Tampilkan postingan dengan label PON XVIII RIAU TAHUN 2012. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PON XVIII RIAU TAHUN 2012. Tampilkan semua postingan
Impian Marican Purba satu-satunya Petinju Riau yang lolos ke Babak Final Tinju PON XVIII meraih medali emas pupus sudah. Marican Purba yang berlaga di kelas 54 Kg Women’s Bantam harus puas dengan raihan medali perak, wasit memberikan nilai 15 untuknya, dan point 19 bagi petinju Papua, Norbertha Tajum, dalam gelaran pertandingan di GOR Tengku Pangeran Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.
Cabang Olahraga dayung kembali mempersembahkan medali bagi kontingen Riau. Nomor Perahu Naga jarak 500 meter putra 12 pedayung tim Riau meraih medali perunggu, sedangkan Emas diraih  Kalteng dan perak direbut Pedayung Jawa Barat.

Sementara itu dinomor Perahu Naga jarak 500 meter putra 22 pedayung, Jawa Barat menunjukan ketangguhan dengan merebut medali emas  dengan catatan waktu 1.58.545 menit, Tuan rumah Riau hanya mampu meraih medali Perak dengan catatan waktu 1.59.295 menit sedangkan medali perunggu diraih kalimantan Tengah denagn catatan waktu 1.59.900 menit.

Kristian L Tobing di nomor andalannya Jalan Cepat 20 km  hanya mampu menambah koleksi medali perak bagi Riau. Kristian L Tobing hanya mampu mencapai finish dengan waktu 1 jam 33 menit 40 detik. Jauh terpaut dengan peraih medali emas, Hendro asal Jawa Barat dengan waktu 1 jam 29 menit 35 detik. Sementara perunggu diraih Sutrisno asal Jawa Tengah dengan waktu 1 jam 35 menit 45 detik.

Bertempat di Venue Squash yang berada di Stadion Utama Riau yang saat ini merupakan arena Squash yang terbaik di Indonesia . tim Beregu campuran Riau berhasil menyumbangkan Medali emas. Tim beregu campuran Squash Riau berhasil memenuhi ambisinya meraih medali emas. Trio andalan Riau Siti, Andi Hasanuddin dan Dhani Kurniawan yang tampil gemilang dengan kemenangan sempurna 3-0 atas lawannya asal Banten.

Pertandingan pertama yang mempertemukan Siti (Riau) vs Fitri (Banten). Atlet putri andalan Riau ini harus berjibaku sebelum akhirnya memastikan kemenangan , 11-6,11-8 dan 11-6.Di Partai kedua Andi Hasanuddin dengan mudah meraih kemenangan atas Finaldi dengan skor 11-5,11-6, 11-5.Di partai terakhir Riau menyempurnakan kemenangan menjadi 3-0 setelah Dhani Kurniawan mengalahkan Giery dengan kemenangan tiga set, 11-2, 11-1,11-5.

raihan emas Riau di Cabang olahraga Squash ini begitu istimewa karena Gubernur Riau, H.M  Rusli Zainal  hadir dan beliau melakukan pengalungan emas kepada "Sang Juara"  asal Riau.

Atlet Riau kembali mengukir prestasi yang gemilang, sebelumnya menembak telah mempersembahkan 4 Medali Emas Bagi Riau. senin 17 September 2012 Cabang Olahraga menembak berhasil mempersembahkan 3 medali Emas bagi Riau. Emas Pertama disumbangkan oleh Atlet Syafrin Sihombing di Nomor Center Fire 25m putra, dinomor ini Perak diraih atlet Riau Anang Yulianto sedangkan Perunggu diraih Penembak Asal aceh.

Emas kedua Riau hari ini dari menembak disumbangkan oleh Tim Beregu Center Fire 25m Putra melalui Trio Syafrin Sihombing,Anang Yulianto, Totok Trimatono, sedangkan emas lainnya disumbangkan oleh penembak Putri Erlinawati nomor Individual 50 meter Rifle Prone Women
Atlet Panjat tebing raih mampu menorehkan hasil yang gemilang. Pada final nomor boulder perorangan putra yang berlangsung di Venue Panjat Tebing, kawasan Universitas Riau, Panam Eka Bayu berhasil meraih Medali Emas, medali perak direbut  Rahmad Afmi Topa dari Kalimantan Timur sedangkan Perunggu diraih Tikky Kiswani asal DKI Jakarta.

Sebelumnya Eka juga berhasil meraih perak di nomor lead perorangan, eka mengalahkan pesaingnya  Rahmad dari Kaltim yang merebut Perak dan Perunggu direbut atlet DKI Rikky.
Provinsi Riau kembali memperoleh Tambahan medali Emas, kali ini tambahan Medali emas diperoleh dari Cabang Olahraga Angkat berat melalui Atlet Sri rahayu. Sri Rahayu yang turun di kelas 84 Kg menjadi yang terbaik dengan total angkatan 620 kg dari angkatan squat 270 kg, B press 137,5 kg, D lift 212,5 kg. Bukan hanya medali emas yang berhasil disabet oleh Sri Rahayu tapi juga berhasil memecahkan rekor Nasional atas namanya sendiri dengan total angkatan 570 kg

Di posisi kedua perolehan medali perak berhasil diraih oleh atlet  Kalimantan Barat yakni Tika Anggraini dengan total angkatan 582,5 Kg dari angkatan squat 242,5 kg, B press 120 kg dan D lift 220 Kg. Sedangkan perunggu diraih atlet Kalimantan Timur, Laurensia dengan total angkatan 560 kg dari squat 230 kg, B press 140 kg dan D lift 190.

.



Petenis Tuan rumah Riau David Agung Santoso yang menjadi unggulan keempat  David Agung Santoso maju ke semifinal setelah meraih kemenangan mudah atas Rizky Bagus Saputra asal Jawa Tengah. Di Game pertama david menang mudah 6-0 dan di Game kedua David unggul 3-0, namun Petenis Rizky Bagus Saputra tidak dapat melanjutkan pertandingan.  Di semifinal David akan menghadapi unggulan pertama Indra Wijaya dari DKI Jakarta.
 David Agung Susanto melakukan servis




Daftar perolehan medali PON XVIII/2012 hingga Senin pukul 12.00 WIB: (emas, perak, perunggu)


1 DKI JAKARTA 66 72 77

2 JAWA BARAT 66 53 75

3 JAWA TIMUR 62 61 58

4 JAWA TENGAH 35 29 45

5 RIAU 29 26 39

6 KALIMANTAN TIMUR 27 29 29

7 LAMPUNG 15 7 8

8 SUMATERA UTARA 13 17 17

9 SULAWESI SELATAN 13 11 12

10 BALI 10 10 23

11 SUMATERA SELATAN 9 11 19

12 NUSA TENGGARA BARAT 8 5 7

13 SUMATERA BARAT 8 4 19

14 PAPUA 6 10 12

15 DI YOGYAKARTA 6 9 10

16 KALIMANTAN SELATAN 4 8 12

17 KALIMANTAN BARAT 4 4 11

18 KALIMANTAN TENGAH 4 4 3

19 BANTEN 4 3 9

20 MALUKU 3 9 4

21 JAMBI 3 5 12

22 SULAWESI TENGGARA 3 0 2

23 SULAWESI UTARA 2 5 1

24 KEP. BANGKA BELITUNG 2 3 4

25 GORONTALO 2 1 0

26 NUSA TENGGARA TIMUR 1 4 3

27 ACEH 1 3 13

28 PAPUA BARAT 1 2 5

29 SULAWESI TENGAH 1 1 0

30 BENGKULU 0 1 4

31 KEP. RIAU 0 0 1

32 MALUKU UTARA 0 0 1
Cabang Olahraga Dayung kembali menambah perbendaharaan medali Kontingen Tuan Rumah Riau. Kali ini nomor dragon boat 1.000 meter putra dengan 12 pedayung mempersembahkan medlali emas, setelah Eka Ocktarorianus dan kawan-kawan menjadi yang tercepat dengan catatan waktu  4.06.483 detik, sementara perak menjadi milik Kalimantan Selatan dengan waktu 4.07.443 menit dan Perunggu direbut Jawa Barat dengan 4.07.988 detik.

Cabang menembak kembali menambah pundi-pundi medali bagi kontingen Tuan Rumah.  Totok Trimatono meraih nilai tertinggi pada final cabang menembak di lapangan tembak Sports Center. Totok meraih emas pada nomor rapid fire pistol putra jarak 50 meter. Ia membukukan nilai nilai 558-ox 20. Sedangkan Medali Perak direbut  DKI Jakarta atas nama Iriantoni, dengan total nilai 535-ox 16, dan Perunggu direbut DKI Jakarta Sonny Prabowo dengan nilai 563-oxA2 15.
Pejudo Riau Budi Hendra Permana,harus puas mendapat Medali Perunggu setelah dikalah Kresna Bayu (Jawa Tengah) di babak Semifinal kelas -100 kg putera . Kresna Bayu sang Juara bertahan  yang telah 6kali juara PON 13 kali juara sea games di Final berhasil mengalahkan Judoka Jawa barat Tunggul Prabowo.
GOR Panahan Pekanbaru yang terletak di Kampus UIR yang kini dijadikan sebagai venue Panahan PON XVIII Riau merupakan venue Panahan terbaik kedua di Asia setelah yang ada di Korea Selatan. Hal ini Ini disampaikan oleh Tim Techical Delegate Panahan, I Gusti Nyoman. Sarana dan prasarana pendukung venue panahan yang berada di kampus UIR ini hanya kalah dari venue panahan di Korea Selatan, venue Panahan di korea Selatan sudah mempunyai stadion dan tribun serta dilengkapi  fasilitas dan sarana pendukung yang sudah memadai.


Venue Panahan yang ada di Korea Selatan lebih tertata dengan baik dan dikelola oleh sponsor sedangkan rumput yang ada di GOR Panahan Kampus UIR kurang hijau dan gersang.



Daftar perolehan medali PON XVIII 2012 hingga Minggu pukul 18.00 WIB: (emas, perak, perunggu)

1 DKI JAKARTA 64 67 66

2 JAWA BARAT 59 49 61

3 JAWA TIMUR 53 56 51

4 JAWA TENGAH 30 24 39

5 RIAU 28 24 36

6 KALIMANTAN TIMUR 23 19 23

7 SUMATERA UTARA 13 17 16

8 SULAWESI SELATAN 12 11 8

9 LAMPUNG 11 7 7

10 NUSA TENGGARA BARAT 8 5 7

11 SUMATERA SELATAN 7 10 17

12 SUMATERA BARAT 7 3 14

13 PAPUA 6 10 10

14 BALI 5 6 18

15 DI YOGYAKARTA 4 8 9

16 KALIMANTAN TENGAH 4 4 3

17 KALIMANTAN BARAT 4 2 9

18 MALUKU 3 9 4

19 KALIMANTAN SELATAN 3 5 11

20 BANTEN 3 2 9

21 SULAWESI TENGGARA 3 0 1

22 JAMBI 2 5 11

23 SULAWESI UTARA 2 4 1

24 KEP. BANGKA BELITUNG 2 3 4

25 GORONTALO 2 1 0

26 ACEH 1 3 11

27 NUSA TENGGARA TIMUR 1 3 2

28 PAPUA BARAT 1 2 2

29 SULAWESI TENGAH 1 1 0

30 BENGKULU 0 1 4

31 KEP. RIAU 0 0 1

32 MALUKU UTARA 0 0 1
Tim Dayung nomor perahu naga Putra dan Putri Riau gagal mempersembahkan medali Emas. Tim perahu naga Putra riau hanya mampu mempersembahkan medali Perak dengan catatan waktu  4.45.005 menit. sedangkan Emas diraih Tim Dayung Perahu Naga Kalimantan Tengah setelah membukukan waktu tercepat 4.44.882 menit  Papua harus puas dengan raihan medali perunggu dengan waktu 4.45.540 menit.

Sedangkan tim perahu Naga Putri Riau harus puas memperoleh Medali Perunggu dengan catatan waktu 5.14.969 menit, Sedangkan Tim Kalteng berhasil mengawinkan Medali Emas Perahu Naga dengan meraih emas dengan catatan waktu 5.12.754 menit sedangkan Jawa Barat merebut Perak dengan catatan 5.14.604 menit.



Cabang Olahraga taekwondo Riau kembali meraih beberapa medali, Riau hanya mampu meraih Medali Perak dan Perunggu dan tidak menutup kemungkinan untuk Medali emas juga akan diraih.

Atlet Tekwondo Putri Riau Amalia KP yang turun di kelas Over 73kg putri berhasil menyumbangkan medali perak setelah dikalahkan Eka S, atlet asal Kaltim di babak final. Sedangkan medali Perunggu diraih atlet  Mela Mayasari dan  Galuh Kogas Prakasa. Mela Mayasari yang turun di  kelas under 62 Kg putri, kalah di babak semifinal melawan Vera Fitria asal DKI Jakarta. Sedangkan Galuh Kogas juga mengalami kekalahan di semifinal di kelas over 87 Kg putra, melawan Zachryan asal Jabar.

Di pertandingan sebelumnya Riau juga berhasil meraih 2 Perunggu. Fidia Kamalinda di kelas 67 Kg putri dikalahkan Ririn Atlet DKI di babak semifinal dan fidia kamalinda berhak atas raihan medali perunggu. perunggu Riau lainnya disumbangkan oleh  Agus Nuhrogo di kelas under 80 Kg setelah dikalahkan Herlambang dari  Lampung.

Petenis Tunggal Putri Riau Heravita berpeluang untuk medapatkan medali, Heravita sukses melaju ke semifinal, setlah mengandaskan perlawanan  Novita Dinaryanti petenis dari Kalimantan Timur dengan skor 6-0,6-4.
Belakangan Provinsi Riau menjadi Sorotan Media Massa,baik televisi, media massa online maupun media cetak. Konten atau berita yang berstigma negatif menjadi hot news untuk menaikkan rating media tersebut, dan anehnya sipembaca ataupun pendengar berita tersebut meyakini sepenuhnya apa yang diberitakan tersebut benar. Malah beberapa media memberi headline dengan judul yang tidak pantas didengar misalnya, " MENDADAK PON ",  "DARURAT PON", PON MINIMALIS “RIAU TIDAK SIAP MENYELENGGARAKAN PON", VENUE PON BELUM RAMPUNG", VENUE PON RIAU TIDAK STANDAR", VENUE PON RIAU ROBOH".  Benarkah kondisinya demikian?.

GELANGGANG REMAJA : VENUE BADMINTON

STADION UTAMA RIAU BERMANDIKAN CAHAYA
TEMPAT PENYELENGGARAAN OPENING CEREMONY PON XVIII RIAU
(PHOTO NOWAN /FORUM SKYSCRAPERCITY RIAU)

Saya melihat dari kacamata seorang Blogger dan penikmat Olahraga yang kebetulan memiliki akses memantau kesiapan venue PON,hampir bisa dikatakan seluruh venue selesai bahkan beberapa venue berstandart Internasional, namun  tidak memungkiri adanya beberapa fasilitas pendukung  venue yang belum selesai namun venue tersebut dapat berfungsi atau dapat digunakan untuk mengggelar pertandingan.  Di televisi diberitakan beberapa venue belum selesai, venue menembak, venue futsal dan baseball menjadi sorotan utama. Apakah benar Venue Futsal, Venue Menembak dan Venue Baseball belum selesai ? Kenapa Venue tersebut tidak kunjung selesai ?
VENUE FUTSAL YANG DIBERITAKAN MINIMALIS DAN FUNGSIONAL ?
VENUE BOWLING YANG BERSTANDART INTERNASIONAL


Kenapa beberapa venue dan fasiltas penunjang PON XVIII terlambat diselesaikan? SUMBER PENDANAAN jawabannya.
                     

Pada tahun 2006 Riau ditunjuk sebagai Tuan Rumah PON XVIII Tahun 2012, Riau dijanjikan akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sejumlah 600 milyar rupiah. Sehingga akan sangat membantu Pemprov Riau yang juga harus menganggarkan APBD-nya untuk membangun venue-venue yang tidak sedikit jumlahnya. Secara multiyears, setiap tahunnya satu demi satu venue dibangun, masih menggunakan dana APBD, dan sebagian besar venue sudah selesai pada tahun 2010. Sedangkan beberapa venue yang membutuhkan dana besar masih dalam masa pengerjaan, terutama Stadion Utama Riau. Permasalahan muncul ketika dana APBN yang ditunggu tak kunjung datang, kemudian adanya pergantian kepemimpinan di jajaran kementerian pemuda dan olahraga. Sampai awal tahun 2012, hanya sekitar 39 milyar rupiah yang disalurkan oleh pemerintah pusat, dengan kuota bantuan yang terus menyusut dari 600 menjadi 300, kemudian diperkirakan hanya sekitar 140 milyar rupiah. Sungguh pukulan telak bagi Provinsi Riau yang notabene secara keuangan sudah dibatasi dengan Perda tentang besaran nilai yang akan dikeluarkan. Hal ini menimbulkan adanya keharusan untuk merevisi perda anggaran tersebut. terlebih untuk venue Stadion Utama Riau terdapat perubahan biaya dikarenakan beberapa perubahan item pekerjaan setelah dilakukan pengecekan FIFA dan AFC sesuai standar internasional.
VENUE SENAM PON XVIII RIAU
Pemerintah Provinsi Riau tidak bekerja sendirian, Pemprov Riau didukung oleh beberapa perusahaan besar yang terdapat di Riau, sebutlah PT. Chevron yang membantu membangunkan sebuah venue Wushu yang megah bertaraf internasional,PT. Chevron Pasifik Indonesia (PT CPI) membangu gedung dengan nilai kontribusi sekitar USD 3,78 juta atau sekitar Rp 34 miliar (USD 1 = Rp 9.000).
      
VENUE WUSHU PON XVIII (SUMBANGSIH DARI PT. CHEVRON)
Kemudian PTPN V membantu membuatkan sebuah venue Tenis, yang belakangan venue Tenis ini menjadi sorotan media diakibatkan  ambruknya sebuah kanopi di venue Tenis. Itu hanya sebuah kanopi dan tidak mendasar dan tidak mengganggu jalannya pertandingan. Tanpa Kanopi yang ambruk tersebut pertandingan tenis tetap berjalan sebagaimana mestinya. Venue Tenis Ambruk, adanya indikasi korupsi ? serta berbagai berita negatif lainnya muncul kepublik.
                             
            

Entah dengan alasan dikejar oleh waktu, ada oknum yang ingin mempercepat proses revisi perda dengan cara yang salah, dan gelagat ini sudah dalam radar KPK, muncullah kemudian kasus suap di PON Riau. Hal ini ternyata semakin memperparah pengerjaan venue-venue yang ada, karena dengan berhenti sementaranya pembahasan revisi perda terkait kasus tersebut, kontraktor tidak dapat melanjutkan pekerjaan karena terbentur masalah pendanaan dari Provinsi Riau yang tak kunjung cair. Pekerjaan yang seharusnya selesai pada bulan Juli 2012 masih belum juga selesai hingga akhirnya pengerjaan dilakukan secara cepat menjelang dilakukan Pembukaan PON XVIII Tanggal 11 September. 
VENUE ATLETIK PON XVIII

Mantan Menpora Bapak Adyaksa Dault menyampaikan pandangannya, bahwa bukan Pemerintah Provinsi Riau yang sepenuhnya salah, bahkan menurut beliau hal ini lebih besar disebabkan karena Pemerintah Pusat terlalu ‘cuek’ dalam mendampingi persiapan Provinsi Riau dalam PON ini, termasuk soal anggaran yang terus menerus mengkerut.
VENUE PANJAT TEBING PON XVIII
Kemudian belum lagi dengan proses pengerjaan Wisma Atlet yang terus berlangsung hingga H-2 menjelang Pembukaan PON XVIII. Proses pembangunan wisma atlet sudah selesai, namun masih terdapat beberapa kekurangan fasilitas pendukung, hingga akhirnya Anggota TNI turun tangan untuk membantu membersihkan wisma atlet ini.

              

Dimedia massa Anggota DPR membuat pernyataan Bahwa persiapan PON XVIII jauh lebih jelek dibandingakan SEA GAMES, ya tentu saja demikian Pak. Anak SD saja sudah pasti bisa menjawab dengan bijak dan benar. Jika Pelaksanaan Sea Games yang lalu diselenggarakan di 2 Kota, tentunya konsentrasi dan alokasi kebutuhan dana berbeda dengan Pelaksanaan PON XVIII Riau. kemudian beberapa venue di SEa Games lalu sudah ada atau existing venue dari pelaksanaan PON di palembang dan hanya memerlukan beberapa renovasi dan perbaikan, berbeda denganPON XVIII Riau yang mebangun dari awal dan menggunakan dana sendiri.

SELAMAT DATANG SANG JUARA DI PROVINSI RIAU BUMI MELAYU.
SUKSES UNTUK PENYELENGGARAAN PON XVIII DI RIAU.
SUKSESKAN PON XVIII DAN DUKUNG KPK DAN LEMBAGA TERKAIT UNTUK MENYELIDIKI KASUS KORUPSI PON RIAU.
Kontingen Provinsi Riau berhasil menambah  dua medali emas dari cabang menembak PON XVIII/2012 lewat nomor standar pistol putra perorangan dan beregu. Bripka Anang Yulianto yang saat ini bertugas di tim Gegana Mabes Polri merebut emas di nomor standar pistol putra jarak 25 meter dengan meraih nilai total 573-0x, sedangkan medali Perak diraih oleh penembak Riau lainnya yaitu  Totok Trimartanto yang meraih point  555 0x S-off 45 dan medali perunggu diraih Sonny Prabowo dari DKI Jakarta dengan nilai 555 0x  S-off 40. Selain meraih emas, Anang juga memecahkan rekor PON sebelumnya yang diraih oleh penembak dari DKI Jakarta Sonny Prabowo dengan total nilai 569 0x. Perolehan nilai Anang juga menyamai rekor Nasional atas nama Herry Keswanto dari Kalimantan Timur dengan nilai 573 0x.

Selain itu Bripka Anang Yulianto juga menyumbangkan medali di nomor 25 meter beregu, dengan total nilai 1674 0x. Dalam nomor itu, Anang bersama penembak Riau lainnya yakni Totok Tri Martono dan Safrin Sihombing. Mereka berhasil mengalahkan penembak dari DKI Jakarta Sonny Prabowo, Iriantoni dan Agus Supartono, yang harus puas mendapat medali perak dengan total nilai 1606 0x. Sedangkan medali perunggu diraih oleh penembak Kalimantan Timur Herry Keswanto, Salim Kurniawan dan Siswanto dengan total nilai 1584 0x.
Atlet Angkat Berat Riau, Felinus Sihurah yang bertanding pada kelas 59 kilogram putra, pada cabang olahraga angkat berat berhasil menyumbangkanmedali Perunggu Bagi Riau.Felinus meraih perunggu dengan total angkatan 670 Kg, dari jumlah 275 Kg pada angkatan Squat, 170 Kg pada angkatan B Press, dan 225 Kg pada angkatan D lift. Felinus hanya kalah dari atlet Kalimantan Timur, Awang Latiful dengan total angkatan 722 Kg yang meraih emas serta atlet Lampung, Sutrisno dengan total angkatan 705 Kg yang meraih perak.