Lagu PON Riau Bangkit Budak Melayu Dicari,
Lagu Bangkit Budak Melayu yang mengusung video klip (musik bergambar)
dari para atlit nusantara, bikin heboh dunia maya. Lagu ini ternyata
dicari para penikmat seni musik seantero negeri, lantaran lagu
tersebut dinilai unik dan memberikan semangat kesuksesan, seperti
motto sukses PON ke-18 Riau yang diusung Gubernur Riau, HM Rusli
Zainal MP.
Mengapa lagu Bangkit Budak Melayu ini diminati? Sejumlah musisi Riau,
mengakui bahwa lagu ini sangat layak untuk diketengahkan pada pesta
PON ke-18 di Riau. Pasalnya, lagu Bangkit Budak Melayu tersebut
memenuhi kriteria sebuah lagu yang mengandung syair dan musik yang
enak dinikmati semua kalangan.
"Ya, lagu ini sangat cocok untuk thema song PON ke-18 di Riau pada September 2012 mendatang. Apalagi syair dan musik sangat sepadan dengan adat dan budaya terutama seni melayu Riau. Ditambah lagi dengan musik dan hentakkan perkusi yang membawa orang untuk berdendang," ujar Anas, penikmat lagu melayu, ketika diminta tanggapannya terkait lagu Bangkit Budak Melayu yang banyak dicari di dunia maya.
Kata Anas, lagu ini sepadan dengan empat sukses yang disampaikan Gubernur Riau pada PON ke-18 di Riau, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan promosi daerah. "Intinya, dalam syair lagu itu mewakili empat sukses yang disampaikan Gubernur Riau, bahwa disana ada semangat untuk mencapai kesuksesan tersebut," jelasnya.
Ini pun diakui Datuk Meiko Sopyan, pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru. Bahwa lirik pada lagu ciptaan dari anak sulung mendiang Husni Thamrin, yang dikenal pencipta lagu Hang Tuah ini, dinilai mengandung puitis. Apalagi lagu tersebut, menghalusinasi para pendengar atas semangat untuk berkarya dan berprestasi. "Lagu Bangkit Budak Melayu ini memang mengandung puitis demontratif. Artinya, dalam syair telah tertanam semangat untuk berjuang membangun negeri. Ini sangat pas untuk lagu PON Riau nanti," akunya.
Sementara Theja Fathasena, yang dikenal anak melayu dan lahir di Jalan Tanjung Medang, Kelurahan Tanjung Rhu, Pekanbaru ini mengatakan bahwa lagu yang dibuatnya memang dilatarbelakangi pada motivasi dan semangat berjuang kalangan anak-anak melayu seantero negeri. Theja pun menilai bahwa Indonesia dikenal sebagai bangsa melayu. Untuk itu diharapkannya sebuah perjuangan dengan berkarya dan berkerja keras untuk membangun negeri ini. "Kita tidak boleh berpangku tangan, mari bersama bangunkan negeri ini. Kalau tidak dimulai dari diri sendiri, siapa lagi yang akan peduli," terang Theja, seperti mengutip salah satu bait pada lagu Bangkit Budak Melayu kepada redaksi Riaudailyphoto ketika berhasil dihubungi di Jakarta melalui telepon seluler, Rabu (30/5/2012).
"Ya, lagu ini sangat cocok untuk thema song PON ke-18 di Riau pada September 2012 mendatang. Apalagi syair dan musik sangat sepadan dengan adat dan budaya terutama seni melayu Riau. Ditambah lagi dengan musik dan hentakkan perkusi yang membawa orang untuk berdendang," ujar Anas, penikmat lagu melayu, ketika diminta tanggapannya terkait lagu Bangkit Budak Melayu yang banyak dicari di dunia maya.
Kata Anas, lagu ini sepadan dengan empat sukses yang disampaikan Gubernur Riau pada PON ke-18 di Riau, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan promosi daerah. "Intinya, dalam syair lagu itu mewakili empat sukses yang disampaikan Gubernur Riau, bahwa disana ada semangat untuk mencapai kesuksesan tersebut," jelasnya.
Ini pun diakui Datuk Meiko Sopyan, pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru. Bahwa lirik pada lagu ciptaan dari anak sulung mendiang Husni Thamrin, yang dikenal pencipta lagu Hang Tuah ini, dinilai mengandung puitis. Apalagi lagu tersebut, menghalusinasi para pendengar atas semangat untuk berkarya dan berprestasi. "Lagu Bangkit Budak Melayu ini memang mengandung puitis demontratif. Artinya, dalam syair telah tertanam semangat untuk berjuang membangun negeri. Ini sangat pas untuk lagu PON Riau nanti," akunya.
Sementara Theja Fathasena, yang dikenal anak melayu dan lahir di Jalan Tanjung Medang, Kelurahan Tanjung Rhu, Pekanbaru ini mengatakan bahwa lagu yang dibuatnya memang dilatarbelakangi pada motivasi dan semangat berjuang kalangan anak-anak melayu seantero negeri. Theja pun menilai bahwa Indonesia dikenal sebagai bangsa melayu. Untuk itu diharapkannya sebuah perjuangan dengan berkarya dan berkerja keras untuk membangun negeri ini. "Kita tidak boleh berpangku tangan, mari bersama bangunkan negeri ini. Kalau tidak dimulai dari diri sendiri, siapa lagi yang akan peduli," terang Theja, seperti mengutip salah satu bait pada lagu Bangkit Budak Melayu kepada redaksi Riaudailyphoto ketika berhasil dihubungi di Jakarta melalui telepon seluler, Rabu (30/5/2012).
0 komentar:
Posting Komentar