Sebagian masyarakat Kabupaten kepulauan Meranti Provinsi Riau secara turun temurun menanam sagu , penghasilan terbesar masyarakat di
wilayah ini adalah berkebun sagu, sehingga memposisikan daerah ini sejak
dulu sebagai penghasil sagu terbesar di Indonesia. Tanaman sagu yang sejak dulu sudah menjadi primadoma
masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. Maka tak heran bila masyarakat
Riau lebih mengenal daerah ini sebagai wilayah sagu, bahkan ibu kota
kabupaten Selatpanjang disebut dengan kota sagu
Masa tanam kebun sagu biasanya berumur 8 sampai 10 tahun, ketika
ketinggian batang sagu sudah dianggap cukup dan besar batang sagu sudah
cukup untuk dipanen atau ditebang. Ketika satu batang sagu ditebang anak
sagu akan menyusul induknya dan hanya berjarak satu tahun untuk
dipanen. Setelah di Panen, selanjutnya
Tual sagu yang sudah dipotong dikelurkan dari kebun dengan cara digolek
sampai ke sungai, di sungai tual sagu dirakit selanjutnya dari sungai
ditarik ke sungai dengan menggunakan kapal.
Kini masyarakat Meranti kreatif dengan memanfaatkan Tual Sagu, mereka membuat pesta rakyat dengan tajuk Bokor Fiesta di Desa Bokor. Masyarakat Bokor membuat event Wisata Lomba Lari Tual Sagu dan berlari
meniti batang sagu serta mendorong batang sagu (golek tual sagu). Lomba lari Tual Sagu ini diadakan di Sungai Bokor dengan jumlah peserta yang tidak terbatas dan lomba ini hanya bersifat eksibisi dan sebagai sarana promosi wisata. Selain itu di Festival Bokor juga diadakan pegelaran musik,tari dan teater, pembacaan puisi, pesta buah, kuliner dan kerajinan
Kredit Photo & Video : Attayaya
0 komentar:
Posting Komentar