisata yang menjadi andalan utama, kawasan desa Buluhcina ini juga dapat menjadi pilihan yang terbaik untuk memancing dan menjala ikan, pemandangan yang indah dan alami di hutan buluhcina juga dapat dijadikan sebagai tempat hiking, kemah atau kemping. Masyarakat ataupun pemuda disini sangat welcome terhadap siapapun, mereka akan meyambut kedatangan siapapun dengan ramah, mereka membantu pengunjung sebagai pemandu wisata dan jika kita ingin menikmati kuliner mereka bersedia untuk memasakkan ikan baung yang segar yang langsung diambil dari sungai, asam pedas baung yang khas menjadi kuliner andalan dan juga ada embut rotan beserta belacan ala buluhcina. Selain itu juga di Desa Wisata Buluhcina juga sering diadakan lomba pacu sampan dan biasanya dilakukan pada saat menjelang Bulan Ramdahan dan pada saat setelah lebaran idhul fitri, dulunya tiap tahun ada agenda Pacu Sampan Piala Presiden di Desa Buluhcina,kini agenda pacu sampan Piala Presiden sudah tidak pernah diadakan lagi.

SAMPAN MILIK NELAYAN DESA BULUHCINA
TRANSPORTASI PENYEBERANGAN WARGA DESA BULUHCINA KE HUTAN WISATA BULUHCINA

Bagi siapapun yang ingin menikmati perjalanan keliling desa buluhcina , pemuda setempat bersedia mengantarkan anda berkeliling ria menikmati liburan dengan sampan ataupun pompong yang tentu cukup terjangkau dengan kantong anda. Anda berminat dapat menghubungi M. RALIS T atau biasa disapa dengan bang Toro di nomor telepone 081371559313