Makam Syech Burhanuddin



Makam Syech Burhanuddin merupakan salah satu Wisata Religi yang terdapat di kabupaten Kampar. Makam Syech Burhanuddin berada di Desa Kuntu  Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Makam ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan, terutama menjelang bulan ramadhan,mereka datang dengan tujuan memberi doa kepada Syech Burhanuddin. 


Desa Kuntu secara administratif termasuk dalam kawasan Kecamatan Kampar kiri Kabupaten Kampar, desa ini berjarak lebih kurang 3jam dari pekanbaru, akses untuk mencapai Desa ini begitu gampang karena jalan sudah diaspal, dari Pekanbaru perjalanan kita arahkan menuju Lipat Kain, Tugu Equator (Tugu Khatulistiwa) menjadi ikon Lipat Kain, dan hanya berjarak beberapa kilometer dari Tugu Equator kita akan menjumpai persimpangan tiga, di persimpangan tiga tersebut akan kita jumpai sebuah rambu petunjuk menuju Desa Kuntu dan Desa Gema. Dari persimpangan tersebut menuju Desa Kuntu lebih kurang berjarak 14km.

 
Tidak banyak catatan sejarah mengenai Syech Burhanudin. Syech Burhanuddin kampar ini adalah murid Syech Abdullah Arif, Almarhum Syech Burhanuddin adalah salah seorang penyebar Agama Islam yang juga merupakan tuan guru dari Tarekat Naqsybandiah. Kemudian Syech Burhanuddin menetap dan menyiarkan Islam di Kuntu, Riau, selama 20 tahun hingga meninggal pada tahun 1191 dan dimakamkan di tepian sungai Sebayang, Desa Kuntu. Sebelum menyebarkan agama Islam di Kuntu, Syech Burhanuddin selama 30tahun telah menyiarkan agama Islam selama 30tahun di Sumatra Barat.

http://sufiroad.blogspot.com

Banyak hal-hal menarik yang dianggap keramat oleh masyarakat, baik pengikutnya maupun masyarakat luas, yang kemudian menjadikan imam ini menjadi mulia. Salah satunya adalah dua batu nisan yang menandai makamnya. Makam tuan guru Tarekat Naqsabandiah ini ditandai dengan batang kayu sungkai yang kini telah menjadi batu. Beberapa barang peninggalannya dipegang oleh keturunannnya baik buku kotbah, kitab, stempel, pedang maupun baju kebesarannya, menurut warga disekitar makam, sejak ditanam hingga sekarang belum ada yang bisa mencabut kayu ataupun batu nisan tersebut, bahkan seekor gajah yang mencoba mencabut dengan belalai,gajah tersebut langsung mati.
http://sufiroad.blogspot.com


0 komentar: