Tampilkan postingan dengan label Slider. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Slider. Tampilkan semua postingan
Jalur Andalan Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu berhasil mendapatkan Piala Bergilir  Menteri Pariwisata RI, Tuah kalajengking Muda Indragiri keluar sebagai Juara Event Pacu Jalur Tahun 2015 di Tepian Narosa Sungai Indragiri Taluk Kuantan. Di final Tuah kalajengking Muda Indragiri mengalahkan Jalur dari Pintu Gobang Kari Kuantang Tengah yaitu Tuah Koghi Dbalang Ghajo. 

Berikut Daftar Juara Festival pacu Jalur Tahun 2015 di Taluk Kuantan :
  1. Tuah kalajengking Muda Indragiri (Inhu)
  2. Tuah Koghi Dbl Ghajo (KT)
  3. Palimo Olang Putie (HK)
  4. Puti Mandi Mayang Terurai (KM)
  5. Sijontiak Lawik (CRT)
  6. Putri Bungsu Dbl Hitam (Inhu)
  7. Linggar Jati RAPP (PGn)
  8. Siposan Rimbo RAPP (PGN)
  9. Juragan Kuantan (GT)
  10. Sialang Soko (Inhu)
  11. Meriam Onggang Parau (KH)
Ekowisata Bandar Bakau Dumai atau dikenal juga sebagai Sekolah Alam Bandar Bakau Dumai merupakan kawasan hutan bakau yang berlokasi di Jl. Nelayan Laut Ujung - Kelurahan Pangkalan Sesai - Kecamatan Dumai Barat - Kota Dumai - Propinsi Riau. Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar mencakup Muara atau Kuala Sungai Dumai.

Sungai Dumai merupakan sungai yang membelah kota Dumai menjadi bagian Barat dan Timur. Sungai dumai ini merupakan tempat terjadi legenda atau sejarah Putri Tujuh yang mengandung unsur buah bakau belukap dari kejadian masa lalu yang menjadi jati diri suatu peristiwa budaya di Kota Dumai selama ini.

                                  
Kawasan Hutan Mangrove Sungai Dumai ini dikelola oleh Darwis Mohammad Saleh, seorang masyarakat biasa yang memperjuangkan kawasan ini TETAP HIJAU dengan HUTAN BAKAU yang lestari. Disebut perjuangan ini dikarenakan, dia dan teman-teman lainnya berusaha mempertahankan kawasan tersebut tetap menjadi Hutan Mangrove yang awalnya diperuntukkan bagi Areal Perluasan Pelabuhan PELINDO Dumai. Perjuangan ini berlangsung sejak 1998-1999 hingga saat ini.


                              

Sekolah Alam Bandar Bakau berlokasi di Jl. Nelayan Laut Ujung - Dumai - Riau yang tepatnya berada di Kawasan Bandar Bakau Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai. Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar yang awalnya diperuntukkan bagi perluasan pelabuhan Pelindo Dumai. Darwis dan kawan-kawannya memperjuangkan agar kawasan ini tetap menjadi Hutan Mangrove Dumai dan berusaha menjadikan kawasan ini berstatus Hutan Kota Dumai.
                                                           

Terdapat 24 spesies mangrove di kawasan hutan bandar bakau ini, salah satunya adalah bakau istimewa yang saat ini diperjuangkan untuk dilestarikan kembali oleh Darwis dkk yaitu belukap. Belukap (rhizophora mucronata) merupakan salah satu jenis bakau yang mengalami kepunahan di sungai Dumai. Kepunahan ini akibat ekploitasi bakau sebagai bahan baku arang dulunya, dimana panglong (tempat produksi arang) terdapat di Pangkalan Bunting di muara Sungai Dumai. Kegiatan ini salah satu contoh memperlakukan alam tanpa memikirkan generasi ke depan, tebang tanpa ada aksi penanaman kembali, akibatnya telah terjadi kepunahan jenis bakau ini di sungai Dumai bahkan generasi Dumai saat ini sudah tak mengenalinya lagi.

                      

Kegiatan yang ada di hutan Bandar Bakau ini adalah :
- Bank Mangroove (pusat budidaya pembibitan dan penanaman mangroove)
- Sekolah alam Bandar Bakau
- Pembersihan sungai dan pantai
- Pusat informasi mangroove
- Explorasi potensi wisata Bandar Bakau.

Harapan kita semua untuk hutan bandar bakau ini kepada semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat adalah mari sama-sama kita dukung dan lestarikan hutan ini agar menjadi Hutan Kota Dumai serta melestarikan hutan-hutan lainnya agar Indonesia kita tercinta menjadi tempat yang lebih baik untuk anak cucu kita kelak.