Tampilkan postingan dengan label KERAJAAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KERAJAAN. Tampilkan semua postingan
Kerajaan ini didirikan oleh raja Singapura ke-V yang bergelar Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain yang lebih dikenal dengan nama Prameswara. Pada tahun 1231 telah diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Kabupaten Indragiri Hilir.  Bukti-bukti peninggalan kerajaan ini adalah ditemukannya selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.
Nama Keritang dipercayai berasal daripada kata akar itang, di mana itang adalah sejenis tumbuhan yang terdapat di sepanjang anak Sungai Gangsal. Kerajaan Keritang didirikan sekitar awal abad ke-12 (ada juga sumber lain yang menyatakan pada abad 6) yang berlokasi di Sepanjang Sungai Gangsal (Kini :  Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir) . Seni budayanya banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, sebagaimana terlihat pada arsitektur bangunan istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh. Peninggalan kerajaan ini yang masih dapat dilihat hanya berupa puing.

Dalam Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca , Keritang disebut sebagai daerah atau kerajaan yang takluk kepada Majapahit bersama Kerajaan Kandis dan kerajaan lainnya di Sumatera. Tidaklah diketahui secara pasti kapan Kerajaan keritang ini ada dan kapan lenyapnya, informasi hanya didapat dari tambo masyarakat Indragiri dan juga Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca. 

Tercatat dari berbagai sumber Kerajaan Keritang memiliki beberapa orang raja yang memerintah selama lebih kurang 213 tahun (1298-1508). Raja-raja tersebut yaitu : 
  • Raja Kecik Mambang disebut juga dengan gelar Raja Merlang I (± 1298-1337)
  • Raja Iskandar atau Nara Singa (± 1337-1400)
  • Raja Merlang II (± 1400-1437) 
  • Raja Nara Singa