Tour de
Siak 2013 telah menyelesaikan Etape II pada hari Sabtu 14 September 2013. Etape II yang dimulai dari
depan Istana Siak pada dan finish di depan RSUD Pemkab Siak dengan jarak tempuh 154,18km yang melintasi Rute Siak - Dayun sebanyak tiga putaran dan secara Individual didominasi oleh atlet Indonesia.
Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WISATA RIAU. Tampilkan semua postingan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
akan menggembangkan salah satu produk baru pariwisata yaitu Pariwisata
Syariah. Pengembangan Pariwisata Syariah ini akan diterapkan pada empat
jenis komponen usaha pariwisata, yaitu: perhotelan, restoran, biro atau
jasa perjalanan wisata, dan spa. Selain keempat jenis usaha pariwisata
tersebut, sarana penunjang pariwisata lainnya juga akan diikutsertakan.
Pengembangan Pariwisata Syariah Indonesia ini mengacu pada estimasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Muslim ke Indonesia yang tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga dari Eropa. Hingga tahun ini Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf mencatat kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia mencapai 1.270.437 orang per tahun yang mayoritas berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Singapura dan Perancis. Selain itu, Indonesia juga berkaca pada negara-negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan Chinayang sudah terlebih dahulu mengembangkan pariwisata syariah.
Dalam pengembangan pariwisata syariah, Kemenparekraf menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka akan bekerjasama untuk mengembangkan potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tujuan pariwisata syariah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menggunjungi berbagai destinasi maupun atraksi pariwisata yang memiliki nilai-nilai Islami, yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa daerah tersebut diantaranya adalah: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makassar, Yogyakarta dan Lombok.Tujuan lainnya adalah untuk mendorong tumbuh kembang bisnis syariah dalam industri pariwisata.
Pariwisata syariah ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam launchingnya di acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 pada 30 Oktober - 2 November 2013 bertempat di Jakarta Internasional Expo, Jakarta. Dalam acara tersebut berbagai usaha-usaha pariwisata yang memenuhi standar syariah akan ikut dipamerkan pada pengunjung.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis pemeluk Islam terbesar di dunia sehingga tidak heran memiliki begitu banyak destinasi dan atraksi wisata dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai Islami contohnya seperti masjid, pesantren atau makam bersejarah. Karena alasan inilah yang membuat Indonesia mampu mengembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah juga sebenarnya tidak hanya mencakup destinasi dan atraksi pariwisata dengan nilai-nilai Islami semata, lebih dari itu, pariwisata syariah memiliki ruang lingkup yang sangat luas. (indonesia.travel)
Pengembangan Pariwisata Syariah Indonesia ini mengacu pada estimasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Muslim ke Indonesia yang tidak hanya berasal dari Timur Tengah namun juga dari Eropa. Hingga tahun ini Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf mencatat kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia mencapai 1.270.437 orang per tahun yang mayoritas berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Singapura dan Perancis. Selain itu, Indonesia juga berkaca pada negara-negara di Asia seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, bahkan Chinayang sudah terlebih dahulu mengembangkan pariwisata syariah.
Dalam pengembangan pariwisata syariah, Kemenparekraf menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Mereka akan bekerjasama untuk mengembangkan potensi dan standar pariwisata yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai Islami. Standar pariwisata syariah ini nantinya akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tujuan pariwisata syariah adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri untuk menggunjungi berbagai destinasi maupun atraksi pariwisata yang memiliki nilai-nilai Islami, yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa daerah tersebut diantaranya adalah: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makassar, Yogyakarta dan Lombok.Tujuan lainnya adalah untuk mendorong tumbuh kembang bisnis syariah dalam industri pariwisata.
Pariwisata syariah ini rencananya akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam launchingnya di acara Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 pada 30 Oktober - 2 November 2013 bertempat di Jakarta Internasional Expo, Jakarta. Dalam acara tersebut berbagai usaha-usaha pariwisata yang memenuhi standar syariah akan ikut dipamerkan pada pengunjung.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis pemeluk Islam terbesar di dunia sehingga tidak heran memiliki begitu banyak destinasi dan atraksi wisata dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai Islami contohnya seperti masjid, pesantren atau makam bersejarah. Karena alasan inilah yang membuat Indonesia mampu mengembangkan pariwisata syariah. Pariwisata syariah juga sebenarnya tidak hanya mencakup destinasi dan atraksi pariwisata dengan nilai-nilai Islami semata, lebih dari itu, pariwisata syariah memiliki ruang lingkup yang sangat luas. (indonesia.travel)
Provinsi Riau tidaklah seindah Provinsi tetangga Sumatra Barat ataupun Sumatra Utara,yang kaya akan objek wisata. Riau hanya menjadi destinasi bisnis, yang mempunyai urusan bisnis ataupun kepentingan lainnya di Riau, cenderung tidak akan bermalam atau menginap, karena mereka tidak menemukan sebuah alasan untuk berlibur ke Bumi Melayu Riau.
Seorang pembicara dalam seminar, ataupun pemateri dalam sebuah training, mereka akan datang dari pagi hari jakarta kemudian pulang sore hari. Tidak ada agenda
untuk tujuan wisata sama sekali.
Bagi mereka Riau hanya sebuah tempat yang panas, sumber asap, kaya minyak dan penuh dengan gedung-gedung pemerintahan yang megah dan berarsitektur melayu. Ketika Kepulauan Riau dimekarkan menjadi sebuah Provinsi baru, Riau kehilangan potensi sektor wisata terutama wisata bahari. Memang Riau, tidak memiliki wisata alam, tapi saya yakin suatu saat nanti akan menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatra. Riau sebagai jantung peradaban budaya Melayu setidaknya masih bisa mengembangkan wisata di sektor seni dan kebudayaan.
Bagi mereka Riau hanya sebuah tempat yang panas, sumber asap, kaya minyak dan penuh dengan gedung-gedung pemerintahan yang megah dan berarsitektur melayu. Ketika Kepulauan Riau dimekarkan menjadi sebuah Provinsi baru, Riau kehilangan potensi sektor wisata terutama wisata bahari. Memang Riau, tidak memiliki wisata alam, tapi saya yakin suatu saat nanti akan menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatra. Riau sebagai jantung peradaban budaya Melayu setidaknya masih bisa mengembangkan wisata di sektor seni dan kebudayaan.
Menyatu dengan alam sembari menikmati eksotisme Hutan di Desa Tanjung Belit kecamatan kampar Kiri Hulu Kabupaten kampar, siapa sangka sebuah desa dengan jarak tempuh lebih kurang 3jam dari Pekanbaru ibukota Provinsi Riau kita akan menikmati indahnya alam dan panorama hutan serta beberapa air terjun dan sungai dengan air yang jernih. Bahkan Desa Tanjung Belit menjadi salah satu tempat alternatif berkemah.
Suaka Marga Satwa Kerumutan terletak di Desa KerumutanKecmatan Kerumutan Kabupaten
Palalawan, dari Ibukota Pelalawan yaitu Pangkalan Kerinci ,lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama lebih kurang 2,5 jam perjalanan melalui jalan
tanah berbatu. Selain itu akses menuju Suaka margasatwa kerumutan juga dapat dilakukan melalui Teluk Meranti, Dari Teluk Meranti tersedia kapal motor untuk mengantar Anda ke dalam
Hutan Suaka Marga Satwa Kerumutan. Akses lain menuju hutan ini
langsung dari Pekanbaru ibu kota Riau. Dari sini Anda bisa menuju Desa
Pangkalan Kopan dengan waktu selama lebih kurang 5jam.
Suaka margasatwa ini terhampar di kawasan seluas total 1.332.169 ha
dan dihuni berbagai jenis flora dan fauna khas hutan dataran rendah.
Wilayahnya dihiasi koridor pepohonan mangrove yang dilalui Sungai Kampar
sehingga menjadikannya begitu spesial di antara hutan-hutan lain yang
tersebar di Pulau Sumatera.
Bumi perkemahan Tahura SSH berada di kawasan taman Hutan raya Sultan Syarif Hasyim. Bumi Perkemahan ini berada sekitar 2 km dari pendopo Taman Hutan raya Sulta Syarif Hasyim . Area ini cukup
luas untuk menampung ratusan pengunjung. Bumi Perkemahan ini memiliki sarana dan fasilitas yang cukup lengkap, namun kondisinya sangat tidak terawat.
Di Bumi Perkemahan Tahura SSH terdapat penginapan dengan kapasitas
sekitar 40 orang, pendopo besar yang bisa menampung lebih dari 100 orang, lapangan bola,
dan 2 toilet umum masing-masing dengan 12 ruang, yang menjadi kendala utama pada area Bumi Perkemahan Tahura SSH ini
adalah sumber air bersih.
Penginapan di Bumi Perkemahan tahura SSH |
Pendopo di Bumi Perkemahan Tahura SSH |
Penampakan Samping Pendopo di Bumi Perkemahan Tahura SSH |
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (TAHURA SSH) ini di ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No. 349/Kpts-II/1996 tanggal 05 Juli 1996 dengan luas 5.920Ha. Setelah di lakukan tata batas definitife oleh Sub BIPHUT
Pekanbaru dan temu gelang luas kawasan Hutan Raya ini menjadi 6.172 Ha
dan telah ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.
348/Kpts-II/1999 tanggal 26 Mei 1999. Kawasan ini merupakan perubahan
fungsi dari Hutan Wisata Minas seluas 1.821 Ha dan Hutan Produksi
terbatas seluas 4.099 Ha yang secara administrasi pemerintahan terletak
di Kecamatan Minas Kabupaten Siak, Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar dan Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Dan Secara geografis berada pada posisi : 0037’ – 0044’ LU dan 101020’ – 101028’ BT
FLORA:
Salah satu yang menjadi daya tarik Tahura SSH adalah selain dekat dengan kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau, Tahura SSH memiliki keragaman jenis flora yang cukup tinggi. Keanekaragaman jenis Tahura SSH sangat mewakili suatu kondisi hutan dengan tipe hutan hujan dataran rendah. Tercatat + 127 jenis flora yang merupakan tumbuhan asli hutan Tahura SSH yang didominasi dari family Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae, Myrtaceae, meranti (Shorea sp), sendok sendok (Endoserpum sp), keruing (Dipterocarpus spp). marpoyan, sialang dll.
FLORA:
Salah satu yang menjadi daya tarik Tahura SSH adalah selain dekat dengan kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau, Tahura SSH memiliki keragaman jenis flora yang cukup tinggi. Keanekaragaman jenis Tahura SSH sangat mewakili suatu kondisi hutan dengan tipe hutan hujan dataran rendah. Tercatat + 127 jenis flora yang merupakan tumbuhan asli hutan Tahura SSH yang didominasi dari family Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae, Myrtaceae, meranti (Shorea sp), sendok sendok (Endoserpum sp), keruing (Dipterocarpus spp). marpoyan, sialang dll.
Bingung hendak kemana menghabiskan waktu liburan di Kota Pekanbaru dan sekitarnya ? Salah Satu Pusat Pelatihan Gajah yang ada di Riau tepatnya di Kecamatan Minas Kabupaten Siak, bisa menjadi salah satu alternatif tempat wisata keluarga.
Pusat Latihan Gajah Riau yang berada di Minas ini berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim yang dibawah pengawasan Kementerian kehutanan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Terdapat 22 ekor gajah yang berada di Pusat latihan Gajah Minas ini.
Keberadaan Gajah di provinsi Riau sangat memprihatinkan. Konflik antara Manusia dan Gajah sering terjadi, sudah ada beberapa manusia yang menjadi korban keganasan gajah, begitupun dengan gajah, sudah tidak terhitung Gajah yang mati kemudian gadingnya diambil untuk dikomersilkan seperti yang terjadi di taman nasional tesso Nillo. Konflik Gajah dan Manusia tidak berkesudahan akibat ketidakseimbangan ekosistem yang ada. Konversi hutan alam menjadi lahan perkebunan menjadi penyebab utama munculnya konflik tersebut, gajah dan hewan lain kehilangan habitat aslinya.
Pusat Latihan Gajah Riau yang berada di Minas ini berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim yang dibawah pengawasan Kementerian kehutanan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Terdapat 22 ekor gajah yang berada di Pusat latihan Gajah Minas ini.
Keberadaan Gajah di provinsi Riau sangat memprihatinkan. Konflik antara Manusia dan Gajah sering terjadi, sudah ada beberapa manusia yang menjadi korban keganasan gajah, begitupun dengan gajah, sudah tidak terhitung Gajah yang mati kemudian gadingnya diambil untuk dikomersilkan seperti yang terjadi di taman nasional tesso Nillo. Konflik Gajah dan Manusia tidak berkesudahan akibat ketidakseimbangan ekosistem yang ada. Konversi hutan alam menjadi lahan perkebunan menjadi penyebab utama munculnya konflik tersebut, gajah dan hewan lain kehilangan habitat aslinya.
Perjalanan menuju Pusat Latihan Gajah Minas tidaklah sulit,karena kita akan dibantu dengan panduan papan nama petunjuk arah. Dari Kota Pekanbaru perjalanan menuju lokasi Pusat Latihan gajah dapat ditempuh dengan waktu lebih kurang 60menit. Dari Kota Pekanbaru perjalanan kita lakukan melewati Rumbai menuju Minas Kabupaten Siak, setelah
melewati Hotel Rindu Sepadan, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif
Hasim kira-kira sekitar 8km dari lokasi itu kita akan melewati Persimpangan menuju Perawang dan sekitar 1km dari Simpang Perawang di sisi kiri jalan ,kita akan menemukan plang nama Pusat Latihan Gajah (PLG Minas).
Hamparan Kebun Sawit dan Pipa Gas akan menemani kita hingga menuju lokasi
Hamparan Kebun Sawit dan Pipa Gas akan menemani kita hingga menuju lokasi
Lokasi Pusat Latihan Gajah. Jalan tanah kuning yang keras akan kita lalui hingga nanti akan bertemu sebuah gapura bertuliskan Selamat datang di Pusat Latihan Gajah. Jangan khawatir untuk tersesat ataupun nyasar karena adanya petunjuk arah menuju Lokasi Pusat Latihan Gajah.
Selama di Pusat Latihan Gajah, kita dapat berinteraksi dengan gajah-gajah liar yang telah di
latih untuk bersahabat dengan manusia. Kalau ke Pusat Latihan Gajah jangan lewatkan momen saat gajah dimandikan oleh pawangnya, serta saat gajah minum susu, uniknya gajah yang ada di Pusat Latihan Gajah Minas hanya mengkonsumsi susu merk tertentu saja, jika ia mengkonsumsi susu merk lain menurut para pawang gajah tersebut akan sakit perut.
Jika kita ke Pusat Latihan Gajah Minas sangat disarankan untuk pergi pagi hari dan sore hari untuk menyaksikan gajah -gajah digiring oleh pawangnya untuk mandi di sungai dan kemudian gajah akan digiring kehutan. Jangan sampai terlewatkan momen untuk berpoto bersama gajah, atau jika perlu kita turut memberikan gajah tersebut makan, dan menaiki gajah, namun kita mesti tetap berhati-hati dan waspada tapi kekhawatiran kita akan sedikit berkurang karena pawang gajah akan setia mendampingi gajah.
Di Pusat Latihan gajah Minas ini kita juga dapat mewancarai pawang, mendokumentasikan Gajah dengan liputan pembuatan film dokumenter, namun untuk meliput ativitas gajah dan membuat film, terlebih dahulu kita harus mengantongi izin dari Balai Besar Konservasi Sumber daya Alam Riau.
Steve King peselancar asal Inggris berhasil memecahkan rekor dunia berselancar terpanjang dan terlama di atas gelombang sungai (tidal bore) di Sungai Kampar. Steve King mampu menaklukkan Ombak bono SUngai Kampar dan mampu memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri dengan menaklukkan gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di
Inggris.
Steve King Cs (Steve Holmes, Nathan Maurice, Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau) berhasil menaklukkan Gelombang Bono Sungai Kampar berselancar paling lama. Pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2013, Steve King memecahkan rekor dengan jarak tempuh sepanjang 9,2mil dan esok harinya Steve King mempertajam rekornya dengan berselancar sejauh 10,82mil.
Steve King Cs (Steve Holmes, Nathan Maurice, Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau) berhasil menaklukkan Gelombang Bono Sungai Kampar berselancar paling lama. Pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2013, Steve King memecahkan rekor dengan jarak tempuh sepanjang 9,2mil dan esok harinya Steve King mempertajam rekornya dengan berselancar sejauh 10,82mil.
Nantinya hasil dari pemecahan rekor ini akan dibuatkan proposal dan diajukan ke Guiness Book of Records dengan menyertakan dokumentasi aktivitas berselancar Steve King Cs. Pemecahan rekor ini berlangsung hingga tanggal 14 Februari 2013, sehingga masih akan ada kemungkinan pemecahan rekor berselancar terlama.
Bono Extreme Off Road 2013 diikuti oleh oleh 78 offroader dari 14 Pengda se Indonesia dan juga diikuti offroader asal Malaysia. Event ini memperebutkan hadiah uang tunai dari Bupati pelalawan H.M. Harris. Event ini secara resmi dibuka oleh Bupati pelalawan pada Hari Jumat tanggal 1 Februari 2013, pembukaan event ini ditandai dengan pelepasan konvoi para peserta mengelilingi Kota Pangkalan kerinci.
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau
lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan
Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Tangguhnya gelombang Bono menantang peselancar asing untuk memecahkan rekor dunia. Kegiatan pemecahan rekor ini ditaja oleh Kabupaten Pelalawan. "Saya sangat mendukung kegiatan ini. Artinya, gelombang Bono yang ada di Sungai Kampar bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia dan juga internasional," kata Bupati Pelalawan H. M. Harris.
Steve King peselancar asal Inggris berecana akan menaklukkan Gelombang Bono sekaligus memecahkan rekor berselancar dengan jarak tempuh terpanjang dan terlama. Pemecahan rekor ini akan dilaksanakan pada 9-14 Februari 2013 dan akan dicatatkan pada Guinnes World Records. Pada kesempatan tersebut, Steve King akan ditemani oleh dua orang temannya yang juga berasal dari Inggris yaitu Steve Holmes dan Nathan Maurice, serta dua orang berkebangsaan Perancis yaitu Fabrice Colas dan Dominique Avrilleau.
Terlihat Gelombang Bono Dari kejauhan |
Pada tahun 2006, Steve King berhasil memecahkan rekor untuk berselancar di atas gelombang sungai (tidal bore) di salah satu gelombang sungai di Inggris, yaitu Sungai Severn Bore. Steve
King telah berhasil mencatatkan namanya dalam Guinness World of Records
dalam berselancar di atas gelombang sungai dengan waktu terlama dan
jarak terpanjang di atas gelombang Sungai Severn Bore yang berlokasi di
Inggris. Kita berharap Steve King mampu memecahkan Rekor atas namanya sendiri di Inggris dan mampu membuat Rekor Baru dengan menaklukkan Bono Sungai kampar
Arsitektur masjid ini menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Cina, dengan atap berbentuk limas, seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu tanpa menggunakan besi dan paku melainkan hanya pasak kayu. Masjid dengan bahan konstruksi utama kayu ini terdiri dari bangunan induk yang ukuran aslinya 30meter X 40meter, mihrab 7meter X 5meter, menara, dengan tinggi bangunan 24meter, serta dilengkapi dengan 2 mimbar, 2 bak untuk mengabil wudhu. Atapnya berupa limas tiga tingkat yang meruncing ke atas dengan tiang dan konstruksi kayu yang masih asli terlihat sangat indah. Demikian pula dindingnya yang miring, penuh dengan ornamen atau ukiran yang mirip dengan ukiran yang terdapat di dalam sebuah masjid di Pahang, Malaysia. Engku Mudo Sangkal juga menukilkan ukiran di depan mimbar dan pada dua tonggak panjang dalam masjid masing-masing basmallah dan dua kalimah syahadat.
Di dalam salah satu bak air itu
terdapat sebuah batu alam yang besar dan bentuknya seperti kepala kerbau
tanpa tanduk dan telinga. Konon batu itu bisa berpindah posisi dengan sendirinya sehingga batu berbentuk kepala kerbau ini begitu disakralkan.
Banyak yang mengunjungi mesjid ini hanya untuk mandi dengan air yang ada batu kepala kerbau bahkan mereka bernazar untuk meminta suatu keinginan dan kesembuhan penyakit, mereka mencuci muka atau tangan dengan air dari bak yang berisi kepala kerbau dan dipercaya dapat memberi berkah.
Objek Wisata Alam Gelombang Bono terdapat di Hilir Sungai kampar atau lebih dikenal dengan sebutan Semenanjung Kampar, tepatnya di kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Bono adalah gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai 4-6meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar Sungai Kampar. Gelombag ini terjadi akibat benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Malaka, aut China Selatan dan Aliran Sungai Kampar yang berbenturan dimuara sungai kampar dengan menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai sehingga dapat menggulung dan menenggelamkan perahu serta kapal-kapal besar maupun kecil dan fenomena ini satu-satunya di Indonesia.
Komplek makam Pendiri Kota Pekanbaru Marhum Pekan merupakan Situs Cagar Budaya yang terdapat di Kota Pekanbaru , situs ini terletak di kelurahan kampung Bandar kecamatan Senapelan. Komplek makam ini merupakan pemakaman keluarga Kerajaan Siak yang pernah memerintah di Kota Pekanbaru. Dulu masyarakat yang bermukim disekitar komplek makam ini lebih mengenal makam ini dengan sebutan perkuburan Mesjid Raya atau Kuburan Raja. Pada tahun 2004 makam ini dirubah namanya menjadi Komplek Makam Marhum Pekan karena ada Makam Marhum Pekan pendiri Kota Pekanbaru
Dalam komplek makam ini terdapat situs peninggalan sejarah yang sering dikunjungi oleh wisatawan sebagai objek wisata sejarah dan religi yang bernilai tinggi.
COLOK didalam bahasa melayu berarti alat penerang, masyarakat melayu memberi nama colok itu dengan sebutan “pelite” atau “pelito” yakni sejenis lampu teplok yang menggunakan sumbu kompor memakai minyak tanah sebagai bahan bakar penerangnya.
Lampu colok merupakan lampu tradisonal yang biasa dipakai dipakai untuk menerangi kegelapan di daerah Pedesaan. bahan lampu colok ini bisa terbuat dari bambu, seperti obor. Ada juga kaleng atau botol bekas minuman yang dibuat seperti lampu senter. Setelah itu di isi dengan minyak tanah untuk menyalakan sumbu yang terpasang di tengahnya. Di daerah Riau Pesisir, sehari-hari Colok digunakan sebagai alat penerangan yang diletakkan didepan pintu rumah, dan berguna menemani disaat anak-anak pergi mengaji dan belajar didalam kegelapan malam, penerangan colok ini sangat berguna disaat aktivitas masyarakat berada diluar terutama bagi nelayan yang akan pergi melaut.
Seorang warga yang berusaha untuk menyalakan Lampu Colok |
Nyala Api Lampu Colok |
Salah satu Lampu Colok yang berbentuk Mesjid |
Seiring dengan berjalannya waktu, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi turun temurun, masyarakat Melayu terutama menjelang penghujung bulan Ramadhan menggunakan penerangan colok ini sebagai hiasan didepan rumah,terutama dalam menghadapi malam lailatul qadar, aneka bentuk colok yang dibuat masyarakat dengan menggunakan bahan kaleng minuman bekas, botol kaca minuman, bambu yang diberi sumbu sampai dengan colok yang dibuat khusus seperti tabung menggunakan bahan baku seng dan alumunium.
Tarian Senandung Syukur Seribu Bulan sebagai Tari Pembukaan Festival Lampu Colok Tahun 1432H di Lapangan Bukit Senapelan Pekanbaru |
Bentuk Model Colok yang telah dimodifikasi |
Festival Lampu Colok ini dapat di jumpai,diseluruh daerah di Provinsi Riau, di Pekanbaru tahun 2011 atau 1432 Hijriah ini Festival lamu colok dipertandingkan antar Kecamatan se Pekanbaru, dan pembukaanya di lakukan pada malam 27 Ramadhan bertempat di Lapangan Bukit Kecamatan Senapelan. Festival lampu Colok merupakan khasanah warisan Budaya tempo dulu yang bertahan hingga sekarang. Dan Kini Festival Lampu Colok telah menjadi agenda Wisata bagi beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau.
Tak lengkap jika berkunjung ke Pekanbaru jika tidak singgah atau
berbelanja di Pasar Bawah Pekanbaru. Orang-orang dari luar Pekanbaru
selalu menjadikan pasar bawah sebagai salah satu tempat yang harus
dikunjungi jika mampir ke pekanbaru. Pasar Bawah Pekanbaru merupakan
pasar yang tertua di kota Pekanbaru yang berada di persis di tepi sungai
Siak dan Pelabuhan.
Pasar yang terletak di sebelah
utara Pekanbaru ini merupakan pusat perbelanjaan yang banyak menyediakan
barang-barang antik, pernak-pernik aksesori rumah tangga, baik dari
dalam maupun luar negeri.
Selain itu, pasar ini juga terkenal sebagai salah satu pusat
perbelanjaan barang elektronik bekas (second hand) yang berasal dari
luar negeri. Dahulu, barang-barang bekas atau selundupan dari luar
negeri belum diawasi ketat oleh pemerintah. Namun, seiring berjalannya
waktu, berangsur-angsur pemerintah mulai memperketat peraturan.
Barang-barang yang dulunya bisa masuk, sekarang tidak bisa bebas masuk
lagi.
Berbagai barang eks
luar negeri dengan kualitas impor yang dijual dengan harga "miring",
seperti keramik dari Cina, karpet dari Timur Tengah, tas wanita dari
Italia, dan aneka guci dan patung. Selain itu, di pasar ini terdapat
beragam barang-barang elektronik dan berbagai jenis makanan kecil yang
hampir semuanya merupakan produk luar negeri. Di pasar ini juga tersedia
jenis makanan khas Riau seperti lempuk Durian, Dodol kedondong, ikan
salai, Ikan Asin, selain itu juga tersedia kerajinan khas Riau seperti
batik Riau , Kain Songket Riau, Baju Melayu Khas Riau dll.
Sebagai salah satu upaya mempromosikan Wisata Gelombang Bono Sungai Kampar, pihak swasta Rokok Djarum Super membuat sebuah iklan yang bertajuk My Great Adventure of Indonesia, dalam iklan tersebut Bono Sungai Kampar menjadi salah satu bagian dari rekaman video yang memperkenalkan keindahan dan kedahsyatan alam Indonesia.
Melihat orang berselancar di pantai atau laut adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di beberapa tempat di dunia. Dan salah satu diantaranya terdapat di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau yang biasa di sebut dengan Ombak Bono Sungai Kampar. Selain di Muara Sungai Kampar Ombak Bono atau Tidal Bore juga terdapat di Sungai Gangga dan Brahmaputra (India dan Banglades), Sungai hindustan (Pakistan), Sungai Lupar (Malaysia) biasa disebut dengan benak batang Lupar, Australia, Inggris, Perancis yang biasa disebut dengan un mascaret, Inggris, Amerika, kanada, Mexico, Brazilia.
Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan bahkan para selencar dunia mengungkapkan luar biasa untuk "Bono Kampar", seperti diungkapkan oleh Chris Mauro dalam tulisannya yang dimuat GrindTV.com : “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).
Kabupaten Kuantan Singingi sangat kaya akan keragaman adat dan budaya,salah satu diantaranya adalah Pacu jalur. Pacu berarti lomba adu cepat, sedangkan jalur berarti perahu besar yang dapat memuat40-50 orang anak pacu. Jalur dibuat dari sebatang pohon Bonio atau kulim kuyian dengan panjang 30 meter atau lebih dengan diameter 2meter.
Untuk membuat Pacu banyak ritual yang mesti dilalui, kayu yang diambil dihutan diawali dengan upacara persembahan dan semah yang dipimpin oleh pawang,kayu tersebut dianggap memiliki penghuni,upacara ini dilakukan agar proses penebangan kayu dapat berjalan lancar. Kemudian pohon ditebang sesuai dengan panjang jalur yang akan dibuat,setelah pohon ditebang lalu diseret bersama-sama ke Desa dengan menggunakan tenaga manusia, nuansa gotong royong dan kebersamaan masih kental dalam proses pembuatan jalur
Sesampai di Desa Pohon yang ditebang dan diseret tadi di layur (diasapi) selama kurang lebih 12jam, proses pengasapan ini dilakukan pada malam hari diiringi upacara adat dan tari-tarian yang dihadiri oleh pemuka masyarakat. Tujuan kayu diasapi agar kayu atau jalur menjadi kering dan tidak berat saat dipacu.
PACU JALUR |
Pacu jalur awalnya dilaksanakan untuk memperingati hari besar agama Islam seperti Maulid nabi, Idul Fitri, Tahun Baru Islam 1 Muharam. Tetapi Ketika Penjajah Belanda memasuki daerah Riau diawal tahun 1900 mereka memanfaatkan Pacu jalur sebagai peringatan Ulang Tahun Ratu Wilhelmina yang jatuh pada setiap tanggal 31 Agustus. Namun sejak Indonesia merdeka Pacu jalur menjadi Agenda untuk memperingat Hari kemerdekaan, kini Pacu jalur diadakan setiap Bulan Agustus atau dipercepat sebelum Agustus jika pada Saat Bulan Agustus bertepatan dengan Bulan Ramadhan.
Kini Pacu jalur menjadi pesta masyarakat Kuantan Singingi dan masyarakat Riau pada umumnya yang telah menjadi kalender Pariwisata Nasional. Pacu Jalur ini diadakan di Tepian batang Narosa Sungai Kuantan Taluk Kuantan, event Pacu Jalur tidak hanya diikuti oleh Jalur dariKecamatan yang ada di Kabupaten Kunatan Singingi saja tapi juga diikuti oleh Jalur dari Kabupaten lain di Provinsi Riau dan juga diikuti Jalur Provinsi tetangga dan juga negara lain.
BAGAIMANA MENUJU TALUK KUANTAN (LOKASI PACU JALUR)
Sekurangnya ada 6jalur penerbangan yang rutin menuju Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau,yaitu melalui Jalur Batam, Jakarta,Bandung, Medan, Singapura dan Kuala Lumpur. Dari Pekanbaru perjalanan dilanjutkan menuju Kota Taluk Kuantan ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi dengan menggunakan perjalanan darat. Banyak pilihan kendaraan yang tersedia diantaranya Taxi, mobil angkutan umum dan kendaraan pribadi yang biasa disebut dengan mobil travel. Perjalanan dari Pekanbaru menuju Taluk Kuantan ditempuh dengan waktu lebih kurang 4jam hingga 4,5jam. Untuk Penginapan di Taluk Kuantan tidak perlu khawatir,karena banyak pilihan wisma,penginapan untuk bermalam selengkapnya bisa dilihat di : Daftar Hotel di Taluk Kuantan
Pada Tahun 2015 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan 121 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dan Pacu Jalur menjadi salah satu dari Warisan Budaya Tak Benda dengan Nomor Registrasi 201500184.
Pada Tahun 2015 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan 121 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dan Pacu Jalur menjadi salah satu dari Warisan Budaya Tak Benda dengan Nomor Registrasi 201500184.
"Surfing on the river "The exciting Bono Pelalawan, Riau, Indonesia"Bono is an amazing natural phenomenon. Where, when the tide go up a river, the river water will menggelombang, big choppy. The wave height at 6 feet. WAVE NATURE RIVER KAMPAR BONO has been phenomenal and attracted many tourists both local and foreign tourists, especially surfers.
Surfer Enjoy Morning Breakfast |
What you can find on Kampar River in Sumatra is fairly similar to the Pororoca on Araguari river. Despite medium tidal range (4m max), the shallow estuary of Kampar, probably overpowered by an extremely efficient funnelling effect and the acceleration of Malacca Straight, produces up to 10ft face breaking waves. If the Bono can reach barreling momentum for 10-15 minutes, the main course is probably 2-5ft soft peeling waves, allowing dozens of round-house cutbacks, probably best suited for longboarders, paddlesurfers, intermediates surfers and even beginners. The bore breaks up to 4h, about 50 km rides, and each surfer end up surfing 1 hour or so on 4-5 sections. Record time is 1hour 02' by Bagé : a 1h30 continuous ride could easily be achieved soon
How To Bono Tidal Bore
There were at least 5 regular flight path toward the provincial capital Pekanbaru Riau, namely via Batam, Jakarta, Medan, Singapore and Kuala Lumpur. Of Pekanbaru city tour continues to the base Kerinci with 1hr trip mileage. The base of Kerinci then continued on to Teluk Meranti with the distance of 4 hours.
Bono merupakan fenomena alam unik yang terjadi di
Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum pasang. Air laut mengalir masuk dan
bertemu dengan air sungai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan
yang cukup tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur dan suara angin
kencang. Pada musim pasang tinggi, gelombang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter,
membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini
terjadi setiap hari, siang maupun malam hari.
Kedepan Bono diharapkan akan menjadi wisata internasional andalan Indonesia. Hal ini terungkap dalam sebuah acara Focus Discussion
Grup (FGD) dengan tema Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan Bersama
dalam Upaya Pengembangan Wisata Bono menjadi Ikon Wisata Internasional,
yang diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 31 Mei 2012.